Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

“MAKALAH KEWIRAUSAAN (Succses Story : Tirto Utomo)”

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Rafidah Utami Sagala (P07534019042)


2. Rahmah (P07534019043)
3. Rani Rizkiana (P07534019045)
4. Raudhatul Husna (P07534019046)

Dosen Pembimbing :

1. Siti Main Siregar, SE, M.Si


2. Sri Wahyuni, SHI, M.Ag

POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
KATA PENGANTAR
Assalamuaaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan, dengan
judul “Makalah Kewirausahaan (Succses Story : Tirto Utomo).”
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa untuk mengetahui
tentang bagaimana cara membangun usaha dan melakukan tindakan dalam berwirausaha. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Peyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya


suatu usaha yang dijalakan. Diantaranya aspek modal, pengelolan manajemen maupun
pemasaran. Modal bisa didapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita
punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu
kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam
berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber
daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan dan merupakan
salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan mengenai pengelolaan
atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita menguasainya lebih jauh
sebagai seorang wirausahawan, karena aspek pengelolaan dan pemasaran merupakan
aspek yang memegang peranan penting.

Dalam berwirausaha seorang founder atau pendiri wirausaha juga memegang


peran penting dalam memulai usaha yang akan ia bangun. Diantaranya terdapat point-
point penting yang dapat menunjang karir usaha, yaitu konsep, ide, sikap seorang
wirausaha, pengelolaan wirausaha dan strategi dalam pemasaran produk. Oleh karena itu
seorang wirausaha harus benar-benar matang dalam mimikirkan suatu usaha yang akan ia
mulai dan bangun dan seorang wirausaha juga harus memiliki mental yang baik sehingga
ia dapat menanamkan sikap dan sifat yang baik dan benar dalam berwirausaha.

Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Dibutuhkan banyak skill , modal,


dan mamajemen yang baik. Tentunya kiat-kiat keberhasilan wirausaha dari para pakarnya
akan sangat membantu bagi mereka yang ingin memulai suatu usaha. Dimulai dengan
pengenalan siapakah wirausahawan itu, apa karakteristik-karakteristik seorang
wirausahawan yang sukses, dan juga apa rahasia dibalik kesuksesan wirausahawan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut ini :
1. Apa point penting penunjang karir dalam berkewirausahaan?
2. Bagaimana kisah dibalik kesuksesan karir seorang wirausahawan Tirto Utomo?
3. Apakah seorang Tirto Utomo menjadi seorang wirausahawan yang menerapkan point
–point penting penunjang karir wirausaha?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui point point penting penunjang karir dalam kewirausahaan
2. Untuk mengetahui aspek aspek penting dalam berkewirausahaan
3. Untuk mengetahui karakteristik seorang wirausaha sukses
4. Agar kita menjadi tertarik untuk menjadi seorang wirausaha dan memulai
menanamkan sikap kewirausahaan di dalam diri kita masing-masing sejak dini.
5. Agar sosok seorang Tirto Utomo dapat kita jadikan sebagai motivator kita dalam
membangun dan mengembangkan kewirausahaan
BAB 2

MATERI
A. Konsep dasar usaha

1) Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan


Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
 Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
 Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

2) Landasan kewirausahaan terdiri dari:


 Sikap
 Ide
 Kreativitas

3) Kewirausahaan juga memiliki tujuan, yaitu:


 meningkatkan jumlah wirausaha yang
 berkualitas,
 mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyaraka
 membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul
 menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat.

4) Fungsi bisnis/ usaha , adalah :


 Mikro bisnis
Sebagai kemampuan aktivitas bisnis yang memberikan kontribusinya pada
pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai.
(pekerja/ karyawan ,dewan komisaris dan pemegang saham)
 Makro bisnis
Sebagai kemampuan aktifitas bisnis dalam memberikan kontribusinya pada
pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam pembentukan dan
pengendalian bisnis. (masyarakat sekitar, bangsa dan negara)
5) Eleman dan sistem bisnis, adalah :
 Modal
Modal atau capital dapat berbentuk material dan non-material. Modal
dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan bisnis seperti memperoleh bahan baku, upah tenaga kerja
dan sebagainya
 Bahan baku / material
Modal atau capital dapat berbentuk material dan non-material. Modal
dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan bisnis seperti memperoleh bahan baku, upah tenaga kerja
dan sebagainya.
 Sumber daya manusia (Human resource)
Menurut Nawawi (2003) bahwa:” SDM yang dipekerjakan dalam sebuah
perusahaan harus memenuhi kualifiasi: Memiliki kemampuan kompetitif (SDM
Kompetitif) dan Memiliki kemampuan berkualitas tinggi (SDM Berkualitas).
 Keterampilan manajemen
Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan memungkinkan manajer
dapat membantu orang lain (dalam hal ini karyawan) sehingga menjadi lebih
produktif di tempat kerja.

6) Pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha adalah:


 pengetahuan mengenai usaha yang harus dimasuki/dirintis dan lingkungan
usaha yang ada
 pengetahuan tentang peran dan tanggungjawab
 pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

7) Keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya adalah:


 Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
risiko
 Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
 Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola
 Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan ketrampilan teknik usaha
yang akan dilakukan.

B. Sikap dan jiwa kewirausahaan


Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu keyakinan individubahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akanmenghasilkan akibat-akibat
atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuanindividu tentang obyek sikap dapat pula
berupa opini individu hal yangbelum tentu sesuai dengan kenyataan; semakin positif
keyakinan individuakan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula
sikapindividu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya.
C. Ide dan peluang usaha
Ide usaha adalah gagsan atau pemikiran yang baru dalam menciptakan suatu produk / jasa
yang berpotensi sember keuntungan dan memiliki peluang yang besar.
Peluang usaha adalah peluang yang sudah ada muncul dari proses pembacaan usaha yang
berpotensi memiliki peluang keuntungan besar.

D. Proses kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi. Proses dalam
berkewirausahaan, yaitu :
 Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada
 Kembangkan rencana bisnis
 Sumber daya yang diperlukan
 Laksanakan menejemen usaha

E. Merintis usaha baru


Merintis usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan suatu usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Dalam hal
ini, ada tiga bentuk usaha yang dapat dirintis, yaitu:
 Perusahaan Milik Sendiri
 Persekutuan
 Perusahaan Berbadan Hukum
 Membeli Perusahaan Orang Lain (Buying)
 Kerjasama Manajemen (Franchising)
 Membangun sebuah bisnis (usaha) kita harus betul-betul teliti dan cermat
dalam melihat peluang yang ada. Apabila salah melihat peluang, maka alamat
yang dituju adalah kehancuran. Alasannya adalah membangun sebuah usaha
(bisnis), membeli usaha yang telah ada, ataupun kerjasama manajemen, sama
artinya dengan menanam modal (investasi).

F. Organisasi dan menejemen usaha


Organisasi merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu.Manajemen merupakan
pemrograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu. Sehingga jika digabungkan
maka Manajemen Organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu perkumpulan untuk
mencapai tujuannya.
Fungsi menejemen organisasi, adalah :
 Planning : perencanaan
 Lead : pengarah ( mengawasi setiap kegiatan agar selalu sesuai arahan)
 Controling : tinjau langsung ( mengawasi setiap kegiatan agar selalu sesuai
arahan)
 Organizing : kebijakan perencanaan (pemimpin organisasi dapat merencanakan
dan memberikan kebijakan yang efektif. Sehingga membuat kinerja para
sumber daya manusia juga menjadi lebih baik)
 Motivation : sumber daya manusia yang termotivasi, maka akan semakin
meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa pemberian
penghargaan pada anggota yang terbaik. sumber daya manusia yang
termotivasi, maka akan semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut
dapat berupa pemberian penghargaan pada anggota yang terbaik.
 Time menejemen : dengan memanajemen waktu, diharapkan dapat
menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota.

Tujuan menejemen organisasi, adalah :

 Membentuk koordinasi yang baik


 Menetapkan kinerja efektif
 Membuat lingkungan yang nyaman

G. Strategi pemasaran usaha


Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan produsen barang atau
jasa secara berkesinambungan untuk memenangkan persaingan pasar secara
berkesinambungan. Penyusunan rencana usaha secara menyeluruh dilandasi oleh strategi
pemasaran.

H. Menejemen keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta
pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus
direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

I. Analisis bisnis dan study kelayakan usaha


Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan
teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

J. Pengembangan usaha
Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan
usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain
keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk
baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis
melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain .

BAB 3

PEMBAHASAN

Kisah inspiratif pengusaha ( Tirto Utomo )


A. Biografi
Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 dan meninggal
di Wonosobo, 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) Pasangan Lisa Utomo (Kwee
Gwat Kien). Tirto utomo adalah pengusaha Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun
1973. Selain itu, ia juga pernah menjadi pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia.
Setelah lulus SMP Tirto Utomo melanjutkan sekolah ke HBS (sekolah setingkat
SMA di zaman Hindia Belanda) di Semarang dan kemudian di SMAK St. Albertus,
Malang. Selanjutnya selama dua tahun ia kuliah di Universitas Gajah Mada, tetapi
akhirnya Tirto pindah ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta sambil
kuliah ia bekerja sebagai Pimpinan Redaksi harian "Sin Po" dan majalah "Pantja
Warna".
Tahun 1959, ia diberhentikan sebagai pemimpin redaksi "Sin Po". Akibatnya sumber
keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat peristiwa itulah Tirto Utomo
memiliki kemauan yang bulat untuk menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum
UI.
Setelah lulus, Tirto Utomo mengajukan surat lamaran kerja ke Permina (Perusahaan
Minyak Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina. Setelah diterima, ia
ditempatkan di Pangkalan Brandan. Berkat ketekunannya, Tirto Utomo akhirnya
menanjak kariernya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak pemasaran
minyak. Namun pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk
menangani beberapa perusahaan pribadinya yakni PT Aqua, PT. Baja Putih, dan
restoran Oasis.
B. Perjalanan karir
Ide mendirikan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA timbul
ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu
Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun
jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan
karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa
tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum
yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Awalnya orang sinis dengan ide Tirto
Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama
dengan harga 1 liter bensin Premium.
Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan
air bersih yang siap untuk diminum. Saat itu minuman ringan berkarbonasi seperti
Coca-Cola, Sprite, Green Spot sedang naik daun sehingga gagasan menjual air
mineral tanpa rasa dan warna dianggap sebagai gagasan gila. Awal produksinya
dianggap menjadi masa-masa yang sulit sampai orang tanpa harus membayar pun
tidak mau dengan alasan “ untuk apa air minum mentah”.
Penjualan pada 3 tahun pertama tentu merosot, Tirto sempat hampir menutup pabrik
Aqua dikarenakan ketidakjelasan masa depan air mineral tersebut pada saat itu. Ia
sudah mengeluarkan uang banyak hingga harus keluar dari perusahaan tempat ia
bekerja demi perusahaan buatannya ini namun yang ia terima adalah penolakan dan
cibiran yang bertubi-tubi. Namun, bukannya menurunkan harga jual ia lantas
menaikkannya 3 kali lipat. Dilain sisi distribusi Aqua beralih dari masyarakat biasa
ke perusahaan asing seperti perusahaan Korea yang waktu itu sedang menangani
proyek tol jagorawi.
Pasar pun mulai terbuka, omset mulai naik. Agaknya orang mulai percaya bahwa air
minum Aqua merupakan air minum dengan kualitas tinggi, dilihat dari harganya.
Pada tahun 1982, Aqua mengganti bahan baku air yang digunakan dari yang semula
menggunakan sumur bor ke mata air pegunungan karena dianggap mengandung
komposisi alami yang kaya nutrisi. Salah satu kutipan dari Tirto Utomo yang
terkenal, yaitu “ Banyak orang mengira bahwa memproduksi air kemasan
adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang dilakukan hanyalah memasukkan
air kran ke dalam botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air yang
terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke
konsumen.”
C. Modal awal
Aqua didirikan dengan modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp 150
juta. Mereka mendirikan pabrik di Bekasi tahun 1973 dengan nama "PT. Golden
Mississippi" dan merek produksi Aqua. Karyawan mula-mula berjumlah 38 orang
dan hanya mampu memproduksi 6 juta liter pertahun. Mereka menggali sumur di
pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi.
Setelah bekerja keras lebih dari setahun, produk pertama Aqua diluncurkan pada 1
Oktober 1974. Salah satu pelanggan Aqua yaitu kontraktor pembangunan jalan
tol Jagorawi, Hyundai. Dari para insinyur Korea Selatan itu, kebiasaan minum air
mineral pun menular kepada rekan pekerja lokal mereka. Melalui penularan
semacam itulah akhirnya air minum dalam kemasan diterima di masyarakat. Saat ini,
keluarga Tirto Utomo bukan lagi pemegang saham mayoritas karena sejak
tahun 1996 perusahaan makanan asal Prancis Danone menguasai saham mayoritas.
Brand utama mereka, "AQUA" menjadi market leader di bisnis air minum dalam
kemasan.

Kaitan kisah seorang Tirto Utomo dengan Materi Pembelajaran

A. Konsep dasar usaha

Konsep yang digunakan oleh Tirto Utomo adalah mencetuskan ,membangun dan
membuka konsep baru yang belum pernah dicetuskan oleh siapapun. Dengan mengemas
air minum atau biasa disebut dengan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan
konsep yang pertama dicetuskan oleh Tirto Utomo. Dengan inspirasi berermodalkan
keberanian dan sedikit dana, Tirto menjalankan usaha nya tersebut.

B. Sikap dan jiwa kewirausahaan


Dari kisah yang beredar dan usaha yang kita tau, menjadi seorang wirausahawan yang
sukses Tirto utomo tentu memiliki sikap dan jiwa kewirausahaan yang tinggi. Ia memiliki
sikap berani memulai dan berani menghadapi resiko, percaya diri dan pantang putus asa
sebelum keberhassilan ia rasakan.
C. Ide dan peluang usaha
Ide untuk mengemas air munum steril terinspirasi ketika Tirto bekerja sebagai pegawai
pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah
perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi
mengalami diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto
kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa
meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Peluang usaha tirto utomo sangatlah besaar dikarenakan belum adanya pesaing yang
mencontek idenya tersebut.

D. Proses kewirausahaan
Pada usia 48 tahun, tirto utomo memilih untuk pensiun dini dari pekerjaan ia sebelumnya
dan memilih untuk membuka dan menangani perusahaannya sendiri.
 Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol
yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium dan ia juga
dianggap gila karena menjual air mineral tanpa rasa dan warna.
 Penjualan 3 tahun pertama ia mengalami pemerosotan. Dan ia sempat hampir menutup
usahanya tersebut.
 Namun ia mendistribusikan AQUA dari masyarakat biasa ke perusahaan asing yang
sedang mengangani proyek di indonesia
 Pasar pun mulai terbuka, omset mulai naik. Agaknya orang mulai percaya bahwa air
minum Aqua merupakan air minum dengan kualitas tinggi, dilihat dari harganya, yang
ia naikkan 3 kali lipat.

E. Merintis Usaha baru


Awal mula AQUA didirikan pada tahun 1973 di Bekasi dengan nama "PT. Golden
Mississippi" dan merek produksi Aqua oleh Tirto Utomo dan Slamet Utomo adik ipar
nya, dengan inspirasi dan ide yang ia temukan, ia pun memulai usahanya degan berani
walaupun idenya tersebut mustahil bagi orang – orang.

F. Organisasi dan menejemen usaha


Perusahaannya tersebut dipimpin oleh dirinya dan adik iparnya. Karyawan mula-mula
berjumlah 38 orang dan hanya mampu memproduksi 6 juta liter pertahun. Mereka
menggali sumur di pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter
persegi di Bekasi. Setelah bekerja keras lebih dari setahun, produk pertama Aqua
diluncurkan pada 1 Oktober 1974.

G. Strategi pemasaran usaha


Awalnya produksi Aqua mengalami kemerosotan, namun ia tetap mendistribusikan Aqua
dengan menaikkan harga 3 kali lipat dari sebelumnya. Dilain sisi distribusi Aqua beralih
dari masyarakat biasa ke perusahaan asing seperti perusahaan Korea yang waktu itu
sedang menangani proyek tol jagorawi. . Dari para insinyur Korea Selatan itu, kebiasaan
minum air mineral pun menular kepada rekan pekerja lokal mereka. Melalui penularan
semacam itulah akhirnya air minum dalam kemasan diterima di masyarakat. Pasar pun
mulai terbuka, omset mulai naik.

H. Menejemen keuangan
Tirto menggunakan stretegi dengan menaikkan nilai jual Aqua menjadi 3 kali lipat, dan
strategi tersebut berhasil, Agaknya orang mulai percaya bahwa air minum Aqua
merupakan air minum dengan kualitas tinggi.

I. Analisis bisnis dan study kelayakan usaha


Tirto utomo mennggantikan bahan baku Aqua dari sumur bor menjadi air yang diperoleh
dari mata air pegunungan yang mengandung komposisi lebih baik dari sebelumnya dan
mengolah air menjadi lebih steril dan sehat. Dengan lebih memperkaya kualitas Tirto
utomo yakin bahwa Aqua akan terus dipercaya dalam masyarakat.

J. Pegembangan usaha
perusahaan terus berkembang seiring berjalannya waktu, tirto tidak hanya
mendistribusikan Aqua di Indonesia namun tirto terus melebarkan sayap hingga ke
kancah asia tenggara hingga internasional. Dengan terus meluasnya anak dari induk aqua
kini Aqua menjadi salah satu perusahaan besar di indonesia.
BAB 3

PENUTUP

A. Fungsi dan makna


Fungsi dan makna pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa jurusan ATLM, yaitu :
 Menambah wawasan tentang kewirausahaan sebagai modal menjadi
wirausahawan laboratorium kesehatan yang sukses
 Mingkatkan motivasi berwirausaha yang tinggi
 Sebagai wahana mahasiswa untuk berwirausaha

B. Kesimpulan
Setelah memperhatikan uraian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan
serta kebebasan yang pribadi.
Tirto Utomo seorang pendiri perusahaan AQUA ia yakin bahwa pada masa yang
akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum. Saat itu,
minuman ringan berkarbonasi seperti Coca-cola, Sprite, Green sport sedang naik daun
sehingga gagasan menjual air mineral tanpa rasa dianggap sebagai gagasan yang gila.
Penjualan pada 3 tahun pertama tentu merosot, Ia hampir menutup pabrik Aqua
dikarenakan ketidak jelasan masa depan air mineral tersebut pada saat itu. Ia
mendapatkan penolakan berkali-kali dan cibiran yang bertubi-tubi. Kemudian distribusi
Aqua beralih dari masyarakat biasa ke perusahaan asing seperti perusahaan korea yang
waktu itu sedang menangani proyek tol jagorawi. Pasarpun mulai terbuka dan omset
mulai naik terus menerus.

C. Saran
Yang harus dilakukan Tirto untuk menjaga AQUA pada puncaknya, hanyalah
mengulangi strategi yang telah dilakukannya dahulu berupa:
1. Mengeksplor lingkungan eksternal
2. Merumuskan misi perusahaan
4. Pilih set of pilihan jangka panjang dan strategi grand
5. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek
6. Menerapkan pilihan strategis
7. Evaluasi keberhasilan proses

Dan sebagai mahasiswa TLM sudah seharusnya kita menguasai dan belajar ilmu lain
diluar mata kuliah pokok di kampus yaitu mata kuliah umum seperti mata kuliah
Kewirausahaan, dikarena mata kuliah umum juga dapat sebagai penunjang karir dimasa
yang akan datang. Dan dengan mempelajari mata kuliah tersebut mahasiswa dapat lebih
meningkatkan rasa keingintahuan terhadap tokoh-tokoh yang telah berhasil dan sukses
dalam menjalani usaha nya, sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar dan
usaha lebih giat untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam berkarir.

D. Kritik
Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang, metode pembelajaran seperti biasa
ditiadakan sementara dan digantikan dengan metode pembelajaran luar biasa. Dengan
menggunakan teknologi yang canggih, pembelajaran tatap muka langsung digantingan
dengen metode virtual learning (Internet). Dalam praktiknya pelajar diharuskan
melaksanakan pembelajaran dirumah secara daring. Namun proses pembelajaran tersebut
tidak sepenuhnya efektif. Untuk menunjang keefektifan pembelajaran sebaiknya
dilakukan, sebagai berikut:
 Dikarenakan metode pembelajaran berbeda dari sebelumnya diharapkan dosen dan
mahasiswa lebih cepat beradaptasi dan bersabar dalam memberi dan menerima
pembelajaran
 Menyiapkan fasilitas penunjang seperti, kuota internet, aplikasi pembelajaran(E-
Learning) dan laptop/ komputer
 Jadwal yang harus disesuaikan dan kondusif (deadline yang harus selalu ditepati)
 Update pengumuman penting dan informasi segera agar selalu update dan tidak
tertinggal

Anda mungkin juga menyukai