TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
1 2
Keterangan:
1. Colon Asendens
2. Colon Transversum
3 3. Colon Desendens
7 4. Sigmoid
5
5. Rectosigmoid
6. Rektum
7. Ileum
8. Appendiks
8
6
Gambar 2.1. Anatomi kolon dan rektum (Netter dan Frank, 2014)
11
12
sangat lebar yaitu ampulla recti. Jika ampulla terisi maka timbul
besar pada kira-kira waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan
makanan yang mencapai sekum mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk
Rektum merupakan bagian distal dari usus besar yang dimulai dari
anal verge.
3
Keterangan:
berdasarkan jarak dari anal verge, linea dentata, atau cincin anorektal ke
Lapisan dinding rektum dari lumen ke arah luar yaitu sebagai berikut :
propia yang terdiri dari otot sirkuler dan otot longitudinal dan serosa
rektum, yaitu bagian terbawah dari usus besar. Salah satu pemicu
kanker rektum yaitu masalah nutrisi dan kurangnya olah raga. Gejala
14
cerna, diare atau kostipasi, serta penurunan berat badan. Selain itu,
menjadi kanker kolon dan rektum. Terdapat 2 faktor resiko yang dapat di
resiko yang tidak dapat dimodifikasi dalah riwayat keluarga dan riwayat
ring cell terjadi penumpukan musin intraseluler. Pada tipe signet ring cell
prognosisnya sangat jelek dan sering ada metastase jauh pada saat
pada mukosa sehingga kolon menjadi kaku dan keras yang disebut linitis
plastika.
15
a. Adenocarsinoma in situ
b. Adenocarsinoma
f. Adenosquamous carcinoma
g. Medullary carcinoma
h. Undifferentiated carcinoma
termasuk dalam jenis tumor yang agresif secara lokal, sehingga tepi
dan Metastasis (M) atau dikenal dengan istilah TNM menyatakan bahwa
a. Faktor genetik
kolorektal.
b. Obesitas
Fisik yang tidak aktif merupakan salah satu faktor yang paling
dengan jalan kaki cepat selama 30 menit atau lebih, selama 5 hari
atau setiap minggu. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat
c. Diet
merah yang dimasak dengan temperatur tinggi dan waktu yang lama.
17
Selain itu individual yang mengkonsumsi rendah buah dan sayur juga
kanker kolon.
a. Pembedahan
b. Kemoterapi
c. Radioterapi
operasi, atau terjadinya residif lokal pada kelenjar getah bening local
kombinasi pre dan post operasi. Dosis yang diberikan pada pre
Dosis paliatif untuk kasus seperti kasus yang inoperable dan rekuren
untuk kasus seperti pendarahan, rasa sakit hebat dan danya rectal
kanker kolon dan rektum. Hal tersebut dapat dijelaskan secara akurat
Coller dan Modified. Astler coller hanya bisa digunakan untuk post
saat pre operasi dan post operasi. Sampai sekarang staging menurut
Duke’s dan Astler Coller yang lebih banyak digunakan daripada sistem
21
TNM dalam praktek klinik dikarenkan lebih praktis dan lebih dapat
a. Tumor
Tx : Tumor tidak dapat dinilai
To : Tidak ada tumor primer
Tis : Karsinoma insitu
T1 : Tumor menginvasi submukosa
T2 : Tumor menginvasi muskularis propria
T3 : Tumor menginvasi muskularis propria ke sub serosa atau ke
dalam jaringan perikolik atau perirektal yang non peritoneal
T4 : Tumor perforasi ke peritoneum viseralis atau secara langsung
menginvasi organ-organ dan strukrur
b. Nodul
Nx : Kelenjar limfe tidak dapat dinilai
N1 : Metastase ke kelenjar limfe tidak ada
N2 : Metastase pada 1-3 kelenjar limfe
N3 : Metastase pada 1-4 atau lebih kelenjar limfe
c. Metastase
Mx : Adanya metastase tak dapat dinilai
Mo : Tidak ada metastase
M1 : Metastase jauh
22
jaringan lain di dalam tubuh (misalnya otak atau hati). Sel kanker
8. Modalitas Radioterapi
digunakan :
a. CT Simulator
2
3
6
1
Keterangan :
dilakukan :
dosis 3 dimensi
sinar ke kulit dan posisi pasien harus sama, baik itu diruang
2) CT-Planning
pada saat yang sama dosis sinar pada jaringan kritis seperti
Thaiwates, 2000).
c. Pesawat LINAC
(Beyzadeoglu, 2010)
(Beyzadeoglu, 2010)
27
3 1
2 2
Keterangan gambar:
4 5
1. Monitor Indicator
2. Con Beam CT
3. Head Gantry
4. Patient
5 4 5. Table Flat
1 3
1) Power source
menggunakan klystron.
28
2) Elektron Source
3) Accelerator cube
(air).
4) Bending system
5) Target
6) Collimator system
radiation).
7) Flattening filter
9. Verifikasi Radioterapi
volume tumor yang diradiasi sama seperti yang direncanakan. Ada dua
menurut Hoskin dkk, 2007 ada beberapa jenis verifikasi yang dilakukan
diantaranya yaitu :
a. Verifikasi Pre-treatment
b. Verifikasi off-line
penyinaran berikutnya.
c. Verifikasi on-line
waktu tersebut.
d. Verifikasi interfractional
berbeda.
e. Verifikasi intrafractional
f. Verifikasi real-time
sudut gantry yang berbeda. Dengan menggunakan teknik ini tumor akan
menerima dosis radiasi yang adekuat atau bahkan dosis radiasi yang
dan PTV, serta organ kritis di sekitar tumor / organ at risk (OAR).
dosis optimal dan dosis minimal ke organ kritis di sekitar tumor. Peran
data penyinaran yang sudah diatur oleh dokter dan fisikawan medis
bellyboard).
2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika post operasi APR pada
harus dipertimbangkan.
kranial.
ke arah anterolateral.
penggunaan IGRT.
c. Dosis radiasi
dan tidak ada bagian dari PTV yang menerima dosis prescription
prescription.
prescription.
prescription.
B. Pertanyaan Penelitian
Surabaya?
pada kasus kanker rektum post operasi dengan teknik 3D-CRT di Sub
Surabaya ?