PKN20 Adnan
PKN20 Adnan
NIM : 200507501014
SOAL!
JAWABAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi pendidikan moral bangsa, membentuk
warga negara yang cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan
mengembangkan cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa. Adapun tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan,
menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para
generasi muda penerus bangsa.
2. Berikut ini beberapa pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli Soedijarto
pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang bertujuan membantu peserta didik agar
menjadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu
membangun sistem politik yang demokratis.
• Merphin Panjaitan
Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah pendidikan demokrasi, yang memiliki tujuan dalam
mendidik generasi penerus jadi warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif
melalui pendidikan yang berbasis dialogial.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dengan manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisasi sosial,
ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.
• Azyumardi Azra
Pendidikan Kewarganegaraan belajar dan juga mengkaji serta membahas segala sesuatu mengenai
pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, penegakan hukum, hak dan kewajiban warga
negara serta demokrasi. Secara substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk
membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi .
• Kerr
• Permendikbud
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) No. 22 Tahun 2006 mengenai standar isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang berbasis untuk membentuk warga negara lebih memahami serta dapat
melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi menjadi seorang
warga negara yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan, sebagai mana berdasar pada
lokasi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
• Samsuri
Samsuri (2011: 28) berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat diartikan sebuah cara
untuk mempersiapkan penerus bangsa demi menjadi seorang warga negara yang memiliki
kecakapan, dan pengetahuan serta nilai-nilai yang guna membantu aktif di dalam masyarakat.
• Zamroni
Salah seorang anggota Tim ICCE (2005: 7), Zamroni menyatakan: “Pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga berpikir dan bertindak demokratis, melalui aktivitas
menanamkan kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat ”.
• Soemantri
Pemahaman lainnya yang berkenaan dengan pengertian pendidikan kewarganegaraan yang
diutarakan oleh Soemantri (2001: 154) adalah sebuah usaha yang dilakukan guna memberikan
siswa sebuah pengetahuan dan kemampuan dasar mengenai hubungan antara warga negara
dengan negara dan juga pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bentuk-bentuk usaha
pembelaan negara diamanatkan di dalam UUD 1945 dan juga Pancasila.
3. Judul:15 guru mundur orang tua murid dan siswa datangi DPRD .
Kasus pendidikan di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia (CSI) Kulonprogo terus bergulir. Setelah
15 guru dan tenaga pendidikan mundur, sekira 24 siswa didampingi orangtuanya, Rabu (25/9/2013)
siang mendatangi gedung DPRD.
Mereka mengadukan permasalahan di sekolah yang cukup komplek, yang membuat kondisi belajar
tidak kondusif.
Salah seorang siswa, Krisna Adiarta, mengatakan sejak Senin (23/9) para siswa ini tidak mendapatkan
pelajaran pasca mundurnya para guru mereka. Tak hanya itu, beberapa guru yang ada juga
disampaikan tidak kompeten dengan bidan yang diajarinya.
Menurut mereka, di sekolahnya, fasilitas pendidikan cukup minim. Salah satunya laboratorium untuk
belajar prakltek para siswa. Padahal empat bulan lagi mereka harus melakukan praktek industri
“Kalau lab saja tidak ada, bagaimana kami nanti bisa melaksanakan PI,” ujar Krisna.
Karena keterbatasan prasarana ini, anak-anak pernah diajak praktek menggunakan tepung. Bahkan
pernah juga praktik menggunakan pasir. Hal ini cukup ironis, karena nantinya yang akan mereka hadapi
adalah manusia.
“Praktek kita itu nanti dengan manusia, kalau praktek dengan pasir apa ini tidak bahaya,” terangnya.
“Kalau lab saja tidak ada, bagaimana kami nanti bisa melaksanakan PI,” ujar Krisna.
Karena keterbatasan prasarana ini, anak-anak pernah diajak praktek menggunakan tepung. Bahkan
pernah juga praktik menggunakan pasir. Hal ini cukup ironis, karena nantinya yang akan mereka hadapi
adalah manusia.
“Praktek kita itu nanti dengan manusia, kalau praktek dengan pasir apa ini tidak bahaya,” terangnya.