Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis selaku penyusun laporan
ini dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Tidak lupa juga penulis ucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah membantu penulis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................4
2.1 Tata Guna Lahan (TGL) dan Transportasi Wilayah Sarbagita..............4
2.2 Pengembangan Angkutan Umum Trans Sarbagita...................................5
2.3 Jaringan Trayek Angkutan Umum Trans Sarbagita................................6
2.4 Pengenalan Layanan Uji Coba dan Membangun Citra............................8
2.5 Perhitungan BOK tetap per tahun..............................................................9
2.6 Perhitungan BOK tidak tetap per tahun..................................................11
2.7 Perhitungan BOK total per tahun.............................................................17
2.8 Perhitungan BOK per Kilometer..............................................................17
BAB III.......................................................................................................................19
PEMBAHASAN.........................................................................................................19
3.1 Biaya Operasional Kendaraan (BOK)......................................................19
3.2 Review Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)..................24
3.3 Analisis Tarif berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK)..............28
3.4 Asumsi dan Analisis Perhitungan Ability To Pay (ATP) Users.............29
3.5 Asumsi dan Perhitungan Willingness To Pay masyarakat pemakai.....30
BAB IV........................................................................................................................32
PENUTUP..................................................................................................................32
4.1 Simpulan......................................................................................................32
ii
4.2 Saran............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan kota atau wilayah berimplikasi pada
meluasnya kawasan terbangun dan menyebarnya lokasi pemenuhan kebutuhan
kehidupan. Disamping itu jumlah penduduk yang senantiasa bertambah padat
juga memiliki kontribusi yang besar bagi peningkatan kebutuhan. Dengan
semakin meningkat dan menyebarnya kebutuhan kehidupan penduduk, maka
akan bertambah pula permintaan perjalanan untuk melayani peningkatan
aktivitas pergerakan orang dan barang dalam suatu wilayah atau kota.
Aktivitas pergerakan ini mutlak memerlukan sarana dan prasarana transportasi
yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.
1
sangat kecil yakni dibawah 2,1% dari total perjalanan. Sedangkan, Bank
Dunia menetapkan angka 70% sebagai ukuran efisiensi sistem transportasi
umum di perkotaan. Berdasarkan perbandingan angka tersebut sangat jelas
bahwa prospek pengembangan angkutan umum di Bali masih sangat besar.
2
1. Bagaimana cara menghitung BOK (Biaya Operasional Kendaraan) pada
Trans Sarbagita ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka tujuan dari
penulisan laporan ini antara lain:
1.4 Manfaat
Memberikan pengetahuan dan informasi kepada pembaca mengenai mata
kuliah Sistem Transportasi Publik dan Jalan Rel terkhususnya tentang cara
menghitung BOK (Biaya Operasional Kendaraan) dengan benar dan tepat.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Tidak seimbangnya antara pertumbuhan kendaraan bermotor dan panjang
ruas jalan yaitu 12,42% berbanding 2,28% per-tahun, sehingga
menyebabkan ketimpangan antara kebutuhan pergerakan dan kapasitas
jalan yang tersedia semakin besar.
Buruknya kinerja angkutan umum dengan indikasi mahalnya biaya
perjalanan, tingginya perpindahan antar trayek, lamanya waktu tunggu,
serta tidak adanya kepastian pelayanan karena beroperasi tanpa jadwal.
Rendahnya jangkauan lokasi pelayanan angkutan umum mengingat
banyaknya kawasan di wilayah SARBAGITA terutama kawasan
pemukiman, pendidikan, perkantoran, perdagangan yang tidak terjangkau
oleh pelayanan angkutan umum.
Hal lain yang turut memperburuk situasi adalah semakin mudahnya
masyarakat memiliki kendaraan pribadi khususnya sepeda motor dengan
bermacam-macam kemudahan kepemilikan kendaraan.
Dengan kondisi ini, sampai saat ini, masyarakat cenderung tidak
memilih angkutan umum yang ada, karena memang tidak dapat
diandalkan dan akan beralih menggunakan kendaraan pribadi, sehingga
pada akhirnya akan menambah beban perjalanan di masa-masa
mendatang.
5
2029 yang implementasinya dituangkan dalam ACTION PLAN dan dikemas
dalam satu program ROAD MAP “BACK TO PUBLIC TRANSPORT”, yang
meliputi tahapan proses sbb:
6
Jaringan Trayek Utama (17 Trayek Dengan Bus Sedang/Besar) :
7
• Ubung-Sentral Parkir Kuta PP Via Buluh Indah/Mahendradata
• Mengwi – Batubulan PP Via Dalung
• Batubulan-Sentral Parkir Kuta PP Via Kota.
Ke-17 trayek utama rencananya akan didukung oleh 11 Trayek Cabang dan
25 Trayek Ranting, sehingga jumlah trayek Trans Sarbagita keseluruhan 53
trayek.
a. Trayek:
8
Koridor 2 (Trayek Utama): Batubulan-Nusa Dua via Sentral Parkir
b. Tarif
Tarif Penumpang Angkutan Umum Trans SARBAGITA ditetapkan terdiri
dari Tarif Penumpang Umum dan Tarif Pelajar/Mahasiswa, sebagai berikut:
Tarif penumpang Bus trayek Batubulan-Nusa Dua dan Kota – GWK untuk
Penumpang Umum sebesar Rp. 3.500,00 dan Pelajar/Mahasiswa sebesar Rp.
2.500,00.
c. Sistem Ticketing
Pada tahap awal menggunakan system manual/karcis, untuk pengembangan
selanjutnya direncanakan Sistem Tiketing pada Trayek Utama menggunakan
Smart Card berbasis waktu (harian, mingguan, bulanan).
Nilai Residu dari biaya penyusutan diambil sebesar 20% dari harga kendaraan
awal dan masa susut ditetapkan 7 tahun.
2. Biaya Bunga Modal
Biaya bunga modal dihitung dengan rumus :
9
dimana :
n = pengembalian modal, diambil selama 5 tahun.
i = tingkat suku bunga per tahun, diambil sebesar 20% per tahun.
Masa susut ditetapkan 7 tahun.
3. Biaya Pajak Kendaraan
Biaya pajak kendaraan dihitung berdasarkan tarif resmi dari pemerintah.
4. Biaya Ijin Trayek
Besarnya biaya ijin trayek dihitung berdasarkan jumlah yang sesungguhnya
dikeluarkan sesuai dengan hasil survei di lapangan.
5. Biaya KIR Kendaraan
Dalam analisis BOK besarnya biaya KIR per periode juga dihitung
berdasarkan
hasil survei di lapangan.
6. Biaya Iuran Organda
Besarnya biaya iuran organda per tahun yang dikenakan pada operator
angkutan umum dihitung berdasarkan tarif resmi yang berlaku di daerah
setempat.
7. Biaya Ijin Usaha
Besarnya biaya ijin usaha per tahun dihitung berdasarkan hasil survei di
lapangan.
Maka total BOK Tetap per tahun dari jumlah keseluruhan dari
pengeluaran biaya adalah :
BOK/thn = BP/thn + BM/thn + BPK/thn + BIT/thn + BK/thn + BIO/thn +
BIU/thn
dimana :
BOK/thn = biaya operasi kendaraan per tahun
BP/thn = biaya penyusutan per tahun
BM/thn = biaya bunga modal per tahun
10
BPK/thn = biaya pajak per tahun
BIT/thn = biaya ijin trayek per tahun
BK/thn = biaya KIR kendaraan per tahun
BIO/thn = biaya iuran organda per tahun
BIU/thn = biaya ijin usaha per tahun
11
Dalam praktek dilapangan, upah (gaji) pengemudi bukan menjadi tanggung
jawab pemilik kendaraan, melainkan harus diusahakan oleh pengemudi
sendiri.
Dalam hal ini, upah pengemudi pada dasarnya merupakan saldo dari
pendapatan operasi per hari setelah dikurangi berbagai macam BOK harian
seperti :
Biaya BBM
Biaya retribusi, dan
Biaya sewa kendaraan (setoran)
Dengan demikian, maka besarnyaupah harian yang diterima pengemudi dapat
bervariasi dari hari ke hari. Namun dalam konteks penelitian ini, penulis akan
mengambil suatu jumlah upah tertentu yang mengacu kepada besarnya upah
harian minimum yang ditargetkan oleh masing-masing sampel.
Tingkat upah harian tersebut selanjutnya dianggap tetap dari hari ke hari agar
dapat diperkirakan jumlah total biaya upah pengemudi. Dengan demikian
taksiran biaya upah/gaji pengemudi per tahun dihitung dengan rumus:
GP/thn = GP/hr x JHO/thn
dimana :
GP/thn = gaji pengemudi per tahun
GP/hr = gaji pengemudi per hari
JHO = jumlah hari operasi per tahun
4. Biaya Pemakaian Suku Cadang
Biaya pemakaian suku cadang adalah biaya pembelian suku cadang kendaraan
yang secara teknis mengalami keausan akibat dioperasikan untuk jangka
waktu atau jumlah jarak tempuh tertentu. Dalam analisis ini jenis suku cadang
yang diperhitungkan antara lain : ban, oli, busi, platina, kondensor, aki (accu),
kanvas rem, plat kopling, kalahar roda depan/belakang. Perhitungan masing-
masing biaya suku cadang per tahun adalah sebagai berikut :
Biaya Pemakaian Ban
Biaya pemakaian ban adalah biaya untuk pembelian ban yang digunakan
12
untuk pengoperasian kendaraan, yang terdiri dari ban dalam dan ban luar.
Biaya pemakaian ban per tahun dapat dihitung dengan rumus :
BPB/thn = jumlah pemakaian ban/thn x harga ban/unit
dimana :
BPB/thn = biaya pemakaian ban per tahun
Biaya Pemakaian Oli (Pelumas)
Biaya penggantian oli adalah biaya pembelian oli kendaraan yang secara
teknis diganti secara periodik akibat dioperaikannya kendaraan untuk suatu
jangka waktu atau jumlah jarak tempuh tertentu. Dalam analisis ini jenis
suku cadang yang diperhitungkan terdiri dari : oli mesin, oli gardan, oli
verseneling, oli rem.
Perhitungan masing-masing suku cadang per tahun adalah sebagai berikut :
Biaya Oli Mesin
BOM/thn = JPOM/thn x HOM/ltr
dimana :
BOM/thn = biaya oli mesin per tahun
JPOM/thn = jumlah pemakaian oli mesin per tahun
HOM/ltr = harga oli mesin per liter
Biaya Oli Gardan
BOG/thn = JPOG/thn x HOG/ltr
dimana :
BOG/thn = biaya oli gardan per tahun
JPOG/thn = jumlah pemakaian oli gardan per tahun
HOG/ltr = harga oli gardan per liter
Biaya Oli Verseneling
BOV/thn = JPOV/thn x HOV/ltr
dimana :
BOV/thn = biaya oli verseneling per tahun
JPOV/thn = jumlah pemakaian oli verseneling per tahun
HOV/ltr = harga oli verseneling per liter
13
Biaya Oli Rem
BOR/thn = JPOR/thn x HOR/ltr
dimana :
BOR/thn = biaya oli rem per tahun
JPOR/thn = jumlah pemakaian oli rem per tahun
HOR/ltr = harga oli rem per liter
Biaya Gemuk
BG/thn = JPG/thn x HG/ltr
dimana :
BG/thn = biaya gemuk per tahun
JPG/thn = jumlah pemakaian gemuk per tahun
HG/ltr = harga gemuk per liter
14
Dihitung dengan rumus :
BFO/thn = JPFO/thn x HFO/bh
dimana :
BFO/thn = biaya filter oli per tahun
JPFO/thn = jumlah pemakaian filter oli per tahun
HFO/bh = harga filter oli per buah
Biaya aki (accu)
Dihitung dengan rumus :
BA/thn = JPA/thn x HA/bh
dimana :
BA/thn = biaya aki per tahun
JPA/thn = jumlah pemakaian aki per tahun
HA/bh = harga aki per buah
Biaya Kalahar Roda Depan dan Belakang
Dihitung dengan rumus :
BK/thn = JPK/thn x HK/bh
dimana :
BK/thn = biaya kalahar per tahun
JPK/thn = jumlah pemakaian kalahar per tahun
HK/bh = harga kalahar per buah
Biaya Kondensor
Dihitung dengan rumus :
BKD/thn = JPKD/thn x HKD/bh
dimana :
BKD/thn = biaya kondesor per tahun
JJKD/thn = jumlah pemakaian kondesor per tahun
HKD/bh = harga kondesor per buah
Biaya Saringan Udara
Dihitung dengan rumus :
BSU/thn = JPSU/thn x HSU/thn
15
dimana :
BSU/thn = biaya saringan udara per tahun
JPSU/thn = jumlah pemakaian saringan udara per tahun
HSU/thn = harga saringan udara per buah
Biaya Ball Joint
Dihitung dengan rumus :
BBJ/thn = JPBJ/thn x HBJ/bh
dimana :
BBJ/thn = biaya ball joint per tahun
JPBJ/thn = jumlah pemakaian ball joint per tahun
HBJ/bh = harga ball joint per buah
dimana :
BO/thn = biaya overhoul per tahun
BTO = biaya total overhoul selama umur kendaraan
16
U = umur kendaraan
Berdasarkan hasil perhitungan BOK variabel diatas maka total BOK variabel
per tahun, dihitung dengan rumus :
BOKV/thn = BBBM/thn + BPSC/thn + BR/thn + BO/thn + GP/thn
dimana :
BOKV/thn = biaya operasi kendaraan variabel per tahun
BBBM/thn = biaya bahan bakar minyak per tahun
BPSC/thn = biaya pemakaian suku cadang per tahun
BR/thn = biaya retribusi per tahun
BO/thn = biaya overhoul per tahun
GP/thn = gaji pengemudi per tahun
17
BOKT = biaya tetap per tahun
BOKV = biaya variabel per tahun
K = keuntungan 15% dari BOK total
1.
dimana :
BOK/km = total BOK per kilometer masing-masing sampel
BOK/thn = total BOK per tahun masing-masing sampel
JT/thn = jarak tempuh masing-masing sampel per tahun
2.
18
dimana :
BOKT+ M15%/km = total biaya operasi kendaraan dengan keuntungan
15% per kilometer masing-masing sampel
BOKT+ M15% = total biaya operasi kendaraan dengan kauntungan
15% per tahun masing-masing sampel
JT/thn = jarak tempuh masing-masing sampel per tahun
BAB III
PEMBAHASAN
19
pemeliharaan kantor; Biaya pemeliharaan pool dan bengkel; Biaya listrik
dan air; Biaya telepon dan telegram; Biaya perjalanan dinas selain awak
kendaraan; Pajak perusahaan; Izin trayek; Izin usaha; Biaya pemasaran;
Lain-lain
20
21
22
23
24
3.2 Review Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
1. Biaya Langsung
Harga kendaraan−nilai residu
a. Biaya Penyusutan =
masa susut x jarak tempuh per tahun( km)
450.000 .000−90.000.000
=
7 x 157.147
= 327,26 Rupiah
n+1
x harga kend . x tingkat bunga
b. Biaya Bunga Modal = 2
masa susut x jarak tempuh per tahun( km)
25
5+1
x 450.000 .000 x 75 % x 12%
= 2
7 x 157.147
= 110,45 Rupiah
c. Biaya Awak Bus
Jumlah Awak = Sopir + Kondektur
= 2,5 + 2,5 orang/bus
= 5 orang/bus
Gaji per tahun = (Gaji sopir/ bulan x jumlah sopir) + (Gaji
kondektur/bulan x jumlah kondektur)
= (1.750.000 x 12 x 2,5) + (1.100.000 x 12 x 2,5)
= 85.500.000 Rupiah
Tunjangan Sosial :
Pengobatan/tahun = Pengobatan/orang/bulan x Jumlah awak
= 100.000 x 12 x 5
= 6.000.000 Rupiah
Pakaian dinas/bus/thn = Jumlah stel x Harga stel x Jumlah awak
= 2 x 120.000 x 5
= 1.200.000 Rupiah
Asuransi/bus/thn = Biaya asuransi/bus/bulan x 12 bulan
= 3.375.000 x 12
= 40.500.000 Rupiah
Biaya awak bus/thn = Gaji/tahun + Total tunjangan
= 85.500.000 + (6.000.000+1.200.000+40.500.000)
= 133.200.000 Rupiah
Biaya awak bus /tahun
Biaya awak bus/km =
Jarak tempuh per tahun(km)
133.200.000
=
157.147 km
= 847,61 Rupiah
d. Biaya BBM/bus/hari = Jml penggunaan/hari x Harga BBM/liter
26
= 54 x 4.300
= 232.200 Rupiah
Biaya BBM /hari
Biaya BBM/km =
Jarak tempuh per hari(km)
232.200
=
431km
= 538,75 Rupiah
27
= 108,00 Rupiah
Penambahan oli/hari x harga oli/ L
Penambahan Oli Mesin =
Jarak tempuh/hari( km)
1
x 15.000
= 2
431 km
= 17,40 Rupiah
Biaya cuci kendaraan
Biaya Cuci Kendaraan/km =
Jarak tempuh /hari( km)
40.000
=
431 km
= 92,81 Rupiah
Biaya ganti SC
Penggantian SC/km =
Jarak tempuh /tahun (km)
5.400 .000
=
157.147 km
= 34,36 Rupiah
Biaya pemeliharaan body
Pemeliharaan body/km =
Jarak tempuh/tahun(km)
1.800 .000
=
157.147 km
= 11,45 Rupiah
Total Biaya Pemeliharaan/Reparasi Kendaraan/km
= 108,00 + 123,25 + 45,00 + 108,00 + 17,40 + 92,81 + 34,36 + 11,45
= 540,27 Rupiah
Retribusiterminal /hari
g. Biaya Retribusi Terminal =
Jarak tempuh /hari( km)
10.000
=
431 km
= 23,20 Rupiah
Harga PKB /tahun/bus
h. Biaya PKB (STNK) =
Jarak tempuh /tahun (km)
28
2.250 .000
=
157.147 km
= 14,32 Rupiah
Biaya keur /tahun/bus
i. Biaya Keur Kendaraan =
Jarak tempuh /tahun(km)
2 x 75.000
=
157.147 km
= 0,95 Rupiah
2. Biaya Pengelolaan
Total Biaya Pengelolaan/tahun
= 5.000.000 + 37.500.000 + 5.000.000 + 5.000.000 +1.200.000 +12.000.000 +
12.000.000 + 750.000 + 1.000.000 + 1.000.000
= 80.450.000 Rupiah
3. Rekapitulasi Biaya/km
Biaya Langsung/km = Total Keseluruhan Biaya Langsung/km
= 327,26 + 110,45 + 847,61 + 538,75 + 314,29 +
540,27 + 23,20 + 14,32 + 0,95 + 71,59
= 2788,27 Rupiah
Biaya Tidak Langsung/km = 102,49 Rupiah
BOK bus/km = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung
= 2788,27 + 102,49
= 2891,19 Rupiah
29
Panjang rute = 20.9 km
Tiket per penumpang = Rp. 99,696 x 20,9 km = Rp. 2.083,64
30
Rata-rata hari kerja/bulan = 24 hari,
Biaya Transportasi/hari = Rp. 130.000/24 = Rp. 5.417/hari,
Rata-rata perpindahan moda = 1,5 per perjalanan,
Jumlah perjalanan per hari = 3 perjalanan (asumsi jenis perjalanan Home
based),
Biaya transportasi per perjalanan diasumsikan sama dengan Ability to
Pay (ATP) masyarakat = Rp.5.417 : 3 = Rp. 1.806 per perjalanan.
31
tarif yang terlalu tinggi sehingga hanya sekitar 7 orang (23%) penumpang
yang berasumsi tarif tersebut terjangkau dan sebagian besar yaitu 23 orang
(77%) beranggapan tarif yang ditetapkan tersebut masih terlalu tinggi.
Disisi lain, berdasarkan hasil survei Willingness to Pay (WTP)
masyarakat yang bersangkutan selanjutnya juga didapatkan tarif yang
dikehendaki oleh sebagian besar masyarakat pemakai (users) adalah sebesar
Rp. 2.500,- yaitu sebanyak 15 orang (50 %) dari hasil survei memberikan
indikasi tersebut. Hasil-hasil lainnya mengenai tarif yang dikehendaki
masyarakat pemakai dapat dilihat pada gambar.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bus dapat ditetapkan tarif
sebesar Rp. 2.500,- per penumpang, berdasarkan Ability to Pay (ATP) sebesar
Rp. 1.800,- perpenumpang sedangkan berdasarkan Willingness to Pay (WTP)
sebesar Rp. 2.500,- per penumpang.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penetapan tarif resmi saat ini
yaitu sebesar Rp. 3.500,- per penumpang merupakan penetapan tarif yang
relatif masih tinggi dibandingkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan
load factor 80%. Dipihak lain, tarif untuk penumpang umum tersebut masih
diluar jangkauan ATP dan WTP masyarakat pemakai.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu Hasil penelitian dan analisis
kembali perhitungan ini diharapkan menjadi masukan pada pengelola Bus
Rapid Transit agar penetapan tarif resmi lebih fleksibel sesuai load factor
yang dicapai, sehingga bisa lebih terjangkau oleh masyarakat pemakai.
33
DAFTAR PUSTAKA
I Wayan Suweda dan Kadek Arisena Wikarma. 2012. Analisis Tarif Bus Rapid
Transit (BRT) Trans Sarbagita Berdasarkan BOK, ATP, dan WTP. Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil. 16(1):11--23
John H. Frans, dkk. 2016. Kajian Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya
Operasional Kendaraan (BOK), Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay
(WTP) di Kabupaten TTS. Jurnal Teknik Sipil. 5(2):185-197
34
LAMPIRAN
35
36
37
38
Ability to Pay (ATP)
Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan
yang diterimanya berdasarkan penghasilan yang dianggap ideal. Pendekatan yang
digunakan dalam analisis ATP didasarkan pada alokasi biaya untuk transportasi dari
pendapatan rutin yang diterimanya. Dengan kata lain ability to pay adalah
kemampuan masyarakat dalam membayar ongkos perjalanan yang dilakukannya.
Dalam studi ini, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi ability to pay,
diantaranya:
Besar penghasilan.
39
Kebutuhan transportasi.
Total biaya transportasi (harga tiket yang ditawarkan).
Prosentase penghasilan yang digunakan untuk biaya transportasi.
40
Tiket per penumpang dengan 10% keuntungan = Rp. 2.178, 82 + Rp. 217,28
= Rp. 2.390,10 (dibulatkan Rp. 2.400,-).
Untuk perhitungan tarif berdasarkan BOK dengan load factor lain dapat dilakukan
secara tabelaris, seperti ditunjukkan table berikut.
41
Asumsi dan Perhitungan Willingness To Pay masyarakat pemakai (Users).
Untuk melakukan perhitungan Willingness To Pay (WTP) masyarakat dilakukan
melalui survei dengan menyebarkan kuisioner kepada penumpang Bus mengenai
kesesuaian tarif yang berlaku saat ini jika dibandingkan dengan kualitas yang
ditawarkan. Pada saat ini penetapan tarif Bus Rapid Transit (BRT) SARBAGITA
sebesar Rp. 3.500,- untuk kalangan umum dan sebesar Rp. 2.500,- untuk kalangan
pelajar.
Berdasarkan hasil survei sementara terhadap 30 orang penumpang Bus, dapat diambil
kesimpulan bahwa penumpang bus menganggap bahwa tarif yang diterapkan sebesar
Rp. 3.500,- untuk kalangan umum merupakan tarif yang terlalu tinggi sehingga hanya
sekitar 7 orang (23%) penumpang yang berasumsi tarif tersebut terjangkau dan
sebagian besar yaitu 23 orang (77%) beranggapan tarif yang ditetapkan tersebut
masih terlalu tinggi.
Disisi lain, berdasarkan hasil survei Willingness to Pay (WTP) masyarakat yang
bersangkutan selanjutnya juga didapatkan tarif yang dikehendaki oleh sebagian besar
masyarakat pemakai (users) adalah sebesar Rp. 2.500,- yaitu sebanyak 15 orang (50
42
%) dari hasil survei memberikan indikasi tersebut. Hasil-hasil lainnya mengenai tarif
yang dikehendaki masyarakat pemakai dapat dilihat pada gambar.
43