Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam. Kolam
ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat memiliki ukuran
yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena kekurangan oksigen.
Sebelum melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak sehingga ikan lele
tidak kepanasan. Jika yang Anda gunakan adalah kolam dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau
semen pastikan Anda bersihkan terlebih dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam
dengan irisan daun pepaya dan singkong agar bau dari media kolam hilang.
Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu beberapa hari sebelum menebar bibit
lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton
yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.
Dalam pemilihan bibit pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih bibit lele unggul yang lebih
sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Bibit ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan
agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama serta warna sedikit lebih terang.
Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk menghindari
risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang berukuran besar dengan ikan
lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir jika ikan lele saling memakan
satu sama lain.
Selain memilih bibit ikan lele, Anda juga harus memerhatikan cara menyebarkan benih iklan lele.
Cara menebar bibit yang baik adalah meletakkan wadah bibit pada kolam selama 15 menit hingga 30
menit dengan keadaan miring. Hal ini bertujuan agar bibit ikan lele dapat beradaptasi sendiri dan
tidak stres. Kolam untuk bibit juga dibuat terpisah. Kolam bibit biasanya lebih dangkal daripada
kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan agar bibit dapat dengan mudah menjangkau pakan dan
pernafasan. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau malam hari
karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang.
Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran menggunakan bak
untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele kecil
dari kekurangan makanan karena kalah cepat dengan lele berukuran besar. Jika tidak dipisahkan,
ikan lele ukuran kecil akan lambat dalam pertumbuhannya serta dapat mengurangi risiko ikan lele
besar memangsa ikan lele kecil.
Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup di air
berlumpur. Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam ikan lele akan
berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski ikan lele tidak suka hidup di air
jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke dalam kolam karena Anda tidak akan
tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada
ikan lele.
Perhatikan Kedalaman Kolam
Air pada kolam akan berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin menambahkan
air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm,
dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak terlalu dangkal karena hanya akan
membuat kondisi air dan membuat lele menjadi panas sehingga menyebabkan kematian pada lele.
Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan
begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam kolam.
Biasanya, ikan lele harus diberikan makan tiga kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 5 sore dan 10 malam.
Jika Anda menemukan ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya, Anda bisa memberikan waktu
makan tambahan. Dalam proses pakan budidaya lele, Anda dapat menggunakan pakan jenis sentrat
781-1 yang didalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele, seperti protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral.
Dalam pemberian pakan, Anda juga tidak boleh melakukannya secara berlebih karena hanya dapat
menimbulkan berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh lele.
Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah produksi menurun
sehingga mempersulit keberhasilan budidaya lele. Untuk pencegahan hama, Anda dapat
menggunakan penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam. Untuk
menghindari penyakit, Anda dapat memberikan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan.
Proses Panen
Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak bibit lele disebar. Proses panen
ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi atau telah memiliki
ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan keinginan pembeli.
Pasca Produksi
Sebelum Anda menebar bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi
kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat
mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada ikan di dalam kolam
dan Anda telah menebar bibit baru, maka bibit lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap
panen tersebut.