Deskripsi :
Seorang pasien laki-laki, 69 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan
anggota gerak sinistra terasa berat yang timbul tiba-tiba sejak ± 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Ekstremitas kiri awalnya berat untuk digerakkan kemudian semakin lama
menjadi lemah disertai bicara pelo dan sudut mulut tertarik ke sebelah kanan.
Pasien menyangkal adanya kejang, tidak sadar atau pingsan, nyeri kepala dan
muntah. Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi sejak ± 5 tahun lalu, namun pasien
tidak teratur minum obat antihipertensi. Riwayat penyakit kolesterol (+), diabetes mellitus
maupun trauma disangkal pasien. BAB (+), BAK (+) normal.
Tujuan :
Melakukan anamnesa Stroke Iskemik
Melakukan pemeriksaan Stroke Iskemik
Menegakkan diagnosa Stroke Iskemik
Bahan bahasan : oTinjauanPustaka Rise Kasus Audit
t
Cara membahas : oDiskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
3. Riwayat penyakit :
- Pasien sudah menderita hipertensi sejak ± 5 tahun yang lalu, pasien tidak teratur
minum obat antihipertensi.
- Riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung dan stroke sebelumnya tidak ada.
4. Riwayat keluarga :
- Riwayat stroke pada keluarga tidak ada
- Riwayat hipertensi pada keluarga tidak ada
- Riwayat penyakit Jantung dan diabetes mellitus pada keluarga tidak ada
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Stroke Iskemik
2. Tatalaksana pasien Stroke Iskemik
3. Edukasi pada keluarga tentang penatalaksanaan yang akan di lakukan, kompliksi
dan prognosis.
Keluhan Tambahan : Bicara pelo dan sudut mulut tertarik ke sebelah kanan
Seorang pasien 69 tahun datang dengan keluhan lengan dan tungkai kirinya mendadak
lemah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Kejadian ini bermula saat pasien
sedang beraktivitas di belakang rumah, pasien tiba-tiba merasa lengan dan tungkai kiri terasa
kebas. Kemudian lama kelamaan lengan dan tungkai kiri terasa semakin lemah dan pasien
terjatuh. Pasien juga mengeluh bicara menjadi pelo dan mulut menjadi mencong.
Pasien menyangkal adanya kejang, tidak sadar atau pingsan, nyeri kepala dan muntah.
Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi sejak ± 5 tahun lalu, namun pasien tidak
teratur minum obat antihipertensi. Riwayat penyakit kolesterol tinggi (+), diabetes
mellitus maupun trauma disangkal pasien. BAB (+), BAK (+) normal.
A. Status Generalisata
Vital Sign :
Suhu : 36,50C
Status Interna
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Thoraks
Abdomen
- Inspeksi : Simetris
- Palpasi : Soepel, Hepar lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
- Perkusi : Timpani seluruh lapanngan perut
- Auskultasi : Bising Usus (+) normal
B. Status Neurologis
3. Nervus Kranialis
Motorik
Sensorik
Auditoris
Vestibularis
Uvula : Ditengah
Lidah
Sikap
Duduk : bisa
Berdiri dan berjalan : sulit
Berbaring : bisa
Gerakan Involuntar
Tremor :(-)
Khorea :(-)
Mioklonik :(-)
Tics :(-)
5. Pemeriksaan Refleks
Dextra Sinistra
- Refleks Fisiologis
Biceps (+) (+)
Triceps (+) (+)
Achiles (+) (+)
Patella (+) (+)
- Refleks Patologis
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Openheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Hoffman trommer (-) (-)
6. Fungsi Otonom
- Miksi : Baik
- Defekasi : Baik
- Sekresi Keringat : Baik
7. Fungsi Luhur
- Reaksi Emosi : Baik
- Proses Berfikir : Baik
- Fungsi Bahasa : Tidak Terganggu, Disartria (-)
- Tanda Damensia : Negatif
Jadi :
Pemeriksaan fisik yang menunjang kearah diagnosis kerja adalah bukti hipertensi
pada pemeriksaan tanda vital. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab
tersering serangan stroke iskemik. Namun demikian tidak menutup kemungkinan stroke yang
menyerang pasien merupakan stroke hemoragik, dikarenakan tekanan darah yang begitu
tinggi sampai 220/130 mmHg dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah cerebri.
Pemeriksaan neurologis yang dilakukan ditemukan adanya kesan lesi pada nervus VII
sentral sinistra dan nervus XII sinistra. Kedua nervus ini merupakan nervus yang paling
sering terkena pada pasien stroke iskemik.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik sebelum dilakukannya CT-scan dapat
dilakukan penegakkan diagnosis berdasarkan sistem skoring :
Dimana :
Derajat kesadaran 0 = kompos mentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih
(diabetes, angina, penyakit pembuluh darah)
Dari pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis kearah stroke iskemik tidak
banyak, diantaranya adalah peningkatan kadar kolesterol total dan trigliserida. Peningkatan
kadar kolesterol berpotensi menyebabkan aterosklerosis dan embolus yang dapat menyumbat
pembuluh darah otak.Untuk memastikan diagnosis kerja sebaikanya dilakukan pemeriksaan
CT-Scan kepala, yang merupakan pemeriksaan gold standart untuk memastikan antara stroke
hemoragik atau Iskemik.
Dasar tatalaksana dari stroke iskemik dibagi menjadi penatalaksanaan umum di ruang
gawat darurat dan di ruang rawat. Untuk tatalaksana di ruang gawat darurat dilakukan
evaluasi cepat diagnosis dan terapi umum. Penatalaksanaan pada pasien stroke yang pertama
adalah oksigen untuk mencegah terjadinya hipoksia otak. Citicolin memiliki sifat
neuroprotektif dan neurorestoratif pada sel saraf yang mengalami iskemik. Pemberian
citicolin diharapkan mencegah kerusakan sel saraf lebih lanjut sekaligus sekaligus
mengembalikan fungsi sel saraf yang mengalami iskemik. Ceftriaxon bertujuan untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial selama pasien di rawat. Pemberian clopidogrel
bertujuan untuk mengurangi agregasi dengan menghambat reseptor ADP pada platelet secara
ireversibel sehingga mencegah iskemik berulang. Mecoabalamine berfungsi sebagai asupan
vitamin.
Tatalaksana pada ruang rawat inap pada pasien ini adalah cairan. Pasien diberikan
cairan isotonis (Rsol) sesuai kebutuhan cairan yaitu 20ml/kgBB/hari serta dilakukan
pemeriksaan elektrolit. Kebutuhan selanjutnya adalah nutrisi, pasien ini dapat menelan
dengan baik sehingga diberikan nutrisi oral kebutuhan 25-30 kkal/kgBB/hari. Dari hasil
follow up didapatkan perbaikan berangsur – angsur.. Fisioterapi perlu dilakukan pada pasien
agar fungsi motorik yang terganggu dapat mendekati normal dan tidak mengalami atrofi.
4.Plan
Diagnosis
Pengobatan :
a. Promotif
Diberikan penyuluhan mengenai hipertensi mulai dari pengertian, penyebab, gejala penyakit,
pengobatan, komplikasi, faktor resiko dan prognosis.
b. Kuratif
- Bed rest
- Posisi Head Up 20º - 30º
- IVFD Rsol 20 gtt/i
- Inj. Citicolin 250 mg/12 jam
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Clopidogrel 1 x 75 mg
- Mecobalamine 3 x 500 mg
- Pasang Kateter Urine
Pendidikan
Kepada Keluarga pasien dijelaskan mengenai penyakit stroke iskemik, tujuan pengobatan dan
prognosis.
Mengetahui Mengetahui