Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BEBERAPA BANGUNAN TERBUAT DARI KAYU

Disusun Oleh :
DWI PUSPITA SUBANDI : 197011434
DIFFA SALSA DEVANA. N : 197011419
NOVI ANGGREANI : 197011422
ARYANTI WARDANA : 197011425

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Balikpapan, 05 Maret
2021
Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1. Latar Belakang...................................................................................................................4
2. Tujuan...............................................................................................................................4
3. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
BEBERAPA BANGUNAN TERBUAT DARI KAYU...........................................................................5
1. Panyaden School, Thailand 2010......................................................................................5
2. Jembatan Gantung Bangkirai, Kutai Kartanegara 1998.....................................................6
3. Chen House, Taiwan 2008.................................................................................................7
..............................................................................................................................................7
4. Green School Bali, Indonesia 2006....................................................................................8
..............................................................................................................................................8
5. Jembatan U Bien, Myanmar..............................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
1. Kesimpulan.....................................................................................................................10
2. Saran..............................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kayu merupakan bahan baku yang fleksibel, serbaguna, dan salah satu bahan baku
konstruksi yang berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena kayu diperoleh dari hasil
penebangan pohon, baik di hutan alam, hutan tanaman industri (HTI) atau lokasi lainnya.
Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun. Bahan baku yang
serbaguna ini selain digunakan untuk konstruksi bangunan, juga banyak digunakan dalam
industri furnitur dan dekorasi rumah, di samping bidang usaha lainnya. Penggunaan kayu
sebagai bahan bangunan sampai saat ini masih tetap diminati meskipun banyak alternatif
bahan lain yang dapat digunakan. Disamping berbagai kelebihannya dibandingkan dengan
bahan lain, kayu merupakan bahan yang memiliki keragaman tinggi dalam sifat-sifatnya
berkenaan dengan banyak faktor yang mempengaruhi selama masa pertumbuhannya. Oleh
karena keragamannya yang tinggi ini, maka dalam penggunaannya untuk bahan bangunan
dan kebutuhan tertentu, kayu perlu dipilah untuk menentukan kualitas dan kelayakannya.

2. Tujuan
Bersumber pada Latar Belakang yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Untuk mengenali apa itu kayu.
2. Untuk mengenali apa itu kepribadian pada kayu serta kegunaan kayu sebagai bahan
bangunan.

3. Rumusan Masalah
Agar dalam pembuatan makalah ini tidak terlalu kompleks maka dirumuskan masalah
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana efek atau peran pada kayu sebagai bahan dasar suatu bangunan ?
BAB II
PEMBAHASAN
BEBERAPA BANGUNAN TERBUAT DARI KAYU
1. Panyaden School, Thailand 2010

Penyaden
terletak di selatan
kota Chiang
2
Mai, sekolah dasar seluas 5.000 m adalah sekolah bilingual swasta dengan pendekatan
buddhis yang akan menampung 375 siswa. Sekolah panyaden mengontrak 24 H untuk
merancang gedung sekolahnya yang ramah lingkungan. Terutama dipengaruhi oleh alam,
biro arsitektur Belanda, 24 Architecture menciptakan tata letak yang terinspirasi
tanaman staghorn fern (paku tanduk rusa) tropis untuk sekolah dasar di Chiang Mai.
Bangunannya menyebarkan nilai-nilai ekologis melalui bentuk organiknya yang luar biasa,
penggunaan material lokal dan rendah jejak karbon.
- Cara tersembunyi arsitek untuk mempengaruhi suasana hati Anda
- Ketika ruang, manusia, dan arsitektur spektakuler dibidik secara unik
- Berbagai gaya arsitektur 'berani' gedung teater dunia
Jenis Material Kayu Yang Digunakan
Ada dua tipe bangunan utama yaitu tipe pavilion kelas dan tipe pavilion sala.
1. Tipe pavilion kelas memiliki dinding penahan beban dari rammed earth, yang
membagi gedung menjadi 3 ruang kelas. Dinding luarnya terbuat dari batako. Jendela
kaca dibingkai oleh kayu keras local daur ulang, sementara botol kaca dan jendela
mesin cuci menghadirkan cahaya alami ke dalam ruang kelas. Kontur lengkung dari
struktur atap bambu mencerminkan pengunungan di cakrawala situs.
2. Pavilion sala di fungsikan sebagai aula, pertemuan dan kantin. Kolom terdiri dari
buntalan bambu yang menjulur dari fondasi batunya ke kanopi bambu.
3. Atap Gaudíesque (Antoni Gaudi, arsitek Spanyol) yang menggantung rendah,
bergelombang - disokong tiang-tiang bambu yang tumbuh sangat cepat dan
berkelanjutan - tampaknya melayang di atas lantai, yang terbuat dari tanah kasar.
2. Jembatan Gantung Bangkirai, Kutai Kartanegara 1998

Jembatan Gantung Bangkirai terletak di kec Samboja adalah sejenis jembatan


gantung yang berada di kawasan wisata Bukit Bangkirai. Jembatan ini memiliki panjang
64 meter dan memiliki ketinggian 30 hingga 40 meter dari permukaan tanah, dengan
diameter 2,3 meter dan menghubungkan tajuk-tajuk yang dibangun di lima pohon
Bangkirai, jenis pohon yang paling banyak tumbuh di hutan tropis ini.
Jembatan Gantung Bangkirai menjadi jembatan tajuk pertama yang ada di Indonesia,
kedua di Asia dan kedelapan di dunia. Untuk menuju jembatan gantung, pengunjung harus
menaiki menara dari kayu ulin yang dibangun mengelilingi batang pohon bangkirai.
Jembatan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penelitian berbagai jenis burung. Seorang
peneliti burung asal Perancis pernah menggunakannya selama empat bulan dan
menemukan 113 jenis burung yang hidup di kawasan hutan ini.
Pembangunan Jembatan Gantung Bangkirai
Konstruksi jembatan ini di buat di Amerika Serikat dan dibangun pada Januari-
Februari tahun 1998 oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam CCA (Canopy
Constraction Asosiated) dengan standar keamanan yang cukup bagi pengunjung. Terbuat
dari kabel, dengan dasarnya papan dan berdinding jala tali nilon yang dirancang khusus
dengan bahan kayu dan besi antikarat sehingga jemnbatan ini akan kuat 15-20 tahun.
Sebelum menuju jembatan, wisatawan harus menaiki menara dengan meniti anak tangga
hingga mencapai puncak menara yang terbuat dari kayu ulin.
3. Chen House, Taiwan 2008

“Rumah itu tidak kuat atau berat, lemah dan fleksibel. Itu juga tidak menutup lingkungan,
tetapi dirancang untuk memberi para petani tempat berlindung yang dibutuhkan.”

Rumah chen terletak di Sanjhih, Kota Taipei, Taiwan dibangun di sebuah


perkebunan sakura jepang tua di pegunungan Datun di Taiwan dengan material mahoni,
beton. Rumah adalah sebuah tongkat yang ditinggikan di atas tanah agar air banjir
mengalir dibawahnya. Ruang yang berbeda terhubung ke gerakan fleksibel dalam sumbu
fungsi luar ruang dan dalam ruangan. Unit kamar mandi dan dapur yang lebih kecil
berfungsi sebagai penendang yang menstabilkan struktur kayu selama sering terjadi topan
dan gempa bumi.
Dirancang arsitek Finlandia, Marco Casagrande, bangunan di Pegunungan Datun,
Taipei. Ini dirancang dengan ruang interior 62,5 m 2sebagai kapal untuk bereaksi terhadap
angin yang menuntut, banjir dan kondisi panas di situs. Memiliki bagian depan rata, yang
memungkinkan angin sejuk masuk pada bulan-bulan yang hangat. Fasad berpori
membawa cahaya matahari masuk ke interior, sementara perapian sederhana membuatnya
tetap hangat.
4. Green School Bali, Indonesia 2006

Green School terletak di badung, Bali Tengah yang menampilkan desain yang secara
ekologis berkelanjutan. Sekolah ini didirikan oleh John dan Cynthia Hardy memahami
Green School pada tahun 2006 setelah membaca dokumen konsep Three Springs Alan
Wagstaff untuk komunitas desa pendidikan. Semua struktur bangunan sekolah terbuat
dari bambu yang ditanam, dirawat dan diproduksi secara local. Sekolah ini menanpilkan
lebih dari 70 bangunan bambu besar, Termasuk jembatan Sungai Ayung yang
menghubungkan sekolah ke pintu masuk utamanya.
Jenis Material Yang Digunakan
Bangunan dibangun terutama dari sumber daya terbarukan termasuk bambu, rumput
local dan dinding lumpur tradisional. Sekolah telah dilaporkan sebagai contoh potensi
bangunan berskala besar dari arsitektur bamboo, Terutama “The Heart of the School”
sebuah struktur panggung yang dibangun dengan panjang 60 m dengan 2.500 batang
bambu.
5. Jembatan U Bien, Myanmar

Jembatan kayu ini memiliki panjang 1.200 m letaknya berada di dekat kota bersejarah
Myanmar, Amarpura di atas danau Taungthaman. Jembatan U Bein ini merupakan
jembatan kayu jati terpanjang dan tertua di dunia. Jembatan ini sudah dibangun sejak
pertengahan tahun 1800 oleh penguasa wilayah U Bein dengan kayu jati yang berasal dari
tiang bekas istana di sana. Pembangunan jembatan U Bein ini dipimpin oleh Raja Mindon.
Diketahui, Raja Mindon sendiri yang telah memindahkan ibu kota dari Amarapura ke
Mandalay. Sekarang pilar yang dulunya berupa kayu digantikan oleh pilar beton agar
jembetan berfungsi lebbih lama dan dapat menunjang kehidupan warga lokal sekaligus
untuk tujuan wisata.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat penting dalam rangka
menentukan rencana suatu bangunan bagi penggunaannya, Secara teoritis, metoda
pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu harus dipelajari sebagai suatu pengetahuan agar
dalam pengerjaan suatu proyek konstruksi dapat berjalan secara maksimal. Kelengkapan
koleksi kayu akan sangat membantu proses peningkatan kemampuan dan ketrampilan dalam
pengenalan jenis kayu, juga penentuan kekuatan dan ketahanan kayu sangat bergantung pada
struktur bangunan itu sendiri.

2. Saran
Kita perlu memperhatikan sifat-sifat, jenis, ukuran dan harga untuk menggunakan kayu
sebagai bahan konstruksi kita, sehingga dalam penggunaannya maksimal.

Anda mungkin juga menyukai