Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI PARAMETER FISIKA

(CAHAYA, SUHU DAN KECERAHAN)


MATA KULIAH: PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DOSEN PENGAMPUH: Dr. Nur Indah Sari Arbit, S.Si., M.Si

OLEH:

ST. TAFRIYYAH HM
G0218326

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020
PARAMETER FISIKA (CAHAYA, SUHU DAN KECERAHAN)

 Parameter Fisika
Merupakan parameter yang dapat dilihat dari perubahan fisika udara seperti
cahaya, suhu, fleksibilitas, kekeruhan, warna, padatan tersuspensi dan padatan
terlarut hingga salinitas udara.

A. Teori Tentang Cahaya

Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan


berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya
adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja.

Pendapat yang tidak tahan uji eksperimen akan ditolak oleh para ilmuwan
sebagai suatu teori yang benar. Sebaiknya pendapat yang didukung oleh hasil-
hasil eksperimen dan meramalkan gejala-gejala alam. Walaupun keberadaan eter
belum dapat dipastikan di dekade awal Abad 20, berbagai eksperimen yang
dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas Young (1773 - 1829) dan Agustin
Fresnell (1788 - 1827) berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat melentur
(difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang khas merupakan sifat dasar
gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon Foucault
(1819 - 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam air lebih rendah
dibandingkan kecepatannya di udara.

 Proses fotosintesis pada tumbuhan


Tumbuhan bersifat autotrof artinya dapat mensintesis makanan sendiri dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan
reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
12H2O + 6CO2 + cahaya --> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem I dan
fotosistem II. Fotosistem I terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya
dengan panjang gelombang 700 nanometer, sedangkan fotosistem II 680
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis,
seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi
yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini
menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang
harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi
oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi
klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.

B. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan.
Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun
1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.
Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda
didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti
bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab
masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi
nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika
air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala
tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku
pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air
membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

C. Kecerahan

Kecerahan merupakan parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses


fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan menggambarkan sejumlah atau
sebagian cahaya yang diteruskan pada kedalaman tertentu yang dinyatakan dengan
persen. Cahaya ini adalah cahaya dari beberapa panjang gelombang di daerah
spektrumcahayayang terlihat danjatuh tegakluruspada lapisan permukaan air pada
kedalaman tertentu.

Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh ke
dalam perairan. Begitu juga sebaliknya. Kecerahan adalah sebagian cahaya yang
diteruskan ke dalam air yang dinyatakan dalam % dari beberapa panjang gelombang di
daerah spektrum yang terlihat cahaya melalui lapisan 1 meter jauh agak lurus pada
permukaan air. Apabila kecerahan tidak baik, berarti perairan itu keruh. Kekeruhan
(turbidity) air sangat berpengaruh terhadap ikan.

Kekeruhan terjadi karena plankton, humus dan suspensi lumpur, atau bisa juga
diakibatkan oleh suspensi hidroksida besi. Kekeruhan perairan dapat menghambat
pertumbuhan ikan budidaya baik langsung maupun tidak langsung. Kecerahan air laut
ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh
aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses
fotosintesis tumbuhan akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih.

Pengukuran kecerahan air sebaiknya dilakukan pada saat siang hari dan cuaca
relatif cerah. Pada perairan kecerahan air erat hubungannya dan berbanding terbalik
dengan kelimpahan plankton terutama jenis phytoplankton yang berada di dalam
perairan tersebut, atau dengan kata lain semakin tinggi tingkat kecerahan air maka
kelimpahan phytoplankton akan semakin rendah dan sebaliknya semakin rendah tingkat
kecerahan air maka kelimpahan phytoplankton di perairan tersebut semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai