Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fakhri hidayat

Kelas : A (Manajemen Dakwah)

NIM : 200305016

MATKUL : Filsafat

1. PYTHAGORAS

Ajaran yang paling jelas dikemukakan oleh Pythagoras adalah metempsikosis, yaitu keyakinan
bahwa setiap jiwa itu abadi, dan setelah kematian, jiwa tersebut akan masuk ke tubuh yang baru. Ia
mungkin juga merupakan penggagas doktrin musica universalis, yang menyatakan bahwa planet-
planet bergerak sesuai dengan persamaan matematika, sehingga menghasilkan simfoni musik yang
tak terdengar. nama Pythagoras dikaitkan dengan berbagai penemuan matematika dan ilmiah,
seperti teorema Pythagoras, lima bangun ruang, teori kesebandingan, teori bumi bulat, dan gagasan
bahwa bintang timur dan barat adalah planet yang sama, yaitu Venus. Konon ia juga adalah orang
pertama yang menyebut dirinya sebagai filsuf ("pecinta kebijaksanaan") dan membagi dunia
menjadi lima zona iklim. Namun, para ahli sejarah klasik masih memperdebatkan apakah Pythagoras
benar-benar telah membuat temuan-temuan ini, dan banyak pencapaian yang dikaitkan dengan
namanya mungkin sudah ada sebelumnya atau dicetuskan oleh rekan atau penerusnya. Selain itu,
masih diperdebatkan apakah ia benar-benar telah bersumbangsih terhadap bidang matematika atau
filsafat alam. Pythagoras terus dianggap sebagai seorang filsuf ulung pada Abad Pertengahan, dan
filsafatnya sangat berpengaruh terhadap ilmuwan seperti Nicolaus Copernicus, Johannes Kepler, dan
Isaac Newton.

2. HERAKLEITOS

Herakleitos diketahui berasal dari Efesus di Asia Kecil.[1] Ia hidup di sekitar abad ke-5 SM (sekitar
540-480 SM). Pemikiran Herakleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan di
alam semesta. Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau
permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada, semuanya berada di dalam proses menjadi. Ia
terkenal dengan ucapannya panta rhei kai uden menei yang berarti, semuanya mengalir dan tidak
ada sesuatupun yang tinggal tetap. Dan ada 2 cara perubahan yang idak ada henti-hentinya
dibayangkan oleh Herakleitos. Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang
mengalir. Maksudnya di sini, air sungai selalu bergerak sehingga tidak pernah seseorang turun di air
sungai yang sama dengan yang sebelumnya. Kedua, Herakleitos menggambarkan seluruh kenyataan
dengan api. Maksud api di sini bagi Herakleitos, api bukanlah zat yang dapat menerangkan
perubahan-perubahan segala sesuatu, melainkan melambangkan gerak perubahan itu sendiri. Api
senantiasa mengubah apa saja yang dibakarnya menjadi abu dan asap, tetapi api tetaplah api yang
sama. Karena itu, api cocok untuk melambangkan kesatuan dalam perubahan.

3. PERMINIDES

Parmenides adalah seorang filsuf dari Mazhab Elea. Arti nama Parmenides adalah "Terus
Stabil", atau "Penampilan yang stabil". Di dalam Mazhab Elea, Parmenides merupakan tokoh
yang paling terkenal. Pemikiran tentang filsafatnya bertentangan dengan Herakleitos sebab ia
berpendapat bahwa segala sesuatu "yang ada" tidak berubah. Parmenides menuliskan
filsafatnya dalam bentuk puisi, Inti utama dari "Jalan Kebenaran" adalah keyakinan bahwa
"hanya 'yang ada' itu ada". Parmenides tidak mendefinisikan apa yang dimaksud "yang ada",
namun menyebutkan sifat-sifatnya. Menurut Parmenides, "yang ada" itu bersifat meliputi
segala sesuatu, tidak bergerak, tidak berubah, dan tidak terhancurkan. Selain itu, "yang ada"
itu juga tidak tergoyahkan dan tidak dapat disangkal.

4. LEUKIPPOS

seorang filsuf yang merintis mazhab Atomisme. Leukippos juga merupakan guru dari
Demokritos. Menurut Leukippos, atom adalah elemen yang tak terbatas dan abadi, terus
bergerak, serta memiliki bentuk yang jumlahnya tak terbatas. Atom inilah yang membentuk
segala sesuatu yang ada. Selain itu, atom-atom tersebut bersifat padat dan penuh. Di dalam
filsafat Atomisme, pemikiran Demokritos lebih dikenal ketimbang Leukippos, meskipun
amat sulit membedakan antara pandangan Leukippos dan Demokritos. Para ahli masa kini
menganggap bahwa Leukippos merumuskan garis besar ajaran-ajaran atomisme, lalu
Demokritos mengembangkan pemikiran gurunya lebih lanjut.

5. DEMOKRITOS

Seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme juga. Murid dari Leukippos, pendiri
mazhab tersebut. Demokritos dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsur-
unsur yang membentuk realitas. Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles dan
Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu. Akan tetapi, bertentangan dengan
Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa Yunani atomos: a
berarti "tidak" dan tomos berarti "terbagi"). Selain itu, atom juga dipandang sebagai tidak dijadikan,
tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah. Yang terjadi pada atom adalah gerak. Karena itu,
Demokritus menyatakan bahwa prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan. Jika
ada ruang kosong maka atom-atom itu dapat bergerak. Menurut Demokritos, nilai tertinggi di
dalam hidup manusia adalah keadaan batin yang sempurna (euthymia). Hal itu dapat dicapai bila
manusia menyeimbangkan semua faktor di dalam kehidupan seperti kesenangan dan kesusahan,
kenikmatan dan pantangan. Yang bertugas mengusahakan keseimbangan ini adalah rasio.

6. ZENO

Zeno adalah pendiri aliran atau mazhab filsafat Stoa. Zeno datang dari Citium ke Athena
pada tahun 312/311 SM untuk mempelajari filsafat di bawah Xenocrates, murid dan
keponakan Plato. Zeno sangat terinspirasi oleh Socrates dalam hal etika dan keberanian,
terutama dipengaruhi oleh peristiwa kematian sukarela Socrates yang ia anggap sebagai
martir. Selain itu, Zeno sangat dipengaruhi oleh filsafat Sinisisme atau Cynic yang
dikembangkan Crates dalam hal kemerdekaan manusia memilih cara hidup, bukan patuh
pada aturan hukum, melainkan taat pada keteraturan alam, sebab hukum yang tertinggi
adalah hukum alam yang diatur oleh sang ilahi. Zeno menuliskan gagasan bagaimana hidup
dalam dunia politik saat itu, bukunya berjudul Republik. Ciri dari ajaran sinisisme itu adalah
anti-kemapanan, yaitu jalan hidup yang menyatu dengan alam, mirip seperti cara hidup
anjing (canine).

7. GEORGIAS

Gorgias adalah seorang filsuf yang termasuk sebagai kaum sofis. Selain sebagai filsuf, ia
terkenal di bidang retorika. Di dalam karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam",
Gorgias menyatakan pandangannya tentang ketidakmungkinan manusia mengetahui sesuatu.
Setelah Gorgias mengarang karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam", ia
meninggalkan filsafat dan menekuni retorika. Menurut Gorgias, ia tidak mengajarkan suatu
nilai tertentu. Setiap manusia memiliki pandangan tentang nilai secara berbeda. Misalnya,
apa yang dianggap bernilai oleh laki-laki, dapat dianggap tidak bernilai bagi perempuan.
Karena itu, amatlah penting bagi seorang orator untuk dapat meyakinkan orang lain tentang
suatu hal, sehingga orang lain mengikuti pendapat orator tersebut. Inilah kekuatan terbesar
yang dapat dimiliki manusia. Dengan demikian, retorika adalah seni untuk meyakinkan orang
lain. Hal itu ditunjang dengan gaya bahasa tertentu, serta pentingnya mengemukakan alasan-
alasan yang tidak hanya menyentuh akal budi, tetapi juga hati pendengarnya.

Anda mungkin juga menyukai