Anda di halaman 1dari 18

IV.

PENGUJIAN MUTU SERTA METODE ANALISIS YaNG DIGUNAKAN

4.1 Struktur molekul dan analisis zat aktif

Strukur

10-[3-(4-Methyl–1–piperazinyl)propyl]-2-(trifluoromethyl)-10H-phenothiazine (Clarke’s,
edisi3).

Rumus Kimia: C21H24F3N3S

Berdasarkan struktur, gugus fungsi yang terdapat pada Trifluoperazin adalah


trifluorometil, amida, piperazine, CH3, NH, CF3

Jenis ikatan yg tedapat pada trifluoperazin diantaranya

Ikatan hidrogen N – H

Ikatan kovalen C – N, C – F

ikatan kovalen, rangkap terkonjugasi, donor ikatan hidrogen, akseptor ikatan hidrogen,
ikatan ionik sehingga terhadap trifluoperazine hcl dapat dilakukan analisis dengan
metode IR,HPLC

4.2 METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN MUTU SERTA


MASALAH YANG MUNGKINTERJADI DALAM ANALISIS

4.2.1 Pengujian Mutu Bahan Baku

A. Identifikasi Trifluoperazine

 Data Spektrofotometri
Spektrofotometri IR

Trifluoperazine HCl memiliki gugus fungsi spesifik yang akan mengalami vibrasi
dan atau rotasi apabila terkena sinar IR. Oleh karena itu, spektrofotometri IR
dapat digunakan untuk metode Trifluoperazine HCl

Prinsip:Radiasi inframerah menyebabkan terjadinya vibrasi dan atau rotasi dalam


molekul yang dikenai sinar ini. Setiap gugus fungsi akan menyerap radiasi infra
merah pada panjang gelombang yang spesifik. Panjang gelombang yang lazim
digunakan adalah 2,5 – 15 μm (Clarke’s, edisi 3)

Interpretasi hasil Spektrofotometri IR:

Puncak utama dibilangan gelombang 1114, 1316 1145, 1081, 755, 1255 cm-1,
menunjukkan gugus fungsi yang terdapat pada trifluoperazine hidroklorida

(Florey, hal 545)


Spektrofotometri UV
Senyawa Trifluoperazine HCl memiliki gugus kromofor berupa benzen dan auksokrom
berupa oksigen (metoksi)
sehingga dapat menyerap sinar UV. Oleh karena itu, spektrofotometri UV dapat
digunakan sebagai metode analisis untuk Trifluoperazine HCl

Prinsip: Pengukuran serapan cahaya di daerah UV (200 – 350 nm) dan sinar tampak
(350 – 800 nm). Radiasi sinar UV-Vis akan diabsorbsi oleh molekul organik aromatik,
molekul yang memiliki elektron n terkonjugasi dan atau atom yang memiliki elektron n,
menyebabkan eksitasi elektron ke tingkat energi elektron lebih tinggi.

Spektrum absorpsi UV dari trifluoperazine pada etanol 95% ditunjukkan oleh gambar 3.
Maksimum pada 258 nm dan 307,5 nm adalah pita karakteristik dari 2-substitusi
fenotiazin.nSpektrum UV dari trifluoperazine telah digunakan pada analisis specimen
biological sama baiknya dengan analisis obat itu sendiri dan derivatifnya. Pentingnya
kontrol secara hati-hati dari parameter instrument seperti lebarnya celah dan absorpsi
dari UV dan sinar tampak oleh fenotiazin telah dilaporkan (Florey, hal 545)

Interpretasi:
Aqueous acid—285 nm (A11=55a). No alkaline shift
Spektrometri Massa

Principal ions at m/z 113, 70, 407, 43, 141, 42, 127, 71

(Florey, hal 551)


3. Spektrum NMR (Nuclear Magnetic resonance)

Spektrum Proton

Spektrum proton NMR (Gambar 4) diperoleh dari larutan deuterokloroform berisi sekitar
100mg/ml dari trifluopenazin dan tetrametilsilane sebagai baku standar internal. Sinyal
yang dihasilkan menunjukkan molekul tertentu pada trifluopenazin. Spektroskopi NMR
menggunakan putaran total inti pada suatu zat, pada absorbs energy, dan digunakan
untuk mengindetifikasi molekul (Florey, hal 545-550). Spektrum diperoleh pada Perkin
– Elmer R32 NMR. Sinyal NMR ditetapkan sebagai berikut :
13
C –Spektrum
13
C NMR Spektrum (gambar 5) diperoleh pada larutan deuterochloroform dari trifluoperazine
dengan tetrametilsilan sebagai referensi. Spektrum diperoleh pada Model Varian Associates FT-
80 spektrometer. Sinyal NMR ditetapkan sebagai berikut:
Uji Warna

Reaksi dengan pereaksi warna merupakan metode yang dipilih untuk (differentiating)
menentukan trifluopenazine. Daftar dari beberapa warna reagen ini diberikan dalam
tabel 4.
QUANTIFICATION

1. Gas chromatography.
In plasma: limit of detection 0.2 μg/L,

2. Radioimmunoassay.
In plasma: limit of detection 0.25 μg/L

3. Metode Pemisahan Kromatografi

 Kromatografi kertas

Kromatografi dengan kertasdan kertas yang dimodifikasi menggunakan berbagai jenis fase gerak
telah digunakan untuk memisahkan trifluoperazin dan metabolitnya. Beberapa fase gerak dan
fase diam terdaftar dalam table 8 dan metode deteksi pada tabel 9. Kromatografi kertas telah
digunakan dalam menganalisis jaringan biologi.
(a) Ditangani dengan sodium sulfat untuk mengurangi kecepatan reaksi

 Kromatografi lapis tipis


Terdapat sejumlah signifikan fase gerak yang telah digunakan untuk kromatografi
trifluoperazin pada silica gel, silica gel yang dimodifikasi, dan alumina dan didaftar
pada table 10 bersama dengan nilai masing-masing Rfs yang diperoleh. Demikian
juga, sejumlah pereaksi pendeteksi, termasuk pereaksi penyemprot telah
digunakan untuk mendeteksi trifluoperazin.

Pemisahan kromatografi lapis tipis telah digunakan untuk pemisahan trifluoperazin


dari metabolitnya dan setelah itu semuanya diidentifikasi mengunakan pereaksi
penyemprot (penampak bercak) yang berbeda-beda. (Tabel 10), prosedur
spektrofotometri, dan spektrometri massa. Lebih lanjutnya, pada isolasi senyawa ini,
dikuantifikasi mengunakan prosedur spektrofotometri. Tabel 11 daftar penelitian
pada jaringan dan pembacaan digunakan untuk analisis kualitatif dan/atau kuantitaif.
Metode deteksi

Sejumlah metode deteksi, termasuk pereaksi penyemprot telah digunakan untuk


memvisualisasikan trifluoperazin pada lempeng lapis tipis. Daftarnya dapat dilihat
pada table 12.
 HPLC

Sistem adsorpsi, pertukaran ion, fase terbalik dan pasangan ion fase terbalik telah
digunakan untuk mengevaluasi trifluoperazin. Prosedurnya cepat, menghasilkan
resolusi yang baik dari beberapa fenotiazin.
Kromatografi cair – gas

Kromatografi ini memiliki peranan penting dalam mendeteksi dan menentukan


trifluoperazin dan metbolitnya dalam materi biologi. Pada Tabel 14 didaftar
sejumlah substrat dan parameter lainnya yang digunakan untuk kromatografi
trifluoperazin.

Menggunakan pyrolisis teknik mampu dengan cepat mengidentifikasi trifluoperazin


dan membedakannya dari metabolitnya dan lainnya. Trifluoperazin dipisahkan
dengan 1% kolom FFAP pada suhu 230o C
Elektroforesis

Elektroforesis kertas pada buffer kertas whatman 3MM (pH 3,3 hingga 9,3)
memisahkan trifluoperazin dan sulfoksidanya. Identifikasi dibuat dari masing-masing
jarak migrasi dan dengan respon terhadap penampak bercak asam sulfat dan
dengan fluoresensinya.
B. kemurnian Trifluoperazin

Ada di bab 3

Susut pengeringan

Penetapan kadar

4.3 Prosedur analisis bahan baku, ipc dan obat jadi

4.3.1 Prosedur analisis bahan baku

 Spektrofotometri IR
Prosedur : zat yang telah dikeringkan didispersikan dalam KBr P, dan pnjg
gelombang/ spectrum yang dihasilkan dibandingkan dengan baku pembanding
 Spektrofotometri UV
Prosedur : Trifluoperazin HCL sebanyak 0.02% (larutan) dilarutkan dlm HCL-meOH
0,01N pd pnjg gelombang maksimal yang dihasilkan kemudian dibandingkan
dengan baku pembanding
Nilai absorban (A) = log Io/I Io=intensitas awal
I = intensitas akhir
Menurut hkm Lambert-beer, absorbansi analit akan sebanding dengan
konsentrasinya sesuai dengan ketentuan
A= a.b.c dimana A=absorbansi
a = absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
 Kromatografi lapis tipis
Prosedur : trifluoperazine ditotolkan secara terpisah masing-masing 10µm larutan
dalam campuran sama banyak kloroform P dan methanol P yang mengandung
1. Zat uji 2 %
2. 4-[2-(5 kloro-2-metoksibenzalmida) etil –benzenasulfonil karbonat BPFI 0,0080%
3. Metil-N-4-[2-(5 kloro-2-metoksibenzalmida) etil –benzenasulfonil karbonat BPFI
0,0080%
4. Zat uji 0,0040%
Laruta ditotolkan pada lempeng kromatografi campuran silica gel GF 254 setebal
0,25cm. Fasegerak kloroform p- sikloheksana p- etanol p- as.asetat glasial p
(45:45:5:5). Amati hasil dibawah sinar UV 254nm.

trifluoperazin
trifluoperazin
4.4 PENGUJIAN STABILITAS OBAT JADI
Dilakukan uji stabilitas untuk obat jadi untuk mengetauikestabilan obat dan
menentukan masa edar dan rekomendasi penyimpanan. Uji stabilitas dengan
pedoman asean yaitu :

Jenis wadah/studi kondisi


0 0
1. Produk dengan wadah primer yg 30 C ± 2 C
permeable thd air 75% ±5% RH
2. Produk dengan wadah primer yg 300C ± 20C
impermeable thd air RH tidak ditentukan
3. Studi dipercepat 400C ± 20C
75% ±5% RH

Produk obat baru

1. Uji jangka panjang


Kondisi: 300C ± 20C
75% ±5% RH
2. Uji dipercepat
Kondisi: 400C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 6 bln
Jml batch minimal 3

Produk obat copy


1. Uji jangka panjang
Kondisi: 300C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 12 bln dilanjutkan smpai masa edar yg
diharapkan
Jml batch minimal 2 untuk sdiaankonvensional/bhn aktif stabil
minimal 3 untuk sdiaan kritis/bhn aktif tdk stabil
3. Uji dipercepat
Kondisi: 400C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 6 bln
Jml batch minimal 2 atau 3

Tablet trifluoperazine yang dibuat merupakan produk obat copy dengan bentuk sediaan
konvensional dan bahan aktif relative stabil maka metode pengujian stabilitas yang
dipakai adalah
1. Uji jangka panjang
Kondisi: 300C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 12 bln dilanjutkan smpai masa edar yg
diharapkan
Jml batch minimal 2
2. Uji dipercepat
Kondisi: 400C ± 20C
75% ±5% RH
Waktu penyimpanan minimum 6 bln
Jml batch minimal 2 atau 3

Anda mungkin juga menyukai