Anda di halaman 1dari 13

BAB III

TINJAUAN KASUS (SOAP)

Hari/Tanggal : 06 Februari 2021 Jam : 23.00 WIB

A. Data Subyektif

1. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny. R Tn. R
Umur : 34 Tahun 39 Tahun
Suku/Bangsa : Dayak Dayak
Agama : Islam Islam
Pendidikkan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : JL. Iskandar 10 No.17 JL. Iskandar 10 No.17
No. Telp/Hp : 085820649879

2. Kunjungan Saat ini : Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang


a. Alasan masuk kamar bersalin :
Ibu mengatakan adanya tanda tanda persalinan.
b. Keluhanutama :
Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah, dan perut ibu terasa nyeri.
3. Riwayat Perkawinan :
Kawin 1 kali. Kawin pertama kali umur 30 tahun, dengan suami sekarang 4 tahun.
4. Riwayat Menstruasi
a. Umur menarche : 12 tahun f. Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
b. Siklus : 28 hari g. Dismenore : Tidakada
c. Teratur/Tidak : Teratur h. Florabus : Tidakada
d. Lamanya : 7 hari i. HPHT : 17 – 09 - 2020
e. Sifat darah : Encer j. PT : 24 – 06 – 2021

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu G2P1A0 hidup 1


Hamil Persalinan Nifas
ke Tgl Umur Jenis Komplikasi JK BB Lahir Laktasi Komplikasi
Lahir Kehami Persalinan Ibu Bayi
lan
1. Keham - - - - - - - -
ilansa
atini
6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

N Jenis Mulai memakai Berhenti/ Ganti Cara


o Kontrasepsi
Tahun Oleh Tempat Keluhan Tahun Oleh Tempat Keluhan
1. Pil 2020 Bidan BPM Tidak - - - -
ada

7. Riwayat kesehatan
a. Riwayat sistemik yang pernah/ sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah/ sedang menderita penyakit menular seperti Hepatitis,
HIV/AIDS, TBC.
b. Riwayat yang pernah/ sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
Hipertensi,DM,Jantung,Paru dan Asma.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada keturunan kembar
d. Kebiasaan – kebiasaan
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah minum jamu – jamuan ,tidak pernah
minum – minuman keras, tidak ada pantangan minuman dan makanan saat hamil dan nifas,
tidak ada perubahan pola makan, dan ibu tidak mempunyai hewan peliharaan.

8. Riwayat hamil sekarang


a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 3 minggu. ANC di Dokter Kandungan
Frekuensi : Trimester I : 1 kali
Trimester II : 1 kali
Trimester III : 2 kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 minggu, pergerakan janin dalam
24 jam terakhir 10 kali
c. Imunisasi TT
TT 1 :Dipuskesmas
TT 2 :Dipuskesmas

9. Pola kebutuhan sehari – hari


a. Pola nutrisi
Makan Sebelum hamil Saat hamil/ 2 jam terakhir
Frekuensi : 3 x 1 hari 3 x 1 hari
Macam : Ikan dan buah Buah dan sayur
Jumlah : 1 piring Setengah piring
Keluhan : Tidak ada Agak mual
Minum : 1 gelas besar/ hari 1-2 gelas/ hari
Frekuensi : 7-8 kali/ hari 8-9 kali/ hari
Macam : Air putih Air putih dan susu
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
b. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil Saat Hamil/ 2 jam terakhir
BAB
Frekuensi : 1-2 kali/hari 1 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan Kuning Kecoklatan
Konsistensi : Lembek Lembek
Penyulit : Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi : 5-8 kali/ hari 5-8 kali/ hari
Warna : Kuning jernih Kuning jernih
Bau : Normal Normal
Penyulit : Tidak ada Tidak ada
c. Pola aktivitas
Sebelum Hamil Saat Hamil
Kegiatan sehari-hari : bekerja di rumah bekerja di rumah
Istirahat / Tidur : 7-8 jam / hari 7-8 jam/hari
Seksualitas : Frekuesi : 5 kali seminggu 3 kali seminggu
Keluhan : Tidakada Tidakada
d. Personal Hygiene
Sebelum Hamil Saat Hamil
Kebiasaan Mandi : 2 kali sehari 3 kali sehari
Gosok Gigi : 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian dalam : 2 kali sehari 3 kali sehari

10. Data Psikososial dan spiritual


a. Penerimaan ibu tentang kehamilan ini diinginkan Tidak diinginkan
b. Penerimaan ibu ,suami dan keluarga terhadap kehamilan ini : Diterima
c. Hubungan ibu dengan suami dan keluarga : Baik
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
e. Adat/ Kebiasaan yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada
f. Ketaatan beribadah : Sangat taat
g. Pemecahan masalah dalam keluarga : Diskusi
h. Pengetahuan tentang kehamilan : Baik
i. Penghasilan dalam keluarga : Cukup
j. Lingkungan yang berpengaruh : Tidak ada
k. Yang menanggung biaya ANC : Suami

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran Umum : Composmentis


c. Status Emosional : Baik
d. Tinggi Badan : 145 cm Lila : 23,5 cm
Berat Badan : Sebelum hamil : 32 kg
Sekarang : 34 kg
e. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 150 / 91 mmHg
Nadi : 138 x/ menit
Pernafasan : 21 x /menit
Suhu : 37 0C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Mata : Konjugtiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik
Mulut : Mukosa terlihat lembat, Bersih
Leher : Teraba pembesaran kelenjar tyroid
Bentuk Payudara : Simetris
Areola mammae : Hitam (pigmentasi)
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Tidak ada
b. Abdomen
Bentuk : Normal
Bekas luka : Tidak ada
Striae Gravidarum : Tidak ada
Palpasi leopold
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat ( MD : 20 cm)
Leopold II : Belum teraba
Leopold III : Belum teraba
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
Kontraksi : Tidak ada
TBJ : 1.395 gram (20 – 11 x 155)
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum bagian kiri bawah perut ibu
Frekuensi 140 x/menit
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflkes patella : Kanan dan kiri positif
Kuku : Bersih tidak pucat
Ketuk Costavertebra : Kanan dan kiri positif
c. Genetalia Luar
Tanda Chadwich : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar Bartholoni : Tidak ada
Pengeluaran : Ada pengeluaran lendir darah
d. Anus
Hemoroid : Tidak ada

e. Pemeriksaan Panggul Luar (bila perlu)


Distansia spinarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Distansia kristarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Boudelogue : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lingkar Panggul : Tidak dilakukan pemeriksaan
f. Pemeriksaan Dalam
Keadaan vagina : Normal
Arah serviks : Posterior
Pendataran serviks : Normal
Pembukaan serviks : 10 cm
Presentasi : Kepala
Posisi titik penunjuk : Ubun ubun belakang
Penurunan Kepala :1/5
Air ketuban : Negative
Keadaan panggul dalam
Promontorium : Tidak teraba
Spina isciadika : Tidak teraba
Lengkung sakrum : Teraba Cekung
Arkus pubis dan os pubis : Tidak dilakukan pemeriksaan
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Hemoglobin : 9,2 gr/dl
2) Golongan Darah :A
3) USG :-
4) Protein Urine : - (negatif)
5) Glukosa Urine : - (negatif)

C. Assesment
1. Diagnose Kebidanan : Ny.N Umur 34 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan
20 Minggu Inpartu Kala II Fase Aktif Janin Tunggal Hidup
Intra Uteri Dengan Hpertiroid dan Covid Reaktif IgG
a. Masalah : Persalinan preterm , hipertiroid dan reaktif IgG
b. Kebutuhan : Pertolongan Persalinan Preterm
2. Diagnose Potensial :
a. Masalah potensial : BBLR
b. Kebutuhan :
3. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien
a. Mandiri : Persiapan persalinan
b. Kolaborasi : Konseling dengan Dr.SPOG
c. Merujuk : RS. Murjani
D. Planning
Tanggal : 06 Februari 2020 Jam : 23.00 WIB

1. Menjalin Komunikasi yang efektif dan hubungan baik dengan ibu


“Komunikasi yang efektif dan hubungan baik sudah terjalin”
2. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik, yaitu :
Pembukaan           : 10 cm (lengkap)
Kontraksi uterus   : Baik ( 5 x 55 detik dalam 10 menit)
TTV    :
TD        : 150/91 mmHg
Suhu             : 37 º C
Nadi               : 136 x/menit
Respirasi         : 21 x/menit
Dan ibu sudah masuk dalam persalinan.
“  Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan "
3. Menyiapkan alat partus seperti bak instrument, klemtali pusat, gunting tali pusat, gunting tali
pusat, gunting episiotomy, setengah koher, obat-obatan seperti oxytoxin,metilergometrin,
pronagesataucygest, perlengkapan ibu dan bayi seperti selimut, pembalut, bedong,dan alat
resusitasi bayi
“ Alat partus, obat, perlengkapan ibu dan bayi sudah disiapkan “
4. Ibu menghadirkan suami saat bersalin
5. Mengatur Posisi ibu M.W. Robert
6. Melakukan pertolongan persalinan sesuai langkah 60 APN :
1. Mengamati tanda dan gejala persalinan
a. Ibu mempunyai keiginan untuk meneran.
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan atau vaginanya.
c. Perineum menonjol.
d. Vulva vagina dan spingter anal membuka.
2. Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat obat anesensial siap digunakan. Mematahkan
ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus
set.
3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih (APD level 2).
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua tangan dengan
sabun dan air mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai atau
pribadi yang bersih.
5. Memakai satu sarung DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
6. Mengisap oksitosin10 unit kedalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan
disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakan kembali di partus set atau wadah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengontaminasi tabung suntik).
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan kebelakang
dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi.
Jika mulut vagina, perineum, atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya
dengan seksama dengan cara menyeka dari depan kebelakang. Membuang kapas atau kassa
yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi).
8. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan
pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam
keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan.
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk memastikan
bahwa DJJ dalam batas normal (100-180 kali/menit).
a. Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
b. Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ, dalam semua hasil-hasil
penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
11.Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.Membantu ibu berada
dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
a. Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan
pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
b. Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan
memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada
HIS, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13.Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :
a. Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
b. Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
c. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya (tidak maminta
ibu berbaring terlentang).
d. Menganjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.
e. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu.
f. Menganjurkan asupan cairan per oral.
g. Menilai DJJ setiap 5 menit.
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120
menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1jam) untuk ibu multipara,
merujuk segera. Jika ibu tidak mempunyai keinginan meneran.
i. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang aman. Jika
ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada
puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat diantara kontraksi.
j. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belumakan terjadi segera setelah 60 menit
meneran, merujuk ibu dengan segera.
18.Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepalabayi, biarkan kepala keluar
perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat
kepala lahir.
19.Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang
bersih.
20.Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
a. Jika tali pusat melilit janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan
memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya bahu
22.Setelah kepala melakukan putaran paksil uar, tempat kan kedua tangan di masing-masing
sisi muka bayi. Menganjur kan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan
lembut menariknya kearah bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah luar untuk
melahirkan bahu posterior.
23.Setelah kedua bahu di lahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di
bawah kearah perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan tersebut.
Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan
bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian
atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24.Setelah tubuh dari , menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung kearah
kaki bayi untuk menyangganya saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi
dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
25.Menilai bayi selintas dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan bayi di atas
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat
terlalu pendek, meletak kan bayi di tempat yang memungkin kan). Bila bayi mengalami
asfiksia, lakukan resusitasi.
26.Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan kontak kulit ibu-
bayi.
CATATAN PERKEMBANGAN KALA III

Hari/Tanggal : 06 Februari 2020 Jam : 23.10 WIB

S : Ibu mengatakan bahagia bayinya lahir


Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules

O : Pemeriksaan umum
Bayi Lahir Spontan jam 03.15 WIB , Jenis Kelamin Perempuan, menangis kuat, kulit
kemerahan.
a. TandaTanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,80C
b. Abdomen : Fundus teraba keras, TFU setinggi pusat
Genetalia : Robekan dari mukosa sampai otot perineum (derajat 2), pengeluaran
Darah ±150 cc

A : Ny. R Umur 34 tahun P2A0 dalam Kala III

P: 27.Menjepit tali pusat menggunakan klem kira kira 3 cm dari pusat bayi.
28.Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem
kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
29.Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong
tali pusat di Antara dua klem tersebut.
30.Mengeringkan bayi, menganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain
atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
31.Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk
menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32.Memberitahu kepada ibu bahwa akan disuntik
33.Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit. IM di
gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah mengaspirasi nya terlebih
dahulu.
34. Memindahkan klem pada tali pusat.
35. Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas tulang pubis, dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan men stabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan kearah bawah
pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan belakang (dorso kranial)
dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta
tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga
kontraksi berikut mulai. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang
anggota keluarga untuk melakukan rangsangan putting susu.
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah
bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus.
a. Apa bila tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati
memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan
selaput ketuban tersebut.
a. Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disin feksi tingkat tinggi atau steril
dan memeriksa vagina dan servick ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan
atau klem atau forseps disin feksiting kattinggi atau steril untuk melepaskan bagian
selaput yang tertinggal.
Pemijatan Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus, meletakkan
telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu mau pun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan selaput ketuban lengkap dan utuh.
Meletak kan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus. Jika uterus tidak
berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai.
41. Mengevaluasi ada nya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi
yang mengalami perdarahan aktif.
CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Hari/Tanggal : 06 Februari 2020 Jam : 23.00 WIB

S :Ibu mengatakan perut nya masih terasa mules


O : Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis.
a. TandaTanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,8 0C
b. Pemeriksaan Uterus
Abdomen : Fundus teraba keras, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong
Genetalia : Dilakukan penjahitan derajat 2, pengeluaran darah ± 50 cc.

A : Ny. R Umur 34 tahun P2A0 dalam Kala IV

P : 42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.


43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %
membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkan dengan kain yang bersih dan kering.
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan
disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang bersebrangan dengan simpul mati
yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan dan meletakkanya kedalam larutan klorin 0,5 %.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kain nya bersih atau kering.
48. Melakukkan rujukkan. Tetap menggunakkan APD lengkap.
49. Mendekontaminasi daerah yang di gunakan untuk melahir kan dengan larutan klorin 0,5
% dan membilas dengan air bersih.
50. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 %, membalikkan bagian
dalam keluar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
51. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
52. Melengkapi patograf (halaman depan dan belakang) (Sarwono, 2010).

Anda mungkin juga menyukai