Anda di halaman 1dari 2

Tugas Resume Materi 6

“Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan”


Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (B)
Bapak M. Agus Budianto, S.Th.I.,M.Ag.

Nama : Putri Agung Kusuma Wardani Program Studi : Teknik Geofisika


Jurusan : Fisika Absen : 07
Fakultas : FMIPA NIM : 185090701111021

Pengertian Iman dan Taqwa


Kata iman dalam bahasa arab merupakan bentuk masdar (noun) dari fi’il (verb) amana, yang
berarti percaya (yakin) iman juga dapat diartikan kepercayaan yang berarti sikap mental dari
seseorang dalam meyakini dan mempercayai sesuatu yang dipercayai. Secara istilah iman adalah
mengucapkan dengan lisan (iqraar lisany) dan membenarkan dengan hati (tasdbiq qalby) dan
melaksanakan dengan keseluruhan anggota badan (‘amal rukny). Taqwa berasal dari bahasa arab
yang berarti takut, menjaga, memelihara, dan melindungi, sesuai dengan makna etimologis
tersebut maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah) Allah SWT.
Terbentuknya Iman
1. FITRAH ILAHI
Dalam iman, unsur utama adalah hati sebagai pengendali kejiwaan seseorang, hati sangat
berperan dalam mewujudkan iman pada diri seseorang. Hati dengan sifatnya yang berubah-ubah
kiranya menjadi penentu keteguhan iman seseorang. Maksud fitrah Allah adalah ciptaan Allah,
manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agam Tauhid. Fitrah ini selamanya ada
pada diri manusia dan tidak mengalami perubahan.
2. IKHTIAR INSANI
Penciptaan Lingkungan Sosial yang Kondusif. Setiap manusia diciptakan Ilah dengan fitrah
tauhid, bertuhan dan menyembah hanya kepada Allah. Namun fitrah tersebut tetap menjadi
potensi bila tidak ditumbuhkembangkan oleh manusia. Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seorang itu
dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, (bertauhid), kemudian kedua orangtuanyalah yang
menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi”.
3. Pelatihan Diri
Dzikir, Tafakkur dan Tadabbur. Iman dapat terbentuk melalui dzikir, yaitu mengingat Allah SWT,
dan menyebut nama-nama-Nya di setiap saat dan berbagai kondisi. Iman dapat terbentuk melalui
ibadah. Seseorang akan memperoleh ketenangan dan keimanan dengan melaksanakan syariat
islam. Ibadah merupakan tugas pokok yang diemban manusia sebagai hamba Allah. Dalam islam,
ibadah terbagi ke dalam dua bagian, yaitu ibadah mahdhah yaitu ibadah yang telah ditentukan
waktu, tata cara dan syarat-syarat pelaksanaannya oleh Allah dan rasulnya yang tidak boleh diubah,
baik ditambah maupun dikurangi. Kemudian, ibadah ghairu mahdhah yaitu pengabdian yang
dilakukan oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk segala aktivitas dan kegiatan hidup yang
dilaksanakan dalam konteks mencari ridho Allah SWT.
4. Doa
Doa berarti memohon kepada Allah SWT, berdoa dilakukan seolah-olah sedang berhadapan
dengan Allah SWT. Berdoa merupakan hajat rohaniyah yang diperlukan oleh manusia dalam
kehidupannya pada saat mendapatkan nikmat dan mendapatkan ujian dari Allah. Berdoa adalah
fitrah manusia, terlebih bagi seorang Muslim berdoa merupakan tabiat dan naluri akan
kepasrahan yang mendalam kepada Allah yang senantiasa memberi perlindungan.
5. Hidayah
Hidayah adalah sebab yang utama, karena seseorang tidak dapat membuat orang lain beriman
tanpa adanya hidayah dari Allah. Terdapat lima macam hidayah yang dianugerahkan Allah kepada
manusia:
a. Hidayah al-wijdan al fitri (petunjuk insting dan intuisi)
b. Hidayah al-hawas (petunjuk indrawi)
c. Hidayah al-aql (petunjuk akal)
d. Hidayah al-din (petunjuk agama)
e. Hidayah a-taufiq (petunjuk khusus)
6. Konsekuensi Iman dan Taqwa
Iman bukan hanya sekedar diucapkan oleh lisan, melainkan diserta pembenaran dalam hati dan
diaplikasikan dalam bentuk amal perbuatan. Jadi ketiga hal tersebut tidaklah boleh dipisahkan.
Karena ucapan dan pembenaran saja hanya akan menjadi omong kosong. Begitu juga amal
perbuatan saja atau amalan yang diucapkan tanpa disertai pembenaran dan kesaksian dalam hati
adalah sia-sia. Konsekuensi iman antara lain:
1. KONSEKUENSI IMAN KEPADAALLAH SWT
2. KONSEKUENSI IMAN KEPADA MALAIKAT
3. KONSEKUENSI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
4. KONSEKUENSI IMAN KEPADA RASUL-RASULALLAH
5. KONSEKUENSI IMAN KEPADA HARI AKHIR
6. KONSEKUENSI IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Anda mungkin juga menyukai