Anda di halaman 1dari 4

4/20/2020

Pareto Diagram (Diagram Pareto) MK: Pengendalian Mutu


(H)

 Diagram Pareto merupakan salah satu tools/alat dari ”The 7 Tools of


QC” yang sering digunakan dalam hal pengendalian mutu.
 Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang
menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah
kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling
banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dimana dalam Grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik
terendah (paling kanan).
 Dalam aplikasinya, Diagram Pareto sangat bermanfaat dalam
menentukan dan mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan.
 Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah prioritas
utama kita untuk melakukan tindakan.

Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto,


data yang berhubungan dengan masalah atau kejadian yang akan dianalisis harus
dikumpulkan terlebih dahulu.

 Pada umumnya, alat yang sering digunakan untuk pengumpulan data


adalah dengan menggunakan Check Sheet atau Lembaran Periksa.

Langkah-langkah dalam membuat Diagram Pareto

1) Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab‐penyebab kejadian.


Contoh Permasalahan: Tingginya tingkat cacat di Produksi Perakitan PCB,
Penyebabnya: Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack)
2) Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per Bulanan,
Mingguan atau Harian)
3) Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
4) Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai
terendah).
5) Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
6) Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
7) Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
8) Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Diagram/Chart tersebut
9) Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
10) Ulangi langkah‐langkah diatas meng‐implementasikan tindakan improvement (tindakan
peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.

Diagram Pareto juga merupakan salah satu alat yang dipakai oleh Metodologi Six Sigma
dalam tahap Definisi (Definition Phase).

1
4/20/2020

Nilai akumulasi, persentase, persentase akumulasi

Jumlah Jumlah Persentase


Item Kerusakan Persentase
Data Akumulasi Akumulasi
A 25 50  % 25 50  %
B 10 20  % 35 70  %
C 4 8  % 39 78  %
D 3 6  % 42 84  %
E 2 4  % 44 88  %
Lain‐lain 6 12  % 50 100  %
Total  50 100 %

Keterangan : Item kerusakan disusun menurut banyaknya,


dan item lain‐lain ditempatkan paling bawah.

2
4/20/2020

Menggambar grafik
a) Menggaris secara horizontal dan vertikal, berikan tanda sesuai
nilainya di sumbu vertikal. 
b) Gambarkan grafik batang sesuai urutan besaran data, tanpa spasi.

Persentase Akumulasi (%)


Nilai data
50 100

25

A B C D E Lain‐lain

Menggambar grafik kurva garis yang memperlihatkan akumulasi data.

Nilai data Persentase Akumulasi (%)
50 100

25 50

A B C D E Lain‐lain

Berikan tanda pada rasio akumulasi.

Tuliskan waktu, pembuat, dan tujuan pengumpulan data.

3
4/20/2020

Buatlah pareto diagram
tentang kegagalan studi mahasiswa, dimana saudara sebutkan
minimal 5 faktor yang saudara anggap dapat sebagai penyebab
dengan besar pengaruh yang anda asumsikan sendiri.

 Bila saudara hendak mengumpulkan Tugas Kecil 2 ini, waktu pengumpulannya


hanya dilakukan saat pertemuan berikutnya dengan cara di scan (cam‐scanner)
& submit dalam 1 file PDF di menu Tugas Kelas (nama File: NIM_Nama Mhs)
saat saya sudah beri perintah.

 Tugas dikerjakan dengan ditulis tangan pada sebuah kertas A4 menggunakan


ballpoint warna biru.

 Tulis dengan rapi & dapat dengan mudah dibaca, serta tulis Identitas diri &
lembar kerja yang benar & jelas.

Anda mungkin juga menyukai