DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain
yang berkaitan dintaranya:
2.1.1. Modul Keselamatan Kerja Polman Bandung (ITB)
2.1.2. Modul 2 Keselamatan Kerja Polman Bandung (ITB)
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Uraian
Kriteria LOG.001.002.01.1
Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja.
Kriteria LOG.001.002.01.2
Disiplin pribadi setiap kerja
Setiap pekerja (siswa), dalam suatu industri maupun institusi pendidikan harus
mempunyai disiplin terutama pribadinya sendiri seperti :
1) Disiplin terhadap waktu kerja
2) Disiplin terhadap janji baik pribadi ataupun dalam pekerjaan
3) Disiplin dalam menempatkan suatu kebenaran dalam tempatnya
4) Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
5) Hormat pada atasan maupun bawahan
Kriteria LOG.001.002.01.3
Penerangan di tempat kerja atau praktek
Penerangan yang baik ditempat kerja atau praktek adalah penerangan yang
memungkinkan seseorang atau tenaga kerja dapat melihat pekerjaannya dengan cepat
dan teliti, sehingga dengan penerangan yang baik pada suatu bengkel akan :
1. Membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan
2. Membantu menimbulkan motivasi dan gairah kerja yang tidak menjemukan
Sifat-sifat penerangan :
a. Pembagian herminensi dalam suatu areal penglihatan
b. Pencegahan sinar silau
c. Arah dari sinar
d. Warna sinar
e. Dampak panas akibat penerangan terhadap lingkungan
Elemen LOG.001.002.01
Aktivitas keselamatan kerja
Kriteria LOG.0013.002.01.2.1
Menganalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan
Kriteria LOG.001.002.01.2.2
Tanggung jawab pekerja atau siswa terhadap K3
Kriteria LOG.0013.002.01.2.3
Memahami keselamatan atau kesehatan kerja (K3) dalam mengahadapi
kebakaran
2. Klasifikasi api
Klasifikasi berdasarkan jenis kebakarannya api dikelompokkan menjadi :
a. Api Kelas A
Api kelas A ini digolongkan pada bahan-bahan seperti kayu, kertas, kain dan
sejenisnya, dan jenis pemadam api kelas A ini adalah air, pohon-pohon berair.
b. Api kelas B
Api kelas B terdiri dari bahan-bahan cair, misalnya : Aspal, bensin, alcohol, dan
sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas B ini diperlukan : CO2, kimia kuning,
busa, serbuk. Tapi jangan pernah memakai air.
c. Api kelas C
Api kelas C ini terdiri dari bahan baker gas seperti, gas asetilin, karbit, LPG, juga
listrik akibat dari energi listrik dan sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas C
adalah dengan cara, segera menutup sumber bahaya, bila tidak terkendali minta
bantuan pihak pemadam kebakaran.
d. Api kelas D
Api kelas D terdiri dari bahan-bahan jenis logam seperti : magnesium, titanium,
natrium, alumunium, kalsium, sodium, litanium. Dan ini untuk memadamkannya
hanya petugas khusus yang sudah terlatih yang boleh menanganinya.
Elemen LOG.0013.002.01.3
Pertimbangan tempat kerja
Kriteria LOG.0013.002.01.3.1
Tempat dan jenis mesin yang dpakai
Ditempat kerja atau bengkel sangat penting dan harus mempunyai pertimbangan
apa yang harus dilakukan dan penataan tempat dan jenis mesin yang dipakai untuk
kenyamanan dalam melakukan suatu kegiatan pekerjaan sangatlah dibutuhkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sesuai dengan prosedur dan standar
supaya tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan oleh semua pihak.
Yang dimaksud dengan tempat dan jenis mesin yang dpakai yaitu :
a. Harus mengetahui jenis mesin apa yang digunakan pada saat bekerja
b. Memperhatikan lingkungan dan keadaan tempat kerja
c. Memeriksa bagian-bagian berbahaya pada mesin tersebut
d. Mesin harus dalam keadaan bersih.
Kriteria LOG.0013.002.01.3.2
Perlengkapan dan persiapan diri
Seorang pekerja atau siswa sebelum melakukan aktivitas pekerjaan atau praktek
di bengkel harus mempersiapkan dari segala kebutuhan dan alat perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Supaya terhindar dari kemungkinan terjadinya
kecelakaan.
Yang dimaksud dari perlengkapan dan persiapan diri, yaitu :
a. Menggunakan pakaian kerja yang baik dan rapih, jangan menggunakan dasi.
b. Rambut harus teratur dan rapih dan sebaiknya pendek
c. Jangan menggunakan cincin, gelang atau kalung.
d. Menggunakan alat-alat dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) seperti : Kacamata, sepatu, helm, dan baju yang disyaratkan dan
standar.
Kriteria LOG.0013.002.01.3.3
Cara menggunakan mesin
a. Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di temapt kerja.
e. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi
5.1. memelihara/servis dan memperbaiki dan penggantian komponen/system
peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
f. Persyaratan khusus:
memahami penggunaan/cara kerja peralatan dan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui
simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4. Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah
diperlihatkan.
2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
2.1. Memeriksa dan memastikan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dapat digunakan
2.2. dapat menerapkan dan menggunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) seuai prosedur sesuai standar
3. Pengetahuan dasar:
3.1. Undang-undang K3
3.2. prosedur pemeliharaan/servis dan perbaikan, penggantian alat-alat
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.3. prinsip-prinsip kerja alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.4. persyaratan keselamatan diri
3.5. persyaratan keamanan perlengkapan alat-alat keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
4. Penilaian praktek:
4.1. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi tekhnik
4.2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman
4.3. Memelihara/servis atau memperbaiki, menyetel dan mengganti komponen
system yang dibutuhkan
4.4. Menguji, memeriksa dan mengevaluasi komponen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakukan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI LOG. 001.002.01
Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di
Tempat Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan
pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain,
mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.
Undang – undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 1970 ini terdiri
dari 11 BAB dengan 18 Pasal. Selain UU 1970, pelaksanaan pedoman keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) ini diatur dalam peraturan-peraturan pemerintah lainnya yang
tujuannya adalah memberikan batasan dan perlindungan pada penguasa, para pekerja
dan masyarakat lingkungannya sehingga tercipta suatu stabilitas ekonomi dan
keamanan hidup secara nasional seperti :
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 Th. 1984 tentang pola kompani
Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
- No. Per-01/Men/1981. tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat
kerja
- No. Per-02/Men/1982. tentang pelayanan kesehatan kerja
4. Surat-surat edaran No. SE.01/Men/1978. tentang Iklim kerja dan kebisingan
di tempat kerja.
KESELAMATAN UMUM
Keselamatan umum adalah keselamatan yang menyangkut semua aspek dalam
semua pekerjaan, baik itu di darat, laut, ataupun udara, yang kaitannya dengan
keselamatan setiap orang dari bahaya pekerjaan selama ia bekerja. Secara umum bila
mengerjakan suatu pekerjaan apapu jenisnya, dia harus disiplin dengan menggunakan
alat pangaman/pelindung agar terhindar dari kecelakaan.
DISIPLIN PRIBADI
Setiap pekerja dalam suatu industri harus mempunyai disiplin pribadi seperti:
Disiplin terhadap waktu kerja
Disiplin terhadap janji, baik pribadi maupun dalam pekerjaan
Disiplin dalam menempatkan sesuatu kebenaran pada tempatnya
Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
Hormat baik pada atasan maupun bawahan.
a. Kecelakaan sekecil apapun, harus ditindak, diselidiki, dan dipelajari agar tidak
terulang lagi.
b. Dengan disiplin pribadi, segala sesuatu akan dicapai dengan sukses.
Agar para siswa atau pekerja dapat bekerja dengan nyaman maka hendaklah
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kebisingan
2. Faktor radiasi
3. Cuaca Kerja
4. Penerangan
5. Sirkulasi udara
Sikap yang harus diperhatikan oleh pekerja/ siswa dalam melaksanakan tugasnya
antara lain:
1. Setiap pekerja/siswa bertugas sesuai dengan pedoman penuntun yang
diberikan
2. setiap kecelakaan atau kegiatan yang merugikan harus segera dilaporkan
kepada atasan/instruktur.
3. setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.
4. semua peralatan dan perlengkapan K-3 harus dipakai bila diperlukan.
5. setiap pekerja harus saling mengingatkan akan perbuatan/kondisi yang
membahayakan.
5. Klasifikasi api
Klasifikasi berdasarkan jenis kebakarannya api dikelompokkan menjadi :
e. Api Kelas A
Api kelas A ini digolongkan pada bahan-bahan seperti kayu, kertas, kain dan
sejenisnya, dan jenis pemadam api kelas A ini adalah air, pohon-pohon berair.
f. Api kelas B
Api kelas B terdiri dari bahan-bahan cair, misalnya : Aspal, bensin, alcohol, dan
sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas B ini diperlukan : CO2, kimia kuning,
busa, serbuk. Tapi jangan pernah memakai air.
g. Api kelas C
Api kelas C ini terdiri dari bahan baker gas seperti, gas asetilin, karbit, LPG, juga
listrik akibat dari energi listrik dan sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas C
adalah dengan cara, segera menutup sumber bahaya, bila tidak terkendali minta
bantuan pihak pemadam kebakaran.
h. Api kelas D
Api kelas D terdiri dari bahan-bahan jenis logam seperti : magnesium, titanium,
natrium, alumunium, kalsium, sodium, litanium. Dan ini untuk memadamkannya
hanya petugas khusus yang sudah terlatih yang boleh menanganinya.
a. Air bertekanan
Pada alat ini berisi air bertekanan anti beku udara dan gas
b. Alat pemadam busa
Alat ini bekerja dengan dua buah campuran kimia yang ada pada dua
ruang yang terpisah.
- Ruang dalam berisi air dan alumunium Sulfat (AlSO), atau
Amonium Sulfat
- Ruang luar terdiri dari Sodium Karbonat dan stabilisator busa, atau
dengan Natrium Bikarbonat dan stabilisator busa.
c. Alat pemadam dengan Co2
Pemadam ini berisi cairan CO dan gas bertekanan
d. Alat pemadam dengan kimia kering
Dalam tabung ini diisi Nitrogen Kering atau CO kering.
LEMARI PAKAIAN
Para karyawan harus diberi
lemari berkunci sebagai tempat
untuk menyimpan miliknya.
Seperti pakaian kerja, alat-alat
keselamatan kerja dan barang-
barang pribadinya.
PAKAIAN KERJA
Pakaian kerja harus selalu dipakai
selama bekerja dibengkel untuk
setiap jenis pekerjaan.
Dibawah ini digambarkan bentuk pakaian kerja yang betul dan salah
Luka pada mata adalah resiko yang cukup tinggi bila bekerja di bengkel atau di
laboratorium.
Karena luka pada mata mungkin berakibat fatal maka para ahli keselamatan
kerja merancang alat pelindung yang aman untuk melindungi mata selama
bekerja.
Salah satu factor yang haruis diperhatikan dari kaca mata adalah kacanya harus
tahan pecah bila terkena kecepatan lempar yang tinggi.
Gbr.
Lengan baju yang longgar dan
tidak terkancing/berkaret, akan
mengundang bahaya kecelakaan
Bagian mesin yang berputar juga berbahaya bagi rambut yang panjang, lengan
atau terutama jari tangan.
Gbr.
Rambut panjang berbahaya
terutama bila bekerja pada
- Mesin bor
- Mesin bubut
- Mesin miling
Gbr.
Lengan berbahaya juga bila
tidak hati-hati terutama pa
waktu kerja di
- Mesin bubut
- Kipas angina
- Compressor
- Mesin miling
- Mesin gerinda
Luka
terbuka
Caranya :
Mata
Begitu juga bila luka terjadi pada
mata, segera berikan pertolongan
dan segera pula bawa ke rumah
sakit untuk penanganan berikutnya
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Judul : -
Pengarang : -
Penerbit : -
Tahun terbit : -