Peta
Konsep khawarij
Syi’ah
Aliran Teologi Islam
Murji’ah
Jabariyah
Qadariyah
Mu’tazilah
Ahlusunnah
Maturidiyah
Persoalan
-persoalan pokok Sejarah Aliran Kalam
Kata khawarij secara etimologis berasal dari bahasa Tokoh-tokoh aliran Khawarij
arab kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul, diantaranya adalah:
dan memberontak. Sedangkan secara terminologi Syibs bin Rib at-Tamimi.
KHAWARIJ
khawarij adalah suatu sekte/kelompok/aliran Urwah bin Hudair.
pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan Mustarid bin sa’ad
barisan karena tidak sepakat terhadap Ali bin Abi Komunitas (sekte):
Talib yang menerima tahkim dalam perang Siffin Al-Muhakkimah.
pada tahun 37 H/648 M dengan kelompok bughat
Al-Azariqah.
Mu’awiyyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan
An-Najdat.
khalifah. Dalam peperangan siffin tersebut pihak
Al-Baihasiyah.
mu’awiyah hampir megalami kekalahan, kemudian
Al-ajaridah, dan masih
mereka mengangkat mushaf pada ujung tombak dan
banyak lagi.
menyerukan perhatian peperangan dengan
Wilayah persebaran:
bertahkim (ajakan damai). Kemudian terjadilah
Afrika utara
pertentangan diantara pengikut Ali bin Abi Tholib
Aljazair
yang melahirkan dua golongan, Satu golongan yang
Libia
setuju dengan tahkim yaitu Syi’ah dan golongan
lain yang tidak setuju dengan tahkim yaitu Zanzibar
Khawarij. Oman
Kufah
Irak
Syi’ah secara bahasa berarti “pengikut”, Sekte Syi’ah Itsna, yaitu meyakini
“pendukung”, “partai”, atau “kelompok”, sedangkan dua belas tokoh antara lain adalah:
SYI’AH secara terminologis, istilah ini dikaitkan dengan a. Ali bin Abi Thalib/Al-
sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual Murtadlo (wafat 40 H)
dan keagamaan merujuk pada keturunan Nabi b. Al-Hasan bin Ali bin Abi
Muhammad SAW, atau disebut sebagai ahl al-bait. Tholib/Al-Mujtaba’ (wafat 50
Syi’ah muncul ketika berlangsung peperangan antara H)
‘Ali dan Mu’awiyah yang dikenal dengan Perang c. Al-Husain bin Abi Thalib
Shiffin, yaitu pasukan Ali mendukung Ali dalam ra/Asy-Syahid (wafat 61 H)
tahkim. Syi’ah menganggap Ali bin Abi Thalib Imam kedua belas adalah
memenuhi syarat untuk khalifah setelah kematian Muhammad Al-Mahdi.
3
Nabi karena Ali bin Abi Thalib adalah keluarga / Sekte Syi’ah Zaidiah ini mengakui
orang terdekat dari semua sahabat Nabi. Syi’ah Zaid bin ‘Ali sebagai imam V.
mendapat pengikut yang besar, terutama pada masa Urutan Imam sekte ini adalah:
Dinasti Amawiyah. Terdapat kekerasan yang 1. Ali bin Abi Thalib (600-661),
dilakukan penguasa Bani Umayah. Misalnya Yazid dikenal dengan Amirul
bin Mu’awiyah pernah memukul kepala cucu Nabi Mukminin
Muhammad SAW dengan tongkatnya. Kekejaman 2. Hasan bin Ali (625-669),
seperti ini yang menyebabkan sebagian kaum dikenal Hasan Al-Mujtaba
muslim tertarik dan mengikuti madzab Syi’ah, atau 3. Husain bin Ali (626-680),
menaruh simpati mendalam terhadap tragedi yang dikenal Husain Asy-Syahid
menimpa ahl al-bait. Setelah kurun waktu, golongan 4. Ali bin Husain (658-713),
Syi’ah berkembang lagi dengan cabang Syi’ah dikenal Ali Zainal Abidin
Zaidiah. Sejak sekitar tahun 870-1126 di berbagai 5. Zaid bin Ali (658-740), dikenal
wilayah selatan Laut Kaspi terdapat satu negara Zaid bin Ali Asy-Syahid
kecil. Syi’ah Sab’iah yaitu mengakui
tujuh imam. Imam pertama dan
ketiga sama dengan Syi’ah
Zaidiyah, sedangkan imam yang ke
4 dan ke tujuh adalah:
4. Ali bin Husain
5. Muhammad bin Ali
6. Ja’far bin Muhammad
7. Ismail bin Ja’far
Wilayah persebaran Syi’ah antara
lain:1
1. Iran: 70 juta Syi’ah
2. Pakistan: 33 juta Syi’ah
3. India: 30 juta Syi’ah
4. Irak: 17 juta syi’ah
5. Afganistan: 6 juta Syi’ah
6. Azerbaijan: 5 juta Syi’ah
7. Indonesia: 5 juta Syi’ah
8. Lebanon: 1,2 juta syi’ah
9. Rusia: 1,2 juta Syi’ah
1
K. Nurdin Marjuni, “Syi’ah (Perkembangan, Penyebaran dan Kesan)”, Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia
(UKM), 2016, hlm: 22-23.
4
2
Syahrun, “Aliran Ilmu Kalam”, (http://syahruni3.blogspot.com/2012/11/aliran-murjiah.html, diakses 17 Desember
2018, pukul 06.39)
6
Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi Berikut adalah beberapa organisasi
setelah tahun ketujuh dari masa ke Islam yang ada di Indonesia yang di
Khalifah Ali juga sah, tetapi setelah terjadi 1. Hizbut Tahrir, didirikan oleh
Mu’awiyyah dan Amr bin al-Ash serta Abu Quds, Palestina pada tahun 1952.
Musa al-Asy’ari juga dianggap menyeleweng Hizbut Tahrir ini jika di Palestina
Syiah meyakini bahwa manusia tidak terpaksa ICC ini membina yayasan OASE yang
dalam perbuatan-perbuatannya. bergerak dalam bidang politik. “Oase
e. Al-Ma’ad (hari akhir), dalam prinsip al-ma’ad ini yayasan yang nantinya bertugas
(hari akhir) Syiah meyakini bahwa suatu hari menggodok orang-orang syiah yang
nanti seluruh umat manusia akan dibangkitkan nantinya disusupkan kelembaga,
dari kubur dan dilakukan hisab atas perbuatan- organisasi, maupun partai politik”
perbuatan mereka di dunia. Yang berbuat baik ungkapnya. Kedua Syiah non politik
akan mendapatkan surga, sementara yang berbuat ini memfokuskan kepada kegiatan-
keburukan dimasukkan ke neraka. kegiatan pendidikan dan dakwah
masyarakat. Peneliti aliran sesat ini
menjelaskan gerakan syiah di
Indonesia telah membuat pertama
pusat kebudayaan dan penelitian
(ICC), kedua, lembaga pendidikan dan
ilmiah (YAPI, seminar, Majlis
taklim), ketiga menyusup ke partai
politik seperti Jalal di PDIP di
Bandung, keempat, Penerbitan (al
huda, mizan), dan kelima, lembaga
keagamaan seperti IJABI, ABI, dan
ada juga yang menyusup ke MUI.5
Dua doktrin pokok ajaran Murji'ah, yaitu : Untuk saat ini, kelompok Murji’ah
1. iman adalah cukup dengan percaya kepada Allah berpusat di Saudi Arabia, dan bisa
MURJI’AH SWT dan Rasul-Nya. Adapun amal atau dilihat ketika kerajaan Saudi meminta
perbuatan bukan merupakan keharusan bagi Amerika (yang non-muslim) untuk
adanya iman. Berdasarkan hal ini, seseorang tetap menyerang Irak (yang muslim). Dari
dianggap mukmin walaupun meninggalkan apa dalil agama sudah jelas meminta
yang difardukan dan melakukan perbutan- bantuan pada non-muslim untuk
perbuatan dosa besar. menyerang muslim adalah haram, tapi
2. Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama itulah yang dilakukan oleh kelompok
masih ada iman di hati, setiap maksiat tidak dapat Murji'ah ini, mereka membenarkan
mendatangkan madharat atau-pun gangguan atas tindakan Raja Saudi itu karena mereka
seseorang. Untuk mendapatkan pengampunan, sudah di doktrin untuk selalu wajib
5
Kholili Hasib, “Strategi Syiah Menyebarkan Ajarannya di Indonesia”, (https://www.nahimunkar.org/strategi-syiah-
menyebarkan-ajarannya-di-indonesia/, diakses 17 Desember 2018, pukul 10.31)
14
manusia cukup menjauhkan diri dari syirik dan taat, meskipun pemerintahnya tidak
meninggal dalam keadaan tauhid benar. ketika di Mesir menggulingkan
pemerintahan yang sah, Padahal
menggulingkan pemerintahan yang
sah itu haram. Bahkan dalam
menghadapi aksi 411 dan Aksi 212
pun ada seseorang yang sinis. Padahal,
Aksi 411 dan 212 itu masuk dalam
bab Al-Maidah 51 yang melibatkan
kaum munafik, dan pada ayat
berikutnya disebutkan tentang
kelompok yang sinis terhadap
perjuangan umat Islam. Itulah
kelompok Murji'ah.
Diantara pokok-pokok ajaran Jabariyah adalah Menurut penelitian tentang aliran
sebagai berikut: Jabariyah di Indonesia yang
JABARIYAH Manusia tidak mampu berbuat apa-apa, semua termaktub di dalam makalah
perbuatan manusia adalah paksaan dari Tuhan Muhammad Hasbi yang berjudul
dan merupakan kehendak-Nya yang tidak bisa ”Paham Qadariyah dan Jabariyah
ditolak oleh manusia. pada Pelaku Pasar Ikan Bajoe
Surga dan neraka tidak kekal Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi
Iman adalah ma’rifat dalam hati dengan hanya Selatan”. Masyarakat pelaku pasar
membenarkan dalam hati, Artinya, bahwa pelelangan ikan Bajoe Kabupaten
manusia tetap dikatakan beriman meskipun Bone Provinsi Sulawesi Selatan ada
meninggalkan yang fardhu dan melakukan dosa yang menganut paham Jabariyah.
besar, tetap dikatakan beriman walaupun tanpa Teologi Jabariyah menjadi salah satu
amal. penyebab utama maju mundurnya
Kalam Tuhan adalah makhluk. umat Islam pada pelaku pasar
Allah tidak mempunyai sifat serupa makhluk pelelangan ikan Bajoe. Di antara
seperti melihat, mendangar, dan berbicara. komentar masyarakat kabupaten Bone
adalah sebagai berikut: Malla
mengatakan bahwa: Manusia tidak
memiliki daya upaya untuk
menentukan nasibnya, semua
tergantung pada takdir Tuhan
Menurut Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islām, Berkaitan dengan perbuatan manusia
15
pasti datang dengan memberikan pahala atau pengikut yang absah dalam
siksa. pembaharuan abad pertengahan
4. Al Manzilah bainal Manzilatain (tempat di Mu’tazilah. Di Indonesia aliran
antara dua tempat), orang yang berbuat dosa Mu’tazilah sering disebut sebagai
besar selain syirik, tidak mukmin tidak pula Teologi Rasional Mu’tazilah, tahun
kafir, tetapi fasik. Jadi kefasikan adalah suatu 1987 teologi rasional Mu’tazilah tidak
hal yang berdiri sendiri antara iman dan kafir. membuming. Syeikh Muhammad
5. Amar Ma’ruf Nahi Munkar (perintah kebaikan ‘Abduh sendiri yang di klaim oleh
dan melarang kejahatan) Harun Nasution sebagai pelaku
Rasional Mu’tazilah, Apa yang
tawarkan oleh Harun tentang teologi
Mu’tazilah memang ingin di
sebarakan di perguruan tinggi melalui
pengenalan lewat buku Muhammad
Abduh, padahal kontribusi yang
sangat fenomenal sampai hari ini
bukan milik Mu’tazilah tetapi milik
Ahlusunnah walJama’ah. Dalam
tulisannya “The Mu’tazilah and
Rational Philosphy” Harun
mengklaim bahwa kontribusi
(keterkaitan) Mu’tazilah dalam
peradaban Islam klasik begitu signifan
utamannya pada perkembangan
filsafat agama.
Golongan Ahlusunnah wal Jama’ah mengikuti Islam madzhab Sunni adalah madzhab
rumusan yang telah digariskan oleh para ulama’ atau aliran dalam Islam yang eksis dan
AHLUSUNNAH salaf, antara lain: dominan sepanjang sejarah,
1. Bidang akidah atau tauhid mengikuti rumusan khususnya di kawasan Nusantara.
yang digagas oleh Imam Al-Asy’ari dan Diawali dengan hubungan dagang
Imam Al-Maturidi. antara penduduk pribumi dengan
pedagang Arab, Persia, India dan
2. Bidang fiqih mengikuti mazhab empat, yaitu
Cina, penduduk Nusantara juga
Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Mazhab
mengenal dan mengikuti agama dan
Syafi’i dan Mazhab Maliki.
madzhab yang mereka anut. Mereka
3. Bidang tasawuf mengikuti rumusan dari ini umumnya menganut madzhab
17
Imam Junaidi Al-Baghdadi dan Imam Al- Syafi’i dan mendominasi corak
Ghazali keIslaman pesisir Samudera Hindia,
hanya sedikit peneliti yang memiliki
Selanjutnya pokok-pokok pandangan al-Asy’ari
pandangan berbeda, salah satunya
secara rinci disimpulkan berikut :
adalah Perlindungan, yang
a. Al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang
menyatakan bahwa madzhab Syi’ah
Qadim
dan Sunni Hanafi adalah faham atau
b. Perbuatan Tuhan dan Teori Kasb, Tuhan tidak madzhab yang mula-mula dianut oleh
mempunyai kewajiban apa-apa terhadap manusia. umat Islam Indonesia, baru kemudian
Dengan kekuasaam-Nya yang mutlak. muncul madzhab Syafi’i yang dianut
b) Perbuatan manusia adalah ciptaan Tuhan benua India Juga terdapat di Irak dan
karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah negeri-negeri non-Arab, bercampur
ciptaan-Nya. Tuhan menciptakan daya (kasb) dengan madzhab Syafi’i. Menurut
dalam diri manusia dan manusia bebas Ibnu Khaldun (1986:571), madzhab
memakainya. Hanafi pada masa ini dianut oleh oleh
c) Kekuasaan dan kehendak Tuhan, menurut Al- umat Islam di Iraq, India, Cina, daerah
Maturidi bukan berarti bahwa Tuhan berbuat seberang sungai Euprat dan Tigris,
dan berkehendak dengan sewenang-sewenang serta negrei-negeri non-Arab
serta sekehendak-Nya semata tetapi perbuatan seleruhnya
dan kehendak-Nya itu berlangsung sesuai
dengan hikmah dan keadilan yang sudah
ditetapkan-Sendiri.
d) Sifat Tuhan, berpendapat bahwa Tuhan
mempunyai sifat-sifat, seperti sama’, bashar,
dan sebagainya tetapi berbeda sifanyadengan
manusia.
e) Manusia dapat melihat Tuhan.
f) Pelaku dosa besar (Murtakib al-Kabir),
berpendapat bahwa orang yang berdosa besar
tidak kafir dan tidak kekal didalam neraka
walaupun ia mati sebelum bertobat.
Allah).
Islam. Seperti membid’ah kan segala
Perkembangan Khawarij di Masa Sekarang.
sesuatu yang tidak tidak di bahas
Untuk perkembangan paham Khawarij di masa
dalam Al-Qur’an dan Hadist.
sekarang ini cukup ekstrime seperti contoh HTI
Mereka cenderung memiliki sifat
yang ingin menegakkan negara Khilafah bahkan
yang keras tidak mau menerima
muslim yang tidak sepaham dengan mereka akan
perkembangan ilmu keIslaman.
dianggap kafir. Seperti halnya LDII yag
menyatakan bahwa yang tidak sama dengan
kelompok mereka juga kafir, serta meminta
jama’ahnya untuk membuat surat mpengakuan
dosa kepada amirnya serta membayar uang
kaffaroh.
Aliran Syi’ah di Indonesia dikatagorikan dalam mazhab Syi’ah memunculkan
empat generasi utama, yaitu: kesejarahan tafsir yang dimulai tidak
SYI’AH Generasi pertama, Syiah sudah masuk ke Indonesia dari konsep tadwīn, namun mazhab
mulai masa awal masuknya Islam di Indonesia, Syi’ah membangun periodisasi
yaitu melalui para penyebar Islam awal dari orang- sejarah tafsir mazhab Syi’ah bertitik
orang persia yang tinggal di Gujarat. Syiah pertama tolak dari fase para Imam. Bagi
kali datang ke Aceh. Raja pertama Kerajaan mazhab Syi’ah, ahl al-bait adalah
Samudra Pasai yang terletak di Aceh, Marah Silu, puncak dari kesejarahan tafsir
adalah memeluk Islam versi Syiah dengan AlQur’an, bukan bertitik tolak dari
memakai gelar Malikul Saleh. fase Sahabat.
Generasi kedua, sebelum meletus revolusi Iran
tahun 1979, Syiah sudah ada di Indonesia, baik
imamiyyah, zaidiyyah, maupun isma’iliyyah.
Mereka menyimpan keyakinan itu hanya untuk diri
mereka sendiri dan untuk keluarga yang sangat
terbatas, karena itu mereka bersikap sangat
eksklusif, belum ada semangat untuk menyebarkan
pahamnya kepada orang lain.
Generasi ketiga, di dominasi oleh kalangan
intelektual, yang kebanyakan dari kalangan
perguruan tinggi.
Generasi keempat, kelompok ini yang mulai
mempelajari fikih syiah, bukan hanya pada
pemikiran, tetapi mereka juga mulai berkonflik
20
modernisme di Barat yang menentang otoritas gereja mempunyai kebebasan dan kekuasaan
dalam mengedepankan mistik dan dogma-dogma apapun, sehingga menyebabkan
agama. Namun karena pola berpikir mistik dan manusia menjadi apatis menjalani
takhayul ini sudah melekat pada diri umat Islam, hidup dengan rasa pesimis, karena
sehingga hal ini sulit untuk ditanggulangi. Entah menganggap semuanya telah
karena ketakutannya atau karena sudah terlalu ditakdirkan sejak jaman azali. Tidak
nyaman akan pola berpikir seperti itu, maka banyak ada gunanya berusaha karena manusia
kalangan mukmin yang masih ragu terhadap teologi hanya terpaksa dan telah ditakdirkan
sunnatullah. Mereka yang fatalistik ini masih melakukan sesuatu oleh-Nya. Manusia
menganggap bahwa segalanya telah ditentukan yang beraliran ini menjadi malas,
secara mutlak oleh Tuhan, dan manusia tidak tidak kreatif, menyerah sebelum
mempunyai kuasa apapun. bertanding, dan pasrah terhadap
apapun juga. Selain itu, yang lebih
berbahaya adalah selalu menyalahkan
Tuhan untuk semua perbuatan buruk
yang mereka lakukan, dan mencari
kambing hitam dari setiap kegagalan
dan kesalahan yang mereka lakukan.
(Martiningsih. 2016 : 10).
Menurut J. Van Ess, istilah al-Qadariyyah kelihatan Dalam menghadapi perkembangan
muncul di Iraq. Tokoh al-Qadariyyah pertama yang keilmuan Islam, aliran Qadariah
QADARIYAH dikatakan memainkan peranan utama menggerakkan menunjukkan secara nyata
aliran ini ialah Ma’bad al-Juhani, dia juga dikatakan bahwasanya manusia diberi
tokoh pertama yang membicarakan persoalan al- kebebasan oleh Allah untuk memilih
Qadr. Selanjutnya pada zaman Khalifah Umar bin dan menentukan perbuatannya
Abd al-Aziz, aliran ini telah dipelopori oleh Ghaylan sendiri, seperti dalam QS. Al-Insan
al-Dimasyqi atau Ghaylan bin Marwan yang (76) : 3, sebagai berikut :
dikatakan tokoh kedua berbicara mengenai al-Qadr إنا هديناه السبيل إما شاكرا وإما كفورا
selepas Ma’bad al-Juhani. Ghaylan berbangsa Qibti
Mesir yang memeluk Islam dan menetap di Syam “Sesungguhnya Kami telah
dan seterusnya menjadi ketua aliran al-Qadariyyah di menunjukinya jalan yang lurus; ada
kota tersebut. Menurut Ibn Nabatah, Ma’bad al- yang bersyukur dan ada pula yang
Juhani dan temannya Ghailan al-Dimasyqi kafir”.
mengamabil aliran ini dari seorang kristen yang Berikut ini adalah pemikiran tokoh-
masuk isalam di Irak. Namanya adalah Susan, tokoh pencetus aliran Qadariyah
demikian juga pendapat Muhammad Ibnu Syu’ib. dalam menghadapi perkembangan
22
melalu pondok pesantren dan mendirikan organisasi saja tapi berlaku juga pada masa masa
sosial keagamaan yang terorganisir secara rapi dan sebelumnya, pada masa masa imam
bermotif menegakkan ajaran agama guna melawan mujtahid terdahulu, seperti cara
penjajahan, contohnya seperti Nahdlatul Ulama di penafsiran dan perumusan hukum
Jombang, Jawa Timur tahun 1926. Nahdlatul Ulama hukum fiqihpun banyak dipengaruhi
sendiri ikut berperan melawan penjajahan di oleh realitas lingkunganya. Sebagai
Indonesia mulai dari penjajahan kolonial Belanda contoh dalam hal ini adalah terjadinya
hingga pendudukan Jepang. Peran serta Nahdlatul perumusan (formasi) qaul qodim dan
Ulama sudah terealisasikan di berbagai bidang, kemudian terjadinya perumusan
seperti politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Pada kembali (reformulasi) dalam qoul
waktu penjajahan belanda, Nahdlatul Ulama tidak jadid oleh imam syafii.
mengekspresikan sikap anti penjajah secara radikal
dan terang-terangan, akan tetapi gerakan sikap anti
penjajah Nahdlatul Ulama dilakukan secara diam-
diam dan ditumbuhkembangkan melalui pondok
pesantren. Oleh karena itu bersama dengan gerakan
Islam seperti MIAI (Majlis Islam A’la Indonesia)
tahun 1937 dan GAPI (Gabungan Politik Indonesia)
tahun 1939, Nahdlatul Ulama menghendaki
dibentuknya parlemen dengan tujuan agar pemerintah
Hindia-Belanda dapat terkontrol.
Kelompok Maturidiyah tidak menambahkan sesuatu Agama Islam yang muncul di Timur
yang substansial pada pemikiran theologi al- Tengah menciptakan karakter
MATURIDIYAH Maturidiyah. Hal ini, disebabkan karena orang-orang masyarakat Timur Tengah (yang
Maturidiyah lebih banyak berkonsentrasi pada umumnya bangsa Arab) berkembang
masalah fiqih dank arena dasar pemikiran theologi sebagai insan yang pemikir
Maturidiyah-Hanafiyah telah dibuat oleh Abu sebagaimana ciri khas pemikiran
Hanifah, sedangkan al-Maturidi hanya Maturidiyah yang menggunakan
menyempurnakannya. pemikiran rasional. Hingga saat ini
kemajuan di dunia Islam Timur dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi masih nampak terlihat
namun aliran Maturidiyah tidak
berpengaruh besar terhadap
perkembangan keilmuan Islam.
25
Opini Penulis
Islam sebagai agama universal, bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
(hablum minallah/vertikal) melainkan juga mengatur hubungan dengan sesama manusia
(hablum minannas/horizontal). Manusia diciptakan Allah SWT. semata-mata untuk beribadah.
Hal ini, ditegaskan dalam Al-qur’an S. adz-Dzariyat : 56 yang berbunyi :
Artinya :”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku”.(QS. Adz-Dzariyaat : 56)
Menurut para ulama, makna “ibadah” dalam ayat tersebut, memiliki dua macam makna.
Pertama ibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT yang selanjutnya
dikenal dengan istilah “Ibadah Mahdhah” dan kedua ibadah yang menyangkut hubungan
manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitarnya yang selanjutnya di kenal dengan
istilah “Ibadah Ghairu Mahdhah”.
Firqah atau aliran pemikiran teologi dalam prespektif Islam merupakan satu fakta nyata
dalam sejarah Islam. Menurut Harun Nasution lahirnya aliran teologi dalam Islam berawal dari
peristiwa politik antara Ali Bin Abi Thalib dengan kelompok Muawiyah Bin Abi Sufyan. Dari
peristiwa politik ini, lahir aliran pemikiran teologi yang dikenal dalam sejarah yakni Syi’ah dan
Khawarij kemudian muncul aliran lebih banyak lagi. Oleh karena itu, sejatinya kemunculan
aliran-aliran dalam Islam adalah bukan sesuatu yang aneh dan baru lagi. Atas dasar itu penting
kiranya jika dalam mensikapi keberadaan aliran-aliran tersebut pedoman dasar yang berisikan
ajaran Tauhid dan Syari’at yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW menjadi parameter dalam
mensikapi apakah aliran-aliran tersebut sejalan ataukah sebaliknya bertentangan dengan ajaran
pokok Islam.