RENNI PDF Abortus
RENNI PDF Abortus
SKRIPSI
OLEH :
RENNI APRINDAH
NIM. P00312013026
A. Identitas
4. Agama : Kristen
B. Pendidikan
iv
KATA PENGANTAR
dorongan yang penulis peroleh dari berbagai pihak. Untuk itu izinkan
kepada:
4. Ibu Arsulfa, S.Si.T, M.Keb selaku penguji I, ibu Askrening, SKM, M.Kes
selaku penguji II, dan ibu Andi Malahayati N.,S.Si.T, M.Kes selaku
v
5. dr. Hj. Syamsiah, M.Kes selaku direktur RSIA Permata Bunda yang
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ix
ABSTRAK .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4
E. Keaslian penelitian .......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ................................................................ 7
1. Tinjauan Teori Tentang Abortus Inkomplit ............... 7
2. Umur ........................................................................ 17
3. Paritas ..................................................................... 23
4. Hubungan Umur Dengan Abortus Inkomplit ............ 26
5. Hubungan Paritas Dengan Abortus Inkomplit .......... 28
B. Landasan Teori ............................................................... 31
C. Kerangka Teori ................................................................ 33
D. Kerangka Konsep............................................................. 34
E. Hipotesis Penelitian.......................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 37
vii
C. Populasi dan Sampel Penelitian....................................... 37
D. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................... 39
E. Definisi Operasional ......................................................... 39
F. Instrumen Penelitian......................................................... 40
G. Alur Penelitian ................................................................. 40
H. Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 41
I. Etika Penelitian................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 45
B. Hasil Penelitian ................................................................. 49
C. Pembahasan..................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 59
B. Saran ................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Sarana di Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota
Kendari................................................................................... 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ABSTRAK
1.
Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari
2.
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ancaman abortus pada trismester pertama dan 50% akan berakhir dengan
terjadi pada umur kehamilan kurang dari 14 minggu. Secara klinis, abortus
yang paling sering dijumpai di rumah sakit adalah abortus inkomplit (Datta,
Dkk, 2010).
kehamilan yang terjadi setiap tahun, terdapat 80 juta kehamilan yang tidak
diinginkan. Pada tahun 2008 terdapat 21,6 juta aborsi tidak aman yang
perdarahan yang dihasilkan dari tindakan aborsi yang tidak aman, atau
1
2
Sulawesi tenggara 49,82%, riau 28,76%, dan yang paling terendah yakni
pada tahun 2015 mengalami penurunan yakni 131/ 100.000 KH, data
287, kota kendari 114, provinsi 131, kolaka 135, dan kabupaten buton
lama 2%, dan penyebab lain-lain 18% (abortus, retensio urine, plasenta
Sakit ibu dan Anak Permata Bunda Kota Kendari bahwa pada tahun 2014
jumlah kasus abortus inkomplit sebanyak 52 kasus (50%) dari 104 kasus
abortus, pada tahun 2015 terdapat 46 kasus (50%) dari 92 kasus abortus
umum, dan pada tahun 2016 terdapat 372 ibu hamil dengan 40 kasus
inkomplit (37,03%) dari 108 kasus abortus umum (Rekam Medik RSIA
Permata Bunda).
satu diantaranya adalah faktor ibu yaitu usia dan paritas. Ibu dengan usia
3
sehingga kondisi hamil akan membuat dirinya harus berbagi dengan janin
ibu yang berumur lebih dari 35 tahun mulai menunjukkan pengaruh proses
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
inkomplit.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
(63,41%).
ada hubungan antara umur ibu, paritas ibu dengan kejadian abortus
inkomplit.
(Notoatmodjo, 2010)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Pengertian
kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari
gejala klinis.
kavum uteri, tetapi masih ada yang tertinggal dan bila disertai dengan
infeksiosa.
7
8
darah
berupa stolsel (darah beku), sudah ada keluar fetus atau jaringan.
Pada abortus yang sudah lama terjadi atau pada abortus provokatus
yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli, sering terjadi infeksi.
c. Etiologi
karena :
keguguran.
10
3) Penyakit ibu
sifilis
(Nugroho, T. 2012).
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Syok
4. Infeksi
1) Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap
misoprostol 400 mg
mg setiap 8 jam.
serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu jari longgar dan
h) Caranya adalah dengan dua jari : jari telunjuk dan jari tengah
1) Persiapan Penderita
unit oksitosin.
sepatu boot/karet
15
n) Lampu sorot
d) Pasang spekulum
kavum uteri
tajam.
k) Lepaskan spekulum
1) Umur
2) Paritas
3) Status Perkawinan
5) Pendidikan
2. Umur
tersebut adalah umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun. Dalam kurun reproduksi sehat, umur yang aman untuk
kehamilan adalah umur antara 20-35 tahun. Oleh karena itu umur juga
alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah
pada usia 20-35 tahun. Pada usia >35 tahun terkait dengan
18
dan persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut
(Muharram, 2009).
terhadap jumlah sel telur yang belum di keluarkan dari ovarium atau
300 ribu sel telur. Telur-telur ini akan dilepaskan satu demi satu
usia 50-55 tahun, terdapat beberapa ribu sel telur berusia tua saja
sebesar 12% pada wanita usia kurang dari 20 tahun dan meningkat
sebesar 26% pada usia lebih dari 40 tahun. Insiden terjadinya abortus
makin meningkat karena menurunnya kualitas sel telur atau ovum dan
tumor mioma uteri pada ibu dengan usia lebih tinggi dan lebih
(Erlina, 2009).
dilahirkan sampai pada ulang tahun terakhir. Umur yang beresiko pada
dengan umur <20 tahun dan umur >35 tahun (Winkjosastro, 2010).
usia ibu. Frekuensi abortus secara klinis terdeteksi meningkat dari 12%
wanita berusia kurang dari 20 tahun menjadi 26% pada mereka yang
usianya lebih dari 40 tahun. Ibu yang mengalami abortus pada trimester
I banyak terdapat pada ibu yang lebih muda yaitu umur 18 tahun, lebih
kemunduran. Hal ini sesuai dengan teori yang tercantum dalam buku
22
umur yang lebih muda dan pada umur yang lebih tua.
faktor resiko terjadinya abortus. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah
2010).
muda, tapi usia ideal untuk mengandung sebaiknya usia 20-29 tahun.
pada wanita usia kurang dari 20 tahun dan meningkat sebesar 26%
merupakan waktu yang lebih tepat karna tubuh lebih prima dalam
panjang.
optimal pada usia 20-35 tahun. Kehamilan yang terjadi pada usia 35
(Astuti, 2010).
3. Paritas
untuk pertama kali. Para adalah seorang wanita hamil yang pernah
bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir hidup atau mati
kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi
diabetes mellitus.
kematian maternal lebih tinggi, lebih tinggi paritas maka lebih tinggi
faktor resiko ibu untuk terjadi abortus. Paritas 2-3 merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas
lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau
Paritas I dan ≥ IV memiliki risiko yang lebih besar pada ibu dan
juga janinnya. Ibu yang baru pertama kali melahirkan seringkali secara
mental dan psikologis belum siap sehingga hal ini dapat memperbesar
pertambahan umur. Kehamilan pada umur <20 tahun atau >35 tahun
paritas, riwayat persalinan, gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, psikis ibu
20 tahun dan diatas 35 tahun, kurun waktu reproduksi sehat adalah 20-
alat reproduksi belum matang dan belum siap untuk hamil. Frekuensi
abortus bertambah dari 12% pada wanita kurang dari 20 tahun, menjadi
aman adalah pada usia 20-35 tahun. Pada usia >35 tahun terkait
2012).
sering terjadi.
abortus dapat terjadi 3 kali lebih besar pada paritas tinggi dan juga
kedua berakhir dengan abortus, angka ini meningkat menjadi 16% pada
hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir hidup
kehamilan) atau berat janin lebih dari 500 gram (Bobak, 2010).
kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi
B. Landasan Teori
muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
atau banyak dan bisa terdapat bekuan darah, Rasa mulas (kontraksi)
penyakit ibu.
merupakan faktor resiko terjadinya abortus. Hal ini dikarenakan pada usia
(Winkjosastro, 2010).
33
C. Kerangka Teori
1. Umur
1. Gangguan
2. Paritas
kromosom
2. Faktor lingkungan 3. Status Perkawinan
D. Kerangka Konsep
Umur
Abortus
Inkomplit
Paritas
Keterangan :
E. Hipotesis Penelitian
Permata Bunda.
Permata Bunda.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
inkomplit.
36
37
1. Populasi
2. Sampel
a. Jumlah sampel
1) Kelompok Kasus
2) Kelompok Kontrol
b. Besar Sampel
(Notoatmodjo, 2012).
a. Kriteria Inklusi
abortus inkomplit.
39
b. Kriteria Ekslusi
abortus inkomplit.
E. Definisi Operasional
1. Abortus Inkomplit
dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Batasan abortus
2. Umur Ibu
(Winkjosastro, 2010)
3. Paritas Ibu
(Winkjosastro, 2010).
F. Instrumen Penelitian
ceklis penelitian.
G. Alur Penelitian
Populasi
Ibu dengan abortus berjumlah 108 orang
Sample
Ibu dengan abortus inkomplit berjumlah 40 orang
Pengumpulan Data
Analisis data
Pembahasan
Kesimpulan
1. Pengelolaan Data
2. Analisis Data
a. Analisis Univariabel
Keterangan : f = Frekuensi
P = Persentase
n = Jumlah Populasi
b. Analisis Bivariabel
( )
adalah : = ∑ ,( , 2010)
Keterangan : ∑ = Jumlah
pengumpulan data
adalah:
Tabel 1
Tabel Kontingensi 2 x 2 Odds Ratio Pada Penelitian
Case Control Study
Positif A B a+b
Negatif C D c+d
OR = , (Sastroasmoro, 2010)
Keterangan :
I. Etika Penelitian
Salah satu aspek etika yang harus ada dalam sebuah penelitian
3. Confidentiality (kerahasiaan)
2012).
45
BAB IV
1. Letak Geografis
Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda terletak di Kota Kendari,
berikut :
kendaraan apapun.
45
46
Tabel 2
Sarana di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Permata Bunda Kota Kendari
minum yaitu dari Perusahaan Air Minum Daerah Kota Kendari dan
kapasitas 200m.
dari :
1) Peralatan Medis
a) Peralatan Emergency
b) Peralatan ICU
c) Peralatan Bedah
a) Peralatan Anastesi
b) Peralatan Sterilisasi
c) Peralatan Loundry
d) Peralatan Dapur
e) Ambulance
3. Ketenagaan
65 orang yang terdiri dari tenaga medis (dokter), tenaga para medis
teknis lainnya.
49
B. Hasil Penelitian
berikut :
1. Analisis Univariat
a. Responden
Tabel 3
Distribusi responden di Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata
Bunda Kota Kendari tahun 2016
Responden Jumlah (n) Persentase (%)
Abortus inkomplit 40 50,0
Tidak abortus inkomplit 40 50,0
Total 80 100
Sumber : Medical Record Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota
Kendari tahun 2016
Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota Kendari Tahun 2016.
b. Umur
Umur dikategorikan usia <20 tahun dan >35 tahun pada ibu
Tabel 4
Distribusi Responden Menurut Umur di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Permata Bunda Kota Kendari
Tahun 2016
umur yang berisiko yaitu < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 42
c. Paritas
hamil.
51
Tabel 5
Distribusi Responden Menurut Paritas di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Permata Bunda Kota Kendari
tahun 2016
2. Analisis Bivariat
antara dua veriabel yaitu hubungan umur dan paritas dengan kejadian
sebagai berikut :
52
Tabel 6
Hubungan Umur dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota Kendari
Tahun 2016
Abortus inkomplit
Tidak X2 OR (CI
Umur Abortus abortus P hitung 95%)
n % n %
Berisiko <20 27 67,5 15 37,5
dan >35 0,007 7,22 3,46
tahun (1,38-
Tidak 13 32,5 25 62,5 8,69)
berisiko 20-
35 tahun
Sumber : Medical Record Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota
Kendari Tahun 2016
tahun.
Tabel 7
Hubungan paritas dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota Kendari
Tahun 2016
Abortus inkomplit
Tidak X2 OR (CI
Paritas Abortus abortus P hitung 95%)
N % n %
Berisiko 1 29 72,5 18 45
dan >3 0,01 6.24 3.22
2 (1.26 -
Tidak 11 27,5 22 55 8.18)
berisiko 2
dan 3
Sumber : Medical Record Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kota
Kendari Tahun 2016
C. Pembahasan
=3,462 ini menunjukkan ibu yang berumur < 20tahun dan < 35 tahun
abortus.
Hal ini sesuai dengan teori Wahyuni (2012) bahwa wanita yang
hamil pada usia terlalu muda yaitu <20 tahun secara fisik alat-alat
ibu.
dengan usia >35 tahun juga memiliki peluang lebih besar mengalami
hamil, calon ibu juga merasakan cepat lelah dan kekurangan tenaga
menyebabkan keguguran.
meningkat pada usia lebih dari 35 tahun . Pada ibu yang usianya >35
yang usianya >35 tahun, mereka memiliki alat reproduksi yang sudah
Berdasarkan hasil uji satistic chi square dengan nilai p< 0,05
inkomplit.
Hasil analisis odd rasio dengan lower limit =1,268 dan upper
=3,222 ini menunjukkan ibu dengan paritas berisiko 1 dan >3 sebagai
abortus dapat terjadi 3 kali lebih besar pada paritas tinggi dan juga
kedua berakhir dengan abortus, angka ini meningkat menjadi 16% pada
ibu hamil dengan paritas primi , sehingga otot rahim yang lemah tidak
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa :
0,007 lower limit =1,38 dan upper limit =8,69 OR =3,462. Nilai
0,012 lower limit =1,26 dan upper limit =8,18, OR =3,22. Nilai OR
59
60
>1 yang menunjukkan bahwa ibu dengan paritas 1 dan >3 sebagai
B. Saran
Datta Misha dkk, 2010. Rujukan Cepat Obstetric dan Ginekologi. Jakarta :
EGC
Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Kendari, 2016. Laporan
Tahunan Rumah Sakit. Kendari : RSIA Permata Bunda
Setiadi, 2010. Ilmu Praktis Kebidanan. 2010. Jakarta : Victory Inti Cipta
MASTER TABEL
Variabel
Cases
USIA
TIDAK
BERISIKO BERISIKO Total
abortusINKOMPLIT YA 27 13 40
TIDAK 15 25 40
Total 42 38 80
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
paritas
TIDAK
BERISIKO BERISIKO Total
abortusINKOMPLIT YA 29 11 40
TIDAK 18 22 40
Total 47 33 80
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate