Anda di halaman 1dari 46

BAB 4

LAPORAN AKUNTAN
Menurut SA 700 (IAPI : 700.10 - 2013)
Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal
dari tanggal ketika auditor telah memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor
atas laporan keuangan (termasuk, bila relevan, atas
informasi tambahan, termasuk bukti bahwa):
a. Seluruh laporan yang membentuk laporan
keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan
terkait, telah disusun; dan
b. Pihak-pihak dengan wewenang yang diakui telah
menyatakan bahwa mereka telah mengambil
tanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN

Menurut SA 700 (IAPI, 700) dan SA 705 (IAPI, 705)


yang berlaku untuk audit atas laporan keuangan tahun
2013, opini auditor dibagi menjadi dua:

1. Opini tanpa modifikasi (unmodified opinion)


2. Opini dengan modifikasian (modified opinion)
Opini tanpa modifikasian diberikan jika auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku
(SAK ETAP/SAK berbasis IFRS).
a. opini dengan modifikasian diberikan jika auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak bebas
dari (mengandung) salah saji material.
b. Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup
(sufficient) dan tepat (appropriate) untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas
dari kesalahan penyajian material (hal ini diatur dalam
SA 705).
Laporan Auditor berdasarkan SA 700
Laporan auditor harus dalam bentuk tertulis, berisi hal-hal sebagai
berikut.
Judul
Laporan auditor harus memiliki sebuah judul yang
mengindikasikan secara jelas bahwa laporan tersebut adalah
laporan auditor independen.
Pihak yang dituju
Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang
diharuskan menurut ketentuan perikatan.
Paragraf pendahuluan
Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus:
a. Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit;
b. Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit;
c. Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian
dari laporan keuangan;
d. Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya; dan
e. Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap
laporan yang menjadi bagian dari laporan keuangan.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab
pihak-pihak dalam organisasi yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan. Laporan auditor tidak perlu
merujuk secara khusus pada “manajemen,” tetapi harus
menggunakan istilah yang tepat dalam konteks kerangka hukum
dalam yurisdiksi tertentu. Dalam beberapa yurisdiksi, pengacuan
yang tepat dapat menggunakan “pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola.”
Tanggung jawab auditor
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan
judul “Tanggung Jawab Auditor”.
Laporan auditor harus menjelaskan bahwa audit
dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Laporan
auditor juga harus menjelaskan bahwa standar tersebut
mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan etika
dan bahwa auditor merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian material
Opini auditor
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul
“Opini”.
Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan
keuangan yang disusun berdasarkan suatu kerangka penyajian
wajar, laporan auditor harus menggunakan frasa dibawah ini:
Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material,.....sesuai dengan Standar Keuangan di
Indonesia.
Tanggung jawab pelaporan lainnya
Jika auditor menyatakan tanggung jawab pelaporan
lainnya dalam laporan auditor atas laporan keuangan
yang merupakan tambahan terhadap tanggung jawab
auditor berdasarkan SA untuk melaporkan laporan
keuangan, maka tanggung jawab pelaporan lain
tersebut harus dinyatakan dalam suatu bagian terpisah
dalam laporan auditor yang diberi judul “Pelaporan Lain
atas Ketentuan Hukum dan Regulasi,” atau judul lain
yang dianggap tepat menurut isi bagian ini.
Tanda tangan auditor
Laporan auditor harus ditandatangani.

Tanggal laporan audit


Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal
daripada tanggal ketika auditor telah memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini
auditor atas laporan keuangan (termasuk, bila relevan,
atas informasi tambahan, termasuk bukti bahwa:
a. Seluruh laporan yang membentuk laporan keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangan terkait, telah
disusun; dan
b. Pihak-pihak dengan wewenang yang diakui telah
menyatakan bahwa mereka telah mengambil tanggung
jawab atas laporan keuangan tersebut.

Alamat auditor
Contoh-contoh opini :
1. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU terlampir, yang terdiri atas
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,
tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan
dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT RENIKU
tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
Laporan Auditor Berdasarkan SA 705
Sebelumnya dijelaskan pengertian istilah berikut.
1. Dampak yang pervasif terhadap laporan keuangan adalah
dampak yang menurut pertimbangan auditor:
i. Tidak terbatas pada unsur, akun, atau pos tertentu laporan
keuangan;
ii. Jika dibatasi, merupakan atau dapat merupakan suatu
proporsi yang substansial dari laporan keuangan; atau
iii. Dalam hubungannya dengan pengungkapan, bersifat
fundamental bagi pemahaman pengguna laporan
keuangan.
2. Opini modifikasian: Suatu opini wajar dengan
pengecualian, suatu opini tidak wajar, atau suatu
opini tidak menyatakan pendapat.

Terdapat tiga jenis modifikasi terhadap opini auditor:


1. Opini wajar dengan pengecualian (qualified
opinion)
2. Opini tidak wajar (adverse opinion)
3. Opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer
opinion)
Opini Wajar dengan Pengecualian
(Qualified Opinion)
 Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian
ketika
a. Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik
secara individual maupun secara agregasi, adalah material,
tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan; atau
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat yang mendasari opini, tetapi auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak
terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat
bersifat material, tetapi tidak pervasif.
Opini Tidak Wajar (Adverse
Opinion)
 Auditorharus menyatakan suatu opini tidak
wajar ketika auditor, setelah memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan
bahwa kesalahan penyajian, baik secara
individual maupun secara agregasi, adalah
material dan pervasif terhadap laporan
keuangan.
Opini Tidak Menyatakan
Pendapat (Disclaimer Opinion)
 Auditor tidak boleh menyatakan pendapat
ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat yang mendasari
opini, dan auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan dampak kesalahan penyajian
yang tidak terdeteksi terhadap laporan
keuangan, jika ada, dapat bersifat material
dan pervasif.
Tabel berikut mengilustrasikan pertimbangan
auditor tentang hal-hal yang menimbulkan
modifikasi.
2. WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (WDP)
 OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN KARENA ADANYA
SALAH SAJI MATERIAL
No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Laporan atas laporan keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir,
yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta
laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan
pengecualian kami.
Basis untuk opini wajar dengan pengecualian
Saldo persediaan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014 sebagaimana
tercatat pada laporan posisi keuangan terlampir adalah sebesar Rp[•].
Sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan [•] atas laporan keuangan
terlampir, Perusahaan tidak menyajikan persediaan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto, tetapi menyajikannya
sebesar biaya perolehan, yang merupakan penyimpangan dari Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia. Catatan akuntansi Perusahaan
menunjukkan bahwa seandainya Perusahaan menyajikan persediaan
sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto, suatu beban sebesar Rp[•] akan diperlukan untuk menurunkan nilai
persediaan ke nilai realisasi netonya. Oleh karena itu: (i) beban pokok
penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan
meningkat sebesar Rp[•], (ii) beban pajak penghasilan dan laba tahun
berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan
turun masing-masing sebesar Rp[•] dan Rp[•], dan (iii) total ekuitas tanggal
31 Desember 2014 akan turun sebesar Rp[•].
Opini wajar dengan pengecualian
Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal yang dijelaskan dalam paragraf
Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan terlampir
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT
RENIKU tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi tergantung dari sifat
tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.]

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
 OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN YANG DISEBABKAN OLEH
KETIDAKMAMPUAN AUDITOR UNTUK MEMPEROLEH BUKTI AUDIT
YANG CUKUP DAN TEPAT
No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Laporan atas laporan keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang
terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-
rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan
audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang
tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini tidak wajar kami.
Basis untuk opini tidak wajar
Saldo investasi Perusahaan pada XYZ Limited (suatu entitas asosiasi asing
yang diakuisisi oleh Perusahaan pada tahun 2014 dan dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas) tanggal 31 Desember 2014 sebagaimana
tercatat pada laporan posisi keuangan terlampir adalah sebesar Rp[•], dan
bagian Perusahaan atas laba bersih XYZ Limited untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sebagaimana tercatat pada laporan laba rugi
komprehensif terlampir adalah sebesar Rp[•]. Kami tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat tentang nilai tercatat investasi
Perusahaan pada XYZ Limited tanggal 31 Desember 2014 dan bagian
Perusahaan atas laba bersih XYZ Limited untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut karena kami tidak diberikan akses terhadap informasi
keuangan, manajemen, dan auditor independen XYZ Limited. Sebagai
akibatnya, kami tidak dapat menentukan apakah diperlukan penyesuaian
terhadap angka-angka tersebut di atas.
Opini wajar dengan pengecualian
Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal yang dijelaskan dalam
paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT RENIKU tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan
arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi bergantung dari
sifat tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.]

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
3. OPINI TIDAK WAJAR YANG DIAKIBATKAN OLEH ADANYA KESALAHAN
PENYAJIAN MATERIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN

No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Laporan atas laporan keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir,
yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta
laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami
melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan
konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur
yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas
risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan
untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal
entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan
akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat
untuk menyediakan suatu basis bagi opini tidak wajar kami.
Basis untuk opini tidak wajar
Seperti yang dijelaskan pada Catatan [•] atas laporan keuangan
konsolidasian terlampir, Perusahaan tidak mengonsolidasikan laporan
keuangan PT XYZ (suatu entitas anak yang diakuisi oleh Perusahaan pada
tahun 2014) karena Perusahaan belum dapat memastikan nilai wajar dari aset
dan liabilitas material tertentu PT XYZ pada tanggal akuisisi. Oleh karena itu,
investasi tersebut dicatat sebesar harga perolehannya. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, laporan keuangan PT XYZ seharusnya
dikonsolidasikan oleh Perusahaan karena PT XYZ dikendalikan oleh Perusahaan.
Seandainya laporan keuangan PT XYZ dikonsolidasikan oleh Perusahaan,
banyak unsur dalam laporan keuangan konsolidasian terlampir akan
terpengaruh secara material. Dampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian terlampir sebagai akibat tidak dikonsolidasikannya laporan
keuangan PT XYZ belum ditentukan.
Opini tidak wajar
Menurut opini kami, karena signifikansi dari hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis
untuk Opini Tidak Wajar, laporan keuangan konsolidasian terlampir tidak menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT
RENIKU dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan
arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi tergantung dari sifat
tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.]

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
4. TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT
 OPINI TIDAK MENYATAKAN PENDAPAT YANG DIAKIBATKAN OLEH
KETIDAKMAMPUAN AUDITOR UNTUK MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG
CUKUP DAN TEPAT TENTANG SUATU UNSUR TUNGGAL DALAM LAPORAN
KEUANGAN.
No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Laporan atas laporan keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir, yang
terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-
rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan tersebut berdasarkan pelaksanaan audit yang sesuai dengan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Namun, karena hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini
Tidak Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit.
Basis untuk opini tidak menyatakan pendapat
Saldo investasi Perusahaan pada ventura bersama XYZ (Negara PQR)
tanggal 31 Desember 2014 sebagaimana tercatat pada laporan posisi
keuangan terlampir adalah sebesar Rp[•], yang merupakan lebih dari 90%
dari aset bersih Perusahaan. Kami tidak diberikan akses terhadap
manajemen dan auditor independen XYZ, termasuk dokumentasi audit
auditor independen XYZ. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat
menentukan apakah diperlukan penyesuaian terhadap bagian
proporsional Perusahaan atas aset XYZ yang dikendalikan oleh Perusahaan
secara bersama, bagian proporsional Perusahaan atas liabilitas XYZ untuk
mana Perusahaan bertanggung jawab secara bersama, bagian
proporsional Perusahaan atas pendapatan dan beban tahun berjalan
XYZ, dan unsur-unsur yang membentuk laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas.
Opini tidak menyatakan pendapat
Karena signifikansi dari hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini
Tidak Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit. Oleh karena
itu, kami tidak menyatakan suatu opini atas laporan keuangan PT RENIKU
tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut terlampir.

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi tergantung dari sifat
tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.]
Kantor Akuntan Publik
Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
 OPINI TIDAK MENYATAKAN PENDAPAT YANG DIAKIBATKAN OLEH
KETIDAKMAMPUAN AUDITOR MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG CUKUP DAN
TEPAT TENTANG BANYAK UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN.

No. : 078/KAPAS-AU/II/2015 Jakarta, 28 Februari 2015

Laporan Auditor Independen

Kepada Yth,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT RENIKU
Jl. Bougenville No. 47
Jakarta

Laporan atas laporan keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT RENIKU (“Perusahaan”) terlampir,
yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta
laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan tersebut berdasarkan pelaksanaan audit yang sesuai dengan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Namun,
karena hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak
Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit.
Basis untuk opini tidak menyatakan pendapat
Kami tidak ditunjuk sebagai auditor independen Perusahaan hingga setelah
tanggal 31 Desember 2014, dan oleh karena itu, kami tidak mengobservasi
penghitungan fisik persediaan pada awal dan akhir tahun. Kami tidak dapat
meyakinkan diri kami melalui prosedur alternatif atas kuantitas persediaan
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang tercatat pada laporan posisi
keuangan terlampir masingmasing sebesar Rp[•] dan Rp[•]. Selain itu,
penggunaan suatu sistem piutang berkomputerisasi baru yang dimulai pada
bulan September 2014 menghasilkan begitu banyak kesalahan dalam saldo
piutang. Pada tanggal laporan audit kami, manajemen masih dalam proses
memperbaiki defisiensi sistem dan mengoreksi kesalahan tersebut. Kami tidak
dapat mengonfirmasi atau memverifikasi piutang yang tercatat pada laporan
posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 terlampir dengan suatu angka total
sebesar Rp[•] melalui prosedur alternatif. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut,
kami tidak dapat menentukan apakah penyesuaian yang diperlukan telah
ditemukan sehubungan dengan dibukukan atau tidak dibukukannya persediaan
dan piutang, serta unsur-unsur yang membentuk laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Opini tidak menyatakan pendapat
Karena signifikansi dari hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis
untuk Opini Tidak Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi
opini audit. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan PT RENIKU tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut terlampir.

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi tergantung
dari sifat tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.]

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti)


NIAP: 09.0001.03
46

Anda mungkin juga menyukai