Anda di halaman 1dari 2

Minggu, 24 Januari 2021 Pemberitaan Yunus telah menyebabkan Raja dan pemerintah sadar akan dosanya.

BERGERAK KEMANA TUHAN KEHENDAKI Bahkan, sangat menarik, Raja mengatakan (ay 9) :Siapa tahu Allah akan berbalik dan
Ke’de’ ma’palulako lalan napadulluanni Puang menyesal serta berpaling dari murkanya yang menyala-nyala itu sehingga kita tidak binasa.
(Mazmur 62:1-13; Yunus 3:1-10 (BU); 1 Korintus 7:29-34; Markus 1:14-20) Sebuah ungkapan kesadaran Raja bahwa usaha apapun tidak dapat membebaskan kita
Syalom selamat pagi....selamat menikmati persekutuan dengan Tuhan dihari dari hukuman karena dosa. Tetapi hanya dengan Anugerah Allah. Sehingga pemberitaan
minggu ini. ini hari ke 24 ditahun 2021. Di tahun 2020 kemarin yang merupakan tahun itu tidak hanya menumbuhkan kesadaran akan dosa, tetapi juga memberikan kesadaran
terberat khususnya karena pandemi, ada sebuah harapan besar kita bahwa semoga di akan anugerah Allah, dan kesadaran akan anugerah itulah yang membawa Raja Niniwe
tahun 2021 pandemi berakhir dan kita kembali hidup normal. Namun, memasuki awal tahun dan penduduk menjadi percaya dan bertobat. Kemudian Allah memeberi tanggapan
2021 bukannya pandemi berakhir, malah semakin banyak yang meninggal karena pandemi terhadap apa yang dilakukan orang Niniwe yang menyadari kesalahan mereka. Allah
bahkan ditambah lagi banyak peristiwa2 yang membuat kita semakin kuatir, bencana alam mengasihi Niniwe dan melepaskan mereka dari hukuman, semua ini bermula dari
yang terjadi di mana-mana yang membuat kita manusia semakin banyak menderita. Tae’pa pertobatan Yunus sebagai pemberita, pertobatan raja sebagai pemerintah dan pertobatan
na mangka misa’, muncul omo masalah senga’na. Sehingga muncul istilah Indonesia saat seluruh rakyat.
ini “sedang dikepung bencana”. Mengapa harapan kita di tahun 2021 jauh dari apa yang Bapak ibu/sdr... melihat cerita Yunus ini kita bisa beranggapan raja dan rakyat Niniwe
terjadi? Bukannya keadaan semakin baik, malah sebaliknya semakin memburuk. Kita saat itu bisa saja mereka menanggapi khotbah Yunus dengan mengatakan “inda ko?
sepertinya berada pada jalan buntu tak tahu lagi arah mau ke mana melangkahkan kaki ini. Terserah kami toh, apa urusanmu menasihati kami untuk bertobat? Dan kadang seperti itu
seolah tak ada lagi tempat yang teraman dan ternyaman di dunia ini. Sehingga kadang juga kita dalam menanggapi Firman Tuhan yang disampaikan kepada kita. Apalagi ke
membuat kita putus asa dan memilih jalan yang salah. Namun bapak ibu/sdr, pembacaan Firman Tuhan yang disampaikan oelh pengkhotbah seolah membuka aib kita dan
kita saat ini kita akan bersama melihat bahwa Tuhan mengajak kita bergerak ke mana Ia menyatakan dosa kita, susi bang to suci moko. Bahkan secara umum orang akan
kehendaki. beranggapan “buat apa kita bertobat cepat2? Kita kan masih muda, masih panjang
Yunus dalam bacaan kita saat ini, memperihatkan bagaimana ia menjadi nabi perjalanan. Kita masih mau nikmati hidup dengan senang-senang, urus diri masing-masing
yang setia bergerak ke mana Tuhan mengutusnya. Walaupun perikop sebelumnya, di saja”. Minda roko tu la nasehati na’? mane’ sangmai’ bang mi dadi, mi la ma’jago-jagoimo
mana pertama kali Yunus diperintahkan Tuhan ke Niniwe ia berusaha bergerak ke tempat la ma’pakilala.
lain sesuai keinginannya. Namun Tuhan tetap mengejarnya dan memberinya sebuah Tapi dari bacaan saat ini, lewat khotbah Yunus ada hasil dan buah yang ia peroleh,
hukuman sehingga membuat ia bertobat. Tantu tatandai nasangmo ceritanna ma’apai na yaitu pertobatan. Dan ada 3 hal pokok yang kita dapat pelajari sebagai cara yang
tama tambuk bale tu Yunus le’. Saba’ lari diomai panggilanNa Puang Matua. Tetapi sikap semestinya kita lakukan ke rangi ki’ kadanNa Puang:
Yunus yang kedua ketika Tuhan kembali mengutusnya adalah sikap pertobatan. Ia tidak 1. Bergerak sesuai kehendak Tuhan, seperti yang dilakukan Yunus pun begitu yang
lagi lari, melainkan pergi "Sesuai dengan Firman Allah" (Ay 3). dilakukan Simon dan Andreas, serta Yakobus dan Yohanes dalam bacaan Injil tadi, tentu
Jadi, rupanya pengalaman pertama dalam menghindari panggilan Tuhan membuatnya bergerak sesuai kehendak Tuhan bukan hal yang mudah. Karena terkadang kehendak
bertobat dan bersedia mengikuti panggilan Tuhan. Tugas Yunus saat itu adalah untuk Tuhan jauh dari apa yang kita mau. Kita kadang masih terpikat dengan hal dan kenikmatan
memberitakan kepada bangsa Niniwe tentang murka mereka karena dosa mereka. Yunus duniawi. Saat itu Simon bersama temannya berprofesi sebagai nelayan. Dari nelayan itu
menyampaikan bahwa 40 hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan. Ditunggangbalikkan di mereka bisa memperoleh hasil uang yang banyak, tapi ketika Yesus datang memanggil
sini diartikan sebagai penghukuman. Lalu kita bertanya, apa dosa dan kesalahan Niniwe untuk menjadikan mereka penjala manusia, mereka mau dan mendengar suara Tuhan
sehingga Yunus berkhotbah bahwa 40 hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan? Dari kitab memanggil. Begitu pula dalam 1 Kor. 7: 29-34, kita diajak untuk memusatkan Perhatian
Nahum 3:1-19 dapat diketahui bahwa dosa yang merajalela di Niniwe saat itu adalah dusta kepada Tuhan, bukan pada hal Duniawi (bersifat sementara). Memang salah satu
dan perampasan, kekerasan dan kekejaman, sundal dan sihir. Sehingga ketika Yunus penghalang yang menghalangi kita mengikuti kehendak Tuhan adalah uang. Manusia
menyampaikan khotbah tentang penghukuman itu, bangsa Niniwe meresponnya dengan
semakin banyak jauh dari Tuhan karena uang, lebih cinta uang daripada Tuhan. Perlu kita
perkabungan. Raja kota Niniwe mengeluarkan perintah atau peraturan bagi semua orang
ketahui, uang memang penting, tapi bukan berarti uang adalah segala-galanya.
untuk berpuasa dan berkabung. Dan perintah ini bukan hanya diperuntukkan kepada
Kemudian yang mesti kita lakukan setelah mendengar Firman adalah
manusia tetapi juga bagi hewan ternakpun dikatakan harus berpuasa dan berselubung kain
2. Sadar akan keberdosaan
kabung (mengenakan kain kabung dan duduk di atas debu saat itu adalah cara untuk
Seberapa sering ketika kita dengar Firman Tuhan, kita sadar akan keberdosaan kita.
menunjukkan rasa penyesalan atas dosa mereka). Demikian luar biasanya pertobatan yang
ataukah kita masih merasa suci dan tak berdosa jadi tak perlu untuk berubah? Sikap yang
dilakukan oleh Niniwe..
benar saat mendengar FT adalah selalu rendah hati dan semakin memperbaiki diri menjadi
lebih baik, berhenti melakukan dosa. Namun ada orang yang justru banyak alasan ketika
mendengar FT. Karena sudah terlalu nyaman dalam dosa bahkan akan banyak mengkritik
FT yang disampaikan.
3. Sadar akan anugerah
Bapak ibu/sdr... perlu kita ketahui bahwa Orang Niniwe bukanlah umat pilihan Allah, bukan
bangsa Israel, tetapi mengapa Allah mau menyelamatkan mereka? Hal ini mau
memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan tidak membeda-bedakan orang, Ia tidak
memilih-milih siapa yang akan Ia selamatkan. Ia menyelamatkan semua orang termasuk
kita melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Apakah kita orang Israel? Mengapa Allah
begitu mau menyelamatakan kita? Hanya karena ANUGERAH. Anugerah pengampunan,
anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan kepada kita, yang sebenarnya kita tidak layak
untuk menerimanya tetapi Tuhan melayakkan kita . Itulah yang dinamakan ANUGERAH.
Ketika kita sungguh sadar akan anugerah, bahwa hanya dalam Yesus Kristus kita
diselamatkan, hal ini akan membuat kita mau berbalik dari dosa, mengubah pola hidup kita
dari hidup lama menjadi hidup baru hidup dalam anugerahNya. Jika Tuhan tidak membeda-
bedakan orang, tidak memilih-milih orang, maka seharusnya kita juga tidak membeda-
bedakan orang yang mau dikasihi, orang yang dilayani. Jika Tuhan bebas menyelamatkan
dan mengampuni siapa saja, maka seharusnya kita pun bebas untuk mengampuni sesama
kita. Semoga Roh Kudus memampukan kita memahami FirmanNya dan membuat kita
terus bergerak ke mana Tuhan kehendaki. Amin.

Anda mungkin juga menyukai