Anda di halaman 1dari 4

NAMA: SALMAN ALFARISI

NIM: 2008016009

JURUSAN/KELAS: ILMU HUKUM/ A

RANGKUMAN KELOMPOK 6

SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGI, DAN POLITIS TENTANG PANCASILA SEBAGAI


SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pengertian Filsafat:

FILSAFAT (Philosophia)

Philo, Philos, Philein, = cinta/ pecinta/mencintaiSophia = kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat


kebenaran”Cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki”Berpikir sedalam-dalamnya
terhadap sesuatu secara metodik, sistematik, menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat
sesuatu.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi
tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantungan. Pancasila adalah ideologi
dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia.

PENGERTIAN FILSAFAT MENURUT TOKOH FILSAFAT

Socrates:

filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan
terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahagia.

CABANG-CABANG FILSAFAT
a. Metafisika, membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis yang meliputi bidang-
bidang ontologi, kosmologi, dan antropologi.
b. Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat pengaturan.
c. Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat dalam ilmu pengetahuan.
d. Logika,berkaitan dengan persoalan filsfat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil
berfikir benar.
e. Etika, berkaitan dengan moralitas tingkah laku manusia.
f. Estetika, berkaitan dengan persoalan hakikat kehidupan.

Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem

Pengertian suatu sistem:

Suatu kesatuan bagian bagian yang saling berhubung, saling berkerjasama untuk suatu tujuan
tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Ciri-ciri suatu kesatuan bagian-bagian

Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri saling berhubungan dan saling


ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu terjadi dalam suatu lingkungan yang
komplek (Shore dan Voich, 1974).
 Susunan kesatuan sila-sila pancasila yangbersifat Organis:

Pancasila merupakan suatu kestauanmajemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri
terlepas dari sila yang lainnya dan antara sila satu dengan yang lainnya tidak saling
bertentangan.
 Susunan pancasila bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramida

Urutan sila-sila pancasila menunjukkan rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi sifatnya
(Kuantitas dan kualitasnya).

KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT


1. Aspek Ontologis
Ontologis adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada(eksistensi dan
keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, manusia, metafisika dan kesemestaan atau
kosmlogis.
Dasar ontologi pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat monopluralis, oleh karenanya
disebt juga sebagai dasar antropologis.
2. Aspek Epistemologi
Epistemologi adalah bidang/cabang filsafat yang menyelidiki asal syarat, susunan, metode, dan
validitas ilmu pengetahuan.
Pancasila Suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan.suatu sistem
cita-cita atau keyakinan-keyakinan(belief system)sehingga telah menjelma menjadi
ideologi(mengandung tiga unsur yaitu:
1. Logos(rasionalitas atau penalaran)
2. Pathos (penghayatan)
3. Ethos (kesusilaan)
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi mempunyai arti nilai manfaat, pikiran dan atau ilmu/teori. Menurut Brameld, aksiologi
adalah cabang filsafat yang menyelidiki:
a. Tingkah laku moral yang berwujud etika
b. Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dankeindahan
c. Sosio politik yangberwujud ideologi.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, tingkatan nilai, dan
hakikat nilai termasuk estetika, etika, ketuhanan dan agama.
NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIBANGAN ANTARA
HAK DAN KEWAJIBAN
Apabila memahami nila-nilai dari sila-sila pancasila akanterkandung beberapa hubungan
manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak & kewajiban
1. Hubungan vetikal
2. Hubungan horizontal
3. Hubungan alamiah
SUMBER HISTORIS PANCASILA

Pembahasan sumber historis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat ditelusuri dalam
sejarah masyarakat Indonesia sebagai berikut:

a. Sila Ketuhanaan Yang Maha Esa


Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan negara Indoenesia, masyarakat
Nusantara melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal,yaitu sekitar 14 abad pengaruh
Hindu dan Buddha 7 abad pengaruh islam, dan 4 abad pengaruh kristen.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa maritim telah menjelajah ke berbagai
penjuru nusantara, bahkan dunia. Hasil pengembaraan itu membentuk karakter bangsa
Indonesiayang kemudia oleh soekarno disebut dengan istilah Internasionalisme atau
perikemanusiaan.kemerdekaan Indonesia menghadirkan suatu bangsa yang memiliki wawasan
global dengan kearifan lokal, memilikikomotmenpadapenerbitan dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial serta pada pemuliaan hak-hak asasimanusia dalam
suasana kekeluargaan kebangsaan Indonesia.
c.Sila Persatuan Indonesia
Kebangsaan Indonesia merefleksikan suatau kesauan dalam keragaman serta kebruan dan
kesilaman. Indonesia adalah bangsa majemuk paripurna yang menakjubkn karena
kemajemukan sosial, kultural, dan teritorial. Dapat menyatu dalam suatu komunitas politik
kebangsaan Indonesia.
d.Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam Permusyawartan
Perwakilan.
Demokrasi sebagai bnetuk pemerinthan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
memangmerupakan fenomena baru di Indonesia yangmuncul sebagaiikutan formasi Negara
Republik Indonesia Merdeka

e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagiaanyang telah berkobar ratusan tahun
lamanya dalam dada keyakinan bangsa Indonesia. Impian kebahgiaan itu terpahat dalam
ungkapan “Gemah Ripah loh jinawi, tata tentrem raharja”. Demi Impian masyarakat yang
adi;dan makmur itu para pejuang bangsa telah mengorbankan dirinya untuk mewujudkan cita-
cita tersebut.

SUMBER SOSIOLOGIS PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Unsur-unsur sosiologis yang membentuk pancasila sebagai ideologi negara meliputihal-hal


sebagai berikut:
a. Sila ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam kehidupan beragama masyarakat
Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dankeyakinan terhadap adanya kekuatan gaib.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat ditemukan dalam hal saling menghargai
dan menghormati hak-hak orang lain.
c. Sila Persatuan Indonesia yang dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia
kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratn
Perwakilan dapat ditemukan dalam bentuk menghargai pendapat orang lain, semangat
musyawarah dalam mengambil keputusan.
e. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia tercermin dalam sikap suka menolong,
menjalankan gaya hidup yang sederhana , tidak mencolok berlebihan.

Sumber Politis Pancasila

Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama, meliputi wacana politis tentang Pancasila sebagai sistem filsafat pada siding
BPUPKI, sidang PPKI, dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan1959, tentang
pembahasan sila-sila Pancasila secara filosofis. Kelompok kedua, mencakup berbagai argumen
politis tentang Pancasila sebagai sistem filsafat yang disuarakan kembali di era reformasi dalam
pidato politik Habibie 1 Juni 2011.

Anda mungkin juga menyukai