PRAKTIKUM BIOPROSES
Materi:
ALKOHOL
Oleh:
Nama: NIM :
1. Abdur Rohman 21030117130146
2. Lisna Hanifah 21030117130127
3. Varit Eka Pradita 21030117120019
Materi :
ALKOHOL
Oleh :
Nama: NIM :
1. Abdur Rohman 21030117130146
2. Lisna Hanifah 21030117130127
3. Varit Eka Pradita 21030117120019
Materi : Alkohol
Kelompok : 4 Kamis
hari : Rabu
Menyetujui,
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kelimpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktikum Bioproses ini
dapat diselesaikan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
Pasti masih banyak kekurangan dalam laporan ini dan harus diperbaiki. Oleh karena
itu, kritik dari pembcaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan isi laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Penulis
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Penambahan Ragi Terhadap Densitas Starter ........ 19
Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Densitas Alkohol ..... 25
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jeruk
Jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya
sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk
sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Banyak
sekali jenis jeruk yang dibudidayakan di Indonesia, diantaranya adalah Jeruk
Keprok (Citrus sinensis) dan Jeruk Siam (Citrus nobilis). Jeruk Siam (Citrus
nobilis) merupakan salah satu jenis jeruk yeng paling banyak dikembangkan di
Indonesia karena produksinya tinggi dan disukai konsumen (Qomariah dkk,
2013). Jeruk Siam merupakan jenis jeruk yang paling banyak dibudidayakan
di Indonesia, produktivitas komoditas jeruk siam di Indonesia pada tahun 2012
yaitu sebesar 32,44 ton/Ha (Wulandari, 2014 dalam Sugiyatno, 2018).
3. Distilasi
Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang
didasarkan pada perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat
untuk menguap) pada suhu dan tekanan tertentu. Destilasi merupakan
proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses
berlangsung.
Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah
perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun
dari campuran homogen pada tekanan tertentu. Dalam proses
destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan
dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair
atau padatan (Putri, 2014).
a. Nutrien
b. Keasaman (pH)
d. Udara
METODE PERCOBAAN
1. Erlenmeyer
2. Buret, statif, klem
3. Picnometer
4. Gelas ukur
5. Pengaduk
6. Pipet tetes
7. Beeker glass
8. Kompor listrik
Gambar 3.3 Tabung Erlenmeyer Gambar 3.4 Buret, Statif, dan Klem
d. pH diatur 5
e. Ragi/fermipan sebanyak 0,1 gr, 1 gr, dan 1,2 gr ditambahkan ke dalam larutan
tersebut.
f. Jumlah yeast dan densitas dalam larutan dihitung setiap hari selama 2 hari
sampai dengan konstan.
1
× 𝑓𝑝 × 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡𝑒𝑟 × ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙
80 × 25. 10−5 × 10−3
2. Analisis densitas
3.3.3 Fermentasi
a. Mula-mula persiapkan 200 ml sari buah jeruk untuk bahan starter. Dengan
mempersiapkan Sari buah yang telah bebas dari ampas sesuai variabel.
%𝑆𝐵 × 𝑉 𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵
%𝑠𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 = × 100%
(𝑉𝑎𝑞 × 𝜌𝑎𝑞) + (𝑉 𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵)
Bila %SB < %sari buah yang diinginkan perlu dtambah sukrosa:
2. 1,25 gram glukosa anhidrit dilarutkan dengan aquadest pada labu takar
500ml
F = V titran
2. Cari M
M = V titran
Vtotal Vpengenceran
(F M )
Vtitrasi Vyangdiambil
%SB = 100% 0.0025
Vtotal
1,12
Densitas Starter (gr/mL)
1,1
1,08
starter A
1,06
starter B
1,04
1,02 Starter C
1
0,98
0 1 2 3
Hari
(Desi,2016)
Pada tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa densitas pada masing-masing starter
mengalami penurunan akan tetapi jumlah yeast bertambah. Pada Starter A,B,C
dan D terbesar pada hari terakhir pembuatan starter dan jumlah yeast terbanyak
ada pada starter C yaitu 14 X 1010.
Hasil yang didapat tidak sesuai dengan teori yang ada, dimana densitas
turun seiring bertambahnya waktu. Hal ini dapat terjadi karena terbentuknya
CO2 yang dihasilkan oleh ragi. Adanya enzim invertase dan enzim zimase,
membuat ragi dapat mendekomposisi gula. Pertama enzim invertase
(Desi,2016)
Gas CO2 yang terbentuk, dapat menjadi zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Gas CO2 yang terbentuk akan bereaksi dengan
molekul air (H2O) membentuk H2CO3 sebagai reaksi karbonasi. H2CO3 akan
memberikan suasana asam sehingga pH akan menurun.(Hawusiwa, 2015).
16
14
12
8
Starter B
6
Starter D
4
0
0 1 2 3
Hari
96
94
92
Konversi alkohol (%)
90
88 variabel 1(13%V)
86 variabel 4 (10%V)
variabel 7 (2%V)
84
82
80
0 1 2 3 4
Hari
98
97
96
Konversi Alkohol (%)
95
94
variabel 3(13%V)
93
Variabel 6(10%V)
92
Variabel 9(2%V)
91
90
89
0 1 2 3 4
Hari
1,17
1,16
Variabel 1 (13% Starter A)
Densitas (Gram/mL)
5.1 Kesimpulan
N Azizah, dkk. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol, pH, dan
Produksi Gas Pada Proses Fermentasi Bioetanol Dari Whey Dengan Substitusi Kulit
Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1 No.2
Putri, Eleny Sania. 2014. Pemanfaatan Limbah Tandan Kelapa Untuk Pembuatan
Bioetanol Melalui Proses Hidrolisis Dan Fermentasi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
Sugiyatno, Devita. 2018. Pengaruh Jenis Gula Pada Pembuatan Wine Dari Jeruk
Siam (Citrus nobilis) Terhadap Cita Rasa Dan Kadar Etanol Wine.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Wusnah, dkk. 2016. Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Kepok (Musa
acuminata B. C) Secara Fermentasi. Lhokseumawe: Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe
Materi :
ALKOHOL
Disusun Oleh :
Kelompok : 4 Kamis
A-1
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuat alkohol dari sari buah semangka
2. Mempelajari pengaruh ragi terhadap pertumbuhan yeast peda pembuatan
starter
3. Mempelajari pengaruh persentase sari buah semangka terhadap konversi
pembuatan alkohol
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan Yang Digunakan
1. Sari buah semangka 2600 ml 7. Indikator MB
2. Glukosa 8. Aquadest
3. KH2PO4 3,2 gr 9. Ragi roti 3,3 gr
4. MgSO4, 3,2 gr 10. Fehling A
5. NaOH 11. Fehling B
6. CH3COOH 12. Urea 3,2 gr
2.2 Alat Yang Dipakai
1. Erlenmeyer 5. Pengaduk
2. Buret, Statif, Klem 6. Aoutoclave
3. Gelas ukur 7. Kompor Listrik
4. Beaker glass 8. Pipet tetes
A-2
5. Ragi/fermipan sebanyak 0,1 gr; 1 gr; 1,2 gr; dan 1 gr ditambahkan
ke dalam larutan tersebut
6. Jumlah yeast dan densitas dalam larutan dihitung setiap hari selama
2 hari sampai dengan konstan.
2. Analisis densitas
a. Timbang berat piknometer kosong.
A-3
b. Tuangkan sampel ke dalam piknometer sampai penuh.
c. Timbang piknometer berisi sampel
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
C. Fermentasi
1. Persiapan sari buah
a. Mula-mula persiapkan sari buah jeruk siam untuk bahan
starter. Dengan mempersiapkan Sari buah semangka yang telah
bebas dari ampas sesuai variabel.
b. Sari buah jeruk siam disterilkan dengan cara dididihkan.
c. Adonan didinginkan sampai suhu kamar, lalu diatur pH 5.
d. Penentuan kadar glukosa substrat (lakukan Metode analisis
gula)
Kadar glukosa substrat sebelum fermentasi disesuaikan.
Bila %SB > %sari buah yang diinginkan perlu diencerkan:
%𝑆𝐵 × 𝑉𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵
%𝑠𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 = × 100%
(𝑉𝑎𝑞 × 𝜌𝑎𝑞 ) + (𝑉𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵 )
Bila %SB < %sari buah yang diinginkan perlu dtambah
sukrosa :
180𝑋 + (%𝑆𝐵 × 𝑉𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵 )
%𝑠𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 =
324𝑋 + (𝑉𝑆𝐵 × 𝜌𝑆𝐵 )
Berat sukrosa = X mol . 342 gr/mol = Y gram
Y gram dilarutkan ke dalam substrat tersebut
2. Fermentasi Sari buah
a. Substrat yang telah diatur kadar glukosanya diambil.
b. Substrat ditambahkan starter sesuai variabel.
c. Fermentasi anaerob selama 5 hari
d. Lakukan analisan glukosa dan pengukuran densitas sebelum
dan sesudah fermentasi
D. Metode Analisis Gula
a. Analisa Glukosa Standar
1. Pembuata glukosa standar
A-4
2. 1,25 gram glukosa anhidrit dilarutkan dengan aquadest pada labu
takar 500 ml
3. Standarisasi kadar glukosa
a. 5 mL glukosa standar, diencerkan sampai 100 mL, diambil 5
mL, dinetralkan pHnya.
b. Larutan ditambahkan 5 mL fehling A dan 5 mL fehling B.
c. Larutan dipanaskan hingga 60°C s.d. 70°C.
d. Larutan dititrasi dengan glukosa standar sambil dipanaskan
60°C-70°C sampai warna biru hampir hilang, ditambahkan 2
tetes MB.
e. Larutan dititrasi lagi dengan glukosa standar sambil
dipanaskan 60°C s.d. 70°Csampai warna biru menjadi merah
bata.
f. Kebutuhan titran dicatat volumenya.
F = V titran
b. Mengukur Kadar Glukosa Sari buah
1. Ukur densitas sari buah jeruk siam
2. Cari M
a. 5 ml sari buah jeruk siam, diencerkan hingga 100 ml, diambil
5 ml dan dinetralkan pHnya.
b. Larutan ditambahkan 5 ml fehling A dan 5 ml fehling B,
ditambahkan 5 ml glukosa standar yang telah diencerkan.
c. Larutan dipanaskan hinga 60°C s.d. 70°C.
d. Larutan dititrasi dengan glukosa standart sambil dipanaskan
60°C s.d. 70°C, sampai warna biru hampir hilang, lalu
ditambahkan 2 tetes MB.
e. Larutan dititrasi lagi dengan glukosa standart sambil
dipanaskan 60°C s.d. 70°Csampai warna biru menjadi merah
bata.
f. Kebutuhan titran dicatat volumenya.
M = V titran
g. Kadar glukosa sari buah diukur dengan rumus berikut:
A-5
𝑉 𝑉𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
(𝐹‐ 𝑀) × 𝑉𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 × 𝑉
𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑓 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑣𝑏𝑖𝑙
%𝑆𝐵 = × 100% × 0,0025
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝜌
C. Analisis Densitas
a. Timbang berat piknometer kosong.
b. Tuangkan sampel ke dalam piknometer sampai penuh.
c. Timbang piknometer berisi sampel.
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙‐ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Data Awal
ρsari buah Kalibrasi Piknometer:
Massa picno kosong = 29,94 gram
Massa picno+aquadest = 79,67 gram
Massa aquadest : 49,73 gram
𝑚 79.67−29.94
V aquadest = = = 49,929 ml
ρ 0.996
A-6
% SB 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
(𝐹 − 𝑀)𝑥 𝑥
𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙
= 𝑥 100% 𝑥 0.0025
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝜌
200 100
(31 − 21)𝑥 𝑥
= 20 5 𝑥 100% 𝑥 0.0025
200 𝑥 1.061
= 0,0241%
Data Starter
Tanggal Starter A Starter B Starter C Starter D
Densitas Jumlah Densitas Jumlah Densitas Jumlah Densitas Jumlah
Koloni Koloni Koloni Koloni
21/03/2019 1,0935 2,8 X 1,0965 1,8 X 1,0991 1,6 X 1,0965 1,8 X
1010 1010 1010 1010
22/03/2019 1,079 3,1 X 1,0824 3,6 X 1,0846 4,5 X 1,0865 3,0 X
1010 1010 1010 1010
23/03/2019 1 11,4 X 1,0285 13,7 X 1,0268 14,0 X 1,0272 10,3 X
1010 1010 1010 1010
A-7
LEMBAR PERHITUNGAN
Starter
1. Kalibrasi Aquadest (t = 0)
Mpicno kosong = 29,94 gram
Mpicno+aquadest = 79,67 gram
𝜌 aquadest = 0,996 gram/Ml
M aquadest = 49,73 gram
𝑀𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 49,73 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 = = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 49,929 𝑚𝐿
𝜌𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 0,996 𝑚𝐿
Variabel 2
Mpicno+sampel 2 = 86,19 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 2 = (86,19 - 30,84 gram) = 55,35 gram
M2 = 25 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 55,35 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1335 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 25 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,3233 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1335 𝑚𝐿
Variabel 3
Mpicno+sampel 3 = 85,68 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 3 = (85,68 - 30,84 gram) = 54,84 gram
M3 = 26 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 3 54,84 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1231 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 26 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,1129 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1231 𝑚𝐿
Variabel 4
Mpicno+sampel 4 = 85,84gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 4 = (85,84 - 30,84 gram) = 55 gram
M4 = 26,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 4 55 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1264 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 26,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,9987 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1264 𝑚𝐿
Variabel 5
Mpicno+sampel 5 = 85,86gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 5 = (85,86 - 30,84 gram) = 55,02 gram
M5 = 27 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 5 55,02 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1218 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
Variabel 6
Mpicno+sampel 6 = 86,07 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 6 = (86,07 - 30,84 gram) = 55,23 gram
M6 = 27,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 6 54,23 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1311 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 27,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,7735 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1456 𝑚𝐿
Variabel 7
Mpicno+sampel 7 = 85,67 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 7 = (85,67 - 30,84 gram) = 54,83 gram
M7 = 28 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 7 54,83 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,122
𝑉 48,828 𝑚𝐿 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 28 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,6102 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,122 𝑚𝐿
Variabel 8
Mpicno+sampel 8 = 85,55 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 8 = (85,55 - 30,84 gram) = 54,71 gram
M8 = 28,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 8 54,71 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1204 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 28,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,5578 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1456 𝑚𝐿
Variabel 9
Mpicno+sampel 9 = 85,48 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 9 = (85,48 - 30,84 gram) = 54,64 gram
M9 = 29 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9 54,64 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1190 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
Hari 2
F = 31 mL
Variabel 1
Mpicno+sampel 1 = 86,7 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 1 = (86,7 - 30,84 gram) = 55,86 gram
M1 = 23 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 55,86 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1440 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 23 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,7482 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1440 𝑚𝐿
Variabel 2
Mpicno+sampel 2 = 86,71 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 2 = (86,71 - 30,84 gram) = 55,87 gram
M2 = 25,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 55,87 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1442 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 25,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,2017 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1442 𝑚𝐿
Variabel 3
Mpicno+sampel 3 = 86,55 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 3 = (86,55 - 30,84 gram) = 55,71 gram
M3 = 26,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 3 55,71 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1409 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 26,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,9986 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1409 𝑚𝐿
Variabel 4
Mpicno+sampel 4 = 86,39 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 4 = (86,39 - 30,84 gram) = 55,55 gram
M4 = 27 mL
Variabel 5
Mpicno+sampel 5 = 86,61 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 5 = (86,61 - 30,84 gram) = 55,77 gram
M5 = 27,3 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 5 55,77 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1421 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 27,3 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,8099 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1421 𝑚𝐿
Variabel 6
Mpicno+sampel 6 = 87,11 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 6 = (87,11 - 30,84 gram) = 56,27 gram
M6 = 27,7 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 6 56,27 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1524 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 27,7 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,7159 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1524 𝑚𝐿
Variabel 7
Mpicno+sampel 7 = 87,01 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 7 = (87,01- 30,84 gram) = 56,17 gram
M7 = 28,2 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 7 56,17 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1503 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 28,2 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,6085 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1503 𝑚𝐿
Variabel 8
Mpicno+sampel 8 = 86,71 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 8 = (86,71 - 30,84 gram) = 55,87 gram
M8 = 28,8 mL
Variabel 9
Mpicno+sampel 9 = 87,03 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 9 = (87,03 - 30,84 gram) = 56,19 gram
M9 = 29,2 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9 56,19 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1507 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 29,2 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,3911 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1507 𝑚𝐿
Hari 3
F = 31 mL
Variabel 1
Mpicno+sampel 1 = 86,82 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 1 = (86,82 - 30,84 gram) = 55,98 gram
M1 = 24 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 55,98 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1464 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 24 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,5265 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1464 𝑚𝐿
Variabel 2
Mpicno+sampel 2 = 87,31 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 2 = (87,31 - 30,84 gram) = 56,47 gram
M2 = 25,8 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 56,47 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1565 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 25,8 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 1,124 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1565 𝑚𝐿
Variabel 3
Mpicno+sampel 3 = 87,22 gram
Mpicno = 30,84 gram
Variabel 4
Mpicno+sampel 4 = 87,13gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 4 = (87,13 - 30,84 gram) = 56,29 gram
M4 = 27,2 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 4 56,29 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1530 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 27,2 𝑚𝐿) × ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,8239 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1530 𝑚𝐿
Variabel 5
Mpicno+sampel 5 = 87,62 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 5 = (87,62 - 30,84 gram) = 56,78 gram
M5 = 27,6 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 5 56,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1628 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 27,6 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,7309 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,11628 𝑚𝐿
Variabel 6
Mpicno+sampel 6 = 87,28 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 6 = (87,28 - 30,84 gram) = 56,44 gram
M6 = 28 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 6 56,44 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1558 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 28 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,6489 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1558 𝑚𝐿
Variabel 7
Mpicno+sampel 7 = 87,15 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 7 = (87,15 - 30,84 gram) = 56,31 gram
Variabel 8
Mpicno+sampel 8 = 87,31 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 8 = (87,31 - 30,84 gram) = 56,47 gram
M8 = 29 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 8 56,47 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1565 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 29 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,4323 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1565 𝑚𝐿
Variabel 9
Mpicno+sampel 9 = 87,05 gram
Mpicno = 30,84 gram
Msampel 9 = (87,05 - 30,84 gram) = 56,21 gram
M9 = 29,5 mL
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9 56,21 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 1,1511 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑉 48,828 𝑚𝐿
200 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
( 31 − 29,5 𝑚𝐿) ×
%𝑆𝐵 = 20 𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 × 100% × 0,0025 = 0,3257 %
𝑔𝑟𝑎𝑚
200 𝑚𝐿 × 1,1511 𝑚𝐿
Konversi Alkohol
Starter A 13%V
Hari = 0,1,2,3
%SB0 = 10,5%
%SB1 = 1,964%
%SB2 = 1,7482%
%SB3 = 1,5265%
10,5 − 1,964
1. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 81,295%
10,5
10,5 − 1,7482
2. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 83,3505%
10,5
10,5 − 1,5265
3. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 85,4619%
10,5
10,5 − 1,3233
1. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 87,397%
10,5
10,5 − 1,2017
2. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 88,555%
10,5
10,5 − 1,124
3. 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 = | | × 100% = 89,295%
10,5
Starter B 10%V
Hari = 0,1,2,3
%SB0 = 10,5%
%SB1 = 0,8874%
%SB2 = 0,8099%
%SB3 = 0,7309%
PRAKTIKUM KE : 2
MATERI : STARTER ALKOHOL
HARI : KAMIS
TANGGAL : 21 MARET 2019
KELOMPOK : 4 KAMIS
NAMA : Abdur Rohman
Lisna Hanifah
Varit Eka Pradita
ASISTEN : Ratna Juwita Sari
KUANTITAS REAGEN
Starter
(a) 200 ml sari jeruk mentah + 4 gr/L KH2PO4 + 4 gr/L MgSO4 + 4gr/L Urea + 0,5
gr/L ragi
(b)200 ml sari jeruk mentah + 4 gr/L KH2PO4 + 4 gr/L MgSO4 + 4gr/L Urea + 5
gr/L ragi
(c) 200 ml sari jeruk mentah + 4 gr/L KH2PO4 + 4 gr/L MgSO4 + 4gr/L Urea + 6
gr/L ragi
(d) Idem (b) tapi tidak di lubangi tutupnya t = 2 hari
Data = Densitas dan jumlah koloni Tutup : Alumunium foil (dilubangi) pH = 5
Fermentasi
Basis 200 ml sari jeruk mentah
13% (starter A,B,C) %SB = 10,5% Data : Densitas dan %SB
10% (starter A,B,C) pH = 5Tutup : Alumunium foil (Tidak dilubangi)
2% (starter A,B,C) t = 5 hari
TUGAS TAMBAHAN
DIPERIKSA
TANDA
KETERANGAN
TANGAN
NO TANGGAL