DISUSUN OLEH :
NIM : 70300119045
KELAS : KEPERAWATAN B
Pengkajian dilakukan pada Ny. J pada umur 25 tahun pada tanggal 13 Januari 2021 jam
10.00 WITA di RS Ibu dan Anak Lestari, Suku Bugis, alamat Hertasning, agama Islam,
Pendidikan terakhir SMA pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan menikah. Status
Obstetri G2P2A0. Suami bernamaTn. G umur 28 tahun, suku bugis, agama islam, pendidikan
terakhir S1, bekerja sebagai Karyawan Swasta. Dua hari yang laku, Ny.J melahirkan melalui
proses persalinan normal dengan jenis kelamin anak perempuan, Berat badan 3500 gram, Panjang
50 cm. Tidak ada penyulit persalinan dan tidak ada perdarahan. Terdapat jahitan luka perineum
0
derajat 2. Pemeriksaan TTV diperoleh TD: 110/80 mmHg, suhu: 26,7 C, frekuensi nadi: 80
x/menit, frekuensi nafas: 24 x/menit. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh belum BAB
sejak melahirkan 2 hari yang lalu, perut terasa begah, dan sesekali pasien merasa mual. Ada
perasaan ingin BAB tetapi tidak berhasil. Pasien juga takut mengedan, khawatir jahitan luka jalan
lahir akan terbuka. Pasien juga mengeluh pegal-pegal seluruh badan mudah Lelah, pasien
berharap bisa lebih segar dan segera fit kembali agar bisa maksimal merawat bayinya. Riwayat
persalinan, Ny. J telah melahirkan 2 kali dengan persalinan normal. Kebutuhan dasar, pola nutrisi
baik, frekuensi makan 3x/hari dan tidak ada makanan patangan, minum air 8 gelas air putih.
Eliminasi BAK normal, namun mengalami kesulitan untuk BAB. Personal hygiene mandi sendiri
1 x sehari, mengosok gigi 2 kali sehari selama di RS, ganti pakian 2x/hari dengan bantuan
keluarga. Istirahat tidur 1 jam pada siang hari dan malam kurang dari 6 jam. Respon psikososial,
Ny. S mengatakan cemas jika mengedan jahitannya akan terbuka, juga khawatir jika berat
badannya tidak segera kembali seperti sedia kala. Hasil pemeriksaan fisik ibu didapatkan keadaan
umum baik, kesadaran composmentis. Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, kulit kepala
bersih tidak berketombe, pertumbuhan rambut merata, rambut tidak rontok, palpasi tidak ada
benjolan, tidak ada lesi. Wajah simetris gerakan mata baik, konjungtiva tidak pucat, pupil isokor,
mukosa mulut lembab, gigi tampak kotor, tidak ada karies. Mukosa bibir lembab dan tidak ada
stomatitis, telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen. Tidak terdapat pembesaran kelenjar
tyroid, tidak teraba pembesaran vena jugular. Bentuk dada simestris, bunyi napas vesikuler di
semua lapang paru, payudara simetris, Keadaan bersih, terdapat pembengkakan pada payudara
kiri dan kanan, aerola berwarna hitam, puting susu menonjol keluar, pengeluaran ASI belum
maksimal . Saat dipalpasi tidak ada benjolan, teraba hangat tidak ada, tidak ada nyeri ditekan.
Bunyi jantung S1/S2 reguler. Tidak ada striae pada abdomen dengan Tinggi fundus uteri 2 cm di
bawah umbilicus. Pada daerah ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema dan varises
Pemeriksaan Lab
HGB: 12g/dl
HIV: non reaktif
HBSAG: Non reaktif
WBC: 12.10 L 10^3/UL
RBC: 3.55 L 10^6/UL
HCT 37 %
Glukosa (-) PROTEIN URIN (+) BILIRUBIN (-)
Terapi
Cefixim 2 x 1 oral
Meloxicam 3 x 1 oral
SF (Ferrous Sulfate) 1 x 1 oral
A. PENGKAJIAN POST PARTUM
Nama Mahasiswa : Nur Sayyidah Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2021 jam 10.00 WITA
NIM : 70300119045 Ruangan/RS : RS Ibu dan Anak Lestari
Masalah :
1. Ansietas
2. Konstipasi
3. gangguan rasa nyaman
Perencanaan Pulang :
B. KLASIFIKASI DATA
konstipasi
DS :
- pasien mengeluh belum BAB sejak melahirkan 2 hari yang lalu, perut terasa
begah, ada perasaan ingin BAB tetapi tidak berhasil.
- pasien merasa mual. Pasien juga mengeluh pegal-pegal seluruh badan
- Pasien mengatakan cemas jika mengedan jahitannya akan terbuka
DS :
- Pasien mengatakan cemas jika mengedan jahitannya akan terbuka
- Pasien juga khawatir jika berat badannya tidak segera kembali seperti sedia
kala.
DS :
- pasien mengeluh belum BAB sejak melahirkan 2 hari yang lalu, perut terasa
begah
DS :
- Pasien juga mengeluh pegal-pegal seluruh badan
- Pasien mengatakan mudah lelah
- pasien merasa mual
E. INTERVENSI
Edukasi
- Jelaskan tanda bahaya nifas
pada ibu dan keluarga
- Jelaskan pemeriksaan pada
ibu dan bayi secara rutin
- Ajarkan cara perawatan
perineum yang tepat
- Ajarkan ibu mengatasi nyeri
secara nonfarmakologis
- Ajarkan ibu mengalami
masalah thrombosis vena
Kolaborasi
- Rujuk ke konselor laktasi,
jika perlu
konstipasi b/d kelemahan otot Setelah dilakukan intervensi Manajemen Eliminasi Fekal
abdomen d/d : 3x24 jam, diharapakan
eliminasi fekal membaik Observasi :
DO : - Identifikasi masalah usus
- dan penggunaan obat
DS : pencahar
- pasien mengeluh - Identifikasi pengobatan
belum BAB sejak yang berefek pada kondisi
melahirkan 2 hari yang gastrointestinal
lalu, perut terasa begah - Monitor buang air besar
(warna,frekuensi,konsistensi
,volume)
- Monitor tanda dan gejala
diare,konstipasi, atau
impaksi
Terapeutik :
- Berikan air hangat setelah
makan
- Jadwalkan waktu defekasi
bersama pasien
- Sediakan makanan serat
tinggi
Edukasi :
- Jelaskan jenis makanan yang
membantu meningkatkan
keteraturan peristaltic usus
- Anjurkan mencatat warna,
frekuensi, volume feses
- Anjurkan meningkatkan
aktivitas fisisk, sesuai
toleransi
- Anjurkan pengurangan
asupan makanan yang
meningkatkan pembentukan
gas
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan yang mengandung
tinggi serat
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
supositorial, jika perlu
Edukasi :
- jelaskan pentingnya
melakukan kativitas
fisik/olahraga secara rutin
- anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok, aktivitas
bermain, atau aktivitas
lainnya
- anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
- ajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis:
kelelahan,sesak nafas saat
aktivitas)
- ajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Terapeutik
- mengosongkan kandung
13.14 kemih sebelum
pemeriksaan
Hasil :
Pasien melakukan seperti
yang dikatakan perawat
- memberikan kenyamanan
13.16 pada ibu
Hasil :
Pasien mulai merasa
nyaman
- mendiskusikan kebutuhan
aktivitas dan istirahat
13.18
selama masa postpartum
Hasil :
Pasien mulai
merencanakan aktivitas dan
istirahat yang akan
dilakukan
- mendiskusikan seksualitas
13.19 masa postpartum
Hasil :
Pesien mengerti penjelasan
perawat
- mendiskusikan penggunaan
alat kontrasepsi
13.20 Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
Edukasi
- menjelaskan tanda bahaya
nifas pada ibu dan keluarga
13.21 Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
dari perawat
- menjelaskan pemeriksaan
pada ibu dan bayi secara
13.22
rutin
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
dari perawat
- mengajarkan cara
perawatan perineum yang
13.23 tepat
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
dari perawat
- mengajarkan ibu
mengalami masalah
13.25 thrombosis vena
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
dari perawat
Jum’at, 15-01-2021 II Reduksi Ansietas S:
- Pasien
Observasi :
- mengidentifikasi saat mengatakan
13.26
tingkat ansietas berubah cemas jika
Hasil : mengedan
Pasien mengatakan cemas jahitannya akan
jika mengedan jahitannya terbuka
akan terbuka - Pasien khawatir
Pasien khawatir jika berat jika berat
badannya tidak segera badannya tidak
kembali seperti sedia kala. segera kembali
seperti sedia
- mengidentifikasi kala
kemampuan mengambil
13.27 O:
keputusan
- Pasien mulai
Hasil : tampak tenang
Pasien mengatakan cemas A :
jika mengedan jahitannya - Tingak ansietas
akan terbuka pasien menurun
P:
- Memonitor tanda-tanda - Lanjutkan
ansietas intervensi pada
13.28
Hasil : hari sabtu,16-
Pasien mengatakan cemas 01-2020
jika mengedan jahitannya
akan terbuka
Pasien khawatir jika berat
badannya tidak segera
kembali seperti sedia kala.
Terapeutik :
- menciptakan suasana
13.29 terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
Hasil :
Pasien merasa nyaman dan
percaya pada perawat
- menggunakan pendekatan
yang tenang dan
13.32 meyakinkan
Hasil :
Pasien mulai tampak
tenang
- menempatkan barang
pribadi yang memberikan
13.33 kenyamanan
Hasil :
Pasien merasa nyaman
- Memotivasi
mengidentifikasi situasi
13.34
yang memicu kecemasan
Hasil :
Pasien mengetahui situasi
yang membuat ansietas
- mendiskusikan
13.35 perencanaan realistis
tentang peristiwa yang
akan datang
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
Edukasi :
- menjelaskan prosedur,
termaksud sensasi yang
13.36
mungkin dialami
Hasil :
Pasien mengerti yang
dijelaskan perawat
- menginformasikan secara
13.37 factual mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
13.38 - menganjurkan keluarga
untuk tetap bersama pasien,
jika perlu
Hasil :
Keluarga pasien m,engerti
penjelasan perawat
- menganjurkan melakukan
13.39
kegiatan yang tidak
kompetetif sesuai
kebutuhan
Hasil :
Pasien mnegrti penjelasan
perawat
13.40
- menganjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepesi
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
Edukasi :
- menjelaskan jenis makanan
13.46 yang membantu
meningkatkan keteraturan
peristaltic usus
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- menganjurkan mencatat
13.47 warna, frekuensi, volume
feses
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- menganjurkan
13.48 meningkatkan aktivitas
fisisk, sesuai toleransi
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- meganjurkan pengurangan
13.49 asupan makanan yang
meningkatkan
pembentukan gas
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- menganjurkan
mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi
13.50 serat
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- menganjurkan
meningkatkan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
13.51
Hasil :
Pasien mengerti penjelasan
perawat
- menjadwalkan pemberian
13.54 pendidikan kesehatan
P:
sesuai kesepakatan
- Lanjutkan
Hasil : intervensi pada
Intervensi dilakukan hari sabtu,16-
keesokan harinya jam 01-2020
10.00
- memberikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
13.55 Hasil :
Pasien dan keluarga psien
mengerti penjelasan
perawat
Edukasi :
- menjelaskan pentingnya
melakukan kativitas
fisik/olahraga secara rutin
13.56
Hasil :
Pasien memahami
penjelasan perawat
- menganjurkan terlibat
dalam aktivitas kelompok,
aktivitas bermain, atau
13.57 aktivitas lainnya
Hasil :
Pasien memahami
penjelasan perawat
- menganjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
13.58
Hasil :
Pasien memahami
penjelasan perawat
- mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis:
13.59 kelelahan,sesak nafas saat
aktivitas)
Hasil :
Pasien memahami
penjelasan perawat
- mengajarkan cara
mengidentifikasi target dan
14.00 jenis aktivitas sesuai
kemampuan
Hasil :
Pasien memahami
penjelasan perawat