Strukur
10-[3-(4-Methyl–1–piperazinyl)propyl]-2-(trifluoromethyl)-10H-phenothiazine (Clarke’s,
edisi3).
Ikatan hidrogen N – H
Ikatan kovalen C – N, C – F
ikatan kovalen, rangkap terkonjugasi, donor ikatan hidrogen, akseptor ikatan hidrogen,
ikatan ionik sehingga terhadap trifluoperazine hcl dapat dilakukan analisis dengan
metode IR,HPLC
A. Identifikasi Trifluoperazine
Data Spektrofotometri
Spektrofotometri IR
Trifluoperazine HCl memiliki gugus fungsi spesifik yang akan mengalami vibrasi
dan atau rotasi apabila terkena sinar IR. Oleh karena itu, spektrofotometri IR
dapat digunakan untuk metode Trifluoperazine HCl
Puncak utama dibilangan gelombang 1114, 1316 1145, 1081, 755, 1255 cm-1,
menunjukkan gugus fungsi yang terdapat pada trifluoperazine hidroklorida
Prinsip: Pengukuran serapan cahaya di daerah UV (200 – 350 nm) dan sinar tampak
(350 – 800 nm). Radiasi sinar UV-Vis akan diabsorbsi oleh molekul organik aromatik,
molekul yang memiliki elektron n terkonjugasi dan atau atom yang memiliki elektron n,
menyebabkan eksitasi elektron ke tingkat energi elektron lebih tinggi.
Spektrum absorpsi UV dari trifluoperazine pada etanol 95% ditunjukkan oleh gambar 3.
Maksimum pada 258 nm dan 307,5 nm adalah pita karakteristik dari 2-substitusi
fenotiazin.nSpektrum UV dari trifluoperazine telah digunakan pada analisis specimen
biological sama baiknya dengan analisis obat itu sendiri dan derivatifnya. Pentingnya
kontrol secara hati-hati dari parameter instrument seperti lebarnya celah dan absorpsi
dari UV dan sinar tampak oleh fenotiazin telah dilaporkan (Florey, hal 545)
Interpretasi:
Aqueous acid—285 nm (A11=55a). No alkaline shift
Spektrometri Massa
Principal ions at m/z 113, 70, 407, 43, 141, 42, 127, 71
Spektrum Proton
Spektrum proton NMR (Gambar 4) diperoleh dari larutan deuterokloroform berisi sekitar
100mg/ml dari trifluopenazin dan tetrametilsilane sebagai baku standar internal. Sinyal
yang dihasilkan menunjukkan molekul tertentu pada trifluopenazin. Spektroskopi NMR
menggunakan putaran total inti pada suatu zat, pada absorbs energy, dan digunakan
untuk mengindetifikasi molekul (Florey, hal 545-550). Spektrum diperoleh pada Perkin
– Elmer R32 NMR. Sinyal NMR ditetapkan sebagai berikut :
13
C –Spektrum
13
C NMR Spektrum (gambar 5) diperoleh pada larutan deuterochloroform dari trifluoperazine
dengan tetrametilsilan sebagai referensi. Spektrum diperoleh pada Model Varian Associates FT-
80 spektrometer. Sinyal NMR ditetapkan sebagai berikut:
Uji Warna
Reaksi dengan pereaksi warna merupakan metode yang dipilih untuk (differentiating)
menentukan trifluopenazine. Daftar dari beberapa warna reagen ini diberikan dalam
tabel 4.
QUANTIFICATION
1. Gas chromatography.
In plasma: limit of detection 0.2 μg/L,
2. Radioimmunoassay.
In plasma: limit of detection 0.25 μg/L
Kromatografi kertas
Kromatografi dengan kertasdan kertas yang dimodifikasi menggunakan berbagai jenis fase gerak
telah digunakan untuk memisahkan trifluoperazin dan metabolitnya. Beberapa fase gerak dan
fase diam terdaftar dalam table 8 dan metode deteksi pada tabel 9. Kromatografi kertas telah
digunakan dalam menganalisis jaringan biologi.
(a) Ditangani dengan sodium sulfat untuk mengurangi kecepatan reaksi
Sistem adsorpsi, pertukaran ion, fase terbalik dan pasangan ion fase terbalik telah
digunakan untuk mengevaluasi trifluoperazin. Prosedurnya cepat, menghasilkan
resolusi yang baik dari beberapa fenotiazin.
Kromatografi cair – gas
Elektroforesis kertas pada buffer kertas whatman 3MM (pH 3,3 hingga 9,3)
memisahkan trifluoperazin dan sulfoksidanya. Identifikasi dibuat dari masing-masing
jarak migrasi dan dengan respon terhadap penampak bercak asam sulfat dan
dengan fluoresensinya.
B. kemurnian Trifluoperazin
Ada di bab 3
Susut pengeringan
Penetapan kadar
Spektrofotometri IR
Prosedur : zat yang telah dikeringkan didispersikan dalam KBr P, dan pnjg
gelombang/ spectrum yang dihasilkan dibandingkan dengan baku pembanding
Spektrofotometri UV
Prosedur : Trifluoperazin HCL sebanyak 0.02% (larutan) dilarutkan dlm HCL-meOH
0,01N pd pnjg gelombang maksimal yang dihasilkan kemudian dibandingkan
dengan baku pembanding
Nilai absorban (A) = log Io/I Io=intensitas awal
I = intensitas akhir
Menurut hkm Lambert-beer, absorbansi analit akan sebanding dengan
konsentrasinya sesuai dengan ketentuan
A= a.b.c dimana A=absorbansi
a = absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Kromatografi lapis tipis
Prosedur : trifluoperazine ditotolkan secara terpisah masing-masing 10µm larutan
dalam campuran sama banyak kloroform P dan methanol P yang mengandung
1. Zat uji 2 %
2. 4-[2-(5 kloro-2-metoksibenzalmida) etil –benzenasulfonil karbonat BPFI 0,0080%
3. Metil-N-4-[2-(5 kloro-2-metoksibenzalmida) etil –benzenasulfonil karbonat BPFI
0,0080%
4. Zat uji 0,0040%
Laruta ditotolkan pada lempeng kromatografi campuran silica gel GF 254 setebal
0,25cm. Fasegerak kloroform p- sikloheksana p- etanol p- as.asetat glasial p
(45:45:5:5). Amati hasil dibawah sinar UV 254nm.
trifluoperazin
trifluoperazin
4.4 PENGUJIAN STABILITAS OBAT JADI
Dilakukan uji stabilitas untuk obat jadi untuk mengetauikestabilan obat dan
menentukan masa edar dan rekomendasi penyimpanan. Uji stabilitas dengan
pedoman asean yaitu :
Tablet trifluoperazine yang dibuat merupakan produk obat copy dengan bentuk sediaan
konvensional dan bahan aktif relative stabil maka metode pengujian stabilitas yang
dipakai adalah
1. Uji jangka panjang
Kondisi: 300C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 12 bln dilanjutkan smpai masa edar yg
diharapkan
Jml batch minimal 2
2. Uji dipercepat
Kondisi: 400C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 6 bln
Jml batch minimal 2 atau 3