Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN UMUM KANTOR BALAI DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN

A. Sejarah Singkat Kantor Balai Diklat Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

Sebelum tahun 1939 Balai Diklat Kehutanan adalah tempat

Pendidikan Kehutanan dan merupakan bagian dari Pendidikan

Pertanian untuk tingkat rendah diselenggarakan oleh Cultur School

(CS) di Sukabumi, untuk tingkat menengah diselenggarakan oleh

Middelbare Landbouw School (MLS) di Bogor. Dan pada tahun

1935 didirikanlah Middelbare Boschouw School (MBS) di Madiun

Jawa Timur, namun pada tahun 1942 Middelbare Boschouw

School (MBS) Madiun ditutup dan didirikan Ringyoo Tyoo Jokoo

atau Sekolah Kehutanan Menengah Tinggi (SKMT) di Bogor Jawa

Barat. Lalu tahun 1946 dipindahkan ke Kaliurang yang kemudian

diungsikan ke Yogyakarta. Tahun 1948 didirikanlah Middelbare

Landboschbouw School (MLBS) di Makassar,

MLBS jurusan Kehutanan ditutup pada tahun 1949 dan

dipindahkan ke Bogor dengan nama Middelbare boschbouw School

(MBS). Setelah itu pada tahun 1950 didirikan Sekolah Polisi

Kehutanan (SPK) di Makassar dan berada dibagian Pendidikan dan

Penyuluhan Jawatan Kehutanan. Dengan adanya Reorganisasi di

5
6

Jawatan Kehutanan pada tahun 1962 bagian Pendidikan dan

Penyuluhan Kehutanan dirubah menjadi Lembaga Pendidikan

Kehutanan, sejak itu SPK berada dibawah Lembaga Pendidikan

Kehutanan (LPK). LPK diubah menjadi Direktorat Pendidikan dan

Penyuluhan Kehutanan pada tahun 1966 yang kemudian dirubah

lagi menjadi Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Tenaga

Kehutanan. SPK berada di bawah Direktorat tersebut, lalu

Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Tenaga dirubah menjadi

Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Tenaga (LPPT) yaitu

tahun 1967.

Berdasarkan PP No. 41 tahun 2007 tentang perangkat

daerah Pasal 17 ayat (3) mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi

sebagai Lembaga Teknis Daerah, sebagai unsur pendukung tugas

kepala daerah dalam melakukan pembinaan dan pelaksanaan

tugas, dalam hal ini di bidang arsip dan perpustakaan.

Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian No.

168/Kpts/org/H/71. tahun 1971, LPPT ditiadakan dan tugas

wewenangnya dilimpahkan kepada bagian Pendidikan ,Sekertaris

Direktorat Jendral Kehutanan. Dengan adanya reorganisasi

tersebut, SPK berada dibawah bagian Pendidikan Sekertaris

Jenderal Kehutanan. Dan tahun 1973 Sekolah PolisiKehutanan

Ujung Pandang ditutup.


7

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan

Nomor 30/Kpts/DJ/1974,tanggal 9 Maret 1974 didirikan Pusat

Pendidikan dan Latihan Kehutanan (Pusdiklat Kehutanan) di Ujung

Pandang. Pada tahun 1975 berdasarkan Surat keputusan Menteri

Pertanian Nomor 190/Kpts/org/5/75, tanggal 2 Mei 1975, semua

kegiatan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan dari Masing-masing

Direktorat Jenderal dalam Lingkungan Departemen Pertanian

Diselenggarakan dan dikoordinir oleh Badan Pendidikan, Pelatihan

dan Penyuluhan Pertanian (BPLP). Pada tanggal 29 November

1976 bertempat dipusat Pendidikan atauLatihan Kehutanan Ujung

Pandang diadakan serah terima fungsi, Wewenang dan

Tanggungjawab pembinaan Pusat Pendidikan/Latihan Kehutanan

Ujung Pandang dan Direktorat Jenderal Kehutanan kepada Kepala

Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. Dan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

35/Kpts/org/l/1978 tanggal 26 Januaril978 Pusdiklat Kehutanan

dirubah menjadi Balai Latihan Kehutanan (BLK). Dengan

terbentuknya Departemen Kehutanan pada tanggal 16 Maret 1983,

maka pada tanggal 23 Mei 1083 Balai Latihan Kehutanan Ujung

Pandang diserahkan dari Departemen Latihan ke Departemen

Kehutanan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.

094/Kpts-II/1984 tanggal 12 Mei 1984, Balai Latihan Kehutanan

Ujung Pandang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis


8

Pusat Pendidikan dan Latihan Kehutanan di bidang Latihan

Kehutanan. Lalu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan

No.6173/Kpts-II/2002, tnggal 10 Juni 2002 Balai Latihan Kehutanan

berubah menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (BDK

Makassar).

B. Visi dan Misi Kantor Balai Diklat Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

1. Visi

“Terwujudkan pengelenggaraan diklat yang fropesional

dalam menyiapkan sumber daya manusia aparatur kementrian

agama yang unggul dan berahklak mulia”

2. Misi

Kantor Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan

memiliki misi yaitu :

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.

b. Meningkatan kualitas penyelenggaraan diklat teknis

c. Meningkatkan kualitas SDM penyelenggaraan diklat

d. Meningkatkan kualitas tata kelola balai diklat keagamaan

makassar
9

C. Struktur Organisasi

Gambar 2.1: Struktur Organisasi

D. Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi

Berdasarkan Permenhut No: P. 51/Menhut-II/2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan

Kehutanan, mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan dan

Pelatihan aparatur dan non-aparatur di bidang Kehtanan dan

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program dan anggran Pendidikan dan

Pelatihan

2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

3. Pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pelatihan


10

4. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

dan pelatihan

5. Pelaksanaan pengelolaan hutan pendidikan dan pelatihan

6. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pendidikan

dan pelatihan

7. Pelaksanaan pelayanan data dan informasi di bidang

pendidikan dan pelatihan

E. Sarana dan Prasana

a. Sarana

1. Komputer

2. Buku

3. Alat absensi

4. Map

5. Meja

6. Kursi

7. Pulpen

8. Kertas

9. Penggaris

10. Rak dokumen

11. Sapu

12. Pel

13. Kipas angin

14. Ac
11

15. Mobil

16. Motor

17. Telepon

18. Televisi 4 unit ( baik )

19. Lemari

20. Kulkas

b. Prasarana

1. Memiliki 35 kamar

2. Ruang kelas sebanyak 5 ruang

3. Aula dengan kapasitas 350 orang

4. Mess terdiri dari 10 kamar

5. Perpustakaan

6. Ruang Makan dengan kapasitas 120 orang

7. Mushola Persemaian

8. Greenhouse

9. Lapangan Sepak bola

10. Lapangan Teknis

Anda mungkin juga menyukai