Anda di halaman 1dari 60

PEMBAHASAN 30 SOAL TRY OUT UJI KOMPETENSI KEPERAWATAN

TANGGAL 21 MARET 2021

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan

Vignette
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah untuk pertama kali ke sebuah keluarga pemula.
Perawat akan mengkaji struktur keluarga.

Pertanyaan soal
Apakah pertanyaan yang tepat diajukan perawat ?

Pilihan Jawaban
A. “Apakah aktifitas rekreasi keluarga sehari hari ?”
B. “Apakah keluarga sudah lama tinggal di rumah tersebut ?”
C. “Apakah yang menjadi sumber masalah keluarga saat ini?”
D. “Apakah pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga?”
E. “Apakah keluarga sudah berencana untuk mempunyai anak?”

Kunci D
Pembahasan A. Pertanyaan ini merupakan bagian dari pengkajian identitas atau
demografi keluarga
B. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian lingkungan keluarga yaitu
mobilitas geografis keluarga
C. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian stres dan koping keluarga
D. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian struktur keluarga, selain ini
pengkajian struktur keluarga adalah struktur peran, struktur kekuatan
dan nilai norma keluarga
E. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian tugas perkembangan
keluarga pada tahap tumbuh kembang keluarga pemula/ pasangan baru
Review : Aspek pengkajian keluarga
Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157

Nama pembuat Dwi Agustanti

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang


ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan

Vignette
Sebuah keluarga dengan anak pertamanya sudah menginjak usia 15 tahun. Perawat akan
melakukan pengkajian tugas perkembangan keluarga.

Pertanyaan soal
Apakah tugas perkembangan keluarga yang tepat dikaji oleh perawat ?

Pilihan Jawaban
A. Kemampuan keluarga menyeimbangkan antara kebebasan anak dengan tanggung jawab
B. Kemampuan keluarga dalam menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
C. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah,
privasi dan keamanan
D. Kemampuan keluarga dalam memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga yang baru
E. Kemampuan keluarga dalam mensosialisaikan anak termasuk meningkatkan prestasinya
dan hubungan degan teman sebaya

Kunci A
Pembahasan A. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab anak merupakan tugas
perkembangan keluarga dengan tahap tumbuh kembang remaja, selain
menciptakan komunikasi yang efektif dengan anak remaja
B. Merupakan tugas perkembangan keluarga child bearing sampai dengan
anak bayi berusia 30 bulan
C. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga dengan anak pre
sekolah/ Balita
D. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga pemula/ pasangan
baru
E. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah

Review : Tugas perkembangan keluarga


Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157

Nama pembuat Dwi Agustanti

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang


ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan

Vignette
Sebuah keluarga pasangan baru, menikah selama dua tahu namun belum dikaruniai anak.
Suami sudah menginginkan anak namun belum pernah menyampaikan kepada istrinya karena
khawatir menggangu pekerjaan istrinya. Kondisi ini membuat hubungan keluarga menjadi
kurang harmonis. Perawat akan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga.

Pertanyaan soal
Apakah topik yang paling tepat ?

Pilihan Jawaban
A. Proses konsepsi
B. Komunikasi efektif
C. Management stress
D. Keluarga berencana
E. Management konflik.

Kunci B
Pembahasan A. Topik ini menjadi penting bila pasangan suami istri keduanya sudah
sepakat menginginkan anak dan siap untuk kehamilan
B. Topik ini merupakan topik utama yang harus disampaikan perawat agar
suami dan istri mempunyai persepsi dan kesiapan yang sama. Pada
kasus terlihat bahwa baru suami yang menginginkan namun maksud
tersebut belum diketahui istri
C. Topik belum penting karena kondisi kurang harmonisnya keluarga
bukan karena ketidaksesuaian pendapat yang memicu kondisi stres
D. Topik ini menjadi penting bila kedua pasangan sudah menyepakati akan
menunda mempunyai anak
E. Topik ini jauh dari penting karena dalam kasus belum ada terlihat
adanya konflik antara suami dan istri

Reviwe : Intervensi Modalitas keperawatan keluarga


Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157

Nama pembuat Dwi Agustanti


Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi

Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan

Vignette
Seorang perempuan usia 56 tahun dalam keluarga mengeluh punggung kaki kiri terdapat luka
lecet berdiameter 3 cm sudah 1 minggu. Luka dibiarkan terbuka, sekitar luka terlihat
kemerahan dan kotor. Klien mempunyai riwayat DM sudah 2 tahun. Perawat sudah
melakukan perawatan luka DM.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat ?

Pilihan Jawaban
A. Menjelaskan tentang cara perawatan luka DM yang steril
B. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit DM
C. Menjelaskan pada keluarga tentang penyakit DM
D. Melakukan pengecekan kadar GDS klien
E. Memberikan ramuan tradisional

Kunci B
Pembahasan A. Memberikan penjelasan kepada keluarga dilakukan setelah perawat
mengetahui apakah pengetahuan keluarga tentang perawatan luka DM
yang steril diketahui kurang
B. Langkah awal sebelum perawat memberikan informasi atau pengetahuan
sesuai kebutuhan keluarga
C. Memberikan penjelasan tentang penyakit DM setelah perawat mengkaji
pengetahuan keluarga tentang penyakit DM
D. Tindakan pengecekan kadar GDS diperlukan apabila ditemukan gejala
klinis ke arah penyakit DM untuk memastikan kadar gula darah klien
E. Tindakan memberikan ramuan tradisional lebih tepat setelah keluarga
memahami tentang penyakit DM dan belum mengetahui terapi herbal
berupa ramuan tradisonal untuk mencegah atau meminimalkan kadar
gula darah klien

Review : Tahapan pendidikan kesehatan pada keluarga


Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157

Nama pembuat Dwi Agustanti

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang


ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan

Vignette
Hasil asuhan keperawatan ditemukan keluarga dapat menjelaskan ISPA, mendemontsrasikan
tindakan kompres hangat untuk mengurangi demam. Klien dapat melakukan batuk efektif.
Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan. Lingkungan rumah
keluarga tampak bersih dan rapi.

Pertanyaan soal
Apakah evaluasi subjektif yang tepat pada kasus ?

Pilihan Jawaban
A. Keluarga dapat menjelaskan ISPA
B. Klien dapat melakukan batuk efektif
C. Lingkungan rumah keluarga tampak bersih dan rapi.
D. Keluarga dapat mendemostrasikan tindakan kompres hangat
E. Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan

Kunci E
Pembahasan A. Keluarga dapat menjelasakan dapat diobservasi jadi termasuk evaluasi
objektif
B. Klien dapat melakukan batuk efektif dapat dilihat
C. Lingkungan keluarga bersih dan rapi dapat diobsesrvasi
D. Keluarga dapat mendemostrasikan tindakan kompres hangat juga dapat
di lihat atau diukur
E. Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan
belum dapat dilihat atau diukur, karena masih rencana bukan sudah
dilakukan yang dapat dilihat langsung oleh perawat

Review : Evaluasi asuhan keperawtatan keluarga


Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157

Nama pembuat Dwi Agustanti

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang


ID SOAL 6
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri saat berkemih,
berkemih tidak tuntas dan anyang-anyang. Keadaan umum baik, observasi TTV : tensi 110/80
mmhg, suhu 36.3oC, Nadi 80/menit. Napas 20 x/menit. Pada pemeriksaan urine ditemukan ada
lekosit, eritrosit dan nitrit positif.

Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk penegakan diagnosa medis pada
pasien diatas ?

Pilihan jawaban:
A. Darah lengkap
B. USG
C. Urine Kultur
D. Darah kultur
E. Thorax Foto

Kunci
C
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan Pasien dengan keluhan diatas menunjukkan tanda dan gejala dari ISK, untuk
: penegakkan diagnosa medis dan ketepatan pemberian pengobatan maka perlu
diketahui jenis kuman yang menjadi penyebab dari ISK tersebut dan jenis
antibiotika yang tepat. Untuk itu diiperlukan pemeriksaan urine kultur
ID SOAL 7
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 27 tahun, masuk rawat inap di suatu rumah sakit dengan diagnosa
medis ISK. Setelah perawat melakukan pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan.
perawat membuat rencana keperawatan berdasarkan standar SLKI

Pertanyaan soal:
Apakah indikator prioritas pada rencana keperawatan dengan SIKI : Eliminasi Urine ?

Pilihan jawaban:
A. Frekwensi BAK membaik
B. Desakan berkemih (urgensi) berkurang
C. Karakteristik Urine membaik
D. Sensasi berkemih meningkat
E. Disuria berkurang

Kunci
E
Jawaban
Referensi 1. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
2. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan Manifestasi klinis yang paling sering pada klien dengan ISK adalah nyeri
: seperti terbakat saat berkemih, diikuti dengan sering buang air, sulit menahan,
buang air kecil sedikit-sedikit, tidak bisa buang air kecil, tidak tuntas dan urine
yang keruh dan hematuria.
ID SOAL 8
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 27 tahun, masuk rawat inap di satu rumah sakit dengan diagnosa
medis ISK. Setelah perawat melakukan pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan.
perawat membuat rencana keperawatan sesuai standar SLKI dan SIKI, dan NIC

Pertanyaan soal:
Apakah kegiatan utama pada rencana keperawatan pasien tersebut agar indikator SLKI
prioritas bisa tercapai ?

Pilihan jawaban:
A. Monitor eliminasi urine (misalnya fekwensi, aroma, volume, rasa terbakar saat
berkemih)
B. Kolaborasi pemberian obat khusus perkemihan
C. Anjurkan minum yang cukup (1,5-2 liter) perhari jika tidak ada kontra indikasi
D. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
E. Anjurkan pasien untuk memantau tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan

Kunci
B
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SIKI PPNI, (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI, Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and Suddarth
Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia; Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan 1. Monitor eliminasi urine (misalnya fekwensi, aroma, volume, rasa terbakar
: saat berkemih) untuk mendapatkan data perubahan perkembangan kondisi
paien terkini
2. Kolaborasi pemberian obat khusus perkemihan, obat-obatan yang
diberikan berguna sebagai terapi infeksi saliran kemih dan mengatasi
keluhan yang timbul. Seperti antibiotika, analgetik khusus saluran
perkemihan. Anagelsik saluran perkemihan bekerja pada mukosa saluran
perkemihan.
3. Anjurkan minum yang cukup (1,5-2 liter) perhari jika tidak ada kontra
indikasi. Dengan minum yang cukup maka bahteri yang ada di kandung
kemih akan ikut terbuang bersama urine saat berkemih
4. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan, agar pasien mampu
mengenali tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
5. Anjurkan pasien untuk memantau tanda dan gejala infeksi saluran
perkemihan, agar pasien dapat memberikan informasi kepada dokter dan
perawat perkembangan terkini yang dialami dan ikut berpartisipasi aktif
dalam proses pengobatan.
ID SOAL 9
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang pria, 45 tahun, masuk rawat inap suatu rumah sakit dengan keluhan lemas, terutama
pada ekstremitas, hasil kalium tinggi, ureum tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh batuk pilek
1 minggu yang lalu, sudah berobat ke poliklinik dan mendapat terapi antibiotika. Dokter
menetapkan pasien mengalami gagal ginjal akut.

Pertanyaan soal:
Apakah penyebab yang paling sering pada pasien gagal ginjal ? A
A. Kondisi pre-renal
B. Kondisi intra-renal
C. Kondisi post-renal
D. Tubular necrosis
E. Papillary necrosis

Kunci
A
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and
Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia;
Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian

Pembahasan
Pre-renal, kondisi yang menyebabkan adanya penurunan aliran darah ke ginjal.
:
Dibandingkan dengan intra-renal dan post-renal, maka pre-renal memiliki
lebih banyak kondisi yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Kondisi tersebut yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal dan
menuju kepada kegagalan ginjal yaitu kehilangan darah dan cairan: muntah2 ,
diare; obat-obatan tekanan darah, diuretic; serangan jantung; penyakit jantung :
heart failure; Infeksi; kegagalan hepar; penggunaan aspirin, ibuprofen dsb;
reaksi alergi (anafilaktik); luka bakar hebat; dehidrasi berat; hypovolemik
schock dan kurang intake cairan
ID SOAL 10
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang pria, 45 tahun, masuk rawat inap suatu rumah sakit dengan keluhan lemas, terutama
pada ekstremitas, hasil kalium tinggi, ureum tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh batuk pilek
1 minggu yang lalu, sudah berobat ke poliklinik dan mendapat terapi antibiotika. Dokter
menetapkan pasien mengalami gagal ginjal akut.

Pertanyaan soal:
Apakah yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada pasien tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Kurang intake cairan
B. Penggunaan obat-obatan : ibuprofen, antibiotika
C. Penyakit autoimmune
D. Penyakit gagal jantung
E. Penyakit glomerulonephritis.

Kunci
B
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and
Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia;
Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
4. Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical
Nursing, Assessment And Management of Clinical Problems, Mosby St.
Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian

Pembahasan Kondisi tersebut yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal dan
: menuju kepada kegagalan ginjal yaitu kehilangan darah dan cairan: muntah2 ,
diare; obat-obatan tekanan darah, diuretic; serangan jantung; penyakit jantung :
heart failure; Infeksi; kegagalan hepar; penggunaan aspirin, ibuprofen dsb;
reaksi alergi (anafilaktik); luka bakar hebat; dehidrasi berat; hypovolemik
schock dan kurang intake cairan
ID soal 1 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki usia 8 tahun dirawat dengan leukemia Limfosit Akut. Hasil pengkajian didapatkan
tekanan darah 100/60 mmHG, frekuensi nadi 107 x/menit, akral dingin, capilary refil time < 3 detik,
tidak ada perdarahan, Hb 4,6 gr%, leukosit 3.000/ mm 3, trombosit 23.000 mm3. Anak malas makan
dan menanyakan program pengobatan yang akan dilakukan.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Ansietas
B. Nyeri akut
C. Risiko jatuh
D. Defisit nutrisi
E. Risiko infeksi

Kunci Jawaban: E
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2014). Wong’s essential of pediatric nursing.
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan: Leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit. Kanker ini menyerang
sumsum tulang. sumsum tulang didominasi oleh sel-sel kanker, sehingga fungsi
sumsum tulang terganggu. Sumsum tulang terletak di rongga tulang yang
berfungsi sebagai tempat produksi komponen-komponen darah, seperti sel darah
merah, trombosit dan sel darah putih. Leukemia menyebabkan fungsi sumsum
tulang terganggu, sehingga seluruh kegiatan produksi darah (hematopoesis),
yaitu : pembetukan sel darah merah (eritropoesis), pembentukan sel limfosit
(limfopoesis), pembentukan trombosit (trombopoesis)
dan granulopoesis mengalami gangguan. Anak yang menderita sakit ini akan
mengalami anemia, mudah mengalami perdarahan dan mudah terkena infeksi.
Berdasarkan kasus pada soal disampaikan . Hasil pengkajian menunjukkan
ID soal 2 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang bayi laki-laki usia 3 hari dibawa ke rumah sakit dengan keluhan distensi abdomen.
hasil pengkajian bayi rewel, suhu 37,5 C, lemah dan malas minum, ibu menyampaikan
khawatir karena bayi hanya bab sedikit dan feses seperti pita, dan berbau busuk, saat BAB
bayi menangis teraba massa dibagian rektal, peristaltik usus 4 x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Hipertermi
B. Hipovolemi
C. Konstipasi
D. Nyeri akut
E. Cemas

Kunci Jawaban: C
Referensi: Tim Pokja DPP PPNI.2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Data yang ada pada kasus adalah distensi abdomen,, rewel, bab sedikit dan feses
seperti pita, saat bab menangis, teraba massa dibagian rektal serta peristaltic usus
4 x/menit.Hal tersebut menunjukkan adanya masalah keperawatan konstipasi.
Kontipasi merupakan penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses
sulit. Penyebab konstipasi salah satunya adalah hisprung.
Hisprung merupakan anomaly kongenital dengan karakteristik tidak adanya
syaraf- syaraf pada satu bagian usus yang mengakibatkan adanya ostruksi.
Tidak adanya sel ganglion parasimpatik otonom pada satu segmen kolon
menyebabkan kurangnya persyarafan di segmen tersebut berdampak tidak
ID soal 3 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Anak laki-laki usia 9 tahun dirawat di rumah sakit karena Leukemia Limfositik Akut (LLA). Saat ini akan
dilakukan pemberian kemoterapi methothrexate (MTX) melalui intratekal. Pasien sudah di ruang
tindakan dan perawat sudah menjelaskan tujuan dan prosedur, setelah cuci tangan perawat akan
mengatur posisi anak.

Pertanyaan soal
Apakah posisi yang tepat untuk anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. Duduk dengan leher ekstensi
B. Duduk dengan leher hiperekstensi
C. Berbaring miring dengan kepala fleksi dan lutut ditarik ke dada
D. Berbaring miring dengan ekkstensi leher dan lutut ditarik ke dada
E. Berbaring mmiring dengan hiperekstensi leher dan lutut ditarik ke dada

Kunci Jawaban: C
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2014). Wong’s essential of pediatric nursing
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Salah satu obat kemoterapi yang diberikan pada anak LLA adalah
methotrexate. Cara pemberian obat kemoterapi methotrexate adalah melalui
intrathecal.

Untuk rute intratekal, obat diberikan ke dalam ruang intratekal atau ruang
subaraknoid di regio lumbal antara vertebra L3-4, L4-5. Karena
pemberiannya berada diantara lumbal sehingga dibutuhkan poisis yang
memaksimalkan ruang antar lumbal. Posisi yang tepat adalah anak
dibaringkan dimeja periksa dekat pinggir, leher ditekuk, lutut ditarik atau
didorong ke dada.
ID soal 4 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Batita perempuan usia 2 tahun di rawat di RS dengan kejang demam. Saat ini sudah tidak kejang,
anak baru kali pertama dirawat di RS, anak rewel minta pulang, tidak mau lepas dari gendongan ibu.
tidak mau makan, menolak dilakukan tindakan oleh perawat. Perawat melakukan terapi bermain,
boneka jari telah disiapkan dan menjelaskan tujuan ke anak dan keluarga.

Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan perawat?

Pilihan jawaban
A. Meminta persetujuan anak dan keluarga
B. Memotivasi keterlibatan keluarga
C. Memonitor suhu selama bermain
D. Menjelaskan prosedur bermain
E. Memperhatikan konsisi anak

Kunci Jawaban: D
Referensi: Keyle, T.E & Carman, S. (2015). Buku ajar keperawatan pediatrik volume 1.
Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Hospitalisasi menimbulkan dampak pada anak. Beberapa stresor
hospitalisasi antara lain cemas akibat perpisahan, kehilangan kendali dan
nyeri. Pada anak dengan yang mengalami kecemasan hospitalisasi
menunjukkan gejala seperti yang tersampaikan di kasus. Salah satu
menurunkan gejala bisa dilakukan terapi bermain.

Tahapan prosedur terapi bermain antara lain:


a. Menyiapkan peralatan
b. Menyapa anak dan salam
ID soal 5 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Bayi perempuan baru lahir secara normal dengan usia gestasi 34 minggu di rumah sakit, 1 menit
pertama bayi menunjukkan suhu 35 o c, ekstremitas biru pucat, tubuh merah muda, denyut jantung
80 x/menit, menangis lemah, gerakan lemah dan pernapasan tidak teratur, BB 2100 gr, lemak
subkutan tipis.

Pertanyaan soal
Berapa nilai APGAR score bayi tersebut?

Pilihan jawaban
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

Kunci Jawaban: A
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2009). Wong’s essential of pediatric nursing. Eight
Edition. USA : CV
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
ID Soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/


Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan
keyakinan/belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan
Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah
dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan
Kesehatan.
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 56 tahun dibawa ke UGD akibat sesak berat. Hasil pengkajian
didapatkan: frekuensi napas 34 x/menit disertai retraksi dada, terdengar suara ronchi kedua
lapang paru, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 59 x/menit,, terdapat peningkatan JVP dan
edema ektermitas, CRT>2 detik. Hasil AGD pH 7,32; pCO2 50, pO2 90; HCO3 22; Be -3,
SatO2 95%. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit jantung.

Pertanyaan soal
Apakah masalah utama berdasarkan kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. ketidakefektifan perfusi jaringan
B. ketidakefektifan pertukaran gas
C. ketidakefektifan pola napas
D. penurunan curah jantung
E. kelebihan volume cairan

Kunci D
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd edition.
Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2. Depkes :
Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival Guide/:
Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien mengeluh sesak nafas akibat masalah kardiovaskuler. Tanda masalah
Breathing ditunjukan dengan : frekuensi napas 34 x/menit disertai retraksi
dada, terdengar suara ronchi kedua lapang paru, TD 90/60 mmHg, frekuensi
nadi 59 x/menit,, terdapat peningkatan JVP dan edema ektermitas, CRT>2
detik. Hasil AGD pH 7,32; pCO2 50, pO2 90; HCO3 22; Be -3, SatO2 95%.
Dat masalah Breathing tersebut diakibatkan adanya akumulasi cairan pada
intersisial paru yang mengakibatkan proses difusi terganggu. Selain itu,
Diperkuat dengan adanya gangguan asam basa.

Perfusi jarungan tidak efektif memang ditunjukan dengan beberapa data.


Tetapi data tersbut jika dilihat diakibatkan karena proses difusi yang tidak
adekuat

Pola nafa tidak efektif: jika data hanya menunjukan perubahan pola nafa
mungkin diagnose keperawatan ini yang bisa dijadikan jawaban. Tetapi
penyebab masalah breathing terlihat dengan adanya ronchi dan perubahan
asam basa. Sehingga penyebab sudah menunjukkan kea rah gangguan difusi

Penurunan curah jantung: tidak disertai data menunjang yang mengarah


kesana, misalnya: penurunan ejeksi fraksi atau hasil pemeriksaan EKG.

Kelebihan volume cairan biasanya jika dlengkapi dengan data kelebihan


volume cairan namun belum menimbulkan masalah selanjutnya.
ID Soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/


Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan
keyakinan/belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan
Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/
Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/
Pelayanan Kesehatan.
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 54 tahun dibawa ke UGD akibat tidak sadarkan diri. Hasil
pengkajian didapat: pasien tidak teraba nadi karotis, kemudian perawat melakukan RJP 5
siklus dan pasien ROSC. Evaluasi 2 menit kemudian terlihat gambaran EKG Ventrikel
Fibrilasi (VF).

Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama yang ahrus dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
A. defibrilasi dan amiodaron 300 mg IV
B. RJP dan amiodaron 150 mg IV
C. Kaji tanda-tanda vital
D. kardioversi 100 joule
E. cek nadi karotis

Kunci A
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
5. AHA 2015
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien laki-laki sedang dilakukan RJP, evaluasi monitor menunjukkan
EKG VF. Dimana pasien VF keadaan detak jantung bisa melebihi 300
x/menit. Keadaan seperti itu perlu adanya usaha untuk menghentikan
sementara jantung dengan defibrilasi disertai obat-obatan yang bisa
memperbaiki gangguan aritmia salah satunya Amiodaron. Pemberian
amiodaron pada pemberian pertama harus diberikan 300 mg.

RJP memang menjadi pilihan Tindakan segera namun hanya bersifat


enunggu Tindakan defibrilasi dan dilanjutkan Kembali dengan RJP. Pada
option B terdapat Tindakan pemberian amiodaron 150 mg. Pada
huideline AHA 2015 pemberian amiodaron 150 mg meruoakan emberian
pada tahap k-2 setelah pemberian amiodaron 300 mg dilanjutkan
epineprin 1 mg baru 3-5 menit kemudian amiodaron 150 mg.

Kaji tanda-tanda vital jika pasien menunjukan gambaran EKG yg tidak


terasuk EKG lethal dengan adanya nadi karotis.

Kardioversi 100 joule ditunjukan jika terdapat VT dengan nadi dan napas
dnegan Sistolik <90 mmhg.

Cek nadi karotis hanya pada gambaran EKG Asystole, PEA dan
Ventrikel Takikardi.
ID Soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/


Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan
keyakinan/belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan
Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/
Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/
Pelayanan Kesehatan.
Kasus (Vignette)
Seorang peremouan, umur 59 tahun dibawa ke UGD akibat pingsan yang sebelumnya
sesak berat. Saat perawat memasang EKG monitor muncul gambaran Asystole. Perawat
langsung melakukan RJP. Evaluasi 2 menit kemudian pasien masih menunjukkan Asystol
dan nadi karotis tidak teraba.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?

Pilihan jawaban
A. lakukan VTP 10-12 x/menit dalam 2 menit
B. RJP dan defibrilasi 360 joule
C. RJP dan amiodaron 300 mg
D. Kaji ulang tanda-tanda vital
E. RJP dan adrenalin 1 mg

Kunci E
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
5. AHA 2015
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan PAsien sedang dilakukan RJP, evaluasi 2 menin menunjukan gambaran
EKG dengan nadi karotis tidak teraba. Kata kuncinya adalah nadi karotis
tidak teraba, Jadi, RJP merupakan pilihan yang harus segera dilakukan
apda asien yang tidak teraba nadi karotis. Dilanjutkan dengan pemberian
adrenalin 2 mg yg bertujuan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung.

Tindakan VTP 10-12 x/menit dalam dua menit dilakukan jika nadi
karotis teraba namun napas tidak ada atau tidak adekuat

Defibrilasi dan pemberian amiodaron hanya digunakan pada pasien


dengan EKG VT tanpa nadi dan VF

Kaji tanda-tanda vital jika pasien menunjukan gambaran EKG yg tidak


terasuk EKG lethal dengan adanya nadi karotis.
ID Soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/


Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan
keyakinan/belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan
Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/
Darah dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/
Pelayanan Kesehatan.
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 59 tahun dibawa ke UGD akibat jatuh dikamar mandi. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan:
frekuensi napas 26 x/menit, TD 210/120 mmHg, frekuensi nadi 54 x/menit, suhu 38,1 oC,
GCS 11 (3-15), pupil anisokor, riwayat muntah menyebur 2 kali.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama berdasarkan kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. kolabrasi pemberian antipiretik
B. kolaborasi pemberian manitol
C. lakukan pemasangan NGT
D. pantau tingkat keadaran
E. berikan oksigen 4 lpm

Kunci B
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien menunjukkan adanya TTIK (Tekanan Tinggi Intra Kranial) yaitu:
TD turun disertai HR yang menurun, GCS menurun, pupul anisokor
dnegan Riwayat muntah proyektil. Pada pasien yang mengalami TTIK
bisa diakibatkan adanya edema serebri, dimana sel otak dopenuhi dengan
akumulasi cairan. Cairan yang ada di sela tau intersisial dengan jumlah
melebih batas harus segera dikurang dengan memindahkan akumulasi
cairan tersebut ke intravaskuler. Pemindahan tersebut bisa dilakukan
dengan pemberian cairan dengan nilai osmolaritasnya melebihi
osmoalritas tubuh (hyperosmolaritas). Sehingga ketika cairan tersbeut
diberikan, cairan yg terkumpul di intersisial dan intrasel bisa ditarik
dengan peredaa osmolaritas tersebut. Sehingga akumulasi cairan tersebut
kemudian ditaik ke intravaskuler dan diharapkan edema sel otak
berangsur berkurang. Cairan tersebu bisa diberikan dengan cairan
mannitol dengan nilai osmolaritas > 900 mosml.

Kolaborasi pemberian antipiretik bisa dilakukan namun bukan menjadi


pilihan yg segera dilakukan.

Kenaikan suhu, penurunan kesadaran dan sesak merupakan dampak dari


adanya edema serebri. Sehingga, jika edema serebri teratasi, keluhan lain
bisa teratasi (mengkuti)
ID Soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/

Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi/cairan dan elektrolit/nutrisi/Aman dan Nyaman/Eliminasi/


Aktivitas dan Istirahat/Psikososial/ komunikasi/seksual/nilai dan
keyakinan/belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung Pembuluh darah dan Sistem Limfa/Pencernaan dan
Hepatobilier/Saraf dan Prilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal/ Ginjal dan Saluran Kemih/ Reproduksi/ Integumen/ Darah
dan Sistem Kekebalan tubuh/ Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan
Kesehatan.
Kasus (Vignette)
Seorang laki laki berusia 25 tahun datang ke IGD dengan riwayat kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian didapat: frekuensi napas 24 x/menit, TD 85/57 mmHg, frekeuensi nadi 133
x/menit, terdapat jejas di daerah umbilical, bising usus menurun, tampak distensi abdomen dan
teraba keras disertai nyeri tekan.

Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. foto polos abdomen
B. CT scan abdomen
C. fungsi ginjal
D. elektrolit
E. FAST

Kunci E
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd edition.
Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2. Depkes :
Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival Guide/:
Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien mengalami trauma tumpul abdomen dengan tanda-tanda syok
hypovoleik akibat perdarahan di dalam abdoen yang tidak diketahui sumber
dan perkiraan jumlah darah yang hiang. Perlu adanya tid=ndakan segera
untuk melihat sumber perdarahan dan perkiraan jumlah perdasaraha. FAST
(Focus Assessment Sonografi of Trauma merupakan pemeriksaan sonografi
abdomen yang dilakukan dengan cepat untuk melihat sumber perdarahan dan
perkiraan jumlah perdasarahan. Tindakan ini harus segaera diaukakan di
emergency.
ID Soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Perempuan umur 50 tahun dirawat di RSJ karena mengalami halusinasi pendengaran dan
beberapa kali mencoba membakar rumahnya. Selama di RSJ, pasien menolak mengikuti
TAK karena tidak nyaman bertemu orang banyak. Tetapi, perawat tetap mengikutkan
pasien, karena menurutnya TAK baik bagi proses kesembuhan pasien.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Non-Maleficence

Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe

Pembahasan Justice: keadilan, veracity: kejujuran, autonomy: kemandirian, termasuk


kesempatan untuk memutuskan sendiri, beneficence: berbuat baik, non-
maleficence: tidak merugikan pasien
ID Soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Laki-laki umur 45 tahun dibawa ke RSJ karena mencoba melukai ibunya sendiri. Pasien
mengatakan ibunya kerasukan roh jahat, dan meminta dirinya untuk menusuk perut ibunya
agar roh tersebut keluar. Selain itu, pasien mengakui dirinya merupakan paranormal
terkenal dan menolak mandi serta mengganti pakaian untuk menjaga kekuataannya. Hasil
observasi: pasien tampak menghindar saat didekati perawat dan senang menyendiri sambil
sesekali mengarahkan telinga ke kanan.

Pertanyaan soal
Apakah diagnosis keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Risiko perilaku kekerasan
B. Defisit perawatan diri
C. Isolasi sosial
D. Halusinasi
E. Waham

Kunci D
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Pembahasan Melukai diri sendiri atau orang lain merupakan masalah yang harus segera
ditangani, karena dapat menimbulkan dampak yang berbahaya. Pasien
melakukan hal tersebut karena ada perintah untuk menusuk ibunya. Jadi bila
halusinasi dapat dikendalikan, risiko perilaku kekerasan pun dapat dihindari.
Data pendukung: mengarahkan telinga ke kanan (data mayor), dan senang
menyendiri (data minor) untuk halusinasi

ID Soal 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Perawat melakukan kunjungan rumah pada laki-laki umur 23 tahun karena mengurung diri
di kamar. Pasien mengatakan ingin sendiri saja dan tidak mau bertemu orang lain karena
merasa tidak percaya diri. Hasil observasi pasien tampak lesu dan tidak ada kontak mata.

Pertanyaan soal
Apakah data pengkajian keperawatan tambahan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Merasa khawatir
B. Mengungkapkan keputusasaan
C. Merasa berbeda dengan orang lain
D. Menolak melakukan perawatan diri
E. Mengatakan perasaan benci terhadap orang lain
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe

Pembahasan Berdasarkan keluhan utama: ingin sendiri (gejala mayor isolasi sosial), tidak
mau bertemu orang lain (gejala minor isolasi sosial), lesu dan tidak ada
kontak mata (tanda minor isolasi sosial)
Merasa khawatir (gejala minor halusinasi), merasa berbeda dengan orang
lain (gejala mayor isolasi sosial), mengungkapkan keputusasaan (gejala
minor harga diri rendah kronik), mengatakan perasaan benci terhadap orang
lain (gejala mayor risiko perilaku kekerasan), menolak melakukan perawatan
diri (gejala mayor defisit perawatan diri).
ID Soal 24
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Perawat menyampaikan hasil kunjungan rumah kepada dokter sebagai berikut; laki-laki
umur 21 tahun, sering marah-marah, terutama saat keinginannya tidak tercapai, sehingga
merusak barang-barang di rumah. Tindakan yang sudah dilakukan latihan nafas dalam
tetapi sepertinya masih memerlukan obat untuk mengendalikan amarahnya.

Pertanyaan soal
Apakah informasi yang perlu ditambahkan pada pelaksanaan komunikasi di atas?

Pilihan jawaban
A. Memperkenalkan diri perawat
B. Perilaku memukul orang lain
C. Penyebab pasien marah
D. Kondisi keluarganya
E. Tempat tinggalnya

Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe

Pembahasan Standar pelaksanaan komunikasi: ISBAR


Introduction: perkenalan diri perawat, karakteristik pasien dan keluarganya
Situation: kondisi pasien saat ini (suka marah-marah/mengurung diri dll)
Background: penyebab atau latar belakang kondisi pasien saat ini (karena di
PHK, kehilangan orang yang disayangi dll)
Assessment: hasil pengkajian/observasi perawat, termasuk apa yang sudah
dilakukan perawat
Recommendation: saran dari perawat
ID Soal 25
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Perawat melakukan kunjungan rumah pada perempuan umur 37 tahun dengan masalah
risiko perilaku kekerasan. Perawat mengajarkan kepada keluarga tentang pengertian, tanda
dan gejala waham, serta prinsip penting untuk tidak mendukung dan tidak membantah
keyakinan pasien. Keluarga mengatakan siap memberikan pendampingan dan membawa
pasien ke puskesmas bila kondisi pasien bertambah berat.

Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan lain pada keluarga dengan kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Mengenalkan masalah
B. Memutuskan untuk merawat
C. Mengajarkan cara merawat pasien
D. Melakukan modifikasi terhadap lingkungan
E. Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan terdekat

Kunci D
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe

Pembahasan Pada soal di atas, semua unsur sudah dilakukan oleh perawat terkait tugas
kesehatan keluarga, kecuali melakukan modifikasi terhadap lingkungan,
dengan cara mengkaji hal-hal yang membuat pasien marah, misalnya suara
bising, sehingga diupayakan kondisi kamar pasien tidak bising dll
001 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 27 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan muntah 6 kali selama
4 jam. Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa mual dan lemah, susah tidur serta cemas
dengan kondisinya. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit,
suhu 37,90 C Pasien diberikan terapi IVFD NaCl 0,9% 500 cc/12 jam, obat antiemetik dan
antipiretik, makanan TKTP dan memberitahukan kepada keluarga untuk memberikan
lingkungan yang nyaman pada pasien agar bisa instirahat.

Pertanyaan soal
Manakah fungsi independen perawat dari kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Pemasangan terapi IVFD
B. Pemberian obat antiemetik
C. Pemberian obat antipiretik
D. Pemberian diet nutrisi TKTP
E. Pemberian pendidikan kesehatan
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Fungsi independen perawat artinya tindakan mandiri dari perawat. Perawat
bertanggungjawab penuh terhadap tindakan tersebut, didasarkan pada ilmu
keperawatan. Bila tindakan yang dilakukan perawat adalah atas kerjasama
atau kolaborasi dengan tim kesehatannya lainnya maka disebut fungsi
interdependen.
Pemberian terapi IVFD merupakan tindakan kolaborasi perawat dengan
dokter, dimana dokter memberi saran medis untuk diberikan terapi IVFD,
dan perawat yang melakukan tindakan tersebut.
Pemberian obat antiemetik dan antipiretik juga merupakan tindakan
kolaborasi dengan dokter dan apoteker. Perawat bisa berperan membantu
dalam proses pemberian obat dan evaluasi reaksi pasien terhadap obat yang
diberikan.
Pemberian diet TKTP adalah tindakan kolaborasi dengan ahli gizi.
Pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga agar memberikan
lingkungan yang nyaman pada pasien supaya bisa instirahat, merupakan
tindakan independen perawat. Perawat bertanggungjawab untuk memastikan
pasien nyaman dan dapat beristirahat tanpa gangguan.
002 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 39 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah. 2 minggu post operasi
laparatomi, luka operasi nampak masih basah. Keluarga khawatir dengan kondisi ini, lalu
membawa pasien kembali ke RS. Pasien tidak ada riwayat penyakit DM. Pasien nampak kurus
dan keluarga mengatakan pasien jarang makan.

Pertanyaan soal
Apa intervensi yang tepat dilakukan pada pasien tersebut di atas?

Pilihan jawaban
A. Bed-rest total
B. Rawat luka setiap hari
C. Timbang berat badan setiap hari
D. Pasang NGT untuk pemberian nutrisi
E. Anjurkan diet makan Tinggi Kalori Tinggi Protein
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Bed-rest total tidak akan mempercepat proses penyembuhan, justru
kurangnya aktivitas mempengaruhi metabolisme dan sirkulasi, dampaknya
pada lamanya proses penyembuhan luka post operasi.
Luka post operasi tidak perlu dirawat setiap hari kecuali ada indikasi khusus.
Timbang berat badan setiap hari hanya untuk mengevaluasi status nutrisi
pasien.
Pemasangan NGT dilakukan bila intake peroral tidak memungkinkan. Pada
kasus di atas, tidak dijelaskan adanya kendala secara patofisiologis terhadap
kemampuan intake oral pasien.
Diet makan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) mempengaruhi lamanya
proses penyembuhan luka post operasi. Diet TKTP akan mempercepat
proses penyembuhan dan mencegah infeksi.
003 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 45 tahun dirawat di ICU dengan penurunan kesadaran, GCS 8. Pasien
akan dilakukan pemasangan NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pada
pelaksanaannya, NGT bisa masuk ke lambung dengan mudah tanpa hambatan.

Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

Pilihan jawaban
A. Mencatat respon pasien
B. Melakukan fiksasi NGT
C. Memberikan makan via NGT
D. Mengambil sampel cairan lambung
E. Memastikan selang berada di dalam lambung
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Mencatat respon pasien adalah bagian dari dokumentasi keperawatan, yang
bisa dilakukan segera setelah intervensi selesai dilakukan secara lengkap.
Fiksasi NGT bisa dilaksanakan bila NGT sudah benar-benar terpasang di
lambung. Jika tidak dipastikan terlebih dahulu, maka NGT bisa dilepaskan
kembali, dan artinya fiksasi tidak akan berfungsi.
Pemberian makan via NGT dilakukan bila NGT telah berada di lambung dan
cairan residu < 50 cc.
Pengambilan sampel cairan lambung bisa didapatkan saat NGT sudah ada di
lambung, dan cairan lambung bisa keluar secara spontan melalui NGT atau
diaspirasi menggunakan spuit.
Tindakan yang harus dilakukan setelah NGT masuk adalah pastikan NGT
berada di lambung. Cara untuk memastikan letak NGT tidak berada di
saluaran pernapasan, melainkan berada di lambung adalah dengan
mendorong udara masuk melalui NGT menggunakan spuit, dan akan
terdengar bunyi pada lambung, dengan bantuan stetoscope. Selain itu bisa
juga dengan meletakkan ujung selang NGT di gelas berisi air, jika tidak
menimbulkan gelembung, maka NGT tidak berada di saluran pernapasan.

004 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 47 tahun dirawat di RS dengan keluhan lemah, mual, muntah dan nyeri
abdomen terlebih saat makan. Pada pemeriksaan didapati sklera ikterik, feses berwarna pucat.
Pasien riwayat mengkonsumsi alkohol. Hasil pemeriksaan diagnostik nampak ada
hepatomegali.

Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama untuk melengkapi data diatas?

Pilihan jawaban
A. Hb & Ht
B. Trombosit
C. Leukosit
D. SGOT & SGPT
E. Pemeriksaan Urine
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Melihat tanda dan gejala, pasien bisa dicurigai menderita gangguan fungsi
hati. Pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik untuk gangguan fungsi hati
adalah pemeriksaa SGOT & SGPT, dibandingkan dengan pemeriksaan Hb,
Ht, trombosit, leukosit dan pemeriksaan urine.
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum
Glutamic Pyruvic Transaminase) adalah enzim hati yang berfungsi membatu
mencerna protein dalam tubuh. Jika nilai SGOT dan SGPT tidak normal
maka teridentifikasi adanya gangguan pada fungsi hati.
005 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 49 tahun dirawat di ruang interna. Pasien terdianosa medis rematoid
artritis sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas, tidur tidak nyenyak, nyeri skala 6 (1-
10) dengan bantuan terapi morphin drip. Pasien sering keluar masuk RS dengan kondisi yang
sama, selama 3 tahun belakangan. Pasien dianjurkan untuk bed-rest total.

Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan prioritas pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Nyeri kronik
C. Gangguan pola tidur
D. Gangguan rasa nyaman
E. Gangguan mobilitas fisik
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Pasien dengan penyakit kronis, masuk rumah sakit dengan gejala yang sama
(nyeri), selama 5 tahun terakhir. Gejala paling dominan dan urgen pada
kasus di atas adalah nyeri, dibandingkan dengan keluhan lemas dan tidur
tidak nyenyak.
Gangguan pola tidur dan gangguan mobilitas fisik tidak urgen dan memiliki
data yang kurang.

Anda mungkin juga menyukai