Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Judul : Aliran Khawarij


Buku yang diringkas : Ilmu Kalam
Penulis : Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Ag. dan Prof. Dr. H.
Rosihon Anwar, M.Ag.
Cetakan : Ke-5
Tebal Buku : 292 hlm.
Penerbit : CV Pustaka Setia
Terbit : April, 2016
Kota Penerbit : Bandung
A. Latar Belakang Kemunculan Aliran Khawarij
Kata Khawarij secara etimologis berasal dari bahasa arab kharaja yang
berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Sedangkan secara
terminologi ilmu kalam, khawarij adalah suatu sekte/kelompok/aliran Ali bin
Abi Tholib yang keluar meninggalkan barisan kerena tidak sepakat terhadap
Ali yang menerima arbitrase/tahkim dalam perang siffin pada tahun 37 H/648
M dengan kelompok bughat (pemberontakan) Mu’awiyah bin Abi Sufyan
perihal persengketaan kholifah.1
Sebagaimana telah diketahui dalam peperangan siffin antara Ali R.A. dan
Mu’awiyah bahwa pihak mu’awiyah hampir megalami kekalahan, kemudian
mereka mengangkat mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhatian
peperangan dengan bertahkim (ajakan damai).2 Sebagian anak buah Ali
khususnya ahli qurro’ mendesak Ali untuk menerima ajakan damai tersebut,
karena itulah Ali menerima ajakan damai mu’awiyah. Kejadian tersebut
membuat sebagian anak buah Ali yang lain (khawarij) kecewa terhadap
keputusan Ali dan akhirnya keluar dari pasukan Ali menuju Harura, sehingga
Khawarij disebut dengan nama Hururiyah. Di Harura, kelompok khawarij
melanjutkan perlawanan selain kepada Mu’awiyah juga kepada Ali. Di sana
mereka mengangkat pimpinan yang bernama Abdullah bin Sahab Ar-
Rasyibi.3

B. Tokoh – tokoh Aliran Khawarij


Berikut ini uraian beberapa tokoh aliran Khawarij, mulai dari yang
pertama kali memimpin yaitu di Harura:4
1) Abdullah bin Wahhab Ar-Rasyidi (pimpinan Khawarij Pertama, di
Harura)
1
Abdul Rozak – Rosihon Anwar, ”Ilmu Kalam”, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
2016), hlm: 64.
2
Fahmi, “Sejarah dan Radikalisme Kaum Khawarij”,
(https://www.kompasiana.com/fahmi76380/5bb36a01bde57520e20ea872/sejarah-dan-
radikalisme-kaum-khawarij, diakses 28 November 2018)
3
Abdul Rozak – Rosihon Anwar, ”Ilmu Kalam”, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
2016), hlm: 664-65.
4
Muh Asnawi, et.al., “Ilmu Kalam”, (Jakarta: Kementrian Agama, 2014), hlm: 99.
2) Urwah bin hudair
3) Mustarid bin Sa’ad
4) Hausarah Al-Asadi
5) Quraib bin Maruah
6) Nafi’ bin Al-Azraq
7) Abdullah bin Basyir
8) Najdah bin Amir Al-Hanafi

C. Doktrin-Doktrin Pokok Aliran Khawarij


Diantara doktrin-doktrin pokok aliran khawarij antara lain:5
a. Khalifah/imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan arab,
c. Setiap orang muslim berhak menjadi kholifah asal sudah memenuhi
syarat,
d. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil
dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh jika
melakukan kezaliman,
e. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Utsman) adalah sah, tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa ke khalifahannya, Utsman r.a. dianggap
telah menyeleweng,
f. Khalifah Ali juga sah, tetapi setelah terjadi arbitrase, ia dianggap
menyeleweng,
g. Mu’awiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga
dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir,
h. Pasukan Perang Jamal yang melawan Ali juga kafir,
i. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim dan harus
dibunuh. Meraka menganggap bahwa seorang muslim, tidak lagi muslim
(kafir) disebabkan tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap
kafir, dengan risiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula,

5
Abdul Rozak – Rosihon Anwar, ”Ilmu Kalam”, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
2016), hlm: 65-66.
j. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
Apabila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar
al harb (negara musuh), sednagkan golongan mereka dianggap berada
dalam dar al Islam (negara Islam),
k. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng,
l. Adanya wa’ad dan wa’id (orang baik harus masuk surga, sedangkan yang
jahat harus masuk ke dalam neraka),
m. Amar ma’ruf nahi munkar
n. Memalingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang tampak mutasyabihat (samar),
o. Al-Qur’an adalah makhluk,
p. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan.

D. Perkembangan Aliran Khawarij


Para pengamat telah berbeda pendapat tentang berapa banyak perpecahan
yang terjadi dalam kaum khawarij. Berikut ini adalah aliran Khawarij yang
besar, ada 8 kelompok, antara lain:6
a. Al-Muhakkimah
b. Al-Azriqoh
c. An-Najdat
d. Al-Baihasiyah
e. Al-Ajaridah
f. As-Saalabiyah
g. Al-Abadiyah
h. As-Sufriyah
Semua subsekte tersebut membicarakan persoalan hukum orang yang
berbuat dosa besar, apakah masih mukmin atau telah menjadi kafir.

6
Ibid., hlm: 69.
DAFTAR PUSTAKA

Rozak, Abdul dan Rosihon Anwar. ”Ilmu Kalam”. Bandung: CV PUSTAKA


SETIA.2016.
Fahmi. “Sejarah dan Radikalisme Kaum Khawarij”,
(https://www.kompasiana.com/fahmi76380/5bb36a01bde57520e20ea872/se
jarah-dan-radikalisme-kaum-khawarij. diakses 28 November 2018)
Asnawi, Muh, Sugiono dan Moh. Sulaiman. ”Ilmu Kalam”. Jakarta: Kementrian
Agama. 2014.

Anda mungkin juga menyukai