Anda di halaman 1dari 3

Logistik kesehatan merupakan barang atau 

bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional


kesehatan yang bersifat habis pakai
contoh logistik kesehatan:
1. barang farmasi, seperti obat-obatan, bahan kimia yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional farmasi,
bahan kimia untuk penunjang medis laboratorium, rontgen, dan beberapa kegiatan non medis.
2. peralatan kesehatan, seperti peralatan kedokteran
3. Gas medis untuk menunjang kegiatan pelayanan dikamar operasi, ICU, ICCU, kamar bersalin ruang
perawatan dan UGD
4. bahan-bahan makanan
5.  Barang inventaris seperti alat tulis kantor (ATK)

Tujuan:
1. Tujuan operasional, yaitu supaya tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan
mutu yang memadai
2. Tujuan keuangan yaitu supaya dapat melaksanakan tujuan operasional dengan biaya
seminimal mungkin
3. Tujuan pengamanan, yaitu supaya persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan,
penggunaan tanpa hak, pencurian dan sebagainya.

1. fungsi perencanaan
2. fungsi penganggaran
3. fungsi pengadaan
4. fungsi penyimpanan
5. fungsi penyaluran atau distribusi
6. fungsi penghapusan
7. fungsi pengendalian

logistik kesehatan adalah barang atau bahan untuk kegiatan operasional instansi kesehatan yang digunakan
untuk menunjang pelaksanaan operasional fasilitas kesehatan.
contoh logistik kesehatan:
1. obat-obatan
2. bahan kimia yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional farmasi, laboratorium, rontgen, dan beberapa
kegiatan non medis.
3. Persediaan gas medis untuk menunjang kegiatan pelayanan dikamar operasi, ICU, ICCU, kamar bersalin
ruang perawatan dan UGD

Managemen logistik kesehatan adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan


terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penggunaan logistik serta bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap
saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif 

1. Fungsi perencanaan, yaitu proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan merencanakan kebutuhan logistik
yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pengguna kemudian diajukan sesuai dengan
alur yang berlaku di masing- masing organisasi kesehatan.
Perencanaan dapat dibagi ke dalam beberapa periode sebagai berikut:
1. Rencana jangka panjang (Long range)
2. Rencana jangka menengah (Mid range)
3. Rencana jangka pendek (Short range)

2. Fungsi penganggaran, yaitu kegiatan dan usaha untuk merumuskan rincian kebutuhan dalam suatu skala
tertentu yaitu skala mata uang dan jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Semua rencana dari fungsi
perencanaan dan penentu kebutuhan disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana yang tersedia. Hal ini
harus diimbangi dengan mengetahui hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama sehingga
anggaran tersebut merupakan anggaran yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
3. Fungsi Pengadaan, yaitu kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah
direncanakan atau telah disetujui sebelumnya dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada
menjadi ada dan tetap mempertahankan yang telah ada dalam batas-batas efisiensi. Pengadaan tidak selalu
harus dilakukan dengan pembelian tetapi didasarkan pada berbagai pilihan alternatif yang paling tepat dan
efisien untuk kepentingan organisasi.
4. Fungsi Penyimpanan, untuk menjamin penggunaan logistik yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi
sebelumya dengan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua kegiatan
pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang, memastikan kualitas barang dapat dipertahankan,
barang terhindar dari kerusakan, membantu proses pencarian barang yang lebih mudah dan memastikan
barang aman dari pencuri atau penggunaan yang tidak semestinya. Faktor yang perlu diperhatikan dalam
fungsi penyimpanan yaitu: pemilihan lokasi, jenis dan bentuk barang, bentuk tempat penyimpanan dan
prosedur penyimpanan.
5. Fungsi Penyaluran atau distribusi, yaitu mengelola proses pemindahan barang dari satu tempat ke
tempat lainnya atau mengelola proses pengeluaran barang
Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang yaitu:
1. Proses Administrasi
2. Proses penyampaian data-data informasi
3. Proses pengeluaran fisik barang
4. Proses angkutan
5. Proses pembongkaran barang
6. Ketelitian

6. Fungsi Penghapusan, yaitu pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan


perundang-undangan yang berlaku. alasan penghapusan barang dapat dikarenakan barang dianggap tidak
ada manfaatnya seperti rusak, kadaluarsa dan bisa juga dikarenakan barang hilang.
7. Fungsi Pengendalian, yaitu mengawasi dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan
terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung
bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
1. merumuskan tata laksana atau prosedur pengadaan barang
2. melaksanakan pengamatan atau monitoring
3. melakukan kunjungan untuk mengamati prosedur pelaksanaan
4. melakukan supervisi

Fungsi penerimaan yaitu agar obat diterima sesuai dengan kebutuhan bedasarkan permintaan yang telah
diajukan. Petugas penerima melakukan fungsi pengecekan yaitu memeriksa apakah julah obat, bentuk
obat, jumlah kemasan dan jenis obat sesuai dengan perencanaan. Apabila barang yang diterima jumlahnya
kurang atau rusak, petugas harus menulis jenis barang yang kurang atau rusak tersebut untuk dilaporkan
kepada distributor.

Pertama dilakukan perencanaan, kemudian dilakukan penganggaran. Setelah penganggaran disetujui


kemudian dilakukan pengadaan logistik. Apabila logistik telah datang dilakukan penerimaan kemudian
dilakukan penyimpanan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Apabila barang diperlukan untuk
dipergunakan dilakukan penyaluran barang kepada pihak yang memerlukan. Untuk barang yang tidak
habis pakai diperlukan pemeliharaan barang tersebut. Apabila barang sudah kadaluarsa, atau sudah tidak
dapat dipergunakan kembali karena manfaatnya sudah habis, maka dilakukan penghapusan terhadap
barang tersebut. Pada masing-masing langkah dilakukan pengawasan apakah barang tersebut terdistribusi
secara baik dan efisien.

fungsi pemeliharaan yaitu usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guna
suatu alat atau fasilitas kerja dengan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan alat atau
barang tersebut.

perbedaan faskes primer dan faskes sekunder adalah pada pengadaan barang yang dibutuhkan. pada faskes
primer, perencanaan pengadaan logistik yang dibutuhkan adalah logistik yang mendasar saja. namun pada
faskes sekunder diharapkan pemenuhan kebutuhan logistik harus lengkap dan berfungsi dengan baik.

perbedaan managemen logistik faskes milik pemerintah dan milik swasta yaitu pada faskes milik
pemerintah, segala perencanaan pengadaan logistik harus dilaporkan dan di setujui oleh pemerintah, jadi
segala managemen terikat dengan pemerintah. namun apabila faskes milik swasta managemen logistik
biasanya dikelola secara mandiri oleh lembaga yang menaungi faskes tersebut

perbedaan managemen logistik obat dan bahan medis habis pakai dengan logistik lain adalah pada
perencanaan jumlahnya. pada logistik obat dan bahan medis habis pakai diharapkan jumlahnya tetap
konstan, tidak kurang ataupun tidak lebih, karena apabila kekurangan maka akan berdampak pada
kelangsungan operasional, namun apabila jumlahnya berlebih maka akan mempengaruhi penyimpanannya
dikarenakan obat dan bahan medis pakai biasanya memiliki masa kadaluarsa sehingga ditakutkan akan
terbuang sia-sia apabila tidak dipakai sampai masa kadaluarsa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai