Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dimas Aditya Pratama

NIM : 2005106023
Kelas : A
Prodi : Pendidikan Jasmani 2020

DESAIN KARYA TULIS ILMIAH


BAB I PENDAHULUAN
      1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Selama ini terdengar bahwa olahraga dapat membangun karakter seseorang. Olahraga
dan aktivitas fisik adalah salah satu cara bagi seseorang untuk menguatkan kebugaran serta
mengoptimalisasikan fungsi organ-organ tubuh. Namun demikian selain untuk tujuan di
atas  olahraga serta aktivitas fisik juga dapat pula dijadikan sarana bagi seseorang maupun
sekelompok orang untuk membangun karakter masing-masing. Olahraga yang dilakukan
dengan sikap yang baik dan jujur misalnya, akan memberikan kebiasaan kepada seseorang
untuk bersikap baik dan jujur pula ketika di masyarakat, karena manusia adalah makhluk
sosial, kedudukan manusia mempunyai arti di dalam lingkungannya nanti, apabila di dalam
berhubungan dengan manusia lainya terjalin komunikasi yang baik, saling membantu, saling
menghormati, dan bekerja sama. Akan tetapi masalah olahraga saat ini adalah meningkatnya
perilaku buruk dan kecurangan dalam berolahraga yang akhirnya nanti dapat menciptakan
karakter buruk juga untuk orang yang melakukan olahraga tersebut. Kekerasan, sikap tidak
saling menghormati, kecurangan dan perilaku lain yang tidak sportif dapat menciptakan
karakter yang buruk dalam dunia sehari hari.           
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang  gemari di seluruh penjuru
dunia, dari anak anak sampai orang dewasa gemar melakukan olahraga ini. Permainan sepak
bola bukan hanya memberi manfaat kebugaran pada tubuh, akan tetapi juga memberi manfaat
secara sosiologis kepada pelakunya, karena sepak bola merupakan olahraga tim yang
memerlukan kerjasama. Permainan sepak bola ini dapat menjadi sarana bagi seseorang
membentuk karakter yang baik melalui sikap sportivitas yang baik. Ini juga berlaku bagi
kalangan mahasiswa olahraga fakultas olahraga universitas negeri semarang. Bagi seorang
mahasiswa olahraga, mereka diharap dapat mengamalkan sikap sportivitas di masyarakat
maupun di dunia kerja setelah mereka lulus kuliah nanti.
Untuk itu penulis memiliki suatu ide atau gagasan sederhana untuk menumbuhkan
karaker mahasiswa olahraga dengan menggunakan permainan sepak bola. Dengan
menggunakan sikap sportivitas yang baik, mau menghargai lawan, bersikap jujur, menerima
keputusan wasit dan banyak sikap sportif lainnya, maka akan menimbulkan kebiasaan dalam
dunia sehari hari dan akhirnya akan menjadi sebuah karakter yang baik pula.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Pengaruh sepak bola terhadap penumbuhan karakter mahasiswa olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Agar ketika lulus mahasiswa olahraga memiliki karakter yang baik
1.3.2 Agar mahasiswa olahraga menjadi tenaga pendidik yang baik
1.3.3 Agar mahasiswa olahraga dapat bersosialisasi dengan baik di masyarakat
1.4 MANFAAT PENULISAN
1.4.1 Memberikan pengetahuan tentang penumbuhan karakter melalui sepak bola
1.4.2 Sebagai acuan dan referensi untuk berkarya yang lebih inovatif
BAB II KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN KARAKTER


                   Karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Menurut ahli psikologi, karakter adalah
sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu.
Karakter seseorang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang itu sendiri dalam
kehidupan bermasyarakat, apabila karakter orang itu baik, suka menghargai orang lain, ramah
terhadap orang lain, maka orang lain pun akan melakukan timbal balik yang sama kepada
orang tersebut. Kali ini penulis bermaksud menumbuhkan karakter yang baik dari sikap
sportivitas dalam sepak bola. Sportif secara bahasa berasal dari bahasa asing yaitu sport yang
artinya olahraga. Menurut istilah sportif adalah sikap menghargai nilai-nilai luhur dalam
sebuah olahraga. Awal dari istilah sportif atau bisa disebut juga sportmanship merupakan
istilah yang digunakan dalam dunia olahraga saja. Istilah sportif awalnya ditujukan kepada
pemain dan suporter agar mengakui kekalahan, tidak mengumbar kemenangan serta mampu
menghargai setiap keputusan wasit. Sedangkan sportivitas adalah bagian dari kepribadian,
bagian dari karakter. Sportivitas mempunyai arti bahwa orang yang melakukan olahraga
harus memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berperilaku saat berolahraga,
seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau disepakati
bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan olahraga, salah satunya adalah sepak
bola.

2.2 PENGERTIAN SEPAK BOLA


            Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat
dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)
orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan
dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput
sintetis.Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain
lainnya diizinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk
menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak
gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir
masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu
penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan. Dari sebuah pertandingan resmi,
3 poin diberikan kepada tim pemenang, 0 poin untuk tim yang kalah dan masing-masing 1
poin untuk dua tim yang bermain imbang. Meskipun demikian, pemenang sebuah
pertandingan sepak bola dapat dibatalkan sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan
kriminal yang terbukti di kemudian hari.

2.3 PENGARUH SEPAK BOLA TERHADAP PENUMBUHAN KARAKTER


            Menurut Dr. I made Sriundy ada 19 nilai-nilai sportivitas. Nilai-nilai tersebut adalah
semangat, kerjasama, keberanian, ketegasan, pengendalian diri, kompetitif, bersahabat,
menghormati lawan, disiplin, harga diri, percaya diri, menghormati aturan, kepemimpinan,
menyikapi kemenangan, menyikapi kekalahan, adaptasi, pemecahan masalah, toleransi dan
kejujuran. Dalam sepak bola juga ada yang namanya Golden Rule FIFA yang isinya tidak
jauh berbeda dengan nilai-nilai sportivitas. Armando Pribadi (2010), secara sederhana dan
ringkas  mengartikan “Golden Rule”  FIFA sebagai berikut:
1.      Jangan bermain membahayakan pemain lawan.
2.      Hormati aturan main dan jalankan dengan baik semua instruksi official.
3.      Hormati lawan seperti selayaknya kolega kita di sepakbola.
4.      Tetap mampu memperlihatkan sikap menjunjung tinggi disiplin, walaupun dalam situasi
yang sulit atau tidak mengenakkan.
5.      Berikan dukungan terhadap siapapun yang berupaya mengenyahkan tindakan curang dalam
pertandingan.
6.      Tunjukkan perhatian besar terhadap pemain yang cedera dengan segera menghentikan
pertandingan dalam situasi apapun.
7.      Jangan pernah punya niat untuk balas dendam terhadap kesalahan yang dilakukan pemain
lain.
8.      Main sesuai dengan perintah tiupan peluit wasit.
9.      Rendah hati saat merayakan kemenangan, serta berjiwa besar dalam menerima kekalahan.
10.  Memberikan penghargaan terhadap individu atau lembaga yang secara luar biasa telah
menjunjung tinggi sikap-sikap fair play.
Baik nilai-nilai sportivitas maupun golden rule fifa semuanya wajib di amalkan, agar
dapat menjadi kebiasaan yang baik di kehidupan bermasyarakat. Misal saja nilai semangat,
apabila dalam bermain sepak bola kita terbiasa bersemangat maka dalam melakukan kegiatan
sehari-hari pun kita akan terbiasa bersemangat, misal nilai kerjasama, apabila kita terbiasa
bekerjasama dalam permainan sepakbola, maka dalam kehidupan bermasyarakat pun kita
akan terbiasa melakukan kerjasama dan hasilnya pekerjaan pun akan menjadi lebih ringan.
Misal saja salah satu point dari golden rule fifa tentang “Hormati aturan main dan jalankan
dengan baik semua instruksi official” jika kita terbiasa melakukan hal itu maka dalam
kehidupan bermasyarakat kita akan terbiasa pula mematuhi peraturan yang berlaku, dan kita
juga jadi terbiasa mematuhi perkataan orang yang lebih tua terutama orang tua kita sendiri.
Semisal point lain yaitu tentang “Jangan pernah punya niat untuk balas dendam terhadap
kesalahan yang dilakukan pemain lain”, jika kita terbiasa melakukan point tersebut maka
dalam kehidupan bermasyarakat pun kita akan menjadi pribadi yang tidak pendendam, murah
hati dan mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan masih banyak manfaat lain yang dapat
menumbuhkan karakter mahasiswa olahraga menjadi lebih baik di masyarakat.

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Karakter seseorang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang itu sendiri dalam
kehidupan bermasyarakat, apabila karakter orang itu baik, suka menghargai orang lain, ramah
terhadap orang lain, maka orang lain pun akan melakukan timbal balik yang sama kepada
orang tersebut. Penumbuhan karakter dapat dilaksanakan melalui sikap sportivitas dalam
sepak bola, dengan terbiasa bersikap sportif maka akan menumbuhkan karakter yang baik
kepada orang tersebut.
3.2 SARAN
Sepak bola adalah sebuah permainan yang peraturannya adalah tim yang memiliki skor
terbanyak lah pemenangnya, akan tetapi bukan berarti kita boleh melakukan segala cara yang
tidak semestinya untuk menang, kecurangan, tidak menghargai lawan, kekerasan, sikap sikap
tersebutlah yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan dan akan menjadi karakter kita
nantinya, jika itu terjadi maka kedudukan kita di masayarakat pun akan dipandang rendah,
tidak semestinya seorang mahasiswa melakukan perilaku yang kurang baik seperti itu karena
seorang mahasiswa akan menjadi contoh bagi lingkungannya. Jadi walaupun hanya sekedar
permainan kita tetap dituntut untuk bersikap sportif, agar kita terbiasa berperilaku benar dan
dapat diterima masyarakat dengan predikat karakter yang baik.

Anda mungkin juga menyukai