Anda di halaman 1dari 1

Daun Afrika

Gymnanthemum amygdalinum (Delile) Sch.Bip. ex Walp. (Asteraceae), better known by


its former name Vernonia amygdalina Delile, is a small shrub used in folk medicine as
an antipyretic, laxative, antimalarial and anthelmintic. Studies have demonstrated that
different vegetal extracts possess antioxidant, antimicrobial and antiparasitic activities.
Among the bioactive metabolites, there are sesquiterpene lactones, saponins,
polyphenols and flavonoids.
Calophyllum soulatri
Karakteristik dan keunikan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan Calophyllum
memperlihatkan berbagai bioaktivitas seperti anti HIV, antimalaria, antikanker, sebagai
insektisida dan antibakteri. Salah satu spesies dari genus Calophyllum adalah
Calophyllum soulatri Brum. f. Bagian-bagian yang dimanfaatkan oleh masyarakat
diantaranya kayu, getah, akar dan daun. Beberapa senyawa telah diisolasi dari
tumbuhan ini antara lain turunan terpenoid, turunan xanton, turunan kumarin dan
senyawa golongan steroid (Mulia et al., 2014).
Melinjo
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku
obat. Salah satu tanaman yang berpotensi adalah melinjo. Melinjo (Gnetum gnemon L.) dikenal
secara kurang tepat oleh masyarakat awam sebagai pemicu naiknya kadar asam urat dalam
darah. Banyak dilaporkan bahwa terdapat berbagai senyawa bioaktif potensial pada cangkang
biji melinjo yang dapat dimanfaatkan sebagai antihiperurisemia. Cangkang biji melinjo kaya
akan trans-resveratrol (3,5,4'-trihydroxy-trans-stilbene) dan resveratrol dimer yang dapat
menurunkan kadar asam urat. Hingga saat ini belum terdapat produk dari ekstrak cangkang biji
melinjo untuk antihiperurisemia karena bioavailbilitas resveratrol dimer dan trans-resveratrol
sangat rendah serta waktu paruh (1- 3 jam) dan eliminasi dari tubuh sangat cepat akibat reaksi
glukoronidasi dan sulfonasi menjadi senyawa tidak aktif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan formula sediaan tablet lepas terkendali dari ekstrak cangkang melinjo
menggunakan kombinasi matriks hidrofobik dan hidrofilik yaitu Eudragit RS PO dan HPMC
K100M serta mengevaluasi kinetika pelepasan zat aktif dari sediaan secara in vitro. Pembuatan
tablet lepas terkendali dilakukan dengan metode granulasi basah. Selanjutnya dilakukan
evaluasi granul dan tablet untuk menentukan formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan
formula F2 dan F3 yang mengandung matriks HPMC K100M (20% b/b):Eudragit RS PO (20%
b/b) dan HPMC K100M (25% b/b):Eudragit RS PO (15% b/b) berpotensi dikembangkan sebagai
tablet lepas terkendali ekstrak cangkang biji melinjo dengan target 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai