Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH

TEORI MANAJEMEN
Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si
Email : pudjipurwanti@gmail.com

1. PENDAHULUAN 2. Aliran Manajemen Ilmiah


- Pengantar 3. Aliran Teori OrganisasI Klasik
- Tujuan 4. Aliran Hubungan Manusiawi
5. Aliran Manajemen Modern
- Definisi

1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
● Revolusi industri pada abad ke 19 menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan
suatu pendekatan manajemen yang sistematik, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tersebut para teoritis mengembangkan manajemen.
● Teori membantu manajer untuk memutuskan yang harus dilakukan sehingga
efektif dalam menjalankan fungsinya. Tanpa suatu teori, maka pembahasan hanya
menjadi intuisi, dugaan atau harapan yang akan membatasi penggunaannya dalam
organisasi yang semakin kompleks.
Tabel 1. Sejarah Perkembangan Manajemen
Periode Manajemen Tokoh
Waktu
1771-1871 Awal Teori 1. Robert Owen
2. Charles Babage
1870-1930 Aliran 1. Frederick W. Taylor
Manajemen 2. Harington Emerson
Ilmiah 3. Henry L. Gantt
4. Frank dan Lilian Gilberth
1900-1940 Aliran Teori 1. Henri Fayol
Organisasi 2. Jame D. Mooney
Klasik 3. Max Weber
4. Mary Parker Follet
5. Herbert Simon
6. Chester I. Banard
1930-1940 Aliran Hubungan 1. Hugo Munsterberg
Manusiawi 2. Hawthorne Studies
3. Elton Mayo
4. Fritz Roethlisberger
1940- sekarang Aliran 1. Abraham Maslow
Manajemen 2. Chris Argyris
Modern 3. D. Mc. Gregor
4. Edgar Schein
5. D. MC. Cleland
6. R. Blake & J. Mouton
7. Ernest Dale
8. Peter Drucker, dsb

● Perkembangan awal teori manajemen adalah tokoh Robert Owen dan Charles
Babbage. Robert Owen (1771-1858) sebagai manajer pabrik pemintalan di New
Lanark Skotlandia memberikan pemikiran bahwa unsur manusia penting dalam
suatu produksi. Sehingga memperbaiki kondisi kerja yang meliputi : hari kerja
standar, usia kerja, perumahan karyawan, dan mengoperasikan toko perusahaan
dengan harga jual barang yang murah. Charles Babbage (1792-1871)
menganjurkan prisnip pembagian kerja melalui spesialisasi. Kontribusi Babbage
yang lain adalah membuat alat hitung (kalkulator) mekanis pertama,
mengembangkan program permainan untuk komputer, pembagian keuntungan,
kerjasama yang menguntungkan dalam manajemen.
● Manajemen ilmiah memikirkan cara meningkatkan produktivitas dari pabrik dan
pekerja. Teori organisasi klasik memberikan pemikiran untuk pedoman
pengelolaan organisasi. Setelah itu hubungan manusiawi melengkapi teori
organisasi klasik dari pandangan sosiologi dan psikologi. Aliran manajemen
modern mempermudah manajer dalam melaksanakan manajemen melalui
pendekatan perilaku organisasi dan riset operasi.

1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan sejarah teori
manajemen, akan dapat
● Menjelaskan sejarah perkembangan teori manajemen
● Menjelaskan teori-teori dari masing-masing aliran manajemen

1.2 Definisi
● Teori adalah perspektif yang digunakan oleh manusia untuk membuat dunia
pengalamannya masuk akal. Secara formal, sebuah teori adalah sekelompok
asumsi yang erat berkaitan, dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara
dua fakta atau lebih yang dapat diamati.

2. Aliran Manajemen Ilmiah


● Pada awal abad kedua puluh kebutuhan peningkatan produktivitas dalam suatu
pekerjaan karena kurangnya tenaga kerja yang terampil. Cara meningkatkan
produktifitas tersebut melalui meningkatkan efisiensi para pekerja.
● Tokoh yang memikirkan permasalahan kebutuhan tersebut adalah Frederick W. Taylor,
Henry L. Gantt, Frank, dan Lilian Gillberth. Teori yang dihasilkan dikenal sebagai Teori
Manajemen Ilmiah
● Teori Frederick W. Taylor (1856-1915) menghasilkan empat prinsip dasar sebagai
berikut :
a) Penentuan metode terbaik dalam melaksanakan tugas
b) Seleksi secara ilmiah terhadap pekerjaan sehingga dapat menyelesaikan tugas
sesuai dengan kemampuannya
c) Pendidikan dan pengembangan ilmiah tenaga kerja
d) Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
Taylor melaksanakan studi waktu lini produksi dengan menganalisis dan mengukur
waktu gerakan pekerja baja. Metode yang dilakukan adalah membagi pekerjaan
menjadi komponen-komponen dan menggunakan cara yang tercepat dengan material
serta peralatan yang dibawa untuk melaksanakan setiap komponen tersebut. Selain itu
Taylor merekomendasikan agar pemilik usaha memberikan upah yang lebih tinggi
dengan perhitungan ilmiah sehingga pekerja lebih produktif yang disebut sebagai
sistem tarif berbeda.
Kontribusi dari studi ini adalah menghasilkan produksi yang lebih cepat, sehingga
banyak yang menerapkan dalam organisasi non-industri, jasa makanan siap sajidan
pelatihan dokter bedah. Keterbatasan metode Taylor adalah menggunakan fisik secara
paksa dan penekanan terhadap peningkatan produktivitas.
● Harrington Emerson (1853-1931), menggemukakan bahwa pemborosan dan ketidak
Page 2 of 7
efisienan dalam industri merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan 12 (dua
belas) prinsip efisiensi, yaitu :
1. Perumusan tujuan yang jelas
2. Kegiatan yang realistis
3. Kecakapan staf
4. Disiplin
5. Keadilan balas jasa
6. Laporan yang terpercaya, cepat, akurat dan tidak berubah dalam hal sistem
informasi dan akuntasi.
7. Pemberian perintah
8. Standar dan penjadwalan
9. Standarisasi kondisi
10. Standarisasi operasi
11. Standar instruksi praktis
12. Efisiensi balas jasa (perencanaan insentif)
● Henry L. Gantt (1861-19-19) mempertimbangkan sistem insentif dari Taylor karena
dianggap memberikan dampak motivasional terlalu kecil. Gantt memberikan pemikiran
agar setiap pekerja yang dapat menyelesaikan tugas diberikan bonus. Cara penilaian
kemajuan pekerja dinilai secara terbuka dan dicatat pada bagan balok individu apabila
mencapai standar. Gantt merupakan pelopor sistem pencatatan dengan bagan untuk
jadwal produksi yang disebut bagan gantt. Tahun 1920-an bagan ini digunakan di
Jepang, Spanyol, dan Uni Soviet. Bagan tersebut dikembangkan untuk membantu
perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian organisasi yang kompleks, meliputi : Du
Pont mengembangkan Critical Path Method (CPM) dan Angkatan Laut mengembangkan
Program Evaluation and Review Technique (PERT). Sedangkan aplikasi kreatif dari
Bagan Gantt adalah Lotus 1-2-3.
● Frank B. dan Lilian M. Gilberth (1868-1924 dan 1878-1972) sebagai suami dan istri
memberikan pemikiran dengan fokus mempelajari pada gerakan dan kelelahan.
Konsep mereka berikan adalah setiap gerakan yang dihilangkan dapat mengurangi
kelelahan dari pekerja.

3. Aliran Teori Organisasi Klasik


● Henri Fayol (1841-1925) diakui sebagai penemu aliran manajemen klasik karena
sebagai orang pertama yang membuat sistematik dari tingkah laku manajemen.
Fayol meyakinkan bahwa manajemen adalah suatu ketrampilan dan dapat
diajarkan, bukan pemikiran sebelumnya yang menganggap “manajer dilahirkan,
bukan dibentuk”. Pemikiaran Fayol adalah 14 Prinsip, sebagai berikut :
1) Pembagian Tugas, tugas akan lebih efisien apabila terdapat spesialisasi
dalam pekerjaan.
2) Wewenang, manajer selalu memberikan perintah dalam penyelesaian
pekerjaan.
3) Disiplin, setiap anggota harus mematuhi peraturan dan persetujuan yang
berlaku.
4) Kesatuan Komando, instruksi diperoleh dari satu orang untuk menghindari
konflik.
5) Kesatuan Dalam Pengarahan, organisasi diarahkan oleh satu orang
manajer dengan menggunakan satu rencana.
6) Kepentingan Individual Dibawah Kepentingan Umum, mendahulukan
kepentingan organisasi diatas kepentingan individu.
7) Imbalan, keadilan dalam pemberian kompensasi sebagai penghargaan.
8) Sentralisasi, mengurangi peran bawahan dalam pembuatan keputusan.
9) Hirarki, tingkatan yang menunjukan garis wewenang dalam organisasi.
10) Susunan, penempatan material dan orang harus pada tempat dan waktu

Page 3 of 7
yang tepat dalam menjalankan organisasi
11) Keadilan, manajer adil terhadap bawahan dalam melaksanakan organisasi.
12) Stabilitas Staf, perputaran tenaga kerja yang terlalu tinggi mengakibatkan
ketidakstabilan dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
13) Inisiatif, bawahan diberikan kebebasan dalam melaksanakan rencana.
14) Semangat Korps, memberikan rasa kesatuan/ semangat tim dalam
organisasi.
● James D. Mooney mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih,
orang yang bersatu untuk mencapai tujuan tertentu. Empat kaidah dalam
merancang organisasi adalah
1) Koordinasi, terdapat syarat wewenang, saling memberikan pelayanan,
perumusan tujuan dan disiplin.
2) Prinsip Skalar, tercermin dari kepemimpinan, delegasi, dan definsi
fungsional
3) Prinsip Fungsional, perbedaan tugas sesuai dengan fungsinya
4) Prinsip Staf, kejelasan antara staf dan lini
● Max Weber (1864-1920), mengembangkan teori tentang manajemen birokasi
pada penekanan kebutuhan hirarki dengan penetapan yang ketat agar mengatur
peraturan dan wewenang dengan jelas.
● Mary Parker Follet (1868-1933), menerapkan psikologi pada perusahaan,
industri, dan pemerintah. Kontribusi dalam manajemen adalah administrasi
perusahaan, kretifitas, kerjasama, koordinasi dan pemecahan konflik. Follet
percaya bahwa tidak seorang seorang pun dapat menjadi seorang yang utuh
kecuali sebagai anggota sebuah kelompok, manusia tumbuh lewat hubungan
mereka dengan manusia yang lain dalam organisasi. Sebenarnya, menurut dia
manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan lewat orang lain”.
● Chaster I. Barnard (1886-1961), menurut pandangan Barnard fungsi-fungsi
utama dalam manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumberdaya-
sumberdaya yang dibutuhkan. Selain itu Barnard menekankan bahwa peralatan
komunikasi penting dalam pencapaian tujuan, dan mengemukakan tentang teori
penerimaan pada wewenang.

4. Aliran Hubungan Manusiawi


● Hugo Munsterberg (1863-1916), Dalam meningkatkan produktifitas dapat
dilakukan melalui tiga cara :
1) Penemuan Best Possible Person
2) Penciptaan Best Possible Work
3) Penggunaan Best Possible Effect untuk memotivasi karyawan
● Elton Mayo (1880-1949) dan percobaan Hawthorne, untuk menciptakan
hubungan manusiawi yang baik maka manajer harus memahami persoalan
tenaga kerja sehingga mereka bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor
sosial serta psikologi apa yang memotivasi mereka.
Mayo dan asisten risetnya Fritz serta William J. Dickson, melaksanakan studi
perilaku tenaga kerja dalam berbagai jenis kondisi kerja. Percobaan yang
dilakukan adalah kondisi penerangan terhadap produktifitas, hasilnya tidak ada
permasalahan meskipun kondisi penerangan yang baik hingga menggunakan
sinar matahari. Selain itu juga melaksanakan percobaan dengan menempatkan
dua kelompok terdiri enam orang. Pada satu kelompok dilakukan pengubahan
kondisi ruangan, upah dinaikkan, periode istirahat, lama jam makan siang, hari
kerja dan minggu kerja diperpendek. Hasil dari percobaan ini juga menghasilkan
keluaran yang sama-sama meningkat.
Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah rantai reaksi emosional yang
kompleks telah mempengaruhi peningktan produktifitas. Hubungan manusiawi di
antara anggota kelompok terpilih, maupun dengan peneliti (pengawas) lebih
Page 4 of 7
penting dalam menentukan produktivitas daripada perubahan kondisi kerja.
Perhatian simpatik dari pengawas yang mereka terima telah mendorong
peningkatan motivasi. Penemuan lainnya bahwa kelompok kerja informal dalam
lingkungan sosial karyawan juga mempunyai pengaruh besar produktifitas.
● Hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik dengan memenuhi
kebutuhan sosial (perhatian) dapat meningkatkan produktifitas. Keterbatasan
dari teori hubungan manusiawi adalah konsep “makhluk sosial” tidak
menggambarkan secara lengkap individu dalam tempat bekerja. Selain itu
perbaikan kondisi kerja dan kepuasan tidak menghasilkan pengaruh terhadadp
produktifitas.

5. Aliran Manajemen Modern


● Manajemen modern mengalami perkembangan melalui dua jalur yang berbeda.
Jalur pertama melalui aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku
organisasi. Sedangkan jalur kedua melalui aliran manajemen ilmiah adalah aliran
kuantitatif (riset operasi).
● Tokoh-tokoh dan teori dalam perilaku organisasi, meliputi :
a) Abraham Maslow, mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan”
b) Douglas McGregor, mengemukakan tentang teori X dan Y
c) Frederik Herzberg, menguraikan teori dua faktor (teori motivasi higienis)
d) Robert Blake dan Jane Mouton, membahas lima gaya kepemimpinan
e) Rensis Likert, telah mengidentifikasi dan penelitian secara ekstensif
mengenai empat sistem manajemen
f) Fred Fiedler, menyarankan pendekatan kontegensi pada studi
kepemimpinan
g) Chris Argyris, memandang organisasi sebagai system sosial
h) Edgar Schein, meneliti tentang dinamika kelompok dalam organisasi
● Prinsip dasar dalam perilaku organisasi berdasarkan pendapat para tokoh
modern, antara lain :
1) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat
2) Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dgn
pertimbangan secara hati-hati
3) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai situasi
4) Pendekatan motivasional yg menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan
Gagasan khusus dari hasil riset perilaku adalah
1) Faktor penentu sukses atau kegagalan dalam mencapai tujuan adalah
unsur manusia
2) Pelatihan bagi manajer tentang prinsip dan konsep manajemen
3) Organisasi menyediakan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan
karyawan
4) Pengembangan komitmen melalui partisipasi dan keterlibatan karyawan
5) Memberikan pekerjaan yang dapat memuaskan karyawan
6) Pola dan manajemen pengawasan yang bersifat positif
● Aliran Kuantitatif berkembang atas keberhasilan team riset operasi dalam
menyelesaikan masalah industri yang berdasar pada keberhasilan riset operasi
Inggris dalam Perang Dunia ke II. Teknik riset operasi digunakan dalam kegiatan
penganggaran modal, manajemen aliran kas, jadwal produksi, pengembangan
strategi produk, pengembangan sumberdaya manusia, perhitungan persediaan
yang optimal dan sebagainya. Langkah-langkah pendekatan riset operasi secara
umum, sebagai berikut :
Page 5 of 7
1) Perumusan masalah
2) Penyusunan model matematis
3) Penyelesaian dari model
4) Pengujian model
5) Pengawasan atas hasil-hasil
6) Pelaksanaan hasil
● Pendekatan Sistem, memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri
dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sebuah sistem berinteraksi dengan
lingkungannya disebut sebagai sistem terbuka dan sebaliknya disebut sebagai
sistem tertutup, apabila tidak berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebuah sistem mempunyai arus informasi, material, dan energi (termasuk energi
manusia). Arus ini memasuki sistem lingkungan sebagai input (misalnya : bahan
baku), melewati proses trasformasi di dalam sistem (operasi yang mengubah
bahan baku), dan keluar dari sistem sebagai output (barang dan jasa). Setelah
itu terdapat umpan balik sebagai kunci untuk pengendalian sistem.
● Pendekatan Kotegensi, dikembangkan oleh para manajer, konsultan, dan peneliti
yang mencoba menerapkan konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi
kehidupan nyata. Manajer mempunyai tugas untuk mengidentifikasi teknik yang
terbaik dalam mencapai tujuan manajemen pada situasi/ keadaan dan waktu
tertentu. Sebagai contoh : karyawan industri perikanan membutuhkan dorongan
untuk meningkatkan produktifitas, pendekatan klasik menerapkan
penyerderhanaan kerja, tetapi pendekatan hubungan manusiawi menciptakan
iklim yang dapat memotivasi dan mengusulkan perluasan kerja. Solusi yang
terbaik harus disesuaikan dengan situasi karyawan, apabila karyawan tidak
terdidik (unskilled), kesempatan latihan dan sumberdaya terbatas maka
penyelesaian masalah tersebut dengan penyederhanaan kerja. Apabila karyawan
mempunyai kemampuan/ terlatih dan kepuasan kerja maka penyelesaian
masalah tersebut dengan perluasan kerja yang lebih efektif. Selain itu pada
situasi tertentu dapat mengkombinasikan keduannya.
● Perkembangan manajemen di masa mendatang, meliputi :
1) Dominan, salah satu dari aliran utama menghasilkan manfaat dalam suatu
manajemen
2) Divergence, setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri
3) Covergence, semua aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan yang
kurang jelas
4) Sintesa, masing-masing aliran beritegrasi
5) Proliferation, kemungkinan akan muncul banyak aliran. Contoh : Harold
Koontz “The Manajemen Theory Jungle” menjelaskan enam aliran utama
manajemen, setelah merevisi artikelnya menjadi sebelas aliran. Waren
Haynes dan Joseph L. Massie “Manajemen Analysis : Concept and Cases”
membedakan enam aliran. Jhon G. Hutchinson “Management Strategy and
Tactics” membagi enam aliran. Namun pendekatan atau aliran yang baru
hanya merupakan pembicaraan khusus dari serangkaian masalah belum
menjadi aliran baru.

REFERENSI
Handoko T.H. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Stoner, Freeman, dan Gilbert. 1996. Manajemen. PT. Prenhallindo. Jakarta

PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan teori manajemen?
Page 6 of 7
2. Apa yang membedakan teori aliran manajemen ilmiah, aliran teori organisasi
klasik, aliran hubungan manusiawi dan aliran modern?

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


1. Mengapa mempelajari teori itu penting?
2. Prinsip manajemen Fayol yang mana, menurut Pengamatan anda dipergunakan
dalam organisasi sekarang?
3. Apa tugas utama dari manajer menurut pendekatan kotegensi?

C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai