1
20/04/2020
7. MAINTENANCE PLANNING:
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya
manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.
8. OVERHAUL:
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas
sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. TEST:
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.
10. USER:
Pemakai peralatan/fasilitas.
11. OWNER:
Pemilik peralatan/fasilitas.
12. VENDOR:
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik dan bangunan.
13. EFISIENSI:
14. TRIP:
Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam bidang kelistrikan).
15. SHUT-IN:
Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
16. SHUT-DOWN:
Sengaja dimatikan.
17. BREAK-DOWN:
Mendadak mati sendiri
18. TEROTEKNOLOGI:
adalah kombinasi dari managemet keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang
diterapkan bagi asset fisik utk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis.
2
20/04/2020
PEKERJAAN-PEKERJAAN DASAR
A. INSPEKSI PADA PERAWATAN PREVENTIF
• Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian: “luar dan dalam”.
• Inspeksi “bagian luar” ditujukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi
pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak normal, getaran, panas,
asap dan lain-lain.
• Inspeksi “bagian dalam” ditujukan untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang terpasang
pada bagian dalam mesin, seperti: roda gigi, ring, packing, bantalan dan lain-lain.
• Frekuensi dari kegiatan inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hati (berdasarkan
pengalaman dan jadwalnya perlu dipertimbangkan dengan matang), karena:
bila kegiatan inspeksi yang dijalankan dirasa kurang, maka dapat menyebabkan
kerusakan mesin (yang mungkin sulit untuk diperbaiki dengan segera),
Sedangkan bila kegiatan inspeksi yang dijalankan dirasa terlalu sering, maka dapat
menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya. Dengan demikian frekuensi
pelaksanaan inspeksi harus benar-benar ditentukan
B. PELUMASAN
• Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda gigi, bantalan dll, harus
diberi pelumasan secara benar agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama.
• Dalam pemberian pelumas yang benar perlu memperhatikan: jenis pelumas, jumlah
pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.
3
20/04/2020
4
20/04/2020
2. Fungsi Preventive
Inspeksi yang ketat dapat mendeteksi ketidaksesuaian barang dan memisahkan dari
part yang sesuai, tetapi saja tidak dapat mencegah ketidaksesuaian part atau barang
tersebut untuk tetap diproduksi.
Untuk menghilangkan ketidaksesuaian barang, adalah diperlukan untuk mengontrol
proses produksi dan menentukan penyebabnya serta mengambil tindakan corrective
yang diperlukan.
2. Sampling Inspeksi
Adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan cara mengambil secara acak part/
produk dari sebuah lot dan mengukur/menguji untuk penentuan apakah sebuah lot
tersebut dapat diterima atau tidak.
3. Periodik Inspeksi
Adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil dari
sample dan memeriksa keberterimaannya dari suatu produksi per periodik waktu yang
telah ditentukan.
5
20/04/2020
Berdasarkan tujuan
1. Penerimaan Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilaksanakan saat penerimaan part/produk dari supplier
sebelum masuk gudang penyimpanan.
Sebagai contoh adalah pelaksanaan incoming inspection untuk material cat,
aluminium, dan lain-lain.
2. Proses Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan saat part sedang diproses produksi, mulai dari satu
proses ke proses yang lain dalam proses manufaktur yang berurutan.
Misalnya pelaksanaan middle inspection di line assembeling unit motor.
3. Outgoing Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan pada bagian akhir dari proses produksi untuk
menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan sebelum pengiriman.
Misalnya pelaksanaan final inspection unit motor di line assembeling.
Berdasarkan property
1. Destructive Inspeksi
Adalah inspeksi yang dilakukan dengan cara destructive/merusak part atau produk.
Misalnya test penetrasi pada weding, test tarik pada material dsb.