Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No.

8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN


KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013 (Dengan Pendekatan
Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)
Ilham Alkaf, Siti Rochaeni*dan Achmad Tjachja Nugraha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisis posisi masing-masing


sub-sektor pertanian dalam perekonomian Cilacap, 2) untuk menganalisis
pertumbuhan masing-masing sub-sektor pertanian dalam perekonomian Cilacap,
dan 3) untuk menganalisis sub-sektor yang menjadi basis bagi subsektor pertanian
di Cilacap. Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient digunakan untuk
menganalisis data PDRB Cilacap dan Jawa Tengah dari tahun 2002 hingga 2013.
Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi sub-sektor pertanian di negara Cilacap
dari tahun 2002 sampai tahun 2013 adalah : 1) sub-sektor tanaman pangan, ternak,
perikanan dan forestries berada di posisi tertinggal, dan 2) sub-sektor perkebunan
adalah dalam posisi potensial. Berdasarkan komponen pertumbuhan proporsional,
perkebunan dan ternak mengalami pertumbuhan yang cepat. Analisis selanjutnya
menunjukkan bahwa tanaman pangan dan forestries menjadi dasar ekonomi
Cilacap.

Kata kunci: sektor pertanian, PDRB, tipologi Klassen, pergeseran saham,


loqation quetient.

ABSTRACT

The purpose of this study are: 1) to analyze the position of each sub-sector of
agriculture in Cilacap economies, 2) to analyze the growth of each sub-sector of
agriculture in Cilacap economies, and 3) to analyze which sub-sectors become the
agricultural subsector basis in Cilacap. The Klassen Typology, the Shift Share,
and the Loqation Quetient were employed to analyze the data of GDRP Cilacap
and Central Java province from 2002 until 2013. The analysis showed that the
position of sub-sectors of agriculture in Cilacap economies from 2002 until 2013
are: 1) sub-sector of food crops, livestocks, fisheries and forestries is in the
lagging position, and 2) sub-sector of plantations is in the potential position.
Based on the proportional growth component, plantations and livestocks
experienced rapid growths. Subsequent analyses indicate that food crops and
forestries become the basis of Cilacap economies.

Keywords: agriculture sector, GDRP, Klassen typology, shift share, loqation


quetient

91
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

PENDAHULUAN perdagangan, lainnya, sektor


industri, sektor angkutan dan
Indonesia dikenal dengan komunikasi. Dengan demikian sektor
kekayaan hayatinya yang melimpah, pertanian masih menjadi sektor
hal ini pun memberikan keuntungan utama sebagai sektor yang banyak
bagi Indonesia untuk memperoleh menyerap tenaga kerja penduduk
pendapatan dari pemanfaatan Kabupaten Cilacap.
kekayaan hayati tersebut. Akan tetapi Sektor pertanian adalah sektor
kekayaan hayati yang dimiliki penting dalam perekonomian dan
Indonesia dalam hal ini keadaan dalam usaha pengembangan wilayah
geografis justru cenderung Kabupaten Cilacap. Akan tetapi,
menyulitkan pemerataan potensi sektor pertanian belum dapat
pembangunan perekonomian daerah dimanfaatkan dengan optimal.
di Indonesia. Dengan dikeluarkannya Dengan kondisi-kondisi tersebut
UU RI No.22Tahun1999 tentang diatas maka perlu diadakan
Pemerintahan Daerah dan UU RI penelitian agar dapat diketahui
No.25Tahun1999 tentang bagaimana peranan sektor pertanian
Perimbangan Keuangan antara Pusat terhadap perekonomian Kabupaten
dan Daerah, telah memberi Cilacap.
keleluasaan bagi pemerintah daerah
untuk mengelola perekonomiannya
secara penuh. Otonomi daerah ini METODE PENELITIAN
memberikan kewenangan bagi
pemerintah daerah untuk mengatur Lokasi Penelitian
dan melaksanakan program-program Penelitian ini dilakukan
pembangunan daerahnya,akan tetapi pada wilayah Kabupaten Cilacap,
juga mengharuskan kesiapan dari yang merupakan salah satu
pemerintah daerah untuk Kabupaten dalam Provinsi Jawa
melaksanakan segala kebijakan yang Tengah. Lokasi penelitian dipilih
kini sepenuhnya menjadi secara sengaja dengan pertimbangan
tanggungjawabnya sendiri. sebuah ketimpangan yang terjadi di
Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten Cilacap, yaitu menurut
daerah otonom pada tahun 1999, data Badan Pusat Statistik Provinsi
Otonomi terhitung aktif pada tangga Jawa Tengah selama tahun 2002-2013
l1 Januari tahun 2001. Menurut data Kabupaten Cilacap menjadi
BPS Provinsi Jawa Tengah, penyumbang kedua terbesar setelah
Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten Semarang dalam
Kabupaten kedua penyumbang penyumbang pembentuk
terbesar pembentuk PDRB Provinsi perekonomian Provinsi Jawa Tengah.
Jawa Tengah. Akan tetapi pada tahun Akan tetapi pada tahun 2013
2013 Kabupaten Cilacap juga Kabupaten Cilacap juga menjadi
menempati posisi ketiga sebagai Kabupaten Ketiga termiskin di
Kabupaten termiskin di Provinsi Provinsi Jawa Tengah dengan angka
Jawa Tengah. Lima puluh tujuh kemiskinan sebesar 17 persen, ini
persen jumlah pekerja yang ada di lebih besar dari angka kemiskinan
Kabupaten Cilacap bekerja disektor Provinsi Jawa Tengah sebesar 16
pertanian dengan jumlah 546.888 persen.
jiwa, diikuti sektor jasa, sektor

92
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

Jenis dan Sumber Data dari teknik shift share dan


Jenis data yang digunakan menciptakan komponen shift share
adalah jenis data sekunder, yaitu data dan menciptakan komponen shift
yang dikumpulkan oleh lembaga share yang keempat yaitu pengaruh
pengumpul data dan dipublikasikan alokasi (Aij).
kepada masyarakat pengguna data Dalam menggunakan analisis
(Kuncoro, Mudrajat; 2001). Shift Share, langkah-langkah yang
diperlukan adalah:
Metode Pengumpulan Data 1. Menentukan wilayah yang akan
Metode dokumentasi yaitu dianalisis.
mencari dan mengumpulkan data 2. Menentukan indikator kegiatan
mengenai hal-hal yang berupa ekonomi dan periode analisis.
catatan, transkrip, buku, surat kabar, 3. Menentukan sektor ekonomi
majalah, notulen, raport, agenda dan yang akan dianalisis.
sebagainya (Arikunto, 2006). 4. Menghitung perubahan
indikator kegiatan ekonomi,
Metode Analisis dengan menghitung presentase
1. Analisis Tipologi Klassen perubahan PDRB:
Tipologi Klassen merupakan % ∆Yij = [(Y’ij-Yij)/ Yij].100%
salah satu alat analisis ekonomi Keterangan:
regional yang dapat digunakan untuk ∆Yij = Perubahan pendapatan
mengetahui klasifikasi sub sektor sektor pertanian pada wilayah
pertanian perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap. Yij = Pendapatan dari sektor
pertanian pada wilayah
Tabel 1. Matriks KlasifikasiTipologi Kabupaten Cilacap pada tahun
Klassen dasar analisis yaitu tahun 2002
Y’ij = Pendapatan dari sektor
pertanian pada wilayah
Kabupaten Cilacap pada tahun
akhir analisis yaitu tahun 2013
5. Menghitung Rasio Indikator
Kegiatan Ekonomi yang terdiri
dari:
a. ri
ri = (Y’ij-Yij)/ Yij ;dengan ri
Sumber: Sjafrizal, 2008 adalah rasio pendapatan sektor
pertanian pada wilayah
2. Analisis S-S (Shift Share) Kabupaten Cilacap.
Metode yang digunakan dalam b. Ri
penelitian ini adalah analisis shift Ri = (Y’i-Yi)/Yi; dengan Ri
share Esteban Marquilas. Analisis adalah rasio pendapatan (Provinsi
shift share Esteban Marquilas Jawa Tengah) dari sektor
merupakan modifikasi dari analisis pertanian, Y’i adalah pendapatan
shift share klasik. Modifikasi (provinsi) dari sektor i pada
tersebut meliputi pendefinisian tahun akhir analisis, dan Yi
kembali kedudukan atau keunggulan adalah pendapatan (provinsi) dari
kompetitif sebagai komponen ketiga sektor i pada tahun dasar analisis.

93
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

c. Ra PPWij > 0, berarti sektor


Ra = (Y’..-Y..)/Y.. ; dengan Ra pertanian pada wilayah
adalah rasio pendapatan (Provinsi Kabupaten Cilacap mempunyai
Jawa Tengah), Y’.. adalah daya saing yang baik
pendapatan (Provinsi Jawa dibandingkan dengan wilayah
Tengah) pada tahun akhir lainnya.
analisis, dan Y.. adalah PPWij < 0, berarti sektor
pendapatan (Provinsi Jawa pertanian pada wilayah
Tengah) pada tahun dasar Kabupaten Cilacap mempunyai
analisis. daya saing yang kurang baik
6. Menghitung Komponen dibandingkan dengan wilayah
Pertumbuhan Wilayah lainnya.
a. Komponen Pertumbuhan d. Presentase ketiga
Regional (PR) pertumbuhan wilayah dapat
PRij = (Ra)Yij dirumuskan:
Keterangan: %PNij= (PNij)/Yij*100%
PRij=Komponen pertumbuhan %PPij= (PPij)/Yij*100%
regional sektor pertanian untuk %PPWij= (PPWij)/Yij*100%
wilayah Kabupaten Cilacap
Yij =Pendapatan dari sektor 3.Analisis LQ (Loqation
pertanian pada wilayah Quetient)
Kabupaten Cilacap pada tahun Ada beberapa pendekatan yang
dasar analisis. dapat digunakan untuk menentukan
b. Komponen Pertumbuhan kegiatan basis atau non basis,
Proporsional (PP) diantaranya adalah teknik Loqation
PPij= (Ri-Ra)Yij ; dimana PPij Quetient (LQ). Pendekatan ini sering
adalah komponen pertumbuhan digunakan untuk mengukur basis
proprosional sektor pertanian ekonomi.
untuk wilayah Kabupaten Rumus LQ dapat dituliskan:
Cilacap. Dengan indikator LQ =
sebagai berikut: Keterangan:
PPij < 0, menunjukan Vi(s) =Pendapatan Sub Sektor
bahwa sektor pertanian pada pertanian pada daerah bawah
wilayah Kabupaten Cilacap (Kabupaten Cilacap)
pertumbuhannya lambat. V(s) =Pendapatan total Sektor
PPij > 0,menunjukan bahwa Pertanian daerah bawah (Kabupaten
sektor pertanian pada wilayah Cilacap)
Kabupaten Cilacap Vir =Pendapatan Sub Sektor
pertumbuhannya cepat. Pertanian pada daerah atas
c. Komponen Pertumbuhan (Provinsi Jawa Tengah)
Pangsa Wilayah (PPW) Vr = Pendapatan total Sektor
PPWij = (ri-Ri)Yij Dimana Pertanian daerah atas (Provinsi Jawa
PPWij adalah Komponen Tengah)
pertumbuhan pangsa wilayah Jika nilai LQ>1 maka sub sektor
sektor pertanian untuk wilayah pertanian tersebut dikategorikan
Kabupaten Cilacap, dengan sektor unggulan. Artinya sub sektor
indikator sebagai berikut: pertanian dalam perekonomian
Kabupaten Cilacap dapat memberikan

94
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

peranan lebih besar dari pada peranan sektor pertanian dalam PDRB
sub sektor pertanian dalam Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013
perekonomian Provinsi Jawa Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tengah. LQ=1 maka sub sektor dengan menggunakan analisis
pertanian dikategorikan sektor Tipologi Klassen untuk menentukan
tertutup. Karena dianggap hasilnya posisi masing- masing subsector
hanya mampu untuk memenuhi dengan membandingkan rata-rata
kebutuhan wilayahnya sendiri, namun laju pertumbuhan su bsektor tingkat
kondisi yang demikian sulit Kabupaten Cilacap dengan rata-rata
ditemukan dalam sebuah laju pertumbuhan subsektor tingkat
perekonomian suatu daerah. LQ<1 Provinsi JawaTengah,dan
maka sub sektor pertanian tersebut membandingkan rata-rata nilai
dikategorikan sebagai sektor non kontribusi sub sektor tingkat
unggulan, artinya peranan sub sektor Kabupaten Cilacap dengan rata-rata
pertanian dalam perekonomian nilai kontribusi sub sektor tingkat
Kabupaten Cilacap Lebih kecil Provinsi JawaTengah. Seperti terlihat
dibanding peranan sub sektor dalam matriks Tipologi Klassen
pertanian dalam perekonomian berikut:
Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 3. Matriks Tipologi Klassen
Klasifikasi Sub Sektor dalam Sektor
HASIL DAN PEMBAHASAN\ Pertanian Dalam PDRB Kabupaten
Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar
1. Klasifikasi Pertumbuhan Sub HargaKonstan 2000
Sektor Pertanian Kabupaten
Cilacap.
Dalam menganalisis klasifikasi
pertumbuhan sub sektor
menggunakan analisis Tipologi
Klassen digunakan laju pertumbuhan
dan nilai kontribusi baik dari
Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa
Tengah.
Tabel 2. Rata-rata Laju Pertumbuhan Dari hasil analisis Tipologi
dan Rata-rata Kontribusi Sub Sektor Klassen tidak terdapat sub sektor
PertanianDalam PDRB Provinsi Jawa pertanian dalam PDRB Kabupaten
Tengah dan Kabupaten Cilacap Atas Cilacap tahun 2002-2013 yang
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun termasuk dalam klasifikasi sub sektor
2002-2013 yang maju dan pesat, serta dalam
klasifikasi sub sektor maju tapi
tertekan. Adalah sub sektor tanaman
perkebunan yang termasuk dalam
klasifikasi sub sektor potensional atau
masih dapat berkembang. Sedangkan
keempat sub sektor pertanian yang
lain berada dalam klasifikasi sub
Berdasarkan tabel dapat sektor relatif tertinggal yaitu, sub
diklasifikasikan subsektor dalam sektor tanaman bahan makanan, sub

95
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

sektor peternakan, sub sektor Tabel 4. Pertumbuhan Regional Sub


kehutanan, dan sub sektor perikanan. Sektor Pertanian Kabupaten
CilacapTahun 2002-2013
2. Analisis Komponen
Pertumbuhan Wilayah
Kabupaten Cilacap.
Pertumbuhan sub sektor
pertanian wilayah Kabupaten Cilacap Sumber:Nilai Kontribusi Sektor
dipengaruhi oleh beberapa komponen Pertanian Kabupaten Cilacap dan
pertumbuhan wilayah, yaitu Provinsi JawaTengah (BPS
Pertumbuhan Regional (PR), Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Pertumbuhan Proporsional (PP) dan JawaTengah, 2014) Dapat diketahui
Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW). jumlah pertumbuhan proporsional
Jika ketiga komponen tersebut (PP), sebagai berikut:
memiliki nilai positif, maka laju Tabel 5. Pertumbuhan Proporsional
pertumbuhan sub sektor dalam sektor (PP) Kabupaten Cilacap Tahun 2002-
pertanian di Kabupaten Cilacap 2013
memiliki peningkatan.

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan ProvinsiJawa


Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah)

Dapat dilihat bahwa ada tiga Proporsional sub sektor positif


sub sektor dalam sektor pertanian di (PPij>0) yang artinya kedua sub
Kabupaten Cilacap yang memiliki sektor ini memiliki tingkat
nilai Pertumbuhan Proporsional pertumbuhan yang cepat.
positif. Dimulai dari yang memiliki Tabel 6. Pertumbuhan Pangsa
nilai (PP) terbesar yaitu sub sektor Wilayah (PPW) Sub Sektor
peternakan, kemudian sub sektor Pertanian KabupatenCilacap Tahun
tanaman perkebunan. Kedua sub 2002-2013
sektor ini memiliki nilai Pertumbuhan

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor PertanianKabupaten Cilacap dan Provinsi


Dapat dilihat bahwa sub sektor Cilacap memiliki nilai positif dan
dalam sektor pertanian Kabupaten nilai negatif. Nilai positif artinya sub

96
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

sektor tersebut memiliki daya saing wilayah (Kabupaten/Kota) lain di


yang baik terhadap sub sektor di Provinsi Jawa Tengah (Kompetitif).

Tabel 7. Nilai LQ Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten
Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2005.

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan ProvinsiJawa


Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Berdasarkan perhitungan tahun 2002-2013 dengan pendekatan


Location Quetient (LQ), sub sektor sub sektor dalam sektor petanian
dalam sektor pertanian yang pembentuk PDRB dapat
termasuk sub sektor basis dalam ditentukan beberapa kesimpulan,
perekonomian Kabupaten Cilacap yaitu:
adalah sub sektor kehutanan dan sub 1. Posisi sub sektor pertanian
sektor tanaman bahan makanan. Sub dalam perekonomian Kabupaten
sektor dalam sektor pertanian yang Cilacap tahun 2002-2013 adalah:
terasuk sub sektor non basis dalam a) Sub sektor tanaman bahan
perekonomian Kabupaten Cilacap makanan berada di posisi sub
adalah sub sektor tanaman sektor tertinggal
perkebunan, sub sektor peternakan, b) Sub sektor tanaman
dan sub sektor perikanan. perkebunan berada di posisi
sub sektor potensional atau
masih dapat dikembangkan.
KESIMPULAN c) Sub sektor peternakan berada
di posisi sub sektor tertinggal
Penelitian yang dilakukan di d) Sub sektor kehutanan berada
Kabupaten Cilacap tentang peran sub di posisi sub sektor tertinggal
sektor pertanian dalam e) Sub sektor perikanan berada
perekonomian Kabupaten Cilacap di posisi sub sektor tertinggal

97
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

sektor non basis dalam


2. Pertumbuhan tiap sub sektor perekonomian Kabupaten
pertanian dalam perekonomian Cilacap.
Kabupaten Cilacap yaitu:
a) Sub sektor yang mengalami 4. Jika dilihat berdasarkan hasil
pertumbuhan yang cepat atau ketiga alat analisis diatas
yang mendapat nilai positif menunjukan bahwa tidak ada
berdasar komponen sub sektor yang memiliki peran
pertumbuhan proporsional paling dominan dalam
(Pp) yaitu sub sektor tanaman perekonomian Kabupaten
perkebunan dan sub sektor Cilacap. Sub sektor tanaman
peternakan. Dan sub sektor perkebunan adalah sub sektor
yang mengalami yang memungkinkan untuk
pertumbuhan lebih lambat memenuhi kriteria sebagai sub
dibandingkan pertumbuhan sektor yang bisa dikembangkan
ditingkatProvinsi Jawa sebagai sub sektor yang
Tengah yaitu sub sektor memiliki peranan dominan
tanaman bahan makanan, sub dalam perekonomian Kabupaten
sektor kehutanan, dan sub Cilacap ditunjukan dengan
sektor perikanan. posisi sub sektor tanaman
b) Sub sektor yang mengalami perkebunan yang berada di sub
pertumbuhan wilayah (Pw) sektor potensional, dan nilai
dengan daya saing yang baik Pertumbuhan Proporsional (Pp)
atau kompetitif dengan dan nilai Pertumbuhan Wilayah
wilayah-wilayah lain di (Pw) positif. Meskipun sub
Provinsi Jawa Tengah ada sektor tanaman perkebunan
dua sub sektor yaitu sub memiliki nilai LQ yaitu 0,75
sektor tanaman perkebunan (<1) yang menunjukan sub
dan sub sektor kehutanan. sektor ini bukan sub sektor basis.
Sedangkan ketiga sub sektor
lainnya, yaitu sub sektor Berdasarkan hasil pembahasan
tanaman bahan makanan, sub yang telah didapat, penulis
sektor peternakan, dan sub menyarankan beberapa hal untuk
sektor perikanan tidak pihak-pihak terkait,yaitu:
memiliki daya saing yang 1. Sub sektor tanaman perkebunan
baik atau tidak kompetitif adalah sub sektor yang memiliki
jika dibanding dengan potensi peran paling dominan
wilayah-wilayah lain di dalam perekonomian Kabupaten
Provinsi Jawa Tengah. Cilacap dengan posisi sub sektor
3. Sub sektor yang menjadi sub potensional dan Pertumbuhan
sektor basis dalam Proporsional dan Pertumbuhan
perekonomian Kabupaten Wilayah sub sektor perkebunan
Cilacap, yaitu sub sektor memiliki nilai positif, akan
tanaman bahan makanan dan sub tetapi nilai LQ hanya sebesar
sektor kehutanan. Sedangkan 0,75 (<1) maka perhatian lebih
sub sektor tanaman perkebunan, untuk sub sektor ini harus
sub sektor peternakan, dan sub dilakukan untuk meningkatkan
sektor perikanan adalah sub nilai kontribusinya. Dengan

98
Jurnal Agribisnis, Vol. 11, No. 8, Juni 2017, [ 91- 99] ISSN : 1979-0058

menjaga luas lahan perkebunan, siti.rochaeni@uinjkt.ac.id


dan lebih menginsentifkan
penggunaan bibit unggul untuk
tanaman perkebunan dan
penggunaan pupuk yang
berkualitas, serta penyampaian
teknologi-teknologi baru untuk
menunjang produktifitas sub
sektor tanaman perkebunan.

2. Pemerintahan Kabupaten
Cilacap harus lebih
mengedepankan kebijakan-
kebijakan yang berpihak pada
sektor pertanian dan kepentingan
petani. Seperti kebijakan dalam
penyediaan saprotan, kebijakan
untuk memperketat alih fungsi
lahan pertanian menjadi lahan
non pertanian, penyuluhan–
penyuluhan dan pendampingan
bagi petani untuk meningkatan
pendapatan daerah dari sektor
pertanian.

* Alamat Korespondensi:

99

Anda mungkin juga menyukai