Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN
“MASALAH MANAJAMEN PENDIDIKAN DAN SOLUSI MENGATASINYA”

Disusun Oleh :
Riki Sanra : 1911270033

Dosen Pengampu :
Adi Saputra,S.Sos.I

PRODI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga makalah berjudul “Manajemen Pendidikan” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan selalu kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, serta umat yang senantiasa
mengikuti dan melaksanakan ajarannya.
Makalah ini membahas tentang “Masalah Manajamen Pendidikan Dan Solusi
Mengatasinya”. Selama pelaksanaan penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari kesulitan
dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Namun atas bantuan bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, dengan
rendahan hati kami ucapkan terimakasih.
“Tiada gading yang tak retak”, demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur sapa yang
bersifat membangun sangat dinantikan demi perbaikan penyusunan makalah yang akan
datang. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca.

Bengkulu, 06 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Tantangan Manajemen Pendidikan.............................................................................
B. Solusi Permasalahan dalam Tantangan Manajemen Pendidikan.................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................


A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan hakikatnya merupakan proses belajar seumur hidup bagi setiap individu.
Tidak dimulai ketika individu masuk ke gedung sekolah yang besar dan tidak pula diakhiri
ketika individu memakai toga. Lebih dari itu, pendidikan dimulai dari buaian hingga liang
lahat.
Indonesia sebagai Negara berkembang berusaha menampilkan yang terbaik untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi penerus yang sesuai dengan arah
perkembangan zaman saat ini, era globalisasi. Dengan segala pertiimbangan kurikulum terus
berubah-ubah.
Dewasa ini sistem pendidikan di Negara kita agaknya terlalu terburu-buru untuk
dibenahi dari KTSP yang disempurnakan menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang
sempat beberapa bulan menjadi perhatian khusus bagi pendidik khususnya, dihapus
sementara dan dikaji ulang karena muncul banyak kendala yang dihadapi. Niatan pemerintah
untuk merancang dan melaksanakan suatu kurikulum yang ideal akan sangat sulit dilakukan
ketika dalam personil terbawah dari suatu pendidikan yaitu lingkup sekolah kurang
koordinasi maupun kurang kerjasama.
Dengan merujuk pada hal di atas, pemakalah akan memaparkan manajemen pendidikan
dan tantangan yang dihadapinya dalam penyelenggaraan pendidikan secara umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan yang ada pada manajemen pendidikan?
2. Bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan dalam tantangan manajemen
pendidikan?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa saja tantangan yang ada pada manajemen pendidikan
2. Agar mengetahui bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan dalam tantangan
manajemen pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tantangan Manajemen Pendidikan


a. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pada hakikatnya merupakan cara-cara pengelolaan suatu lembaga agar
lembaga tersebut efektif dan efisien. Suatu lembaga akan efisien apabila investasi yang
ditanamkan di dalam lembaga tersebut sesuai atau memberikan provit seperti yang
diharapkan. Kemudian suatu lembaga akan efektif apabila pengelolanya menggunakan
prinsip-prinsip yang tepat dan benar sehingga tujuan dari lembaga itu bisa tercapai.1
Dalam manajemen Dale mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian
manajemen sebagai, (1) mengelola orang-orang yang artinya penanganan terhadap anggota
organisasi, (2) pengambilan keputusan, dan (3) proses mengorganisasi serta memakai
sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah di tentukan. Dalam hal ini mencakup
para anggota dan materi. Orang dan materi termasuk dana diatur dan diarahkan kemudian
diputuskan aturan-aturan dan hasil arahan itu untuk mencapai tujuan organisasi.2
Secara umum juga manajemen diartikan sebagai proses mengintegrasikan sumber-
sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Sumber disini adalah orang-orang, alat-alat, media, bahan-bahan, uang dan sarana. Semuanya
diarahkan dan dikoordinasi agar terpusat dalam rangka menyelesaikan tujuan. Manajemen
bisa diartikan juga sebagai kegiatan-kegiatan non-rutin yang menangani gejolak baik positif
maupun negatif yang membutuhkan pemikiran dan aktifitas khusus untuk
menyelesaikannya.3
Sementara dalam manajemen pendidikan terkandung beberapa pengertian yaitu:4
1) Manajemen pendidikan berarti kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan dimulai dari tujuan sederhana sampai tujuan kompleks. Jika tujuan itu
kompleks maka kompleks juga cara untuk mencapainya. Satu orang saja tidak akan
cukup untuk mencapainya jadi dibutuhkan beberapa orang yang bekerjasama.

1
H.A.R Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 10-11.
2
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 7.
3
Ibid, hlm. 8-9.
4
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, RIneka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 15-18.
2) Manajemen pendidikan mengandung arti proses untuk mencapai tujuan proses disini
dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.
3) Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan paradigma sistem. Sistem ialah
keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagain yang berinteraksi dalam suatu proses untuk
mengubah masukan menjadi keluaran.
4) Manajemen pendidikan dapat dilihat juga dari segi efektivitas pemanfaatan sumber.
Sumber yang dimaksud adalah sumber manusia, uang, sarana dan prasarana dan waktu.
5) Manajemen juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Artinya disini sebagai usaha
untuk menjawab pertanyaan bagaimana ia berperan sebagai administrator yang baik. Ia
mampu menggerakkan orang lain, mempengaruhi, mengawasi, memberi contoh dan
bekerja sama.
b. Beberapa tantangan dalam Manajemen Pendidikan
Tantangan ialah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.5 Dalam makalah ini pemakalah mengartikan
tantangan sebagai masalah yang bisa menjadi bahan garapan atau bisa dicarikan solusinya
melalui apa yang ada pada manajemen pendidikan. Ada dua garis besar di dalamnya yakni
tantangan yang ada pada sumber daya pendidikan dan sistem pelaksanaan pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut secara garis besar problematika penyelenggaraan
pendidikan Indonesia pada dasarnya berhubungan dengan beberapa hal diantaranya:6
1) Sumber daya pendidikan belum cukup handal untuk mendukung tercapainya tujuan dan
target pendidikan secara efektif. Sumber daya pendidikan yang ada lebih difokuskan
pada urusan administratif daripada diarahkan pada proses pembelajaran yang
menyeluruh.
2) Sistem pembelajaran lebih menitikberatkan pada kuantitas hasil dibanding kualitas
proses. Bisa dilihat dalam semangat dalam menyelenggarakan Ujian Nasional, mereka
lebih memusatkan perhatian pada jumlah lulusan daripada kualitas proses
pembelajaran.
3) Kurikulum, proses pembelajaran, dan sistem evaluasi masih bersifat parsial terhadap
tujuan pendidikan nasional (pasal 3 Undang-Undang Dasar).

5
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
6
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011,
hlm. 21.
4) Manajemen pendidikan dan kinerja mengajar guru/dosen lebih menfokuskan pada
tuntutan administrative (RPP dan laporan kelulusan) daripada menciptakan budaya
belajar yang bermutu.
5) Perubahan kebijakan dan kurikulum pendidikan belum mampu menjawab kualitas
proses dan mutu lulusan.
6) Peningkatan anggaran dan fasilitas belajar belum berdampak secara signifikan terhadap
kultur dan kinerja mengajar guru serta budaya belajar siswa/mahasiswa.
7) Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan belum didukung oleh sistem, kultur dan
kinerja mengajar, serta budaya belajar secara komprehensif.

B. Solusi Permasalahan dalam Tantangan Manajemen Pendidikan


Melihat dari beberapa masalah yang ada di pembahasan sebelumnya. Maka akan
muncul pertanyaan bagaimana mengelola sistem pendidikan nasional supaya dapat sejalan
dengan dinamika global yang sedang dan akan terjadi.
Sistem pendidikan nasional sebagai suatu organisasi haruslah bersifat dinamis,
fleksibel, sehingga dapat menyerap perubahan-perubahan yang cepat. Dengan
mempertimbangkan kendala-kendala yang kita hadapi di dalam pelaksanaan pendidikan
nasional yaitu suatu sistem yang sangat sentralistis, birokratis, dan matinya inovasi, maka
sependapat dengan H.A.R Tilaar perlunya kebijakan reformasi manajemen pendidikan
nasional ssebagai berikut:7
a. Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional kita terlalu disentralisasikan. Kita mengenal satu jenis
kurikulum dan satu jenis ujian Negara yang didalihkan untuk mencapai kualitas. Namun
demikian praktek kebijakan sentralisasi telah mematikan berbagai inovasi pendidikan dan
menghasilkan manusia-manusia yang tanpa inisiatif yang bergerak karena petunjuk atasan.
Maka untuk lebih jelasnya akan dijelaskan bagaimana arti desentralisasi di bidang
pendidikan. Rondinellu dan Cheema mendefinisikan konsep desentralisasi sebagai
pengalihan tanggungjawab atas perencanaan, manajemen, penggalian, dan alokasi
sumberdaya dari pemerintah pusat dan perwakilannya kepada: (a) unit-unit pelakasana
(lapangan) pemerintah pusat (tingkat otoritas pendidikan) atau perwakilannya (di tingkat
sekolah); (b) unit-unit di bawah atau level pemerintah; (c) otoritas publik dan korporasi-

7
H.A.R Tilaar, Op Cit, hlm. 6.
korporasi yang bersifat semi otonom; (d) otoritas regional atau fungsional yang lebih luas (e)
lembaga swadaya masyarakat.8
Selanjutnya secara khusus keputusan-keputusan yang didesentralisasikan adalah yang
secara langsung berpengaruh pada siswa, dalam konteks MBS (manajemen berbasis sekolah),
Caldwell dan Spinks, memandang bahwa desentralisasi sebagai keputusan-keputusan yang
dibuat di tingkat sekolah sesuai dengan suatu kerangka garis pedoman dan kebijakan local,
nasional atau Negara. Disini sekolah tetap bertanggungjawab terhadap suatu kewenangan
pusat atas cara bagaimana beberapa sumberdaya dialokasikan yang secara luas mencakup:9

1) Pengetahuan (knowledge): desentralisasi keputusan berkaitan dengan kurikulum,


termasuk keputusan mengenai tujuan dan sasaran pendidikan
2) Teknologi (technology): desentralisasi keputusan mengenai sarana belajar-mengajar.
3) Kekuasaan (power): desentralisasi kewenangan dalam membuat keputusan.
4) Material (material): desentralisasi keputusan mengenai penggunaan fasilitas,
pengadaan dan peralatan alat-alat sekolah.
5) Manusia (people): desentralisasi keputusan mengenai sumber daya manusia, termasuk
pengembangan profesionalisme dalam hal-hal berkaitan dengan proses belajar-
mengajar, serta dukungan terhadap proses belajar-mengajar.
6) Keuangan (finance): desentralisasi keputusan mengenai alokasi keuangan.

Sementara itu Bullock dan Thomas mengelompokkan lingkup desentralisasi meliputi:10


1) Penerimaan (admission): desentralisasi keputusan tentang siswa-siswa mana yang akan
diterima di sekolah.
2) Penilaian (assessment): desentralisasi tentang keputusan berapa siswa yang akan
dinilai.
3) Informasi (information): desentralisasi keputusan tentang seleksi data yang akan
dipublikasikan mengenai kinerja sekolah.
4) Pendanaan (finding): desentralisasi keputusan tentang ketetapan uang masuk bagi
penerimaan siswa.

b. Pelatihan

8
Ibtisam Abu-Duhou, School-Based Management, diterjemahkan oleh Noryamin Aini, Logos
Wacana Ilmu, Jakarta, 2002, hlm.11.
9
Ibid, hlm. 19.
10
Ibid, hlm. 20.
Apabila pendidikan dasar sebagai basis pembangunan nasional diserahkan kepada
tanggung jawab daerah maka program-program pelatihan yang dibutuhkan oleh daerah
haruslah diserahkan juga pada daerah. Daerah yang persis mengetahui potensi-potensi
pembangunan, kesempatan kerja serta kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh daerah
di dalam pembangunannya..
c. Manajemen Pendidikan Tinggi
Pembinaan sistem pendidikan tinggi nasional dalam hal ini PTN dan PTS perlu
direformasi. PTS lebih dilihat sebagai hama, bukan partner bagi PTN padahal pada kondisi
real nya PTS mampu bersaing tinggi dan mengeluarkan output yang kompeten untuk
kemajuan pembangunan Negara kita.
Berbagai konsep manajemen modern telah didiskusikan dalam lingkungan pendidikan
tinggi. PP no. 61 Tahun 1999 menunjukkan usaha untuk mencari bentuk manajemen yang
lebih sesuai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses, pengelolaan, usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam
organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Agar efektif dan efisisen.
Manajemen pendidikan menyangkut cakupan yang luas dan berkaitan dengan
komponen yang kompleks, maka akan muncul berbagai tantangan di dalamnya. Dalam hal ini
ada dua masalah pendidikan yang merupakan tantangan dari manajemen pendidikan yakni
dilihat dari sumberdaya dan sistem pelaksanaan pendidikan.
Solusi yang cocok adalah dengan melakukan reformasi manajemen pendidikan
nasional dengan focus pada desentralisasi, pelatihan dan manajemen pendidikan tinggi.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abu-Duhou, Ibtisam. 2002. School-Based Management. diterjemahkan oleh Noryamin


Aini. Logos Wacana Ilmu. Jakarta.

Mulyasana,, Dedi. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Remaja Rosdakarya.
Bandung.

Pidarta, Made. 2011. Manajemen Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Rineka Cipta, Jakarta.

Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Rineka Cipta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai