Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Nasal kanul
5. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi
Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang.
Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan
tidak bocor. Seharusnya ada gelembung udara pada
humidifier saat oksigen melewati air. Perawat
merasakan oksigen keluar pada kanul.
Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah
(misalnya 2 L/min).
6. Pasang kanul
Letakkan kanul pada wajah klien, lubang kanul masuk
ke hidung dan elastik band melingkar ke kepala.
Beberapa model yang lain elastik band ditarik ke bawah
dagu.
Jika kanul ingin tetap berada di tempatnya, plester pada
bagian wajah.
Alasi selang dengan kassa pada elastik band pada
telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan.
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan, observasi respon pasien
dan amati terhadap pemberian oksigen
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Interpretasi hasil
Rentang Kadar SpO2 (%)
Normal ≥ 95
Normal dengan PPOK 88-92
Hipoksia 85-94
Hipoksia berat <85
Patient Safety
Demi keamanan pasien, sebelum melakukan tindakan diharuskan
perawat melakukan verifikasi pasien agar tindakan yang diberikan
tepat sasaran sesuai dengan tujuan. Selalu cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan kompetensi juga salah satu cara untuk
INTERPRETASI menghindari infeksi nosoklomial. Mengkaji keadaan sebelum dan
setelah tindakan harus dilakukan, terutama mengenai status respirasi.
Komunikasi
Komunikasi yang harus dilakukan setiap kali melakukan tindakan
keperawatan adalah dengan menggunakan komunikasi terapeutik
atau komunikasi yang dapat menyembuhkan. Jangan lupa
tanyakan kenyamanan pasien saat dipasang kanul oksigen.
Dokumentasi
Semua tindakan yang dilakukan harus dicatat, status respirasi
sebelum, selama dan setelah prosedur tindakan termasuk juga kapan
dilakukan dan siapa yang melakukan tindakan.
Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur
Perawatan Dasar. Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan.
REFERENSI Fakultas Ilmu Kesehatan-Program S1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan. (2007). Prosedur Keperawatan.
Potter, P. A., Perry, A.G.,1996, Fundamental of Nursing, St.
Louis,Mosby Company
INHALASI OKSIGEN DENGAN MASKER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Yaitu suatu langkah-langkah memberikan tambahan oksigen dari
tabung oksigen ke paru paru melalui saluran pernapasan lewat
masker.
1. Untuk memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang
konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan
TUJUAN kanul.
2. Mencegah hipoksia
3. Mengurani beban kerja jantung
1. Klien sesak napas dengan kelainan sistem pernapasan
2. Klien sesak napas dengan penyakit jantung/ginjal
3. Klien dengan shock
4. Klien dengan penurunan kesadaran
KEBIJAKAN
5. Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial (trauma kepala,
post kraniotomi)
6. Klien dengan kejang
7. Sewaktu-waktu jika kondisi klien menurun/memburuk
PETUGAS Perawat
1. Tabung oksigen dengan flow meter
2. Humidifier dengan cairan steril
PERALATAN
3. Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
4. Elastik band (karet pengikat)
A. Tahap Pra Interaksi
PROSEDUR 1. Melakukan verifkasi data sebelumnya bila ada
PELAKSANAAN 2. Menyiapkan diri perawat
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat
5. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mencuci tangan
3. Atur posisi klien dengan semi fowler jika memungkinkan.
Posisi ini memungkinkan ekspansi dada lebih mudah
sehingga memudahkan bernapas.
4. Atur peralatan oksigen dan humidifier
Buka regulator untuk mengalirkan oksigen dari
tabung oksigen
Hubungkan pangkal selang masker ke humidifier di
sumber oksigen dengan aliran rendah
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
INTERPRETASI Patient Safety
Demi keamanan pasien, sebelum melakukan tindakan diharuskan
perawat melakukan verifikasi pasien agar tindakan yang diberikan
tepat sasaran sesuai dengan tujuan. Selalu cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan kompetensi juga salah satu cara untuk
menghindari infeksi nosoklomial. Mengkaji keadaan sebelum dan
setelah tindakan harus dilakukan, terutama mengenai status respirasi.
Komunikasi
Komunikasi yang harus dilakukan setiap kali melakukan tindakan
keperawatan adalah dengan menggunakan komunikasi terapeutik
atau komunikasi yang dapat menyembuhkan. Jangan lupa
tanyakan kenyamanan pasien saat dipasang masker oksigen.
Dokumentasi
Semua tindakan yang dilakukan harus dicatat, status respirasi
sebelum, selama dan setelah prosedur tindakan termasuk juga kapan
dilakukan dan siapa yang melakukan tindakan.
Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur
Perawatan Dasar. Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan.
REFERENSI Fakultas Ilmu Kesehatan-Program S1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan. (2007). Prosedur Keperawatan.
Potter, P. A., Perry, A.G.,1996, Fundamental of Nursing, St.
Louis,Mosby Company