Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK TASAWUF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlaq Tasawuf

Oleh :

Muhammad Nurrachman

Qadrian Ramadhani Adiwidjaya

INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL (IAI-N) LAA ROIBA


Jl. Raya Pemda Pajeleran No. 41 Cibinong - Bogor

2019 M / 1441 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Ruang Lingkup Masalah 1

1.4 Tujuan Pembahasan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 Pengertian Akhlak Tasawuf 2

2.2 Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf 3

BAB III PENUTUP 5

3.1 Kesimpulan 5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Islam sebagai agama yang bersifat universal, selain menghendaki kebersihan lahiriah juga
menghendaki kebersihan batiniah, karena penilaian sesungguhnya dalam Islam adalah pada
aspek batiniah. Hal ini terlihat pada salah satu syarat diterimanya amal ibadah, yaitu harus
disertai niat. Dan juga sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan
harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR.
Muslim).
Salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani
manusia, yang selanjutnya akan melahirkan akhlaq mulia adalah Tasawuf. Melalui studi
tasawuf seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta
mengamalkannya secara benar. Dari pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang
yang pandai mengendalikan dirinya pada saat ia berinteraksi dengan orang lain, atau pada saat
melakukan sebagian aktivitas yang menuntut kejujuran, keikhlasan, tanggung jawab,
kepercayaan, dan lain-lain. Dari suasana yang demikian itu, tasawuf diharapkan dapat
mengatasi berbagai penyimpangan moral seperti manipulasi, korupsi, kolusi, penyalahgunaan
kekuasaan dan kesempatan, penindasan dan sebagainya.
Melihat pentingnya peranan tasawuf dalam kelangsungan hidup manusia seutuhnya, maka
tidak mengherankan jika tasawuf akrab dengan kehidupan masyarakat Islam setelah
mesyarakat tersebut membina akidah dan ibadahnya melalui ilmu tauhid dan ilmu fiqih.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akhlak Tasawuf?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak Tasawuf?
1.3. Ruang Lingkup Masalah
Pembahasan makalah ini dibatasi pada:
1. Pengertian Akhlak Tasawuf;
2. Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak Tasawuf.
1.4. Tujuan Pembahasan
Pembahasan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami mengenai:
1. Pengertian Akhlak Tasawuf;
2. Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak Tasawuf.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Akhlak Tasawuf

Akhlak Tasawuf merupakan gabungan dari dua kata yang berbeda yaitu kata Akhlak dan
kata Tasawuf. Dalam KBBI, kata akhlak diartikan sebagai budi perkerti, watak, dan tabiat.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab “khuluq” yang jamaknya “akhlaq”. Menurut bahasa,
akhlak adalah perangai, tabiat, dan agama. Dinamakan khuluq karena etika bagaikan khalqah
(karakter) pada dirinya. Dengan demikian khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan
diusahakan seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaannya dinamakan al-
khaym.
Berkaitan dengan pengertian khuluq yang berarti agama, Al-Fairuzzabadi berkata,
“Ketahuilah, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia,
kualitas agamanya pun mulia. Agama diletakkan di atas landasan akhlak utama, yaitu
kesabaran, memelihara diri, keberanian, dan keadilan.”
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa
yang mendorong perbuatan-perbuatan yag spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.
Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.

Secara bahasa kata tasawuf dapat dilihat menjadi beberapa macam pengertian, yaitu:

1. Tasawuf berasal dari kata ahlu suffah (‫ )لصفة ا هل أ‬yang berarti sekelompk orang pada
masa Rasulullah SAW, yang hidupnya berdiam di serambi-serambi masjid, mereka
mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
2. Tasawuf berasal dari kata shafa’ (‫ )ءصفا‬yang berarti “bersih” atau “suci”, maksudnya
adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan Tuhan-Nya.
3. Tasawuf berasal dari kata shaf (‫ )صف‬yang artinya orang-orang yang ketika shalat
selalu berada di shaf paling depan.
4. Istilah tasawuf dinisbahkan kepada orang-orang dari Bani Shufah.
5. Tasawuf berasal dari kata saufi’ (‫ )فئسو‬yang berarti kebijaksanaan.
6. Tasawuf berasal dari kata shaufanah yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu
dan banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab.
7. Tasawuf berasal dari kata shuf (‫ )ف صو‬yang berarti bulu domba atau wol.
Secara istilah, para ‘Ulama mendefinisikan tasawuf sebagai berikut:

1. Imam Junaid Al-Baghdadi (w. 910 H)


Tasawuf yaitu mengambil sifat mulia dan meninggalkan sifat rendah, atau keluar dari
budi perangai yang tercela dan masuk kepada budi perangai yang terpuji.
2. Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili (w. 1258 H)
Tasawuf sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk
mengembalikan diri kepada Tuhan.
3. Amin Syukur
Tasawuf sebagai sistem latihan dengan kesungguhan (riyadhoh mujahadah) untuk
membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam aspek kerohanian dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) sehingga seluruh perhatian hanya tertuju
kepadanya.

Jadi, Akhlak Tasawuf adalah Disiplin ilmu yang mempelajari usaha seorang hamba untuk
dapat sedekat mungkin dan mengenal Rabb-Nya melalui berbagai macam riyadhah, pensucian
diri dan amalan ibadah sehingga membentuk perilaku yang diridlai-Nya.

2.2. Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf


Ruang lingkup akhlak tasawuf sangat luas, menurut Muhammad Abdullah Daras ada 5
bagian ruang lingkup, diantaranya:

1. Akhlak pribadi (Akhlaqul fardhiyyah)


 Ahklak yang diperintahkan;
 Akhlak yang dilarang;
 Akhlak yang dibolehkan;
 Akhlak dalam keadaan darurat;

2. Akhlak berkeluarga (Akhlaqul usrowiyah)


 Kewajiban timbal balik orang tua dan anak;
 Kewajiban suami istri;
 Kewajiban terhadap karib kerabat;

3. Akhlak bermasyarakat (Akhlaqul ijtima’iyyah)


 Akhlak yang dilarang;
 Aklhak ytang diperintahkan;
 Kaidah-kaidah adab.

4. Akhlak bernegara (Akhlaqud daulah)


 Hubungan antara pemimpin dan rakyat;
 Hubungan luar negeri.

5. Akhlak beragama
Akhlak beragama yaitu kewaiban terhadap Allah Swt.

Menurut Yuniar Ilyas, ruang lingkup akhlak dibagi menjadi 6 bagian diantaranya:
 Akhlak terhadap Allah Swt;
 Akhlak terhadap Rasulullah;
 Akhlak terhadap diri sendiri;
 Akhlak dalam keluarga;
 Akhlak dalam bermasyarakat;
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah “Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf”, maka
dapat kami simpulkan bahwa Akhlak Tasawuf merupakan gabungan dari dua kata yang
berbeda yaitu kata Akhlak dan kata Tasawuf. Menurut bahasa, akhlak adalah perangai, tabiat,
dan agama sedangkan tasawuf sebagai sistem latihan dengan kesungguhan (riyadhoh
mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam aspek kerohanian dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) sehingga seluruh perhatian hanya tertuju
kepadanya. Jadi, Akhlak Tasawuf adalah Disiplin ilmu yang mempelajari usaha seorang
hamba untuk dapat sedekat mungkin dan mengenal Rabb-Nya melalui berbagai macam
riyadhah, pensucian diri dan amalan ibadah sehingga membentuk perilaku yang diridlai-Nya.
Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf meliputi Akhlak pribadi (Akhlaqul fardhiyyah), Akhlak
berkeluarga (Akhlaqul usrowiyah), Akhlak bermasyarakat (Akhlaqul ijtima’iyyah), Akhlak
bernegara (Akhlaqud daulah), dan Akhlak beragama.

DAFTAR PUSTAKA
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Tasawwuf. Bandung: Mizan.

Mustofa. 1999. Akhlak Tasawwuf. Bandung: Pustaka Setia.

Anwar, Rosihan. 2007. Ilmu Tasawwuf. Bandung: Pustaka Setia.

https://www.kompasiana.com/dhiasyarafanaislamy/5563ded1b27a613d7ccc2883/pengertian-dasar-
akhlak-tasawuf-persamaan-perbedaannya-dengan-etika-dan-moral

https://www.pelajaran.co.id/2017/16/pengertian-akhlak-macam-macam-akhlak-dan-contoh-
serta-ruang-lingkup-akhlak-dalam-islam.html

Anda mungkin juga menyukai