Anda di halaman 1dari 11

Dalam ulasan ini saya akan membahas tentang Cara Membuka Presentasi Yang Baik dan

Menarik.

Jika Anda ingin tampil hebat saat membawakan presentasi, mulailah dengan
pembukaan yang kuat.  Karena di sinilah Anda berdiri pertama dan mengucapkan
kalimat pertama Anda dihadapan audiens.

Apapun kesan pertama yang Anda ciptakan akan berdampak pada presentasi Anda
selanjutnya.

Pembukaan Presentasi Penting Untuk Menarik Perhatian

Dr. John Medina seorang pakar kerja otak pernah melakukan sebuah studi kasus di
mana ia membawa audiens melalui kelas lima puluh menit yang khas untuk mengetahui
bagaimana otak benar-benar memperhatikan.

Yang menarik di sini adalah otak audiens ternyata hanya dapat memperhatikan sesuatu
selama sekitar sepuluh menit dan paling tinggi di 10 menit pertama.

Kemudian perhatian dan audiens akan menurun, dan baru akan mulai naik lagi di 10
menit terakhir.

Sekarang perhatikan diagram bagaimana cara otak memperhatikan selama waktu 50


menit tersebut.
 

Dari grafik di atas dapat Anda lihat bahwa perhatian kita sangat tinggi di menit-menit
awal yang kemudian terus menurun sampai sepuluh menit awal.

Dari apa yang saya paparkan di atas jelas bahwa menit-menit awal sampai 10 menit
pertama adalah bagian yang penting menarik perhatian audiens .

Jika kita gagal di sini maka kita akan sulit menarik perhatian audiens di menit
berikutnya.  Karena itulah jika kita ingin menjadi presenter yang hebat, maka kita harus
memulai pembukaan dengan kuat, pembukaan yang dapat menarik perhatian dan
memotivasi audiens.

6 Cara membuka presentasi dengan baik dan menarik

Untuk dapat membuka presentasi dengan baik memang tidak mudah. Namun dengan
terus belajar dan berlatih dan mau menerapkan petunjuk-petunjuk praktis yang sudah
teruji, Anda pasti bisa melakukannya.

Pada kesempatan ini saya akan menunjukkan kepada Anda enam cara atau petunjuk
bagaimana membuka presentasi Anda dengan kuat. Keenam cara ini juga sering
digunakan presenter kelas dunia untuk membuka presentasi mereka.

1. Menggunakan Cerita

Cerita memang memiliki daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian audiens. Tidak
ada yang lebih kuat dari pada memulai presentasi dengan sebuah cerita yang
mengilustrasikan pesan pokok Anda.

Terlebih jika cerita yang Anda sampaikan bersinggungan langsung dengan kehidupan
Anda dan memiliki relevansi yang kuat dengan tema atau topik presentasi yang Anda
sampaikan.

Saya beri contoh sederhana bagaimana membuka dengan cerita dari salah judul
presentasi “Smart Writer-Bagaimana Menjadi Penulis Cerdas Di Era Modern” di bawah
ini.

“Menjadi penulis itu sulit, inilah sebuah keyakinan yang masih banyak diamini oleh
banyak orang. Namun tidak buat saya. Saya ingin mengatakan kepada Anda menjadi
penulis itu tidak sulit? Bahkan semua orang bisa menjadi penulis.
Awalnya banyak orang menolak cara berpikir saya tentang hal ini, banyak orang
menganggap menjadi penulis seseorang harus sudah menerbitkan buku atau minimal
tulisannya dimuat dimedia cetak. Bahkan beberapa teman saya juga percaya dengan hal
itu.

Dan sekali lagi saya tegaskan saya tidak pernah setuju dengan hal itu, mengapa begitu?

Karena saya mendapatkan pengakuan sebagai penulis bukan dari menulis buku,
melainkan dari media lain yaitu blog.

Ya, saya memulai semuanya dari sebuah blog sederhana, yang saya buat beberapa
tahun yang lalu. Meskipun eksistensi saya sebagai penulis di blog tidak diakui pada
awalnya, karena mungkin dianggap menulis di blog itu bukan bagian dari dunia
penulisan, tapi lambat laut saya bisa menepis itu semua.

Seiring berjalannya waktu, seiring dengan kualitas tulisan yang saya buat semakin baik,
banyak orang mulai merespon positif tulisan saya.Orang mulai mengakui eksistensi saya
sebagai penulis produktif yang mampu menghasilkan banyak karya yang bermanfaat
untuk pembaca.

Bukan hanya sekedar eksistensi sebagai seorang penulis, tapi saya juga mampu
mendapatkan penghasilan dari menulis, saya mampu menulis naskah dan menerbitkan
buku saya dan dijual di toko-toko buku.

Jika di zaman dulu untuk bisa disebut sebagai penulis seseorang harus menerbitkan
buku atau minimil menulis di media cetak dianggap untuk membuktikan eksistensi, tapi
untuk zaman sekarang saya rasa itu sudah tidak lagi relavan.

Anda bisa menjadi penulis dengan cara Anda, Anda harus cerdas karena ada banyak
pilihan selain buku atau media cetak untuk menunjukkan eksistensi Anda sebagai
penulis. karena itulah teman-teman hari ini saya saya akan sharing tentang hal ini, saya
akan berbicara tentang bagaimana menjadi penulis cerdas di era modern”.
Itulah contoh bagaimana membuka presentasi dengan menyampaikan kisah. Namun
perlu Anda pahami, apapun kisah yang Anda sampaikan, kisah tersebut harus Anda
sampaikan dengan baik, dengan meyakinkan dan natural. Karena hanya dengan begitu
kisah yang Anda sampaikan kuat untuk menyentuh pikiran dan emosi audiens.

2. Menggunakan Kutipan
Menggunakan kutipan berarti kita menggunakan pendapat orang-orang ahli, orang-
orang bijak untuk memperkuat tema yang kita sampaikan.

Mengapa ini efektif untuk membuka presentasi?

karena ketika kita menyampaikan kutipan dari orang-orang kredibel maka secara cepat
audiens akan menangkap bahwa materi yang akan kita sampaikan penting. Sehingga
secara cepat akan memperhatikan apa yang akan Anda sampaikan.

Jika Anda menyampaikan materi tentang Leadership maka Anda dapat menggunakan
kutipan dari Jenderal Eisenhower:“Leadership is the ability to decide what has to be
done and then to get people to want to do it.”

Jika Anda menyampaikan materi tentang service exellent Anda dapat menggunakan
kutipan dari Bil Gates.“Your most unhappy customers are your greatest source of
learning.”

Jika Anda berbicara tentang Guru Inspiratif maka Anda dapat menggunakan kutipan
dariWilliam Arthur Ward.“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The
superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.”

Ketika memutuskan menggunakan kutipan untuk membuka presentasu, pastikan bahwa


kutipan yang Anda gunakan relevan. Kutipan harus bisa mencerminkan tema presentasi
Anda, menunjukkan pentingnya tema Anda untuk didengarkan oleh audiens. Selain
relevan, kutipan juga tidak boleh terlalu panjang. Ini akan membuat audiens sulit
mengingat. Paling baik gunakan kutipan ringkas sehingga mudah Anda sampaikan dan
mudah pula diingat oleh audiens.

3. Mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan adalah cara yang baik untuk melibatkan audiens di menit-
menit awal presentasi. Karena dengan sebuah pertanyaan akan merangsang audiens
untuk berpikir. Secara cepat akan terjadi hubungan di sini antara Anda dengan audiens.

Dalam hal ini ada dua jenis pertanyaan yang bisa Anda ajukan.

Pertama adalah dengan mengajukan pertanyaan biasa yaitu sebuah pertanyaan yang
memerlukan jawaban dari audiens.
Kedua dengan mengajukan pertanyaan retoris yaitu sebuah pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban dari audiens. Sifat dari pertanyaan ini adalah untuk merangsang
audiens untuk berpikir atau merasakan sesuatu.

Berikut ini adalah contoh pembukaan presentasi dengan menggunakan pertanyaan


biasa dan pertanyaan retoris.

Mengajukan pertanyaan biasa

“Sebelum memulainya saya ingin mengajukan pertanyaan sederhana, seberapa sering


Anda melakukan penundaan? Sebagian mungkin ada menjawab tidak sering, sebagian
lagi mungkin menjawab sering bahkan mungkin juga ada yang menjawab sering
banget.

Terlepas dari sering atau tidak kita melakukan penundaan, menunda tetap hal yang
menghambat produktivitas. Lantas mengapa kita sering melakukan penundaan? Ada
yang ingin sharing?”
Mengajukan pertanyaan retoris.

Dalam hal ini saya akan mengutip pembukaan menarik dari Simon Sinok dalam
presentasi di TEDx Puget Sound. Ia membuka presentasinya dengan mengajukan
pertanyaan retoris seperti di bawah ini.

“Bagaimana Anda menjelaskan saat hal-hal terjadi tidak seperti asumsi kita? Atau,
bagaimana Anda menjelaskan saat orang lain bisa meraih sesuatu yang tampak
bertentangan dengan semua asumsi?

Contoh Mengapa Apple sangat inovatif? Tahun demi tahun mereka selalu lebih inovatif
daripada para pesaingnya. Mengapa mereka tampak memiliki sesuatu yang berbeda.

Mengapa Martin Luther King memimpin Gerakan Hak-Hak Sipil? Dia bukan satu-satunya
orang yang menderita sebelum hak-hak sipil ditegakkan di Amerika. Dan tentunya dia
bukanlah satu-satunya orator hebat pada masanya. Mengapa dia?

Dan mengapa wright bersaudara yang mampu membuat penerbangan berawak yang
bisa dikendalikan disaat ada tim lainnya dengan kemampuan dan dana yang lebih
malah tidak berhasil membuatnya?
Sebenarnya ada sesuatu yang berperan di sini ada sesuatu yang menggerakkan mereka.
Dan inilah akan saya tunjukkan kepada Anda. Saya akan sharing kepada Anda tentang
bagaimana seorang pemimpin hebat menginspirasi tindakan.”
Dengan mengajukan pertanyaan seperti dua contoh di atas maka secara alami audiens
akan berpikir mencari jawaban dan akan fokus dengan topik pertanyaan. Kalau misalnya
audiens tidak tahu jawaban atas pertanyaan, maka akan muncul rasa penasaran dalam
diri mereka. Dengan demikian audiens akan termotivasi mendengarkan presentasi Anda
selanjutnya.

4. Menunjukkan Manfaat

Menunjukkan sebuah manfaat secara singkat yang bisa menggambarkan keuntungan


nyata yang akan didapat oleh audiens, juga merupakan alternatif pembukaan yang kuat.
Dengan mengetahui keuntungan yang akan diterima, maka sangat sulit bagi audiens
menolak presentasi Anda.

Dalam hal ini coba pikirkan keuntungan apa yang akan diperoleh audiens setelah
medengarkan presentasi Anda. Tapi, ingat jangan terlalu luas, maksimal 3 manfaat saja.
Tapi ketiga-tiga adalah manfaat yang pasti benar-benar akan audiens dapatkan.

Sebagai contoh silakan Anda perhatikan contoh pembukaan presentasi dengan judul
“Bagaimana Menulis dan Mempublikasikan Tuliasan Tanpa Penolakan” berikut ini.

“Selamat pagi teman-teman semuanya,

Saya tahu teman-teman yang dalam kegiatan ini telah mengorbankan banyak hal,
teman-teman tidak perlu khawatir karena pengorbanan teman-teman akan segera
terbayar.
Minimal ada 3 manfaat besar yang pasti akan teman-teman dapatkan setelah kegiatan
ini berakhir.

Pertama, teman-teman akan mampu menggali ide sebanyak yang teman-teman mau
sebagai bahan untuk menulis.

Kedua, teman-teman akan menguasai dua teknik menulis terpraktis yang akan
menjadikan teman-teman bisa menulis meskipun awalnya sama sekali belum pernah
menulis.
Ketiga, teman-teman akan tahu bagaimana cara mempublikasikan tulisan tanpa ada
yang bisa menolak.
Bagaimana? temen-teman sudah siap mulai?”
Percayalah, jika Anda dapat memikirkan dan menjabarkan manfaat nyata dari presentasi
Anda dengan cara yang singkat dan tepat kemudian Anda sampaikan dengan cara yang
meyakinkan Anda akan mendapatkan perhatian, audiens akan siap mendengarkan
presentasi Anda dari awal sampai akhir.

5. Menunjukkan Data

Sebuah data atau statistik memang sering membosankan bagi audiens, namun jika
digunakan dengan benar data bisa sangat efektif untuk membuka presentasi Anda.

Dengan data yang akurat maka pesan Anda tidak bisa dibantah. Ini akan menjadikan
audiens memahami betapa pentingnya apa yang Anda bicarakan.

Jika Anda dapat menyajikan sesuatu yang sangat besar dan sangat penting
menggunakan data, maka sulit bagi audiens Anda untuk mengabaikannya!

Saya kasih contoh sederhana, misalnya kita melakukan presentasi dengan judul
“Mengantisipasi dan Menanggulangi Seks Bebas Pada Remaja” yang kita sampaikan
kepada para orang tua, maka kita dapat membuka presentasi dengan data statistik
seperti berikut ini.

“Bapak dan ibu sekalian, remaja kita saat berada dalam ancaman paling menakutkan di
dunia. Menurut data KPA tahun 2010 sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18
tahun di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya
pernah berhubungan seks”.

Tentu ini adalah masalah besar yang harus kita cari solusinya bersama, karena saya yakin
siapa pun ingin anak-anak kita, remaja kita terhindar dari ancaman tersebut.

Karena itulah bapak dan ibu hari ini saya akan sharing tentang masalah ini saya
mengajak bapak dan ibu untuk melihat bagaimana mengantisipasi dan menanggulangi
seks bebas pada remaja”.
6.  Menggunakan Humor

Apakah perlu kita menggunakan humor untuk membuka presentasi? Jawabannya


tergantung pada beberapa faktor. George J. Kops menjelaskan ada 3 hal yang harus
diperhatikan.
Pertama, seberapa mahir Anda menggunakan humor

Sebelum berpikir menggunakan humor pikirkan hal ini dengan baik.

Jika Anda tidak termasuk orang yang memiliki selera humor yang baik, Anda tidak perlu
spekulasi untuk melakukannya. karena jika Anda menyajikan humor dan ternyata humor
Anda tidak lucu, maka ini akan menggagalkan semuanya.

Kedua, seberapa baik Anda mengenal pendengar Anda

Jika Anda bermaksud menggunakan lelucon, Anda harus yakin bahwa audiens akan
merespon dengan baik.

Yang lebih penting, Anda harus tahu jenis humor yang mereka sukai.

Banyak presenter berpikir lelucon yang disampaikannya lucu padahal hadirin


mengangapnya sebaliknya.

Ketiga, sejauh mana antara lelucon dengan pesan pokok Anda

Para presenter kadang-kadang membuka humor untuk mencairkan suasana tapi lelucon
yang disampaikan tidak berhubungan dengan pesan pokok mereka.

Pastikan bahwa terdapat hubungan antar lelucon Anda dengan pesan Anda, sebab jika
tidak demikian, pendengar akan bingung dan tidak dapat sepenuhnya memahami pesan
yang disampaikan.

Baca juga: Tips Menggunakan Humor Dalam Presentasi

Contoh yang cukup menarik penggunaan humor dalam presentasi pernah ditunjukkan
oleh Ade Rai saat menjadi pembicara di TEDx Jakarta.

Ia membuka presentasi dengan humor yang singkat namun efektif untuk mencairkan
suasana dan membuat audiens tertawa. Berikut adalah kalimat pembukaan yang
disampaikan oleh Ade Rai tersebut.

“perbedaan saya dengan teman-teman presenter yang lain, sebenarnya kalau bisa
dibilang tidak ada bedanya, bedanya cuma satu kepala saya lebih kecil sehingga saya
kelihatan lebih gede”.

Sontak hal itu membuat audiens bergemuruh tertawa. Kemudian ia lanjut mengatakan:
“Tips sederhana membuat Anda besar ada dua cara, satu dengan gedein badan, dua
dengan ngecilin kepala, tentunya dengan nano teknologi”.

Untuk kedua kalinya suara tepuk tangan audiens menghangatkan suasana presentasi.
Apa yang dilakukan Ade Rai tersebut adalah bentuk intermezo yang baik menurut saya.

Dengan begitu ia mampu membangun hubungan yang lebih hangat dengan audiens,
sebelum melanjutkan sesi presentasinya.

Tulis dan latih Pembukaan Presentasi Anda

Membuka presentasi dengan baik bukanlah pekerjaan mudah.

Para presenter terlatih pun mempersiapkan pembukaan mereka dengan sangat hati-
hati. Karena mereka sadar pembukaan yang sukses menjadi salah satu penentu
kesuksesan presentasi.

Langkah paling baik untuk mempersiapkan pembukaan yang memikat adalah dengan
cara menuliskannya.

Mereka tidak lepas tangan dan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada orang lain atau
tim. Tapi mereka dengan sadar diri meluangkan waktu mereka untuk menulis, mengedit
dan memperbaiki kalimat pembukaan yang akan mereka sampaikan.

Anda boleh bertanya kepada presenter terlatih yang Anda kenal. Saya yakin mereka pun
melakukan hal ini. Karena ini salah satu kunci keberhasilan mereka.

Perlu Anda pahami juga pembukaan yang akan Anda tulis hanyalah tulisan.

Artinya tulisan itu akan menjadi kuat jika disampaikan dengan penuh ketulusan, penuh
antusias, dengan mengoptimalkan bahasa verbal dan bahasa non verbal dengan tepat.

Dan untuk mencapai itu semua Anda harus melatih pembukaan Anda secara terus
menerus hingga Anda dapat menyampaikannya secara  natural, dan penuh
penghayatan.

Presenter hebat menulis dan melatih pembukaan  sampai bisa menyampaikannya


dengan natural.

Itu tadi adalah Teknik pembukaan presentasi yang dapat Anda lakukan.
Namun ada catatan penting yang juga harus Anda perhatikan.

Karena kita ada Indonesia yang kental dengan budaya ketumuran, maka sebelum Anda
menggunakan Teknik-teknik yang sudah saya sampaikan, maka baiknya Anda lakukan
tiga hal berikut ini.

1. Sampaikan salam

Salam ini perlu Anda lakukan.

Contohnya yang paling simple Anda bisa gunakan kalimat seperti ini.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ..

Selam sejahtera untuk Anda semua

Atau kalimat lain yang intinya sama.

2. Berikan apresiasi

Apresiasi kepada audiens juga perlu untuk dilakukan, yang penting jangan berlebihan

Contoh:

Hari ini saya sangat bahagia sekali bisa hadir di sini, berada di tengah-tengah Anda
semua, para pembalajar yang bersemangat untuk meningkatkan skill presentasi ke level
lebih tinggi.

3. Perkenalkan Diri

Selanjutnya Anda bisa mulai memperkenal diri Anda kepada audiens anda.

Cukup gunakan tiga pendekatan.

Sebuatkan nama, sebutkan profesi atau pekerjaan Anda, sebutkan maksimal tiga hal
yang sudah Anda lakukan atau Anda capai yang berkaitan dengan topik yang Anda
bawakan.

Satu lagi terkait dengan  ke enam pembukaan tadi tidak harus Anda gunakan semuanya.
Anda cukup pilih mana yang sesuai dan paling cocok dengan diri Anda dan topik
presentasi yang Anda sampaikan.

Dengan begitu Anda akan mampu membuka presentasi dengan lebih baik dan kuat
untuk meyakinkan audiens.

Bagaimana menurut Anda.

Anda mungkin juga menyukai