Dosen pengampu:
apt. Ghani Nurfiana Fadma Sari, M.Farm
Disusun Oleh:
Septiana Aulia Anggraeni (2120414670)
PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah praktek
compounding dan dispensing ”Swamedikasi sakit tenggorokan” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
kerana itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam penulisan
makalah kami, baik dari segi bahasanya maupun isinya demi lebih baiknya makalah-
makalah yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada sebagian besar orang
adalah faringitis. Faringitis muncul dengan gejala bervariasi, diantaranya nyeri
tenggorokan tiba-tiba, demam, sakit kepala, limfadenitis, dan kadang-kadang nyeri
perut, mual, kelelahan, dan atau ruam. Tanda penyakit tersebut meliputi demam
yang bisa mencapai > 38,5°C dan tampilan hiperemis pada dinding saluran nafas.
Faringitis termasuk kedalam infeksi saluran pernafasan atas dengan
peradangan pada dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%),
bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain. Anak-anak dan orang dewasa
umumnya mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas termasuk
faringitis setiap tahunnya.
Faringitis disebabkan oleh virus dan bakteri yang melakukan invasi ke
faring dan menimbulkan reaksi inflamasi local. Faktor risiko yang dapat
menyebabkan faringitis adalah paparan udara yang dingin, menurunnya daya tahan
tubuh, konsumsi makanan yang kurang bergizi dan juga dikarenakan iritasi kronik
oleh rokok, minum alkohol, makanan, refluks asam lambung, serta inhalasi uap
yang merangansang mukus faring.
Ketika seseorang meminum air dingin, maka suhu dingin dari es akan
berdampak terhadap mekanisme pertahanan saluran napas melalui dua hal.
Pertama, suhu dingin akan mengurangi kemampuan menyapu bersihan mukosilier,
karena gerakan silia (bulu getar) akan terganggu. Kedua, suhu dingin akan
menyebabkan pembuluh darah mengerut yang disebut vasokonstriksi. Akibatnya
aliran darah menjadi berkurang, pasokan untuk sistem imunitas juga berkurang.
Dalam keadaan demikian, mekanisme pertahanan saluran napas akan mengalami
pelemahan dan lebih rentan terhadap serangan kuman dari luar, sehingga
menimbulkan inflamasi pada faring.
BAB II
ISI
A. Definisi Faringitis
Istilah faringitis akut digunakan untuk menunjukkan semua infeksi akut
pada faring, termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari.
Faringitis merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain di
sekitarnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang
terjadi hanya infeksi lokal faring atau tonsil. Oleh karena itu, pengertian faringitis
secara luas mencakup tonsilitis, nasofaringitis, dan tonsilofaringitis. Infeksi pada
daerah faring dan sekitarnya ditandai dengan keluhan nyeri tenggorok. Faringitis
Streptokokus beta hemolitikus grup A (SBHGA) adalah infeksi akut orofaring
dan/atau nasofaring oleh SBHGA.
Salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada sebagian besar orang
adalah faringitis. Faringitis muncul dengan gejala bervariasi, diantaranya nyeri
tenggorokan tiba-tiba, demam, sakit kepala, limfadenitis, dan kadang-kadang nyeri
perut, mual, kelelahan, dan atau ruam. Tanda penyakit tersebut meliputi demam
yang bisa mencapai > 38,5°C dan tampilan hiperemis pada dinding saluran nafas
B. Klasifikasi Faringitis
a. Faringitis akut
1) Faringitia bakterial
Infeksi Streptococcus β-hemolyticus Group A merupakan enyebab faringitis
akut pada orang dewasa . faringitis akibat bakteri Streptococcus Group A
apat diperkirakan dengan menggunakan Centor criteria yaitu :
1. Demam
2. Anterior cervical lymphadenopathy
3. Eksudat tonsil
4. Tidak ada batuk
Tiap kriteria ini bhila dijumpai diberi skor 1. Bila skor 0-1 maka pasien
tidak mengalami faringitis akibat infeksi Streptococcus Group A, bila kor
1-3 maka pasien memiliki kemungkinan 40% terinfeksi Streptococccus
Group A dan bila skor 4 pasien memiliki kemungkinan 50% terinfeksi
Streptococcus Group A. Faringiis bakteri pada umumnya memiliki gejala
nyeri kepala berat, muntah, kadang demam dengan suhu yang tinggi, jarang
disertai batuk. Selain itu untuk penentuan penyebab faringitis yang paling
akurat yaitu dengan menggunakan kultur apusan tenggorokan.
b. Faringitis kronis
1) Faringitis kronik atrofi
Faringitis kronik atrofi timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi. Pada
rhinitis, udara pernafasan tidak diatur suhu dan kelembaban sehingga
menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
c. Faringitis spesifik
1) Faringitis luetika
Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah faring seperti
penyakit lues di organ lain. Gambaran klinik tergantung pada stadium
penyakitnya.
C. Penyebab faringitis
a. Virus, 80% sakit tenggorokan disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan
demam.
b. Btuk dan pilek. Dimana batuk dan lender(ingus) dapat membuat tenggoroka
iritasi
c. Virus Coxsackie (hand, foot, and mouth disease)
d. Alergi, dimana alergi dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang
bersifat kronis (menetap).
e. Bakteri streptokokus, dipastikan dengan kkultur tenggorok. Tesi ini umunya
dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dapat
ditemukan gejala klasik dari kuman streptokukus seperti nyeri hebat saat
menelan, terlihat bntik-bintik putih, muntah-muntah, bernanah pada kelenjar
amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel.
Faringitis yang diakibatkan oleh rokok mempunyai gejala serak ringan dan
akhirya mempunyai kesulitan serta faringitis sika yang jelas. Tenggorokan dari
seorang perokok berat dengan mudah dikenali oleh mukosa faring yang kering,
mengkilat, dan hiperemis.
Radang tenggorokan/faringitis banyak dialami oleh yang tinggal atau bekerja di
tempat yang berdebu, atau lingkungan yangs angat kering, penggunaan suara yang
berlebihan, makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan missal mengkonsumsi
alcohol, atau batuk yang menetap, atau alergi.
D. Patofisiologi
Mekanisme pertahann saluran pernapasan akan terganggu jika ada kondisi-
kondisi tertentu, diantaranya polusi udara. Polusiudara akan memeprburuk kondisi
saluran pernapasan, sehingga mekanisme pertahanannya pun akan terganggu/
turun. Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan
epitel,kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi,
terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfouklear. Pada
stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningka.
Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menabal dan kemudian cenderung menjadi
kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperermi, pembuluh darah
dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning putih atau
abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel imfoid
akan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke taral,
menjadi meradang dan membengkak.
F. Pencegahan Faringitis
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah faringitis yaitu :
- Hindari penggunaan alat makan bersama pasien yng terena faringitis, memiliki
demam, flu, atau mononucleosis
- Mencuci tangan secara teratur
- Tidak merokok, atau mengurangi pejanan terhadap rokok
- Menggunakan pelembab ruangan jika ruangan kering
G. Terapi
Jika virus yang menyebabkan faringitid, perawatan di rumah dapat membantu
meringankan gejala. Perawatan dirumah dapat membantu meringankan gejala.
Perawatan di rumah termasuk :
- Minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi
- Makan kaldu yang hangat
- Berkmur dnegan air garam hangat (1 sendok teh garam dilarutkan dalam 1
gelas air)
- Menggunakan penyaring kelembaban udara
- Beristirahat sampa anda merasa lebih baik
Untuk rasa sakit dan demam, dipertimbangkan untuk mengkonsumsi obat
seperti parasetamol atau ibuprofen. Pelega tenggorok juga dapat membantu
melegakan sensasi tengsensasi nyeri dan gatal ditenggorok.
Pengobatan alternatif kadang-kadang digunakan untuk mengobati radang
tenggorok. Namun, Anda harus menghubungi dokter sebelum menggunakan
pengobatan alternatif dalam menghindari interaksi obat atau komplikasi kesehatan
lainnya. Beberapa obat herbal yang paling sering digunakan meliputi :
- Madu
- Kencur
- Jahe
Kasus 3:
Seorang MHS umur 20 tahun, dia mengeluh leher sampai kepala sakit, pusing, dan
untuk menelan sakit. Tapi tidak batuk. Suhu badan hangat sekitar 37,5. Dia minta obat
yang bisa di oral maupun minum obat agar sakit pusing bisa hilang. Dan mahasiswa
tersebut bilang karena nggak mau makan mag nya agak kambuh.
Metode SBAR :
Subjective
leher sampai kepala sakit, pusing, dan untuk menelan sakit, tapi tidak batuk. Suhu
badan hangat sekitar 37,5, dan maag kambuh.
Background
- Sejak kapan merasakan keluhan ini ?
- Apakah sudah pernah merasakan keluhan seperti ini sebelumnya?
- Apakah memiliki riwayat penyakit maag ?
- Apakah yang diraskan terkait keluhan pusingnya ? seberapa pusing yang
dirasakan ?
- Bagaimana pola makan pasien sehari-hari ?
- Apakah sudah minum obat untuk mengatasi keluhan yang dirasakan ?
- Apakah pasien memiliki alergi obat atau makanan ?
Assesment
- Sakit kepala : karena banyak pikiran dan kelelahan beraktivitas dan akibat
radang tenggorokan.
- Sakit bila menelan : radang tenggorokan yang mungkin disebabkan karena
infeksi bakteri/jamur/virus ke dalam faring.
- Sakit perut : sakit perut yang disebabkan karena asam lambung meningkat
karena pola makan tidak teratur dan pasien memiliki riwayat maag.
Recommendation
- Mengatasi sakit kepala yang dialami pasien menggunakan parasetamol atau
ibuprofen
- Mengatasi keluhan sakit tenggorokan pasien dengan menggunakan anti infeksi
atau obat-obat untuk melegakkan tenggorokan pasien misalnya degirol, efisol-
c, Cooling 5, Adem sari, larutan cap kaki tiga.
- Untuk mengatasi sakit perut oasien bisa diberikan antasida doen, Mylanta,
Polysilane.
Deskripsi Penyakit :
Radang tenggorokan atauu faringitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada
bagian tenggorokan (faring) yang biasa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau
jamur.
P : Udah mba.
A : Jika sudah pernah mengalami keluhan ini biasanya menggunakan obat apa
mba?
P : Biasanya kalo pusing itu aku minum parasetamol mba, tapi ini pusing sama
sakit tenggorokan, ditambah lagi mag saya juga kambuh mba, biasanya saya ada
persediaan obat di kos tapi ini obatnya udah habis mba.
A : Baik sebentar ya mba, saya ambilkan obatnya dulu.
P : Iyaa mba.
30 detik kemudian
A : Terimakasih mba, sudah menunggu. Jadi obatnya ini parasetamol 500 mg
untuk mengatasi pusingnya itu ya mba, diminum 3 kali sehari 1 tablet, jadi nanti mba
minum obatnya setiap 8 jam sekali 1 tablet setelah makan, obat yang kedua ini degirol
untuk mengatasi sakit tenggorokannya itu mba, degirol ini berisi Dequalinium Cl 0.25
mg, diminum setiap 4 jam setelah makan, karena ini tablet hisap jadi nanti minumnya
cukup di emut saja seperti permen ya mba, untuk mengatasi maag nya saya beri obat
antasida ya mba yang berisi Aumunium hidroksida dan magnesium hidroksida,
diminum setiap 8 jam 1 jam sebelum makan, obatnya ini dikunyah kemudian di telan,
semua obatnya ini disimpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
matahari, atau jika mba punya box bisa diletakan dalam box. Untuk efek samping dari
obat mag nya ini biasanya mual dan muntah, tetapi mba jangan khawatir ya mba,
karena efek samping ini tidak semua orang merasakannya mba.
P : Iya mba, untuk harga obatnya berapa ya mba ?
A : parasetamol ini harganya Rp. 5.000 dan degirol Rp. 6.000, dan antasidnya
Rp. 3.000 jadi semuanya Rp 14.000 ya mba.
P : Baik mba
A : Apabila dalam 3 hari setelah mengkonsumsi obat ini masih sakit, saya
sarankan untuk konsultasi ke dokter ya mba.
P : Iya mba.
A : Apakah mba sudah mengerti dengan penjelasan saya tadi mba?
P : sudah mba.
A : Bisa tolong diulang penjelasan saya tadi mba ?
P : Bisa mbak, jadi saya mendapatkan obat parasetamol 500 mg diminum 3 kali
sehari 1 tablet, jadi nanti diminum obatnya setiap 8 jam sekali 1 tablet setelah makan,
obat yang kedua ini degirol diminum setiap 4 jam setelah makan, diminumnya cukup
di emut saja seperti permen ya mba, dan obat antasida diminum setiap 8 jam 1 jam
sebelum makan, obatnya ini dikunyah kemudian di telan, semua obatnya ini disimpan
ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari. Begitu ya mba ?
A : Iya benar, jadi penjelasan yang mba hafi sampaikan sudah benar. Saya
sarankan untuk tidak makan makanan yang asam atau pedas ya mba dan istirahat
yang cukup.
P : Oh iya baik mba.
A : Ada yang ingin ditanyakan lagi mba ?
P : Enggak ada mba.
A : Oh yaa, sebentar ya mba saya bungkus dulu obatnya.
20 detik kemudian
A : Pak ini obatnya (sambil menyerahkan obat kepada pasien )
P : Rp. 14.000 ya mba. ( sambil menyerah obat kepada Apoteker)
A : Iya mba. Jangan lupa obatnya diminum sesuai aturan pakai ya mba.
P : Iya mba.
A : Terimakasih mba semoga lekas sembuh.
P : iya, makasih mba.
A : Sama-sama mba.
DOKUMENTASI SWAMEDIKASI
Pemeriksaan : -
Riwayat alergi -
Riwayat Penyakit Ya / tidak*) Maag (Dispepsia)
sebelumnya
OBAT YANG DIBERIKAN
Nama Obat Dosis Cara Pemakaian No. Batch Tanggal ED
1. Degirol 0,25 mg 3-4 x sehari setelah B 20050516 Juni 2023
makan
2. Antasida Doen 200 mg 3 x 1 sehari A 23008979 Agustus 2022
sebelum makan
3. Parasetamol 500 mg 3 x 1 sehari setelah P 23556694 April 2023
makan
REKOMENDASI
- Pasien diminta untuk memperbanyak konsumsi air putih
- Pasien diminta untuk menghindari makan makanan yang pedas, asam, berminyak dan menjaga
pola makan yang teratur
- Pasien diminta untuk istirahat yang cukup
Penyimpanan : kotak obat atau wadah tertutup rapat pada suhu 30°C. Dan jauhkan dari jangkauan
anak-anak.
MIMS. 2015. MIMS Buku Petunjuk Konsultasi Edisi 14. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer
PDPI. 2003. Faringitis (Radang Tenggorok) Penyebab, Gejala dan Pengobatan.
Website resmi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Diakses pada 10 Maret
2021 pukul 18:45 WIB
Rimoin WA, Hamza SH, Vince A, dkk. Evaluation of the WHO
clinical decision rule for streptococcal pharyngitis.
Archives of Disease in Childhood 2005;90:1066−70.
www.Medscape.com. Drug Interaction Chacker. Diakses pada 10 Maret 2021 pukul
19:00 WIB.