Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizqi Arum Wardhani

NIM : 114200036
Prodi : Teknik Lingkungan
Kelas : Bela Negara dan Wimaya G

1. Pengalaman apakah yang anda alami dan bagaimanakah sikap anda saat itu? dan
seharusnya bagaimana apabila kurang benar?
Jawab : Semenjak saya duduk di bangku SMP hingga kuliah sekarang ini, saya selalu
memiliki setidaknya satu teman yang berbeda agama dengan saya. Saya beragama Islam
dan teman saya non muslim. Sikap saya saat itu adalah saling menghargai perbedaan itu
sendiri, saling toleransi, saling menghormati satu sama lain, dan tidak membeda-bedakan
antara teman saya yang muslim dan non muslim. Tak jarang jika kami sedang berpergian
bersama, dia menemani dan menunggu saya untuk melakukan ibadah sholat. Intinya kami
tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut, malah menjadikannya sebagai sarana
untuk dapat saling menghargai dan toleransi antar sesama.
2. Dalam video tersebut, sebagai mahasiswa fakultas teknologi mineral. apakah yaang wajib
anda lakukan?
Jawab : Penambangan pasir di pulau Nipah yang digunakan untuk reklamasi pantai
Singapura sama-sama ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Indonesia akan
untung apabila penjualan pasir ini tepat, tetapi masalahnya dari video tersebut
menyatakan bahwa Indonesia malah harus ‘tombok’ atau menambah biaya dari kegiatan
tersebut. Sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Mineral khususnya mahasiswa UPN
“Veteran” Yogyakarta, kita harus menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh supaya
nantinya dapat terjun ke bidang tersebut dan memperbaiki strategi-strategi yang akan
menguntungkan Indonesia. Selain itu, kita harus mempertebal rasa kebangsaan kita,
menanamkan jiwa-jiwa cinta tanah air dan memiliki tujuan untuk mengubah Indonesia
menjadi negara yang lebih baik.
3. Adanya permasalahan yang ada di video tersebut menurut anda kenapa ada penolakan
tambang di kendeng?
Jawab : Penolakan warga terhadap pembangunan pabrik semen tersebut merupakan
salah satu bentuk ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah. Penurunan
kepercayaan masyarakat ini bukan tanpa alasan, sudah terbukti banyak janji yang
dielukan oleh para petinggi negara yang pada akhirnya hanya omong kosong semata.
Masyarakat sudah menolak dengan alasan dapat merusak lingkungan, menyebabkan
polusi udara, dan pencemaran air. Bahkan, masyarakat tetap melakukan aksi demo untuk
membatalkan rencana tersebut. Hal tersebut adalah bentuk ketakutan dan ketraumaan
masyarakat kecil jika nantinya perjanjian yang sudah dari awal disepakati (pembangunan
waduk baru, penambahan pohon di lingkungan pegunungan, petani lebih sejahtera) tidak
akan berjalan semestinya.

Anda mungkin juga menyukai