Anda di halaman 1dari 15

“ASUHAN KEPERAWATAN ARTHTRITIS REUMATOID”

KELOMPOK 3:

1. Sriani (191210001)
2. Dyah Kusuma (191210009)
3. Febrina pertiwi (191210010)
4. Moh. Abdul Aziz A (191210012)
5. Tri Agustina Wulandari (191210020)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN

CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2021
DAFTAR ISI

Halama Judul

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..1

Daftar Isi......................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian..........................................................................................................................5
2.2 Etiologi..............................................................................................................................6
2.3 Manifestasi Klinis.............................................................................................................6
2.4 Patofisiologi......................................................................................................................7
2.5 Pathway.............................................................................................................................8
2.6 Pemeriksaan Penunjang.....................................................................................................9
2.7 Penatalaksanaan................................................................................................................9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS
3.1 Pengkajian.........................................................................................................................10
3.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................................................11
3.3 Implementasi.....................................................................................................................12
3.4 Evaluasi.............................................................................................................................12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................13
4.2 Saran.................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa
sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam senantIasa
terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya sertaumat-umat,
keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan MAKALAH ASUHAN
KEPERAWATAN dengan judul “ARTHTRITIS REUMATOID”.

Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah
KMB 2. Dalam penyusunan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan. Berkat bantuan,
bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan
dikemudian hari. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik
bagi kita semua.

Jombang, 9 Maret 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah – masalah kesehatan akibat penuaan usia terjadi pada berbagai sistem
tubuh salah satunya adalah Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid Arthritis adalah penyakit
inflamasi non bakterial yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai
sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris (Chairuddin, 2016).
Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri, dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. (Gordon,
2015).
Penyakit Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang mengenai
persendian di seluruh tubuh. Keluhan biasanya berupa rasa nyeri dan kaku pada jari-jari
tangan yang timbul terutama di pagi hari, dan akan membaik setelah melakukan aktivitas
fisik. Apabila tidak segera diobati, penyakit Rheumatoid Arthritis dapat merusak
persendian yang ada diseluruh tubuh. Tulang akan mengalami erosi dan kerusakan
permanen sehingga menimbulkan bengkok dan cacat pada persendian. Kerusakan
permanen dapat menyebabkan perubahan bentuk atau deformitas, dan gangguan fungsi
organ 2 tubuh yang tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Rheumatoid Arthritis terhadap pengaruh psikologis penderita?
2. Bagaimana diagnosis keperawatan yang tepat untuk pasien Rheumatoid Arthritis?
3. Bagaiman cara mengobati penyakit Rheumatoid Arthritis?
4. Apa model asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien Rheumatoid Arthritis?

1.3 Tujuan
1. Supaya paham tentang definisi dari Rheumatoid Arthritis
2. Dapat memahami apa itu penyakit Rheumatoid Arthritis
3. Agar tahu bagaiman cara mengobati penyakit Rheumatoid Arthritis
4. Menjelaskan prinsip-prinsip asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid Arthritis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun inflamasi kronik yang
sistemik,mengenai banyak jaringan akan tetapi pada prinsipnya menyerang sendi sertai
nyeri sendi. Penyakit ini dapat menyebabkan sinovitis profilatif non supuratif yang dapat
merusak tulang rawan dan tulang bawahnya yang menyebabkan peradangan. Mula-mula
mengenai sendi-sendi sinovial disertai dengan edema, kogesti vaskuler eksudat dan
infiltrasi seluler. Apabila penyakit rheumatoid arthritis dan melibatkan jaringan ekstra
artikular sebagai contoh kulit, jantung, pembulu darah, otot dan paru, rheumatoid
arthritisdapat menyerupai lupus atau scleroderma. Arthitis (radang sendi) ada 3 jenis yang
paling sering yang diderita adalah osteoarthritis, arthritis goug, dan rheumatoid
arthritisyang menyebabkan benjolan pada sendi atau juga bisa menyebabkan peradangan
pada sendi. Penyakit yang dapat diuraikan sebagai penyakit jaringan ikat karena
mengefek rangka pendukung tubuh dan organ-organ internalnya (Saifudin, 2018).

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai


dengan terdapatnya sinovitas erosif simetrik yang terutama mengenai jaringan
persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Pasien dengan gejala
penyakit kronik apabila tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan
persendian dan deformitas sendi yang progresif disabilitas bahkan kematian din. Kata
arthritis mempunyai arti inflamasi pada sendi (“arthr” berarti sendi “itis” berarti
inflamasi). Inflamasi menggambarkan tentang rasa sakit, kekakuan, kemerahan, dan
pembengkakan. Rheumatoid arthritis merupakan suatu penyakit autoimun, dimana target
dari sistem imun adalah jaringan yang melapisi sendi sehingga mengakibatkan
pembengkakan, peradangan, dan kerusakan sendi. Artritis pasca trauma, ini dapat diikuti
cedera lutut yang serius. Patah tulang di lutut atau di ligamen lutut mungkin merusak
articular kartilago, hal ini menyebabkan nyeri.
2.2 Etiologi
1. Umur
Umur yang semakin menua menyebabkan menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan memperbaiki struktur dan fungsi tubuh secara normal, ditandai dengan
perubahan fisiologi yang terjadi pada beberapa organ dan sistem tubuh yang
menyebabkan penurunan fungsi tubuh untuk melakukan beberapa aktivitas sehari-
hari.
2. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada sendi dan
mengakibatkan resiko untuk timbulnya nyeri pada persendian baik pada wanita
maupun pria.
3. Jenis kelamin
Jenis karena pada masa usia 50-80 tahun wanita mengalami menoupose yang
menyebabkan pengurangan hormon hestrogen secara derastis, sementara pada laki-
laki hormone progesterone menurun secara perlahan. Pengurangan hormone estrogen
menyebabkan penurunan produksi cairan sinovial pada sendi, serta hormone estrogen
berperan sebagai pembentuk tulang, bekerja dengan vitamin D kalsium dan hormone
lainnya untuk secara efektif memecah dan membangun kembali tulang sesuai proses
awal.
4. Infeksi sendi
Dengan adanya infeksi timbul karena permulaan sakitnya terjadi secara mendadak
dan disertai tanda-tanda peradangan. Penyebab infeksi diduga oleh bakteri,
mikroplasma atau virus.
2.3 Manifestasi Klinis
Menurut (Apriliyasari & Wulan, 2016) tanda dan gejala Rheumatoid Arthritisyaitu :
1. Nyeri sendi dikarenakan sendi mengalami tekanan beban, nyeri akan bertambah
jika digunakan untuk beraktivitas dan akan berkurang rasa nyeri pada saat
beristirahat. Nyeri sendi yang dirasakan oleh penderita penyakit Rheumatoid
Arthritisbiasanya menganggu pola tidur karena rasa nyeri yang
dirasakan.Pembesaran sendi (deformitas).
2. Peradangan atau inflamasi pada sendi ditandai dengan kemerahan, nyeri tekan,
rasa hangat disekitar sendi yang mengalami peradangan, dan gangguan gerak.
3. Perubahan pada gaya berjalan
4. Kekauan dipagi hari selama lebih dari 1 jam yang menyerang sendi-sendi.
Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoarthritis, yang biasanya
berlangsung selana beberapa menit dan selama kirang dari satu jam.
5. Keterbatasan dalam bergerak karena rasa nyeri pada sendi.
6. Keluhan umum berupa berupa perasaan badan lemas, demam dan penurunan berat
badan.
2.4 Patofisiologi
Pada Rheumatoid Arthritisadalah reaksi autoimun yang menyerang sendi yaitu
sistem kekebalan tubuh mengahsilkan antibody yang menempel pada lapisan sendi,
sehingga sel imun menyerang sendi terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses
fagositosi menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Infeksi dengan kecenderungan
virus, bakteri dan jamur didalam darah langsung masuk dan menyerang kedalam
sendi.
Enzime-enzime akan memecah kolagen hingga terjadi edema, poliferasi
membrane sinovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan
tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya adalah menghilangkan
permukaan sendi yang akan menganggu gerakan sendi. Otot akan ikut terkena serabut
otot akan mengalami perubahan degenerative dengan menghilangkan elastisitas otot
dan kontraksi otot.
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti
vaskuler, eksudat fibrin dan infiltrasi seluler. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial
menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian
ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago.
Kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi pada kartilago menentukan tingkat
ketidakmampuan sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka akan terjadi adhesi
diantar permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).
Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa
menimbulkan sublukasi dan dislokasi dari persendian. Invasi dari sub tulang sub
chondrial dapat menyebabkan osteoporosis setempat.
Rheumatoid Arthritisberbeda pada setiap orang. Ditandai adanya serangan dan
tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan pertama dan
selanjutnya tidak ada yang terserang lagi. Sebagian orang ada juga yang terkena
serangan dan mendapat serangan nyeri karena penyakitRheumatoid Arthritis.
Terutama yang mempunyai rheumathoid (Seropositif gangguan Rheumathoid)
gangguan akan menjadi kronis yang progesif(Uswatun, 2015).
2.5 Pathway
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut (Qadafi, 2018) :
1. Pemeriksaan darah untuk mendeteksi
a. Anemia, defisiensi sel darah merah
b. FaktorRheumatoid Arthritis, yaitu antibody yang sering ditemukan dalam darah
individu yang mengalamiRheumatoid Arthritis.
c. Elevasi laju endap darah (LED), yaitu indicator proses inflamasi dalam tubuh
16 Universitas Muhammadiyah Magelang juga keparahan penyakit
d. C-Reactive protein (CRP) merupakan pemeriksaan tambahan yang digunakan
untuk mengkaji inflamasi dalam tubuh. LED biasanya tidak akan mengalami
elevasi, tetapi CRP akan naik dan sebaliknya
e. Sinar- X digunakan untuk mendeteksi kerusakan sendi dan melihat apakah
penyakit berkembang

2.7 Penatalaksanaan
Perawatan yang optimal pasien dengan Rheumatoid Arthritismembutuhkan
pendekatan yang terpadu dalam terapi farmakologi dan non farmakologi (Sangrah,
2017).
1 Farmakologi
a. DMARDs (dises-modifing anti-rheumatic drugs) adalah perawatan awal yang
diberikan untuk menghambat dan merendahkan gejalaRheumatoid Arthritis,
serta mencegah kerusakan permanen pada persendian dan jaringan lain.
Beberapa DMARDs yang bisa digunakan adalah hydroxychloroquine,
metrothexate, sulfasazine, dan lefflunomide.
b. Glukokortikoid adalah obat anti inflamasi yang biasanya digunakan untuk
menjembatani waktu sampai DMARDs efektif. Dosis prednisone 10mg perhari
baisanya digunakan, namun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang
lebih tinggi. Pengurangan dosis tepat waktu dan penghentian obat merupakan
hal penting terkait dengan efek samping penggunaan obat steroid.
c. Analgestik Obat-obatan analgestik asitaminofen, tramadol, kodein, opiate dan
berbagai macam obat analgestik lain dapat digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri yang dirasakan.
2. Non Farmakologi
a. Pendidikan kesehatan penting untuk membantu pasien untuk memahami
penyakit Rheumatoid Arthritis dan belajar bagaimana cara mengatasi penyakit
tersebut.
b. Senam rematik untuk penggurangan nyeri sendi
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, status, alamat, pekerjaan, penanggung jawab.Data dasar
pengkajian penerima manfaat tergantung pada keparahan dan keterlibatan organ-organ
lainnya (misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi akut
atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit Rematik adalah
klien mengeluh nyeri
c. Riwayat penyakit sekarang Berupa uraian pada mengenal penyakit yang diderita oleh
klien dadri mulai timbulnya keluhan yang dirasakan.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit kesehatan yang dulu sperti riwayat penyakit musculoskeletal
sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga
Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang sama.
f. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
3.2 Diagnosa Keperawatan
setelah melakukan pengkajian terhadap pasien diagnosa yang didapatkan antara lain:
a. Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan agen pencedera distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal. Nyeri,
ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kronik
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal; penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi

Anda mungkin juga menyukai