Anda di halaman 1dari 11

Nama asisten : Novia Oktaviani

Tanggal Praktikum : 2 Oktober 2019


Tanggal Pengumpulan : 11 Oktober 2019

PENGAMATAN BAKTERI, KAPANG, DAN KHAMIR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Aditya Nugraha (240210180100)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: aditya18018@mail.unpad.ac.id

ABSTRACT
Microorganisms are very small living things and can only be seen with a microscope.
Microorganisms include bacteria, viruses, fungi, and yeast. Certain microorganisms can cause
damage to food and some of them (called pathogens) can also cause food poisoning. Among the
microorganisms are bacteria, mold and yeast. The purpose of the practicum this time is to be
able to distinguish the forms of bakgteri, mold, and yeast. From this practicum, the bacteria
observed were Bacillus sp. The yeast observed was Saccharomyces cerevisae, and the mold
observed in this practicum was Neurospora sitophila.

Keyword : Bacteria, Mold, Yeast

PENDAHULUAN Pertumbuhannya mula-mula akan


berwarna putih, tetapi jika spora telah
Bakteri merupakan organisme timbul akan terbentuk berbagai warna
mikroskopis yang mempunyai ciri-ciri : tergantung dari jenis kapang. Kapang
tubuh uniseluler, tidak berklorofil, terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli)
bereproduksi dengan membelah diri, yang tersusun dari filamen yang
habitatnya dimana-mana (tanah, air, bercabang yang disebut hifa (tunggal =
udara, dan makhluk hidup), diameternya hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari
0.1-0.2 um, bakteri aktif bergerak pada hifa disebut miselium (tunggal =
kondisi lembab. Ada pula, beberapa mycelium, Jamak = mycelia)
bentuk bakteri yaitu basil, kokus, dan (Pelczar,2005).
spirilum. Bentuk-bentuk tersebut dapat Tubuh atau talus kapang pada
menunjukkan karakteristik spesies dasarnya terdiri dari 2 bagian yaitu
bakteri, tetapi bergantung pada kondisi miselium dan spora (sel resisten,
pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi istirahat atau dorman).Miselium
oleh keadaan lingkungan, medium, dan merupakan kumpulan beberapa filamen
bakteri (Edukasi, 2008) yang dinamakan hifa.Setiap hifa
Kapang adalah fungi lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan
multiseluler yang mempunyai filamen, sel bakteri yang biasanya berdiameter 1
dan pertumbuhannya pada makanan μm.Disepanjang setiap hifa terdapat
mudah dilihat karena penampakannya sitoplasma bersama (Syamsuri, 2004).
yang berserabut seperti kapas.
Menurut fungsinya ada dua khamir tumbuh dan berkembang biak
macam hifa, yaitu hifa fertil dan hifa lebih cepat jika dibandingkan dengan
vegetatif. Hifa fertil dapat membentuk kapang karena mempunyai
sel-sel reproduktif atau badan buah perbandingan luas permukaan dengan
(spora). Biasanya arah pertumbuhannya volume yang lebih besar. Khamir pada
ke atas sebagai hifa udara. Hifa umumnya diklasifikasikan berdasarkan
vegetatif berfungsi mencari makanan ke sifat-sifat fisiologinya dan tidak atas
dalam substrat. Sedangkan menurut perbedaan morfologinya seperti pada
morfologinya, ada 3 macam hifa: (1) kapang. Yeast dapat dibedakan atas dua
Aseptat atau senosit, hifa seperti ini kelompok berdasarkan sifat
tidak mempunyai dinding sekat atau metabolismenya yaitu bersifat
septum; (2) Septat dengan sel-sel fermentatif dan oksidatif. Jenis
uninukleat, sekat membagi hifa menjadi fermentatif dapat melakukan fermentasi
ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus alkohol yaitu memecah gula (glukosa)
tunggal, pada setiap septum terdapat menjadi alkohol dan gas contohnya
pori ditengah-tengah yang pada produk roti. Sedangkan oksidatif
memungkinkan perpindahan nucleus (respirasi) maka akan menghasilkan
dan sitoplasma dari satu ruang keruang CO2 dan H2O. Keduanya bagi yeast
yang lain, setiap ruang suatu hifa yang adalah dipergunakan untuk energi
bersekat tidak terbatasi oleh suatu walaupun energi yang dihasilkan
membran sebagaimana halnya pada sel melalui respirasi lebih tinggi dari yang
yang khas, setiap ruang itu biasanya melalui fermentasi (Natsir, 2003).
dinamakan sel; (3) Septat dengan sel-sel Dibandingkan dengan bakteri,
multinukleat, septum membagi hifa yeast dapat tumbuh dalam larutan yang
menjadi sel-sel dengan lebih dari satu pekat misalnya larutan gula atau garam
nukleus dalam setiap ruang (Syamsuri lebih juga menyukai suasana asam dan
2004). lebih bersifat menyukai adanya oksigen.
Khamir (yeast) adalah fungi Yeast juga tidak mati oleh adanya
bersel satu yang mikroskopik, beberapa antibiotik dan beberapa yeast
generasi ada yang membentuk miselium mempunyai sifat antimikroba sehingga
dengan percabangan. Khamir hidupnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri
sebagian ada yang saprofit dan ada dan mould. Adanya sifat-sifat yang
beberapa yang parasitik. Sel khamir tahan pada lingkungan yang stress
mempunyai ukuran yang bervariasi, (garam, asam dan gula) maka dalam
yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai persaingannya dengan mikroba lain
20-50 μm, dan lebar 1-10 μm yeast lebih bisa hidup normal.
(Pelczar,2005). Khamir dapat dikelompokan
Khamir termasuk fungi tetapi menjadi 2, yaitu kelompok khamir sejati
dibedakan dari kapang karena dan hamir liar. Kelompok yeast sejati
bentuknya yang bersifat uniseluler. pada dasarnya termasuk kedalam kelas
Reproduksi khamir terutama dengan Ascomycetes, dengan ciri memiliki
cara pertunasan. Sebagai sel tunggal spora.Termasuk kedalam kelompok ini
adalah berbagai spesies Saccharomyces, yang menyebabkan kaleng menjadi
Schizosaccharomyces, kembung. Khamir dapat membusukkan
Zygosaccharomyces, Pichia, Hansenula, buah kaleng, jam dan jelly serta dapat
Debaryomyces dan Hanseniaspora. menggembungkan kaleng karena
Pada kelompok jenis yeast sejati ini produksi CO2. Seperti halnya kapang,
spesies yang umum digunakan dalam khamir yang tumbuh pada makanan
industri adalah Saccharomyces yang diolah dengan pemanasan tidak
cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, menyebabkan penyakit pada manusia.
minuman beralkohol, glyserol dan Tujuan dari praktikum kali ini
enzim invertase. adalah dapat membedakan bentuk
Kelompok yeast yang liar tidak bakgteri, kapang, dan khamir.
mempunyai spora. Yeast liar ini
pertumbuhannya terkadang diharapkan METODOLOGI
ada yang tidak diharapkan dalam suatu
fermentasi. Termasuk dalam kelompok Alat dan Bahan
yeast ini adalah Candida, Torulopsis, Alat yang digunakan pada
Brettanomyces, Rhodotorula, praktikum kali ini adalah cover glass,
Trichosporon dan Kloeckera. gelas objek, jarum ose, mikroskop,
Khamir mempunyai kisaran pH danpembakar spirtus.
pertumbuhan 1,5-8,5. Namun Bahan-bahan yang digunakan pada
kebanyakan khamir lebih cocok tumbuh praktikum kali ini adalah alkohol 95%,
pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4,5, hifa kapang pada tempe dan oncom,
sehingga kerusakan oleh khamir lebih larutan kristal violet, larutan lugol,
mungkin terjadi pada produk-produk larutan safranin, minyak imersi,
asam. Suhu lingkungan yang optimum suspensi bakteri, dan suspensi khamir.
untuk pertumbuhan khamir adalah 25-
30oC dan suhu maksimum 35-47oC. Prosedur
Beberapa khamir dapat tumbuh pada Pembuatan Film/Apusan Bakteri
suhu 0oC atau lebih rendah.Khamir Prosedur yang dilakukan dalam
tumbuh baik pada kondisi aerobik, pembuatan film/apusan bakteri adalah
tetapi khamir fermentatif dapat tumbuh pertama bersihkan gelas objek
secara anaerobik meskipun lambat. menggunakan alkohol 95% dan
Khamir hanya sedikit resisten keringkan dengan tisu. Ambil 1 ose
terhadap pemanasan, dimana bakteri secara aseptis dan sebarkan
kebanyakan khamir dapat terbunuh pada diatas gelas objek secara merata dan
suhu 60oC. Jika makanan kaleng busuk tipis. Lakukan fiksasi dengan api secara
karena pertumbuhan khamir, maka cepat.
dapat diduga pemanasan makanan Pewarnaan Gram
tersebut tidak cukup atau kaleng telah Prosedur pertama yang
bocor. Pada umumnya kebusukan dilakukan dalam pengamatan bentuk
karena khamir disertai dengan bakteri adalah pembuatan apusan
pembentukan alkohol dan gas CO2 bakteri. Object glass dibersihkan
dengan kapas dan alkohol, kemudian disterilkan. Object glass yang sudah
diambil satu ӧse kultur bakteri secara steril ditetesi dengan medium PDA
aseptis dan dioleskan pada object glass steril dan dibiarkan hingga membeku,
tipis-tipis dan menyebar. Setelah itu kemudian medium dipotong ¼ bagian
object glass dilalukan secara cepat dan disisipkan kultur kapang. Cover
diatas api. glass diolesi vaselinepada ke-empat
Prosedur berikutnya adalah sisinya dan diletakkan di atas kultur.
pewarnaan gram bakteri. Object glass Kertas saring pada dasar cawan petri
berisi bakteri ditetesi dengan pewarna ditetesi dengan akuades, lalu cawan
kristal violet selama 1 menit kemudian petri dibungkus kembali dengan kertas.
dibilas dengan akuades dan dikeringkan Kultur kapang diinkubasi selama 48
dengan tissue. Langkah berikutnya jam, kemudian diamati dengan
adalah apusan bakteri ditetesi dengan mikroskop.
lugol selama 1 menitkemudian kembali
dibilas dengan akuades dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dikeringkan. Setelah itu apusan bakteri
ditetesi dengan alkohol 95% selama 10- Pewarnaan Gram
20 detik lalu ditetesi larutan safranin Bakteri merupakan mikroba
selama 20 detik. Apusan bakteri uniseluler, tersebar luas di alam.
kembali dibilas dengan akuades dan Hidupnya ada bebas, saprofit, parasit,
dikeringkan, lalu ditetesi minyak imersi dan sebagian phatogen pada mansuia,
dan ditutup menggunakan cover glass hewan, dan tanaman. Bakteri
lalu diamati di bawah mikroskop. mempunyai ukuran yang sangat kecil
sehingga untuk dapat melihatnya
Pengamatan Bentuk Khamir digunakan mikroskop. Ukuran bakteri
Prosedur pertama yang dilakukan berkisar antara 0,5 -2.5 µ (micron) dan
adalah object glass dibersihkan dengan panjangnya 2 – 10 µ. Meskipun terdapat
alkohol 70%, dikeringkan, lalu diambil beribu-ribu jenis bakteri yang berbeda-
satu ӧse suspense khamir secara aseptis beda, tetapi hanya terdapat beberapa
dan dioleskan pada object glass bersih. bentuk sel yang diketemukan. Sel
Kemudian object glass ditetesi dengan tersebut ada yang berbentuk bulat
akuades lalu ditutup dengan cover glass (coccus), bentuk batang (bacillus), dan
dan diamati dibawah mikroskop. bentuk spiral (spirillum). Sel-sel ini
dapat dijumpai dalam keadaan tunggal,
Pengamatan Bentuk Kapang berpasangan, tetrad, berkelompok kecil,
Prosedur pertama yang dilakukan bergerombol atau berantai. Bakteri
adalah object glass dibersihkan dengan berkembangbiak dengan cara
alkohol 70%, dikeringkan, dan pembelahan sel. Adanya bakteri dalam
diletakkan di dalam cawan petri ukuran pasangan dapat mengakibatkan
besar yang telah dialasi kertas pembusukan yang tidak diinginkan,
saring.Cover glassdan tusuk kayu juga dapat menimbulkan penyakit yang
dimasukkan ke dalam cawan petri lalu ditularkan melalui makanan atau dapat
melangsungkan proses fermentasi yang mengurangi kelebihan zat warna dari
menguntungkan.[ CITATION Sum19 \l kristal violet. Lalu objek gelas
1033 ]. Untuk mengetahui struktur dikeringkan dengan menempelkan
bakteri dilakukan pewarnaan gram dan kertas serap yaitu tisu pada bakteri
pembuatan film/apusan. tanpa mengelapnya. Kedua, pemberian
Pembuatan film/ apusan bakteri lugol atau garam iodine dan diamkan
dilakukan sebelum pewarnaan gram. selama satu menit. Pewarna ini berguna
Sebelum melakukan pembuatan untuk meningkatkan afinitas pewarna
film/apusan bakteri, pastikan tempat sebelumnya, sehingga dengan
dan semua alat yang akan digunakan pewarnaan lugol warna dinding sel
dalam keadaan steril. Sebelum bakteri menjadi ungu yang lebih pekat.
memindahkan bakteri ke kaca objek Kemudian gelas objek tersebut dicuci
harus memijarkan dulu jarum ose kembali menggunakan aquades dan
dengan tujuan untuk mensterilkan ose. dikeringkan. Ketiga, lakukan penetesan
Setelah itu ambil sedikit saja bakteri alkohol 95% dan diamkan ± 20 detik.
dari biakan induk bakteri lalu gesekan Alkohol 95% akan mencuci kompleks
pada kaca objek secara hati- hati. Kalau tersebut keluar dari dinding sel bakteri
bakteri terlalu tebal tetesi dengan air, gram negatif, tetapi tidak pada sel
dan sebarkan secara merata. Sel bakteri bakteri gram positif karena lapisan
berukuran sangat kecil dan tebal lapisan dinding selnya tebal. Lalu cuci
air tipis diantara cover glass dan object menggunakan aquades dan keringkan.
glass masih bisa menampung beberapa Keempat, pewarnaan dengan larutan
bakteri yang ditumpuk vertikal, artinya safranin dan diamkan selama ± 20
tebal tersebut masih bisa digunakan sel detik. Safranin disebut sebagai pewarna
untuk berenang ke atas dan ke bawah. bandingan, dan memberikan warna
Langkah berikutnya adalah melakukan merah pada dinding sel. Adapun
fiksasi yaitu dengan cara menggerakkan pencucian di setiap akhir satu
gelas objek diatas bunsen sebanyak tiga pewarnaan berfungsi untuk
kali dengan tujuan untuk melekatkan menghilangkan sisa pewarna yang tidak
bakteri pada objek gelas sehingga terserap oleh sel bakteri.
olesan bakteri tidak akan terhapus “Struktur dinding sel akan
ketika dilakukan pencucian. menentukan respons pewarnaan. Bakteri
Tahap pertama dalam gram positif yang sebagian besar
pewarnaan gram adalah pemberian dinding selnya mengandung
pewarna kristal violet di atas bakteri peptidoglikan akan menjerat warna
pada objek gelas dan biarkan selama violet. Bakteri gram negatif memiliki
satu menit. Kristal violet berperan lebih sedikit peptidoglikan, yang
sebagai pewarna utama (primary stain) terletak di antara gell periplasmik antara
yang berfungsi memberikan warna ungu membran plasma dan suatu membrann
kepada semua sel. Setelah pemberian bagian luar. Zat warna violet yang
pewarna kristal violet, objek gelas digunakan dalam perwanaan gram
dibilas dengan aquades dengan tujuan sangat mudah dibilas dari bakteri gram
negatif, akan tetapi selnya tetap keras, dan produk-produk fermentasi
menahan zat warna merah.” [ CITATION lainnya. [ CITATION Sum19 \l 1033 ]
Cam03 \l 1033 ] Khamir dapat ditemukan pada
Bakteri yang diamati pada berbagai tempat di lingkungan terutama
percobaan kali ini menunjukan warna substrat yang kaya gula. Khamir telah
violet dan berbentuk basil, dari ciri ciri berhasil diisolasi dari daun, bunga,
yang teramati, dapat disimpulkan bahwa buah-buahan, biji-bijian, serangga,
bakteri tersebut adalah streptococcus. kotoran hewan dan tanah. Khamir dari
kelompok Saccharomycetales terdapat
Pengamatan Bentuk Khamir pada kulit kayu pohon tertentu dan juga
Khamir merupakan sekelompok pada buah-buahan serta lingkungan
jamur yang terdiri dari sel-sel tunggal dengan kadar gula yang tinggi seperti
atau hifa sederhana maupun miselium nektar dan nira.[ CITATION Sam08 \l
sempurna yang berkembang biak 1033 ]
dengan tunas membelah atau spora. Pengamatan bentuk khamir
Mampu memfermentasi gula menjadi dilakukan dengan terlebih dahulu
alkohol. Khamir dibedakan atas dua membersihkan object glass dengan
kelompok, sejati yaitu khamir yang menyemprotkan alcohol 70% dan
dapat menghasilkan askospora, khamir kemudian dikeringkan dengan
semu yakni yang tidak dapat menggunakan tissue. Hal ini dilakukan
menghasilkan askospora dan hanya agar object glass terbebas dari debu dan
berkembang biak secara aseksual kotaminan lain. Selanjutnya, suspensi
dengantunas. Sebagai contoh khamir khamir diambil dari tabung reaksi
sejati adalah Saccharomyces sereviceae dengan menggunakan Ose yang sudah
yang terdapat didalam ragi roti. terlebih dahulu disterilkan dengan
Sedangkan contoh khamir semu adalah membakar ujungnya pada api bunsen.
Candida sp. yang berperan didalam Suspensi khamir yang telah diambil,
pembuatan tape. Sel khamir mempunyai diletakkan pada permukaan object glass
ukuran yang bervariasi yaitu 1-5 μm dan langsung diamati dibawah
sampai20-50 μm, dan lebar 1-10 μm. mikroskop, karena khamir yang diamati
Bentuk sel khamir bermacam-macam, merupakan preparat basah. Sebelum
yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu diamati, object glass diolesi dengan
bulat panjang dengan salah satu ujung minyak imersi terlebih dahulua,
runcing, segitiga melengkung penambahan minyak imersi bertujuan
(triangular), berbentuk botol, bentuk untuk lebih memperjelas bayangan yang
apikulat atau lemon, membentuk akan dilihat, antara objek yang akan
pseudomiselium (Fardiaz, 1992). dilihat dengan lensa objektif (Entjang, I.
Khamir merupakan mikroba ber 2003). Selain itu, minyak imersi juga
sel tunggal dan berukuran antara 5 – 20 mempunyai indeks bias yang mendekati
µ, dapat berkembang biak dengan cara atau identik dengan kaca (Mitaunair,
seksual dan aseksual. Khamir berperan 2012). Terakhir object glass ditutup
dalam pembuatan bir, anggur, minuman menggunakan cover glass dan diamati
dibawah mikroskop. “Sebagian besar Pengamatan kapang kali ini
khamir memiliki bentuk bulat dan bulat dilakukan dengan metode Moist
panjang dengan ukuran yang jauh lebih Chamber. Metode Moist Chamber
besar daripada bakteri.”[ CITATION Sup03 adalah metode identifikasi jamur
\l 1033 ]. dengan teknik medium jamur lembab.
Berdasarkan dari hasil Pengamatan kapang dilakukan dengan
pengamatan pada kali ini, dapat metode Moist Chamber karena kapang
hidup di tempat yang lembab, sehingga
disimpulkan bahwa khamir yang untuk mengembangkan kapang tersebut
diamati adalah Khamir yang diamati perlu dijaga kondisi sekelilingnya agar
adalah Saccharomyces cerevisae atau tetap lembab.
Prosedur yang dilakukan untuk
khamir ragi yang memiliki sifat
melakukan pengamatan pada kapang
berbentuk bulat dan berwarna bening. yang pertama adalah membersihkan
gelas objek dengan kapas yang sudah
Pengamatan Bentuk Kapang diberi alkohol 70%, kemudian
dikeringkan. Hal ini dilakukan supaya
Kapang merupakan mikroba gelas objek terbebas dari debu dan
multiseluler, terdiri dari benang-benang kontaminan lain. Kemudian cawan petri
halus yang disebut hifa (hypha) dan dialasi kertas saring. Dalam cawan petri
kumpulan hifa disebut miselium ini diletakan gelas objek dan kaca
(mycellium). Sifat-sifat khusus dari penutup. Alat ini kemudian disterilkan.
kapang antara lain: Setelah itu teteskan media agar PDA
1. Mempunyai kemampuan untuk diatas gelas objek dan biarkan hingga
merombak atau menyerang bahan- membeku. Proses ini harus dilakukan
bahan yang tidak dapat dilakukan secara cepat karena PDA merupakan
oleh mikroba lain seperti media padat yang mudah membeku.
pelapukan, pembusukan daun, dan Setelah agar beku, satu sisi dari tetesan
lain-lain. agar yang dipotong tadi. Selanjutnya,
2. Dapat berkembang biak secara kapang pada oncom dan tempe diambil
seksual dan aseksual. menggunakan ose dan ditempelkan pada
3. Dapat dilihat dengan mata dan dinding PDA. Lalu, cover glass
pertumbuhannya dapat diletakkan diatas PDA. Cover glass itu
menimbulkan warna putih, hitam, sebelumnya dioleskan vaselin di bagian
atau warna-warna lainnya. tepinya agar permukaan cover glass
4. Beberapa kapang ada yang dapat menmpel. Kemudian, kaca
berguna dalam pengolahan bahan objektif dimasukkan kedalam cawan
makanan. petri yang telah dialas kertas saring.
5. Ada yang menghasilkan antibiotik Kertas saring juga berguna untuk
dan ada yang menyebabkan mempermudah pengambilan kaca
penyakit manusia. [ CITATION objektif saat selesai di inkubasi. Setelah
Sum19 \l 1033 ]. itu, aquades steril diteteskan diatas
kertas saring untuk menciptakan
suasana yang lembab. Terakhir, cawan KESIMPULAN
petri ditutup dan dibungkus dengan
kertas. Masa inkubasi dalam Kesimpulan yang dapat diambil
penumbuhan kapang ini ialah dalam dari praktikum kali ini adalah bakteri,
kurun waktu 24 - 48 jam pada suhu kapang dan khamir memiliki jenis dan
kamar (suhu kamar literature umumnya ciri yang bermacam macam. Dari
24°C). Setelah diinkubasi, mikrokultur praktikum ini bakteri yang diamati
tersebut siap diperiksa langsung merupakan jenis streptococcus , khamir
dibawah mikroskop setiap saat. yang diamati adalah Saccharomyces
Berdasarkan hasil pengamatan cerevisae, dan kapang yang diamati
kapang di bawah mikroskop dapat pada praktikum kali ini adalah
dilihat bahwa kapang yang diamati Neurospora sitophila.
adalah oncom merah dengan nama
Neurospora sitophila. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Natsir. (2003). Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar: Universitas Hasanudin.

Pelczar, M. E. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Sampaio, E. L. (2008). Nyctinomops Aurispinosus. The IUCN Red List of Threatened Species.

Sumanti, D. M.-I. (2019). Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Jatinangor: Universitas


Padjadjaran Fakultas Teknologi Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri
Pangan Program Studi Teknologi Pangan.

Suprapti, M. L. (2003). Teknologi Pengolahan PAngan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syamsuri, I. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.


LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bakteri Bentuk
Ba
Bentuk dan
Ba kte Gambar
dan Keterang
kte Gambar ri
Keterang an
ri
an Berwarna
Berwarna ungu dan
ungu dan berbentuk
berbentuk bulat
A. batang (kokus),
F.
(basil) bersambun
serta gan satu
berkoloni sama lain
membentu
k rantai
Berwarna
ungu dan
B. berbentuk Berwarna
batang ungu dan
(basil) G. berbentuk
bulat
(kokus)

Berbentuk
batang
C. (basil),
berwarna Berbentuk
merah bulat
H. (kokus),
berwarna
Berbentuk merah
batang
D. (basil),
berwarna
merah
Berbentuk
bulat
I. (kokus),
Berbentuk berwarna
batang merah
E. (basil),
berwarna
merah
Bentuk No. Bentuk Gambar
Ba
dan 2. Bulat
kte Gambar
Keterang
ri
an

Berbentuk
bulat
J. (kokus), 3. Bulat
berwarna
merah

4. Bulat

K. -

5. Bulat

L. -

6. Bulat

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2019)

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2019)


Tabel 2. Hasil Pengamatan Khamir
No. Bentuk Gambar Tabel 3. Hasil Pengamatan Kapang
1. Bulat Kap Bent Gambar
ang uk
A. Berh
ifa
Kap Bent Gambar Kap Bent Gambar
ang uk ang uk

Berh Berh
B. D.
ifa ifa

Berh
C.
ifa
Berh
E.
ifa

Anda mungkin juga menyukai