Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Makalah


Negara sedang berkembang memerlukan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan ekonomi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
taraf hidup, mulai dari pendapatan per kapita, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal yang
layak, teknologi, kesempatan kerja, dan sebagainya. Dalam hal ini dibutuhkan beberapa
indikator pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan. Indikator diperlukan sebagai
acuan kita dalam menilai. Menilai dalam hal ini adalah menilai seberapa jauh suatu negara
mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator berfungsi sebagai penjelasan tentang
pola, gejala, dan pengaruh yang sedang terjadi, berfungsi untuk menentukan hingga taraf
mana negara dianggap berhasil, dimulai dari mengukur, menganalisis hingga mengevaluasi
sebuah perencanaan sampai pelaksanaan agar terbentuk suatu kebijakan. Keberhasilan suatu
negara dapat dilihat apabila suatu negara mencapai indikator atau tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya (Yuli S.E, 2017).
Kemajuan dan perkembangan perekonomian suatu negara bisa dilihat dari
pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara. Perlu diketahui bahwasannya pembangunan
ekonomi tidak akan terlepas dari yang namanya pertumbuhan ekonomi. Keduanya memiliki
hubungan yang erat sehingga saling mempengaruhi satu sama lain. Ketika perekonomian
suatu negara tumbuh dan berkembang dengan pesat maka pembangunan yang dilakukannya
semakin baik dan maksimal. Dalam merealisasikan pembangunan ekonomi agar sesuai
dengan indikator-indikator yang dipegang, maka pembangunan nasional memiliki unsur-
unsur penting yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Unsur-unsur tersebut adalah
penduduk dan tenaga kerja, kapital, sumber-sumber alam, serta teknologi dan wiraswasta.
Kesemua unsur tersebut memiliki perannya masing-masing dalam pembangunan.

1.2. Rumusan Pembahasan Makalah


Rumusan pembahasan yang akan disajikan dalam makalah ini adalah:
1. Apa saja indikator pembangunan ekonomi?
2. Apa yang dimaksud paradigma lama pembangunan ekonomi?
3. Apa yang dimaksud paradigma baru pembangunan ekonomi?
4. Apa saja unsur-unsur pembangunan?

1
5. Bagaimana peranan unsur penduduk dan tenaga kerja terhadap pembangunan
ekonomi.?
6. Bagaimana peranan unsur kapital terhadap pembangunan ekonomi?
7. Bagaimana peranan unsur sumber-sumber alam terhadap pembangunan ekonomi?
8. Bagaimana peranan unsur teknologi dan wiraswasta terhadap pembangunan
ekonomi?

1.3. Tujuan dan Manfaat Makalah


Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
2. Memahami indikator pembangunan ekonomi.
3. Memahami paradigma lama pembangunan ekonomi.
4. Memahami paradigma baru pembangunan ekonomi.
5. Memahami unsur-unsur pembangunan.
6. Memahami peranan unsur penduduk dan tenaga kerja terhadap pembangunan
ekonomi.
7. Memahami peranan unsur kapital terhadap pembangunan ekonomi.
8. Memahami peranan unsur sumber-sumber alam terhadap pembangunan ekonomi.
9. Memahami peranan unsur teknologi dan wiraswasta terhadap pembangunan
ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Indikator Pembangunan Ekonomi


Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system
sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan
sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya Pembangunan adalah proses perubahan
yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sedangkan
Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai
“suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana”. (Pasaribu, 2005)
Pembangunan ekonomi sendiri berkaitan dengan rata tidaknya kesejahteraan
masyarakat yang berada pada negara tersebut. Bukan itu saja, dengan adanya pembangunan
ekonomi diharapkan dapat menaikkan taraf kehidupan dalam suatu negara, diantaranya mulai
dari pendapatan, pendidikan, teknologi, kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Dalam hal
ini kita dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dengan
berkembangnya taraf hidup masyarakatnya dan berbagai hal yang disebutkan sebelumnya.
Dalam menentukan berhasil tidaknya suatu negara dalam pembangunan ekonomi maka
kita memerlukan indikator. Indikator diperlukan sebagai acuan kita dalam menilai. Menilai
dalam hal ini adalah menilai seberapa jauh suatu negara mencapai indikator yang telah
ditetapkan. Indikator berfungsi sebagai penjelasan tentang pola, gejala, dan pengaruh yang
sedang terjadi, berfungsi untuk menentukan hingga taraf mana negara dianggap berhasil,
dimulai dari mengukur, menganalisis hingga mengevaluasi sebuah perencanaan sampai
pelaksanaan agar terbentuk suatu kebijakan. Karena keberhasilan suatu negara dapat dilihat
apabila suatu negara mencapai indikator atau tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya. (Yuli S.E, 2017)
Penggunaan indikator dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di
Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan,
dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di negara-negara yang telah dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor-faktor
sekunder dan tersier (Tikson, 2005).

3
Seiring berjalannya waktu, tentunya indikator-indakator pembangunan ekonomi
memiliki cara pandang yang berbeda dan perubahan-perubahan yang dipengaruhi oleh
perkembangan negara tersebut. Terdapat dua paradigma tentang indikator pembangunan
ekonomi yang dikategorikan berdasarkan masa dan juga akibat dari peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi, tergolonglah indikator pembangunan ekonomi mejadi paradigma lama
pembangunan dan paradigma baru pembangunan.
2.1.1 Paradigma Lama Pembangunan
Stiglitz berpendapat bahwa paradigma lama dalam pembangunan ekonomi
dititik beratkan dan diukur pada pertumbuhan PDB perkapita. Terdapat tiga
alasan yang diungkapkan. Pertama, paradigma lama gagal dalam menterjemahkan
sebab dan akibat suatu pertumbuhan perekonomian. Kedua, Paradigma lama
berpandangan bahwa dengan meningkatnya pendapatan perkapita, akan
mengakibatkan berkurangnya angka kemisknan. Terhadap alasan kedua ini,
Stiglitz mengkritisi bahwa moderenisasi sistem perekonomian merupakan
penyebab peningkatan PDB perkapita dan bukan sebaliknya. Ketiga,
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan meningkatkan cadangan modal dan
memperbaiki alokasi sumber daya. Selanjutnya, dengan adanya pertumbuhan
ekonomi ini, diharapkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan tingkat
pertumbuhan akan berlangsung dalam jangka panjang. Stiglitz berargumen bahwa
paradigma lama gagal melihat konteks yang lebih luas karena hanya berfokus
secara sempit pada ekonomi yang menyebabkan kebingungan dalam
membedakan alat dengan tujuan maupun sebab dengan akibat. (Advian, 2015)
Paradigma pembangunan lama melihat pembangunan sebagai masalah
teknis yang membutuhkan solusi teknis juga. Tidak menggali ke dalam
masyarakat atau percaya bahwa diperlukan pendekatan partisipatif. Selain itu juga
kurang mempertimbangkan konteks sejarah. (Advian, 2015)
2.1.2. Paradigma Baru Pembangunan
Munculnya konsepsi yang baru dalam melakukan pembangunan
dilatarbelakangi oleh beberapa peristiwa penting, yakni :
1. Runtuhnya ekonomi sosialis/komunis dan berakhirnya Perang Dingin. Saran
pembangunan harus disesuaikan dengan situasi negara tersebut.
2. Keterbatasan Konsensus Washington. Ekonomi butuh infrastruktur
kelembagaan.

4
3. Keajaiban Asia Timur. Pemerintah berperan besar dan sukses
mentransformasi masyarakatnya, menitikberatkan pada pendidikan dan
teknologi.
Tiga peristiwa tersebut diatas telah memberikan suatu gambaran bahwa
selama ini konsep pendekatan pembangunan yang dilakukan dengan lebih
menekankan pada sisi ekonomi telah gagal, sehingga diperlukan pemahaman baru
dalam konsep pembangunan yang ada dengan paradigma pembangunan baru.
Selain itu pembangunan yang terjadi, masih belum mempertimbangkan struktur
budaya lokal yang berbeda di masing-masing daerah maupun negara.
Strategi pembangunan baru yang dikemukakan dalam paradigma ini
memfokuskan pengembangan transformasi masyarakat sebagai tujuan intinya.
Pendekatan ini menekankan partisipasi masyarakat untuk ikut serta bersama-sama
melakukan pembangunan.
Strategi pembangunan baru tidak hanya akan meningkatkan PDB per
kapita, tetapi juga standar hidup, sebagaimana dibuktikan oleh standar kesehatan
dan keaksaraan. Paradigma baru ini meliputi 3 isu penting, yaitu: Konsep
pembangunan strategi, konsep katalis perubahan masyarakat secara luas dan
partisipasi, rasa memiliki dan peran pihak eksternal.
Penerapan Paradigma Baru Pembangunan Di Indonesia
Penerapan paradigma baru dalam pembangunan dapat dilihat dalam uraian
sebagai berikut:
1. Konsep Strategi Pembangunan
Menurut Stiglitz tujuan utama pembangunan adalah transformasi
masyarakat dengan tujuan terukur. Melihat tahapan pembangunan dalam RPJPN
2005 – 2025, Indonesia sudah mengarah kepada transformasi masyarakat, karena
tujuan akhir dari RPJM 4 adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri,
maju,adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. Saat ini
kita masuk ke dalam periode RPJMN ke-3 (2015-2019). Namun ukuran dari
keberhasilan pembangunan di Indonesia masih berupa peningkatan PDB,
meskipun sudah mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemiskinan,
infrastruktur, dan pendidikan. Selain itu RPJPN berperan
sebagai blueprint pembangunan di Indonesia, sementara menurut Stiglitz strategi
pembangunan kurang tepat disebut sebagai “blueprint” karena sulit untuk

5
dilakukan sebab memerlukan terlalu banyak informasi yang tidak diketahui saat
ini. Strategi pembangunan sebaiknya merupakan “living document” yang perlu
ditetapkan bagaimana akan dibuat, direvisi, dan diadopsi, proses partisipasinya,
cara mendapatkan konsensus dan rasa kepemilikan, serta bagaimana mewujudkan
detailnya. Kami berpendapat bahwa strategi pembangunan di Indonesia masih
belum memaksimalkan partisipasi dan konsensus dari masyarakat, karena strategi
pembangunan yang dituangkan dalam RPJPN masih bersifat top down.
2. Fungsi Strategi Pembangunan
Menurut Stiglitz strategi pembangunan memiliki fungsi sebagai penentu
prioritas dan adanya kesadaran akan pentahapan, melakukan koordinasi baik antar
pemerintah, pemerintah dengan swasta, dan antar swasta, serta membangun
konsensus sehingga tercipta stabilitas sosial dan politik maupun rasa kepemilikan.
Dalam hal ini Indonesia sudah menetapkan prioritas dan melakukan pentahapan
seperti yang tertuang dalam RPJPN 2005-2025 dimana pembangunan dibagi
menjadi 4 tahap. Namun meskipun Indonesia telah melakukan desentralisasi,
penetapan prioritas dan pentahapan dalam pembangunan masih bersifat top down
karena musrenbang yang dilakukan belum optimal, di samping masalah
koordinasi baik antar pemerintah pusat, maupun antara pemerintah pusat dan
daerah masih belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari belum sejalannya
output yang ingin dicapai antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Belum
lagi koordinasi antara pemerintah dengan sektor swasta yang juga belum sinergis.
3. Komponen Strategi Pembangunan
Menurut Stiglitz, komponen strategi pembangunan terdiri dari
pembangunan sektor swasta, pembangunan sektor publik, pembangunan
komunitas, pembangunan keluarga, dan pembangunan individu. Pembangunan di
sektor swasta di Indonesia masih belum mengarah ke arah pembangunan sektor
swasta yang kuat, kompetitif, stabil, dan efisien karena daya saing industri swasta
nasional masih rendah. Hal ini ditambah dengan kualitas tenaga kerja di
Indonesia yang masih rendah (didominasi oleh unskilled labor).

6
2.2. Unsur-Unsur Pembangunan Ekonomi
2.2.1 Penduduk dan Tenaga Kerja
A. Pengertian Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal ikhwal
yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk
setempat. (Iii & Penduduk, n.d.) Penduduk adalah Kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Tenaga kerja Menurut Undang-Undang Nomor. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang
yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja. (Ii, Kerja, Tenaga, & Pabrik, 2014)
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan.
Kelompok Angkatan Kerja :
1) Mereka yang bekerja penuh
2) Pengangguran terbuka
3) Setengah pengangguran
4) Penggangguran tersembunyi
B. Peranan Penduduk Dalam Pembangunan Ekonomi
Kapasitas produksi yang rendah dari Negara yang sedang berkembang
untuk meningkatkan output totalnya adalah harus diimbangi dengan
penurunan tingkat perkembangan penduduk, sehingga penghasilan riil
perkapita dapat meningkat.
Ada 4 (empat) aspek yang perlu diperhatikan di Negara berkembang
antara lain:

7
1. Tingkat kelahiran yang relatif tinggi
a. Dari segi permintaan : penduduk bertindak sebagai konsumen
b. Dari segi penawaran : penduduk bertindak sebagai produsen
Sehingga perkembangan peenduduk yang cepat tidaklah selalu
merupakan penghambat sebagai jalannya pembangunan ekonomi jika
penduduk memiliki kapasitas yang tinggi untuk menyerap dan
menghasilkan hasil produksi. Di Negara maju ,pertambahan penduduk yang
pesat justru akan menaikkan penghasilan ril perkapita, karena Negara ini
telah siap dengan tabungan yang akan melayani kebutuhan investasi. Selain
itu pertumbuhan penduduk yang pesat di Negara maju ini akan menambah
potensi masyarakat untuk menhasilkan dan sebagai sumber permintaan
baru.
2. Struktur umur yang tidak favorable
Di Negara yang sedang berkembang sebagian besar penduduknya
berusia muda. Keadaan penduduk yang seperti ini disebut penduduk berciri
expansif. Sehubungan dengan struktur umur penduduk kita kita kenal
dengan “angka beban tanggungan (dependency ratio)”.
Angka beban tanggungan (dependency ratio) adalah perbandingan
antara banyaknya orang yang produktif dengan orang yang tidak produktif.
Negara yang berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi
karena besarnya jumlah penduduk usia muda.
3. Distribusi yang tidak seimbang
Di Negara-negara maju sebagain kecil penduduk saja yang bekerja di
sektor pertanian. Urbanisasi pada umumnya terjadi karena adanya tingkat
upah yang lebih menarik di sektor industri (di kota). Hal ini mengakibatkan
terjadinya ketidakseimbangan perkembangan ekonomi antara kedua sektor
tersebut, yaitu sektor pertanian dan sektor industri. Di Indonesia misalnya
terdapat masalah distribusi kepadatan penduduk secara regional antara
sektor kota dan desa.
Masalah kepadatan penduduk di Indonesia terbatas pada masalah
kepadatan di Pulau Jawa, yang kurang lebih 55% dari seluruh penduduk
Indonesia tinggal di Jawa. Akibatnya beberapa daerah mengalami
kekurangan tenaga kerja dan juga industri, sedangkan di Jawa akan
meimiliki tenaga kerja yang berlimpah dan juga industri. Sehingga

8
ketidakseimbangan distribusi penduduk akan menghambat jalannya
pembangunan ekonomi.
4. Kualitas penduduk yang rendah “kurangnya tenaga terdidik dan
terlatih”
Sebagai faktor yang menghalangi pembangunan ekonomi juga adanya
kualitas penduduk yang rendah di Negara tersebut. Hal ini disebabkan
karena rendahnya tingkat pendidikan dan penegetahuan, terutama tenaga
kerja. Sehingga dalam perkembangan ekonomi terutama bidang industri
jelas dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill.
C. Ledakan Penduduk (population explation)
Beberapa faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk
adalah adanya:
a) Tingkat Kematian (Death Rate)
Ada empat faktor yang menyumbang terhadap penurunan tingkat
kematian pada umumnya:
 Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknolgi dan
meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamian
dunia yang cukup lama.
 Adanya perbaikan pemeliharaan kesehatan umum maupun kesehatan
individu.
 Adanya kemajuan dalam ilimu kedokteran serta diperkenalkannya
lembaga-lembaga kesehatan umum yang modern.
 Meningkatnya penghasilan riil perkapita sehingga orang mampu
membiayai hidupnya.
b) Tingkat Kelahiran (Birth Rate)
Professor E.E Hagen, menganggap bahwa tingkat kelahiran itu
ditentukan oleh tingginya tingkat kematian. Tingkat kelahiran disesuaikan
dengan tingginya tingkat kematian dengan maksud agar suatu keluarga
memiliki jumlah anak yang sedikit dan dapat hidup sampai hari tua,
sehingga keturunannya terus dapat berlangsung.
Tingkat kelahiran di Negara-negara berkembang lebih tinggi dari
Negara-negara maju dan hal ini akan memperlebar gap antara jumlah

9
penduduk di Negara-negara yang sedang berkembang dengan penduduk di
Negara-negara maju.
c) Tingkat Perpindahan Penduduk (Migrasi)
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat
pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk
tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat kematian saja. Bagi negara
berkembang migrasi tidak akan berarti dalam peningkatan atau
pengurangan jumlah penduduk. Perpindahan penduduk keluar negeri dari
negara yang sedang berkembang tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi
guna mengurangi kepadatan penduduknya, dengan alasan kesulitan-
kesulitan integrasi sosial dan rendahnya skill di Negara yang mengalami
tekanan penduduk tersebut. Dengan adanya tingkat penurunan yang cepat
dan tetap tingginya kelahiran serta kurang efektifnya migrasi, maka
pertumbuhan penduduk akan cepat dan mengakibatkan terjadinya ledakan
penduduk di negara bekembang.
D. Upaya Meningkatkan Penduduk
1) Tenaga kerja
2) Adanya sekolah dan pelatihan
3) Abilities, skill dan knowledge
4) Tenaga kerja berkaulitas
2.2.2. Kapital
A. Pengertian dan Fungsi Kapital
Secara etimologis, capital berasal dari kata “Capital”, yang akar
katanya dari kata Latin, caput, berarti “kepala”. Sedangkan artinya
dipahami, pada abad ke-12 dan ke -13, adalah dana, persediaan barang,
sejumlah uang dan bunga uang pinjaman. (Ilmi et al., 2020). Kapital adalah
semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak
langsung dalam produksi untuk menambah ouput. Kapital terdiri dari
barang-barang yang dibuat untuk penggunakan produksi pada masa yang
akan datang. Ini meliputi pabrik-pabrik, alat-alat, bangunan-bangunan dan
sebagainya.
Dalam jangka panjang fungsi kapital adalah untuk menaikan
produktivitas. Kapital itu tidak saja berwujud pabrik-pabrik dan
perlengkapan lainya, tetapi juga berwujud “human kapital“. Keadaan

10
kapital di negara berkembang relatif langka. Hal ini disebabkan oleh
akumulasi kapital di negara-negara tersebut sedikit.
Para ekonom kadang-kadang menyalahkan adanya kemiskinan
dikarenakan kurangnya kapital. Mereka menganggap kapital adalah faktor
yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Padahal
masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Tambahan kapital yang banyak tidak selalu menyebabkan dimulainya
proses perkembangan ekonomi, bahkan kadang-kadang tambahan kapital
yang sedikit saja sudah dapat menyebabkan tumbuhnya perekonomiaan
dengan cepat.
B. Sumber-Sumber Kapital untuk Pembangunan
1. Sumber fisik
Secara fisik, pembentukan kapital dapat ditempuh dengan relokasi
faktor-faktor produksi dari penggunaan yang kurang efisien ke penggunaan
yang lebih efisien. Dengan kata lain, faktor-faktor yang mengganggur
secara tersembunyi akan dapat dimanfaatkan bagi pembangunan dan tidak
akan menurunkan produksi pada sektor atau kegiatan semula.
Contoh yang dapat diberikan disini adalah penggunaan tenaga kerja
yang masih menganggur tersembunyi disektor pertanian dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan jalan-jalan desa, saluran-saluran air
pedesaan dan sebagainya.
2. Sumber dana finansial
Secara financial sumber dana untuk pembangunan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a) Tabungan masyarakat (voluntary saving) adalah bagian pendapatan
masyarakat yang tidak dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi. Tabungan masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu tabungan
sukarela dan tabungan paksa.
b) Pajak atau tabungan paksa (forced saving) adalah iuran yang dipaksakan
kepada wajib pajak oleh pemerintah, pajak merupakan sumber
penerimaan pemerintah atau negara.
c) Tabungan pemerintah adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran
rutin setelah dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin, kemudian
terdapat sisa pengeluaran.

11
d) Pinjaman pemerintah adalah dana bantuan program dan bantuan proyek
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah yaitu dapat
berupa pinjaman sukarela dan pinjaman paksa, dapat juga pinjaman itu
dibedakan menjadi pinjaman dalam negeri dan luar negeri.
e) Inflasi (invisible tax) dapat diartikan sebagai pajak yang tidak tampak
yaitu keadaan dimana harga-harga umum meningkat secara terus-
menerus.
f) Investasi asing (foreign direct investment) merupakan investasi yang
dilaksanakan oleh pemilik-pemilik modal asing di dalam negeri untuk
mendapat suatu keuntungan dari usaha yang dilaksanakan. Yaitu dapat
berupa investasi langsung atau investasi portofolio adalah pembelian
saham dari dalam negeri.
C. Akumulasi kapital yang rendah
Tingkat akumulasi kapital yang rendah di negara-negara sedang
berkembang biasanya dapat diketahui karena adanya suatu lingkaran setan
yang tidak berujung pangkal. Kurangnya tabungan dapat juga diterangkan
karena adanya international demonstration effect, yaitu keinginan untuk
meniru konsumsi di negara-negara yang telah maju, sehingga pendapatan
yang rendah itu semuanya digunakan untuk konsumsi.
Mereka yang setuju dan menerima adanya efek pamer (demonstration
effect) mengatakan bahwa :
a. Beberapa barang yang mula-mula untuk kepentingan konsumsi, setelah
dibawa kenegara lain dapat menjadi alat produksi.
b. Efek pamer akan mempengaruhi kebudayaan sehingga mudah untuk
mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
c. Dapat memperluas lapangan pekerjaan. Sedangkan yang tidak setuju
terhadap efek pamer mengatakan bahwa ini akan menekan tingkat
tabungan sebab hasrat berkonsumsi menjadi lebih besar dan seringkali
berlebihan.
Menurut Prof. Hirschman, industri yang mengimpor barang setengah
jadi dan menghasilkan barang-barang akhir atau barang jadi merupakan
daerah kantong industri impor (enclave import industry). Kebaikan dari
enclave import industry ialah:

12
a. Bahwa industri ini relatif membutuhkan kapital lebih sedikit, sehingga
dinegara sedang berkembang memungkinkan penyediaan kapital
untuknya.
b. Risiko dari kualitas barang yang dihasilkan akan kecil, karena industri
itu sebagian besar tergantung pada impor bahan-bahan atau barang-
barang yang akan diolahnya.
c. Industri ini dapat mendidik atau merupakan tempat untuk memilih
wiraswasta setempat yang dibutuhkan bagi perkembangan industri
lebih lanjut.
d. Industri enclave import ini akan mendorong adanya ekspansi produksi
dalam negeri bagi barang-barang yang dubutuhkannya.
e. Bahwa kapital akan lebih tertarik pada industri-industri ini daripada
yang semuanya berasal dari dalam negeri.
Adapun cara-cara untuk menaikkan jumlah tabungan untuk
pembangunan adalah:
a. Dengan pembentukan koperasi dan lembaga-lembaga lain. Misalnya
koperasi pertanian.
b. Dengan pajak, yang merupakan sumber tabungan pemerintah.
c. Dengan inflasi yang moderat turunnya pendapatan riil para pekerja dan
naiknya keuntungan pengusaha akan mendorong investasi lebih lanjut.
d. Dengan pinjaman luar negeri.
D. Penggunaan Kapital
Macam-macam kriteria investasi antara lain:
a. Kriteria Neraca Pembayaran (Balance of Payments Criteria)
b. Penggunaan kapital atau investasi sebaiknya pada sektor-sektor yang
dapat mengurangi kesulitan-kesulitan neraca pembayaran internasional
di waktu yang akan datang. Menurut Buchana impor ini sebagai “the
direct drain of foreign exchange” ada pula yang menyebuntukan “the
circuitous drain“ yaitu apabila kenaikan impor akan disertai dengan
kenaikan pendapatan sebagai akibat adanya investasi.
c. Kriteria Produktivitas Social Marginal (Social Marginal Productivity
Criteria)

13
d. Investasi digunakan pada proyek-proyek yang paling
menguntungkan,atau pada proyek-proyek yang mempunyai ICOR
yang rendah.
e. Kriteria Intensitas Faktor-Faktor Produksi (Faktor Intensity Criteria)
f. Investasi hendaknya dilaksanakan pada proyek-proyek dengan
intensitas kapital yang rendah
g. Kriteria Bagian Investasi Kembali (Reinvesmentquotient Criteria)
h. Kriteria ini berusaha agar tingkat investasi selalu bertambah besar
dalam memutuskan investasi pertambahan penduduk harus pula
diperhitungkan. Oleh karena itu tujuan perekonomian adalah
memaksimumkan ouput perkapita di masa yang akan datang, maka
kriteria tersebut akan memaksimumkan perbandingan kapital tenaga
kerja (capital labour ratio) pada waktu yang akan datang dan karenanya
memaksimumkan produksi per tenaga kerja.
i. Kriteria Operasional (Operational Criteria)
j. Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk mengadakan investasi
dalam suatu proyek antara lain :
1. Tingkat perputaran kapital (capital turnover) dari investasi itu.
2. Keuntungan sosial yang ada (social profitability).
3. Pengaruh terhadap neraca pembayaran internasional.
4. Kriteria perbandingan biaya manfaat (Benefit–Cost Ratio).
E. Peranan Pemerintah
Peranan pemerintah dalam inisiatif dan memajukan perekonomian
serta hubungan antara sektor pemerintah dan swasta tergantung pada
lingkungan sosial (social cultural environment), yaitu tingkat
perkembangan ekonomi, keadaan politik, tersedianya kemampuan
manajemen, pengalaman dalam perusahaan Negara, dan lain-lain. Jadi,
peranan pemerintah dalam strategi pembangunan ekononomi tidak perlu
sama tergantung pada keadaan sosial dan politik setempat. Hal yang sulit
adalah mengenai alokasi dan menajemen dari sumber tersebut. Umumnya
investasi dipengaruhi oleh keuntungan relatif dari bermacam-macam
kegiatan produksi dan ada juga yang ditujukan pada kegiatan nonekonomi,
misal membangun militer dan sebagainya.

14
2.2.3. Sumber-Sumber Alam
A. Pengertian SDA
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah.
1. Ruang lingkup SDA
Pengertian sumberdaya alam meliputi semua sumberdaya dan sistem yang
bermanfaat bagi manusia dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi dan
keadaan social tertentu. Karena perkembangannya definisi itu mencakup system
ekologi dan lingkungan. Setelah dikuasai manusia sumberdaya tersebut disebut
barang-barang sumberdaya ( resource commodity ). Jadi, sumberdaya alam
tergantung pada keadaan yang kita warisi dari saat lampau, tingkat teknologi saat
ini maupun yang akan datang, serta kondisi ekonomi maupin selera.
Adanya sumberdaya alam dapat dilihat dalam arti persediaan atau stok yang
ada pada suatu saat (reserve) atau aliran dari barang-barang sumberdaya alam
atau jasa yang dihasilkan oleh stok sumberdaya alam tersebut. Stok menunjukkan
apa yang diketahui tersedia bagi penggunaan sepanjang waktu, sedangkan aliran
barang dan jasa menunjukkan bahwa barang dan jasa sedang dimanfaatkan.
Macam Sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui, contohnya: matahari,
gelombang laut, tanah pertanian, hutan, perikanan, udara dan air dan ada yang
tidak dapat diperbaharui, contohnya: bijih mineral, minyak fosil. Dapat
diperbaharuinya sumberdaya alam tergantung pada cara pengelolaan yang tidak
merusak, seperti pada tanah pertanian, perikanan, pembuangan sampah karena
beberapa perubahan terhadap sumberdaya alam tidak dapat dikembalikan lagi
(irreversible). Tersedianya sumberdaya alam tergantung pada tersedianya
teknologi, tingkat biaya dan kendala social.
2. Pengelolaan SDA
a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Pengalaman tentang sumber daya energi, banyak ketidak
sempurnaan pasar yang menggangu kecenderungan menuju alokasi
sumber daya yang efisien seperti pada pasar persaingan sempurna.
Misalnya: tentang monopoli dan tentang kerusakan sumberdaya yang

15
terjadi karena pengambilan, pengubahan serta penggunaan sumberdaya
yang tidak dapat diperbarui. Adapun kegagalan dalam mekanisme ini
yaitu yang menyangkut ketidak pastian tentang penemuan baru serta
pengaruh serta jangka panjang dari keputusan saat ini
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya yang dapat diperbaharui harus dikelola seperti halnya
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui agar keberadaannya tidak
punah. Pengelolaannya yaitu dengan cara melalui penemuan baru dan
pembuatan / produksi dari bahan yg kualitasnya lebih rendah. Bagi
sumber daya yang dimiliki oleh umum seperti ikan-ikan di laut bebas
akan ada kecenderungan untuk mengeksploitasinya secara berlebihan
sehingga resiko habisnya sumber daya tersebut akan semakin besar.
Maka dari itu pihak yg berwenang seperti pemerintah. Harus
menciptakan suatu definisi pemilikan / pengawasan yg lebih, guna
melindungi sumber daya itu dari penggunaan yg berlebihan. Namun
karena antara sumber daya tidak dapat diperbaharui pada dasarnya
berbeda dengan sumber daya yang dapat diperbaharui maka syarat-syarat
yangg diperlukan bagi pengaturan penggunaan yang optimal akan
berbeda antara sumber daya yang dapat diperbaharui dan tidak. Dan
upaya yg dilakukan adalah dengan cara mencapai “optimum sustainable
yield“ ( hasil optimum yg dipertahankan sepanjang masa ).
3. Pentingnya teknologi dalam SDA
Penggunaan sumber-sumber alam dan peranannya dalam menaikkan
standar hidup, tergantung oleh bentuk penyesuaian diri manusia atas alam
sekitarnya yaitu perubahan teknologi. Hubungan sumber-sumber alam dengan
teknologi sangat erat. Contohnya, dahulu tenaga matahari belum banyak
digunakan. Akan tetapi dikarenakan bahan bakar seperti bensin mahal harganya,
baru sekarang banyak dimanfaatkan solar energy, biogas, dan lain sebagainya. Di
negara yang sedang berkembang belum banyak digunakan sumber-sumber alam,
karena kurangnya pengetahuan teknik.
Tingkat teknologi sudah tentu dapat dipelajari dari negara yang telah maju
dan tidak terbatas pada cara-cara yang telah ada dalam masyarakat itu sendiri.
Teknik-teknik yang baru dapat diperkenalkan di negara yang sedang berkembang

16
dengan cara melalui perdagangan atau dengan mendatangkan misi teknik untuk
mengadakan survey dan eksploitasi di negara tersebut.
4. Keadaan Ekonomi yang Membatasi Penggunaan SDA
Terdapat keadaan perekonomian yang menyebabkan adanya perbedaan
antara penggunaan yang optimium dan penggunaan yang sebenarnya daripada
sumber-sumber itu yang juga menghambat pertumbuhan perekonomian. Misal:
a. Tidak tersedianya faktor-faktor lain
Sumber daya alam akan tetap pada tempatnya ataupun tidak digunakan
sepenuhnya karena tidak tersedianya faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk
mengerjakanya atau ada tetapi telah digunakan untuk hal-hal yang kurang
produktif.Sumber daya alam di beberapa negara berkembang juga belum
banyak digunakan secara penuhsebab kurang baiknya organisasi dan distribusi
ekonomi
b. Organisasi yang kurang baik
Kemakmuran hanya sedikit dapat dicapai karena tidak mempunyai
pengorganisisr komunikasi yang efektif
c. Distribusi yang tidak baik
Tidak adanya sistem distribusi yang baik,misalnya tidak adanya transportasi
yang baik, pengawasan pasar dan sebagainya akan menghalangi hasil produksi
yang maksimum
d. Bentuk pasar yang tidak tepat
Bentuk organisasi pasar juga mempengaruhi penggunaan sumber-sumber
alam.Adanya monopoli dan peraturan-peraturan pemerintah misalnya dapat
menghalangi berdirinya industri-industri lokal yang menggunakan bahan-
bahan mentah dalam negri.Namun,dalam hal tertentu harapan untuk
memegang monopoli akan mendorong timbulnya usaha yang mengandung
resiko yang meliputi perluasan sumber-sumber alam dan penemuan sumber-
sumber baru.Mungkin ini akan meinbulkan inovasi dan lebih mengintensifkan
penggunaan sumber alam yang tersedia
e. Perubahan-perubahan biaya
Satu hal yang menghalani penggunaan sumber alam yang lebih baik adalah
adanya perubahan-perubahan dalam biaya.Bagi negara yang perekonomianya
belum maju,usaha untuk menspesialisasikan penggunaan sumber-sumber alam

17
akan berakibat semakin kurang fleksibel dan semakin kurang komplementer
dalamm penggunaanya
f. Ketergantungan pada ekspor
Bagi negara-negara sedang berkembang pada umunya,perbandingan antara
ekspor dan pendapatan nasional adalah tinggi. Pembelanjaan dan penerimaan
pemerintah sebagian terbesar tergantung pada ekspor. Usaha-usaha pemerintah
di negara yang sedang berkembang selain memperbanyak jumlah ekspor juga
penting memperbanyak macam barang yang diekspor. Sehingga bila ada
kegoncangan pada bahan yang satu dapat distabilkan dengan bahan yang
lainnya. Dengan demikian perekonomian dalam negri tridak banyak
terpengaruh (usaha disertifikasi ekspor) (Raharjo, 2013)
2.2.4. Teknologi dan Wiraswasta
A. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak
dalam teknik produksi yang ada. Perubahan-perubahan teknik untuk pertumbuhan
ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan
dalam produksi atau usaha-usaha lain. Jadi, perubahan teknologi (technological
change) termasuk perubahan dalam produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang
dapat menambah dengan hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi dalam
arti luasnya termasuk berbagai variasi dalam macam barang capital, kualitas
buruh atau organisasi dari faktor-faktor produksi. Misalnya para petani
menggunakan benih yang lebih baik atau mengganti bajaknya dengan traktor.
Sehingga kekurangan tenaga ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran
teknolgi. Disamping itu juga terdapat kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik
yang baru itu ataupun tidak adannya devisa untuk membeli buku-buku baru, dan
sebagainya. Akumulasi pengetahuan yang akan mengembangkan kombinasi dan
hubungan antara factor-faktor yang baru. Dinegara barat lainnya, kegiatan ini
berpusat didepartemen-departemen yang besar bersama-sama dengan penelitian
yang besar juga diawasi maupun dikoordinasi lewat badan-badan pemerintah. Di
indonesia sejak Repelita II mempunyai Menteri Riset dan teknologi.
B. Penyebaran Teknologi
Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini lebih mudah
dengan dari pada masa yang lalu. Kurangnya tenaga ahli dinegara berkembang
membatasi penyebaran teknologi. Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam

18
menjelaskan teknik yang baru itu ataupun juga tidak mempunyai devisa untuk
membeli buku-buku pengetahuan yang paling baru dn sebagainnya. Memang
sekarang ini pada umunya Negara berkembang lebih mudah untuk meniru
teknologi yang lebih tinggi tingkatanya dari Negara maju. Namun, peranan riset
perlu sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan dengan Negara tersebut.
Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, kebudayaan
serta adapt istiadat.
Meier berpendapat bahwa terjadinya invensi yang besar pada revolusi
industri disebabkan karena adanya kebutuhan yang secara ekonomis
menyebabkan invensi dan karena keadaan masyarakat yang waktu itu
menguntungkan buat adanya perkembangan. Dorongan ekonomis untuk
mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai keinginan untuk mengambil
bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan persoalan produksi yang
praktif dengan cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam factor
harga. Agar dapat berhasil maka pemerintah maupun industri perlu
mensistematiskan penelitian untuk hasil-hasil produksi dan proses invensinya.
Sehingga akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan
hubungan antar factor-faktor yang baru.
C. Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta merupakan orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan dalam bisnis, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan
dalam mengambil keuntungan. Selain itu, wiraswasta juga berkaitan dengan
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan dalam kesuksesan. (Wikipedia)
D. Fungsi Wiraswasta
Perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka
haruslah ada seseorang atau sekelompok orang yang berbuat untuk menerapkan
kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi untuk kegiatan-kegiatan
produktif. Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang disebut entrepreneurial
function (sebagai fungsi wiraswasta). Fungsi wiraswasta dalam arti luas harus
dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis,
sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya.
Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam
inovasi. Misalnnya: mengkombinasikan faktor-faktor produksi baru. Inovasi
dalam tata laksana kantor atau personal juga diperlulan untuk menanggapi

19
penggunaan teknik tersebut, yaitu dengan menemukan perlunya suatu disiplin
tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk penggunaan alternative
dari tenaga kerja dan kapital menggunakan alternative tenaga kerja dan capital
seandainya impor barang-barang impor setengah jadi itu terganggu. Hasil yang
kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini akan menaikkan
produktivitas dan bersama-sama penyebaranya menghadapi masalah
ketidaksempurnaan pasar tidak dapat dilupakan dalam menilai atau menimbang
fungsi wiraswasta tersebut.
E. Terjadinya wiraswasta
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi
yang ada dalam masyarakat. Bila hanya sedikit saja adanya wiraswasta, ini
menunjukan tidak adanya motif untuk mendorong inovasi yang menaikan jumlah
produksi dan juga karena adanya kekuatan penghalang yang lebih besar. Bila
tingkat tehnologi sudah maju, maka persoalanya ialah bagaimana memelihara
supaya wiraswasta itu bertambah. (Raharjo, Teknologi dan Dungsi Wiraswasta
(Makalah Ekonomi Pembangunan), 2013)

20
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Indikator pembagunan ekonomi terdiri dari paradigma baru dan paradigma lama.
Paradigma pembangunan lama melihat pembangunan sebagai masalah teknis yang
membutuhkan solusi teknis juga. Tidak menggali ke dalam masyarakat atau percaya bahwa
diperlukan pendekatan partisipatif dan kurang mempertimbangkan konteks sejarah.
Sedangkan paradigma baru memfokuskan pengembangan transformasi masyarakat sebagai
tujuan intinya. Pendekatan ini menekankan partisipasi masyarakat untuk ikut serta melakukan
pembangunan. Strategi pembangunan baru tidak hanya akan meningkatkan PDB per kapita,
tetapi juga standar hidup, sebagaimana dibuktikan oleh standar kesehatan dan keaksaraan.
Kapasitas produksi yang rendah dari Negara yang sedang berkembang untuk
meningkatkan output totalnya adalah harus diimbangi dengan penurunan tingkat
perkembangan penduduk, sehingga penghasilan riil perkapita dapat meningkat. Dalam jangka
panjang fungsi kapital adalah untuk menaikan produktivitas. Kapital itu tidak saja berwujud
pabrik-pabrik dan perlengkapan lainya, tetapi juga berwujud “human kapital“. Penggunaan
sumber-sumber alam dan peranannya dalam menaikkan standar hidup, tergantung oleh
bentuk penyesuaian diri manusia atas alam sekitarnya yaitu perubahan teknologi. Fungsi
wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan
masyarakat kapitalis, sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Sedangkan
fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi.

3.2. SOAL EVALUASI


1. Pemanfaatan SDA saat ini dituntut menggunakan teknologi yang canggih, namun
disisi lain pemanfaatan SDA menggunakan teknologi yang memudahkan sehingga
memunculkan eksploitasi hingga banyak menimbulkan kerusakan pada aspek-
aspek lainnya. Menurut pendapat kalian, seperti apa pemanfaatan teknologi dalam
SDA yang seimbang?
2. Kita yang kita ketahui bahwa banyak sekali kasus pengeksploitasian terhadap
sumber daya alam, baik yang tidak dapat diperbaharui ataupun yang tidak dapat
diperbaharui yang dapat mengakibatkan terjadinya kelangkaan dan berpotensi
terhadap bencana alam, pemerintah pun telah mengambil tindakan tegas terhadap

21
hal tersebut dan mengatur undang-undang mengenai hal tersebut, namun banyak
oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, seperti penebangan hutan secara
besar-besaran, lalu ebagai mahasiswa bagaimana cara kita agar dapat membantu
pemerintah agar kasus pengeksploitasian SDA tidak terus terjadi?
3. Peranan penduduk terhadap stabilitas perekonomian ini sangat berpengaruh
terhadap populasi penduduk di indonesia maka dari itu bagaimana pemerintah
memperhatikan tentang permasalahan tersebut agar tidak terjadi dengan hal yg
tidak diinginkan?
4. Tingkat akumulasi kapital yang rendah di negara-negara sedang berkembang
biasanya dapat diketahui karena adanya suatu lingkaran setan yang tidak berujung
pangkal. Apa yg akan terjadi jika hal teesebut terus terlaksana dan bagaimana cara
kita untuk menaikan jumlah tabungan untuk pembangunan?
5. Indikator Pembangunan Ekonomi suatu negara tergantung dengan bagaimana
keadaan ekonomi negara tersebut. bagi negara kaya, indikator pembangunan
ekonominya sudah bukan lagi tentang kebutuhan dasar seperti harga pokok
makanan dan juga fasilitas kesehatan melainkan sudah bergeser kepada faktor
tersier dan sekunder. lalu apakah faktor tersier dan sekunder yang digunakan
sebagai indikator pembangunan ekonomi negara kaya dan bagaimana contoh
penerapan nya disalah satu negara kaya yang menggunakan indikator tersier dan
sekunder tersebut?

22
DAFTAR PUSTAKA

Advian, A. E. (2015, october 15). callbowo.wordpress.com. Retrieved September 17, 2020,


from callbowo.wordpress.com: https://callbowo.wordpress.com/2015/10/01/review-
stiglitz-menuju-paradigma-baru-pembangunan-dan-penerapan-di-indonesia/
Ii, B. A. B., Kerja, A. T., Tenaga, P., & Pabrik, B. (2014). No Title. 8–24.
Iii, B. A. B., & Penduduk, A. P. (n.d.). 13 1 28. 28–39.
Ilmi, M., Islam, U., Antasari, N., Indonesia, B., Zaid, M. N., Rahmatul, N., … Indonesia, B.
(2020). Teori human capital. (February), 0–15.
Pasaribu, B. F. R. (2005). Indikator pembangunan. Teori Pembangunan, (Alexander 1994),
16–28. https://doi.org/10.1016/j.ijheatmasstransfer.2018.07.009
Thoifahasriandini. (2015). Unsur Unsur Perkembangan Ekonomi . Blogspot.com
Yuli S.E, M. (2017, May 7). Dosenekonomi.com. Retrieved September 17, 2020, from
Dosenekonomi.com: https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-
makro/indikator-pembangunan-ekonomi

23

Anda mungkin juga menyukai