Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat :
Ringkasan Materi :
Pada materi ini dipaparkan mengenai proses peleburan logam yang terjadi di
dalam kupola sebagai salah satu tungku peleburan yang banyak digunakan.
Diantara bagian-bagian penting kupola yang dijelaskan adalah daerah kurs,
lubang cerat dan terat, serta tuyer
Metode Pembelajaran :
Kuliah (60 mnt). Mahasiswa mendapat penjelasan tentang proses pengecoran
Tanya jawab (10 mnt). Mahasiswa bertanya dosen menjawab atau sebaliknya
Tugas individu (30 mnt.) Mahasiswa menjawab soal-soal
BAB
Pengecoran Logam (2)
Dalam bab ini dipelajari cara peleburan besi cor dan
bagaimana melakukannya. Peleburan besi dilakukan
pada sebuah tungku (furnace). Kupola merupakan salah
satu jenis tungku yang paling banyak digunakan.
Konstruksi Kupola
Keunggulan Kupola : Kupola terbuat dari silinder baja yang tegak, bagian
- Konstruksi dapur kupola sangat dalam silinder baja dilapisi dengan batu tahan api.
sederhana dan mudah dalam Bagian atas terdapat plat penahan debu-debu panas
pengoperasian, keluar ke udara bebas, dan pintu pengisian (charging
- Biaya operasional relatif door) di sisi lain.
rendah, kapasitas relatif besar,
Daerah-daerah di dalam kupola
- Komposisi kimia mudah
dikendalikan Bagian dari mulai pintu pengisian sampai lubang
- Dapat digunakan dalam
keluar, dibagi menjadi beberapa daerah seperti
peleburan secara terus-menerus. disebut di bawah ini, sesuai keadaan bahan baku
dalam kupola.
Tinggi efektif
daerah krus terdapat juga kokas, sehingga volume yang terisi oleh logam cair
kira-kira 45 % dari volume daerah krus. Krus yang besar tidak dikehendaki
sebab besi cair menyerap karbon dan belerang dari kokas.
98
99
Tuyer
Gambar 9.5 : Slag, campuran
antara metal oksida dan silikon Tuyer berfungsi menghembuskan udara untuk
dioksida, merupakan limbah dari pembakaran kokas dengan volume dan tekanan
mekanisme peleburan logam.
yang memadai. Jadi jumlah luas penampang
Namun demikian dapat
digunakan pada beton tuyer harus ditentukan secara tepat. Jumlah luas
dikombinasikan dengan semen penampang tuyer yang terlalu kecil menyebabkan
portland menaikkan kekuatan kecepatan udara terlalu tinggi jadi menurunkan
dan daya tahannya. temperatur dari gas pembakaran. Sebaliknya luas
yang terlalu besar menurunkan kecepatan udara
dan pembakaran yang seragam tidak tercapai.
Biasanya perbandingan tuyer ini 5 sampai 6 untuk
kupola kecil dan 8 sampai 12 untuk kupola besar.
Jumlah tuyer dipilih secara empirik dalam jumlah
genap.
Pelapisan
Gambar 9.7 :Refractory Lapisan: Bahan tahan api, atau batu tahan api yang
dapat dicorkan, atau bahan tahan api penambal
Bata tahan api atau refractory
atau brick terbuat dari bahan dipergunakan untuk lapisan kupola. Operasi dengan
tanah liat yang mengandung 30- lapisan asam memerlukan bahan tahan api schamote,
40% aluminium oksida, dan 50% atau silika dan operasi dengan lapisan basa memerlukan
silicon dioxide. Bila bata tahan bahan tahan api magnesia atau dolomite. Ketebalan
api akan digunakan pada
yang dikehendaki dari adonan kira kira 3 sampai 4 mm
keadaan yang sangat ekstrem,
maka kandungan aluminium
dan untuk pengikat dipakai air sesedikit mungkin. Kupola
oksida dinaikkan 50-80% yang baru dilapisi, sebaiknya dikeringkan secara
alamiah untuk dua atau tiga hari yang kemudian
102
Persiapan
Gambar 9.8 : Burner, alat untuk Penyulutan: Setelah kupola diperbaiki dan dikeringkan,
menghasilkan semburan api penyulutan harus dilakukan kira-kira 3 sampai 4 jam
menggunakan bahan bakar gas. sebelum jadwal waktu pengeluaran. Pada permulaan,
Beberapa burner memiliki inlet sejumlah yang cocok dari kayu bakar ditempatkan di
udara untuk menghasilkan
dasar dan dinyalakan dengan membakar kain yang telah
pembakaran sempurna.
diberi minyak alas dengan burner disertai tiupan. Apabila
digunakan burner gas khusus untuk penyulutan, alas
kokas langsung bisa dinyalakan tanpa kayu bakar.
103
Cara Operasi
Pospor (P)tidak ada perubahan Akhir dari waktu operasi: Menjelang akhir operasi,
Sulfur (S) bertambah 0,03-0,05% tekanan udara turun disebabkan penurunan tinggi alas
kokas. Oleh karena itu katup udara perlu diturunkan,
agar volume angin tetap. Kalau operasi dilanjutkan
sampai logam dalam tanur semuanya mencair, hal ini
dapat menyebabkan: melekatnya besi pada lapisan
dalam tanur karena percikan besi cair, erosi dari bata
tahan api, oksidasi dari besi dan lain sebagainya. Oleh
karena itu tiupan udara dihentikan sementara dua atau
tiga muatan masih berada di alas alas kokas. Serempak
dengan penghentian tiupan udara; lubang intip tuyer
dibuka, besi dari terak dikeluarkan dari lubang cerat dan
lubang terak. Kemudian pintu dasar kupola dibuka dan
isinya dijatuhkan/dikeluarkan di atas landasan pasir yang
sudah ditaburkan di bawah kupola. Apabila isi yang
tersisa tidak jatuh/keluar dengan sendirinya, maka
proses ini harus dibantu dengan cara menusuk lapisan
105
Soal-Soal
2. Meskipun sederhana, namun hingga saat ini kupola masih banyak digunakan,
mengapa?
3. Dari gambar no.1, tunjukkan dimanakah daerah lebur, panas lanjut, dan krus.
Jelaskan pengaruh daerah tersebut terhadap proses peleburan
4. Untuk menghasilkan logam cair, selain sekrap baja, bahan pengisi apa saja
yang digunakan untuk peleburan logam dalam kupola.
7. Dengan melihat reaksi kimia di dalam kupola, jelaskanlah fungsi kokas dalam
peleburan.
Tugas