Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH

PANDEMI COVID-19
Oleh

Ayu Syifa

A. Latar Belakang
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu
Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok. pada tanggal 31 Desember. Sebelumnya
virus ini hanya sebuah endemi bagi negara Tiongkok, namun sekarang telah menjadi pandemi.

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini
sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Begitupun dengan negara Indonesia yang
terdampak oleh pandemi ini yang menyebabkan kendala dari berbagai aspek dan bidang.

Terjadinya pandemi COVID-19, hampir seluruh negara mengalami kendala dalam berbagai bidang, salah
satunya bidang pendidikan. Dibidang pendidikan pasca terjadinya pandemi ini mengubah pelaksanaan
pembelajaran dengan metode DARING (Dalam Jaringan), salah satunya dinegara Indonesia yang
melakukan pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ secara daring tersebut.

Namun, dengan strategi pembelajaran daring tersebut mengubah proses pembelajaran menjadi tidak
efisien. Banyak kendala dan masalah yang dialami oleh guru ataupun murid. Sehingga proses kegiatan
belajar mengajar terasa membosankan dan tidak menyenangkan seperti biasanya.

B. Batasan Masalah
1. Proses KBM menjadi membosankan bagi muridnya sehingga belajar mengajar menjadi tidak efektif
dan efisien.

2. Adanya gangguan signal menjadi penghambat bagi murid untuk memahami isi dalam materi tersebut.

3. Adanya sikap tidak tanggung jawab bagi murid untuk mengerjakan tugas dari guru.

C. Rumusan Masalah

1
1. Bagaimana proses pembelajaran agar murid tidak merasa bosan sehingga KBM pun menjadi lebih
efektif?

2. Cara apa yang dilakukan untuk murid yang kurang memahami materi karena gangguan signal?

3. Bagaimana caranya agar murid dapat semangat mengerjakan tugas dari gurunya?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui penyebab dari kendala pembelajaran jarak
jauh yang dilakukan secara daring.

E. Manfaat Penelitian
Dalam sebuah penelitian pasti memberikan manfaat bagi siapa yang membacanya, baik bagi penulis,
maupun pembacanya.

1. Bagi Penulis

a. Secara deskriptif penelitian ini untuk mengetahui sebab-akibat dari kendala proses KBM secara daring

b. Secara teoristis penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan wawasan

2. Bagi Pembaca

Sebagai wadah menambah wawasan tentang sebab-akibat dari proses pembelajaran secara daring.

F. Anggapan Dasar
Adapun anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.

2. Kemendikbud yang menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, dengan metode daring sebagai
strategi pembelajarannya.

G. Teori Landasan
A. Strategi Pembelajaran

2
Kata strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal kemenangan, kehidupan, atau daya
juang. Artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu tidaknya perusahaan atau organisasi
menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar (Kasali, 1994:173).

Strategi adalah suatu rencana jangka panjang dan sebagai penentu tujuan jangka panjang, yang
kemudian diikuti dengan tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi
berguna untuk mengarahkan suatu organisasi mencapai suatu tujuan. Dalam pengertian ini strategi
adalah suatu seni, yaitu seni membawa pasukan ke dalam medan tempur dalam posisi yang paling
menguntungkan.

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (David, dalam Sanjaya, 2008:2). Dengan demikian strategi
pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain
untuk mencapai pendidikan tertentu.

Strategi merupakan siasat dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien
manakala dijalankan dengan suatu strategi tertentu. Contoh strategi yang dipakai adalah bagaimana
cara menghilangkan rasa bosan akan belajar daring di era pandemi ini. Dalam kegiatan belajar mengajar
guru harus mengeluarkan strateginya dengan metode seperti kuis, yang memunculkan ketertarikan dan
minat murid kepada materi tersebut. Ataupun dengan cara tanya jawab, bisa bertanya klasikal, bertanya
berantai dan silih berganti, tujuannya agar aktivitas yang disampaikan bisa efektif tersampaikan (Ali,
2007:83).

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering
kali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut antara lain yaitu: strategi
pembelajaran dan metode pembelajaran. Berikut ini akan di paparkan istilah-istilah tersebut dengan
harapan dapat memberikan kejelasan tentang penggunaan istilah b tersebut. (Sanjaya, 2008)
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dsn siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran David, Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makan perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersikap
konsepsual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Ditinjau dari cara penyajian dan pengolahan, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih
konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode tertentu.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya : (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) tanya jawab, dan sebagainya.

3
Sedang istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa inggris instruction, yang berarti
proses membuat orang belajar. Tujuannya adalah membantu orang belajar dan memanipulasi
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang-orang yang belajar.

Mengingat pembelajaran yang diberlakukan diindonesia adalah daring karena pandemi ini, maka
strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran agar proses belajar mengajar lebih efektif. Ada 6 metode pembelajaran agar efektif
dimasa pandemi COVID-19 ini. (https://www.instagram.com/p/CKup77FFoNo/?igshid=12ujb81n3vux5)

1. Project Based Learning

Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4
tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada
pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.

Menurut Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar
dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.
Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan
menjalankan metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memerhatikan protokol
kesehatan yang berlaku.

2. Daring Method

Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu hal
yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa
metode daring bisa mengantasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung.

Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan
baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun
mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.

3. Luring Method

Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian,
pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol
kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau
terutama dengan protocol ketat new normal.

Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari
kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk
memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini.

Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit saat disampaikan
kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang
memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk sistem daring.

4
4. Home Visit Method

Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat
pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling.
Jadi, pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu.

5. Integrated Curriculum

Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki. Dikutip dari
JPNN.com, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa
pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan
projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait.

Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga
mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar yang
melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, dosen lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan
team teaching dengan dosen pada mata kuliah lainnya.

Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena
metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai
sangat aman bagi pelajar.

6. Blended Learning

Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian,
metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun
pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu
sama lain.

B. Komponen Pembelajaran

Adapun komponen dalam pengajaran terdiri atas: komponen tujuan, isi/materi dan proses.

1. Tujuan Pembelajaran

Hakikat pembelajaran yaitu mengacu kepada hasil pembelajaran yang diharapkan. Tujuan umum
pembelajaran ditetapkan terlebih dahulu dan semua upaya pembelajaran diarahkan untuk mencapai
sasaran tersebut. Sasaran khusus pembelajaran merupakan penjabaran dari sasaran umum
pembelajaran yang menjelaskan tingkah laku khusus yang dimiliki siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran tersebut.

Sasaran pembelajaran diklasifikasikan menjadi dua jenis, sejalan dengan dua jenis strategi
pengorganisasian pembelajaran yang ada (strategi makro dan mikro), yaitu sasaran umum dan sasaran
khusus. Sasaran khusus pembelajaran adalah pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang

5
diinginkan. Sasaran ini diacukan kepada konstruk tertentu, apakah itu fakta, konsep, prosedur, atau
prinsip. Oleh karena itu akan banyak mempengaruhi strategi pengorganisasian mikro. Istilah yang lebih
populer adalah behavior objective, performance objective, yakni uraian tentang apa yang dapat
dikerjakan siswa setelah menyelesaikan satu unit pembelajaran.

Pembelajaran daring ini memerlukan jaringan atau signal. Jika terjadi suatu kendala seperti
menghilangnya signal dalam proses pembelajaran, maka kita akan kurang paham mengenai isi materi
tersebut. Agar kita memahami materi yang tertinggal karena kendala tadi, maka guru harus mengajukan
diri kepada murid agar menanyakan materi yang tidak dimengertinya.

2. Isi Pembelajaran

Uraian isi pembelajaran menyangkut masalah strategi pengorganisasian isi pembelajaran mengacu
kepada cara untuk mebuat urutan (squencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur,
dan prinsip-prinsip yang berkaitan. Squencing mengacu kepada upaya pembuatan urutan penyajian isi
bidang studi, sedangkan synthesizing mengacu kepada upaya untuk menunjukkan kepada siswa
keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang terkandung dalam bidang studi.

Pembelajaran daring ini memerlukan jaringan atau signal. Jika terjadi suatu kendala seperti
menghilangnya signal dalam proses pembelajaran, maka kita akan kurang paham mengenai isi materi
tersebut. Agar kita memahami materi yang tertinggal karena kendala tadi, maka guru harus mengajukan
diri kepada murid agar menanyakan materi yang tidak dimengertinya.

3. proses Pembelajaran

Proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar jika isi dan prosedur pembelajaran diorganisasi
menjadi urutan yang bermakna, bahan disajikan dalam bagian-bagian yang bergantung pada kedalaman
dan kesulitannya. Untuk tujuan tersebut diperlukan langkah sintesis pembelajaran. Mensintesis adalah
mengaitkan topik-topik suatu bidang studi dengan keseluruhan isi bidang studi, sehingga isi yang
disajikan lebih bermakna menyebabkan siswa memiliki ingatan yang baik dan lebih tahan lama terhadap
topik-topik yang dipelajari.

Dalam menyampaikan materi pembelajaran, diperlukan adanya metode. Metode yang dilakukan dalam
KBM diera pandemik ini yaitu dengan metode daring, yang bertujuan untuk mengefektifkan KBM.
Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada guru yang menggunakan
metode pembelajaran.

H. Metode Penelitian
Penelitian ini berbentuk deskriptif. Deskripsi berupa definisi dan klarifikasi mengenai strategi
pembelajaran dengan metode daring di era pandemi COVID-19. Penelitian deskriptif kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan sejara

6
deskriptif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif kerap digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena,
atau keadaan secara sosial.

Dari pengertian diatas, maka penulis beranggapan bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Karena dalam penelitian ini, penulis berusaha mendeskripsikan
sebuah masalah tentang pembelajaran metode daring yang menyebabkan murid menjadi bosan belajar.

I. Teknik Penelitian
Dalam teknik penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan
data.

1. Pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2016 : 193)Teknik pengumpulan data adalah suatu langkah yang dinilai strategis
dalam penelitian, karena mempunyai tujuan yang utama dalam memperoleh data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan pada setting alamiah, dengan cara membaca terlebih
dahulu tentang strategi pembelajaran daring dari berbagai sumber dan referensi, kemudian mencatat
kendala dan poin-poin yang dikaji. Dengan membaca berbagai sumber penulis dapat memperoleh data.
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pada permasalahan strategi pembelajaran daring yang
menimbulkan kendala dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun langkah-langkah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membaca referensi dari sumber berita secara berulang-ulang.

b. Menonton televisi berita yang menyiarkan tentang kendala belajar secara daring.

c. Mencari sumber referensi dari mendia sosial dan internet dengan cara memilih dan memilah agar
dapat dikemas secara baik dan terjauh dari berita hoax.

d. Mencatat data dan poin-poin yang terkait dengan strategi pembelajaran secara daring.

Dalam pengumpulan data dibutuhkan instrumen penelitian. Secara umum, pengertian instrumen
penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang
bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data
yang diinginkan dalam sebuah penelitian.Instrumen berfungsi sebagai alat pada waktu penelitian yang
menggunakan suatu metode. Menyusun sebuah instrumen penelitian bisa dilakukan oleh peneliti jika
sudahmemahami metode penelitiannya. Pemahaman terhadap variabel atau hubungan antar variabel
merupakan modal penting untuk menjabarkan menjadi sub variabel, indikator, deskriptor dan butir-
butir instrumennya.

7
Instrumen penelitian bisa juga didefiniskan sebagai suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis,
sehingga kemudian dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel dalam proses penelitian.

2. Pengolahan data

Teknik pengolahan data dalam proses penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis kualitatif, yaitu
suatu metode yang tidak menggunakan perhitungan dan bisa menyesuaikan dengan keadaan. Penulis
mengolah data untuk menemukan aspek metode daring pada proses pembelajaran di era pandemi.
Adapun tahap pengolahan data dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu sebagai berikut :

a. Membaca tentang pembelajaran daring di internet.

b. Menganalisis data berupa kutipan penting yang terkait dengan metode pembelajaran daring.

c. Menganalisis data berupa kutipan penting kendala belajar daring.

d. Memanfaatkan hasil analisis dari berbagai sumber terkait kendala dan strategi pembelajaran daring.

e. Menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dengan cara mengaitkan hasil analisis dengan


pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah.

f. Mengambil kesimpulan hasil analisis.

g. Menetapkan saran berdasarkan kesimpulan.

J. Pedoman Analisis
Pediman analisis merupakan ketentuan yang menjadi dasar untuk melaksanakan penelitian, dengan
tujuan supaya penelitian tidak keluar dari konteks yang akan diteliti dan diharapkan data lebih terarah.
Pedoman analisis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pedoman analisis strategi pembelajaran daring diera pandemi

• Membaca tentang analisis yang terkait secara teliti.

• Mengidentifikasi data yang mengandung strategi pembelajaran dengan berpedoman pada sumber-
sumber yang tersedia.

• Penyimpulan strategi pembelajaran jarak jauh dalam sumber yang tersedia.

• Hasil dari strategi pembelajaran jarak jauh yang diharapkan oleh guru dan murid.

2. Pedoman analisis strategi pembelajaran daring yang menimbulkan kendala

• Membaca tentang analisis yang terkait secara teliti.

8
• Mengidentifikasi data yang mengandung kendala atau permasalahan dengan berpedoman pada
sumber-sumber yang tersedia.

• Penyimpulan kendala dalam pembelajaran daring.

• Hasil dari pembelajaran yang tergambar dari analisis pengolahan data.

K. Jadwal Penelitian

Jenis Kegiatan Januari Februari


No
1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan √ √
1. Proposal
Diskusi Proposal √
2.
Menentukan √
3. objek dan fokus
penelitian
Tahap Seleksi √
4. Data
Ujian Proposal √
5.
Pengumpulan √
6. Data
Analisis Data √
7.
Penyusunan Hasil √
8.
Penyempurnaan √

9
9. Hasil
Laporan Hasil √
10.

L. Daftar Pustaka

https://glints.com/id/lowongan/dampak-corona-bagi-
pendidikan/#.YCOTomgxeDZ

https://sevima.com/6-metode-pembelajaran-paling-efektif-di-masa-pandemi-
menurut-para-pakar/

https://penelitianilmiah.com/contoh-landasan-teori/

https://satujam.com/contoh-landasan-teori/

10
11

Anda mungkin juga menyukai