1. Luka, sebagai faktor stres, menyebabkan beberapa perubahan dinamis termasuk modulasi fluks
ion, produksi ROS, dan induksi MAP kinase. Akibatnya, terjadi induksi gen yang terlibat dalam
perbaikan sel dan pertahanan patogen, serta perubahan kualitas dan kandungan fitokimia.
Semua respons ini mungkin berbeda bergantung pada spesies tanaman. untuk mempelajari
respons ini jurnal ini menggunakan mutan tanaman Arabidopsis thaliana sebagai mutan
hormonal.
2. Gula terlibat dalam perkembangan tanaman, metabolisme, dan respons terhadap berbagai
kondisi stres, misalnya defisit fosfat dan stres air. Sukrosa sebagai produk akhir fotosintesis
adalah bentuk utama karbon yang ditranslokasi pada tumbuhan. Sukrosa dimetabolisme
menjadi heksosa. Proses ini penting untuk tanaman yang terluka / terinfeksi, karena kerangka
karbon diperlukan di area yang rusak untuk sintesis molekul baru dan sebagai sumber energi
dalam reaksi biosintesis. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kondisi stres mempengaruhi
metabolisme gula. adanya luka pada tumbuhan terbukti dapat mengurangi kandungan sukrosa
dalam tanaman. Selain itu, ko-regulasi fotosintesis dan metabolisme karbohidrat dapat
mempengaruhi aktivitas enzim dan metabolisme tanaman secara keseluruhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami mengenai efek luka mekanis pada
metabolisme sukrosa dan fotosintesis. Selain itu, dapat menguji pengaruh hormon stres pada
metabolisme gula, dan respon tanaman terhadap luka Arabidopsis thaliana mutan: aos, ein4,
dan rcd1 untuk memperoleh wawasan mengenai kondisi fotosintesis dan kemampuan mutan
yang memiliki sensitivitas rendah terhadap hormon tanaman untuk merespons stress luka.
Jadi dapat kita ketahui bahwa modifikasi kandungan / sensitivitas hormon stres pada rcd1, aos, dan
mutan ein4 A sangat mempengaruhi produksi gula / metabolisme pada tumbuhan.