Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu
syarat perkuliahan dalam mata kuliah Dinamika Kelompok
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah men-support dalam penulisan makalah ini sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………….
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………
C. Tujuan ………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Konflik ………………………………………
B. Tujuan Manajemen Konflik ………………………………………………
C. Jenis-Jenis Konflik ………………………………………………………
D. Sebab Timbulnya Konflik ………………………………………………
E. Dampak Konflik ………………………………………………………
F. Penanganan dan Strategi Mengatasi Konflik ………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………
Daftar Pustaka ………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik menajdi fenomena yang sering muncul karena konflik selalu menjadi
bagian hidup manusia yang saling berinteraksi, serta menjadi pendorong dalam dinamika
dan perubahan sosial politik. Dalam berorganisasi atau berkelompok pasti akan
menemukan konflik. Adanya sekelompok oranng di dalam kelompok tertentu aka nada
beberapa pemikiran dan pendirian yang berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda
itu yang pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan pemikiran tiap-tiap individu yang
akhirnya memicu timbulnya konflik. Konflik tida muncul seketika dan menjadi besar,
tetapi dia berkembang secara bertahap.
Jika konflik yang dihadapi oleh suatu kelompok masih dalam konteks perbedaan
pendapat, tentunya hal ini masih dianggap wajar. Karena konflik yang diakibatkan oleh
perbedaan pendapat pada akhirnya akan membuat kelompok itu semakin solid.
Kebanyakan konflik yang terjadi dalam kelompok tidak berakhir dengan kemenangan di
dalam satu pihak dan kekalahan di pihak lain.
Perbedaan pada individu merupakan potensi manusia yang dapat menjadi potensi
positif maupun negative. Upaya menumbuhkan/mengembangkan potensi positif dan
meminimalkan potensi negative adalah upaya penanganan konflik. Keterampilan
penangan konflik terwujud dalam bentuk pencarian solusi terhadap konflik-konflik yang
terjadi sehingga tidak berdampak buruk terhadap individu maupun organisasi. Konflik
dapat menimbulkan dampak baik yang sifatnya konstruktif maupun yang destruktif.
Karena dampak yang ditimbulkan tidak selamanyaa jelek, maka perlu dikelola dengan
penangan yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian konflik?
2. Apa tujuan manajemen konflik?
3. Apa saja jenis-jenis konflik?
4. Apa penyebab atau sumber terjadinya konflik?
5. Bagaiman dampak konflik?
6. Bagaiman strategi dalam penyelesaian konflik?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian konflik
2. Mengetahui tujuan manjemen konflik
3. Mengetahui jenis-jenis konflik
4. Mengetahui sebab terjadinya suatu konflik
5. Mengetahu dampak dari konflik
6. Mengetahui strategi dalam penyelesaian konflik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Konflik
Konflik adalah peristiwa social yang mengandung peenentangann ataau
ketidaksetujuan (lestari, 2012:101). Thomas (dalam lestari, 2012:101) mendefinisikan
konflik sebagai yang bermula saat ssalah satu pihak menganggap pihak lain
menggagalkan atau berupaya menggagalkan kepentingannyaa.
Situasi konflik dapat diketahui berdasarkan munculnya anggapan tentang
ketidakcocokan tujuan dan upaya untuk mengontrol pilihan yang membangkitkan
perasaan dan perilaku untuk saling menentang (Lestari, 2012:101). Konflik akan
berdampak negative bila tidak terkelola dengan baik. Agar konflik dapat terkelola dengan
baik maka diperlukan manjemen konflik.
Wirawan (2010:129) mendefinisikan manajemen konflik sebagai proses pihak
yang terlihat atau pihak ketiga menyusun strategi konflik sebagai proses pihak yang
terlibat atau pihak ketiga menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk
mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan.
Selanjutnya robbins (2003:271) menjelaskan manjemen konflik sebagai proses
pengkoordinasian dengan menggunakan tehnik resolusi dan stimulus untuk merai
tingkatan konflik yang diinginkan sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik terssebut.
Berdasarkan beberapa konsep diatas, maka manajen konflik dapat disimpulkan sebagai
proses pengkoordinasian yang digunakan individu dalam menata atau mengatur dalam
wujud sikap dan perilaku.
B. Tujuan Manajemen Konflik
1. Mencegah kemungkinan terjadinya konflik.
2. Menghindari dari adanya konflik yang terjadi.
3. Mengurangi dampakresiko yang diakibatkan oleh adanya konflik.
4. Menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat mungkin.
C. Jenis-jenis Konflik
Konflik ada berbagai macam jenisnya, dimana setiap pakar konflik miliki
pandangan yang berbeda-beda dalam mengklasifikannya.
Menurut T. Hani Handoko ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila
berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan
untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sarna, dimana hal ini sering
diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari
adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).
3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan era individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja
mereka. Sebagai contoh seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh
kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan
antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dan sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya
pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan
penggunaan sumber daya lebih efisien.
E. Dampak Konflik
1. Dampak positif konflik
Menurut Wijono (1993), bila upaya penanganan dan pengelolaan
konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif
akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai
sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti.
a. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu
bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absentanpa alasan
yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam
kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja
meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
b. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat
dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis
pekerjaan masing-masing
c. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat
antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat
dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas,
kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
d. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrikyang dapat membuat
stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini
karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan
diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa
mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal
e. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai
dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan
(training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi tercapai
dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan
terjamin
2. Dampak negatif konflik
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993), sesungguhnya disebabkan oleh
kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk
membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik.
Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:
a. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir
pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjam-
jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir
menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang
lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas
b. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman
kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung
jawab. Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa
memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat
mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya
c. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam
pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh
teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul
stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi,
maag ataupun yang lainnya.
d. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh
teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya
produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja,
mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang
merugikan orang lain.
e. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini
disebut labor turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat
kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena produksi
bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk
kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan
dalam cost benefit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Konflik adalah ekspresi pertikaian individu dengan individu, kelompok dengan
kelompok lain karena beberapa alas an.
2. Tujuan manajemen konflik dalah menghindari terjadinya konflik.
3. Jenis-jenis konflik adalah konflik dalam diri individu, konflik antar individu dala
m organisasi yang sama, konflik antara individu dalam kelompok, konflik aantar
kelompok dalam organisasi yang sama, dan konflik antar organisasi.
4. penyebab timbulnya konflik adalah karena perbedaan kepentingan, pengertian,
dan persepsi.
5. Terdapat 2 dampak konflik yaitu dampak positif, dan dampak negative.
6. Strategi dalam menyelesaikan konflik adalah pengenalan kesenjangan, diagnosis,
meyepakati solusi, pelaksanaan, dan evaluasi.
B. Saran
Kiranya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami btuhkan demi berkembangnya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah. 20016. KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK. Bandung.
Diklat Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Bidang Perumahan.
https://media.neliti.com/media/publications/78255-ID-manajemen-konflik-dalam-organisasi.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/262/6/13780001%20Bab%202.pdf
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/106-Article%20Text-163-1-10-20180703.pdf