Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANDIKA RAMADHANI

NIM : 18313270

RANGKUMAN : DIGITAL PAYMENT

1. Apa yang dimaksud dengan digital payment


Digital Payment atau E-Paymentmerupakan pembayaran elektronik melalui sms, atau
online service seperti internet online banking. Sistem ini mengotomatisasikan beberapa
sub-sistem dimana pembayaran yang meliputi cicilan rumah, kartu kredit, berbagai
pinjaman nasabah dipermudah dengan adanya transaksi pembayaran secara online dan
internet yang merupakan salah satu interface media pembayaran. Berawal dari bitcoin
yang sebelumnya ada revolusi besar yang dilakukan oleh para ekonomo yang tidak puas
yang mengalami krisis di amerika dan juga dengan tata cara mengelola keuangan yang
dianggap system keuanganya corrupt atau memiliki kelemahan, yang dimana terjadi
peningkatan uang secara besar-besaran akhirnya terjadi collapse, dan itu membuat para
ekonom tersadar bahwa system ini tidak benar akhirnya membuat teknologi baru yang
bernama blockchain, yang tujuannya memungkingkan hubungan orang dengan orang lain
bisa langsung atau peer to peer tanpa pihak ketiga, tetapi payment tersebut terlalu mahal
atau segmented dikuasai oleh beberapa orang saja yang dianggap akan menjadi raksasa
baru dari fintech menjadi bigtech, tetapi yang perlu dicatat bahwa revolusi tersebut
sedang terjadi yang dimana akan berdampak lebih merepotkan apabila masyarakat
terlambat sebagai otoritas atau masyarakt juga terlambat masyatakat terlambat
menghadapi masalah itu, dan apabila terjadi BI akan melakukan atau sudah menyiapkan
payment system 2025, yang pertama Blue print system pembayraan Indonesia 2025
berupa visi yaitu Pendekatan Integrated, Digital Transformation, Keseimbanfan manfaat
dan resiko, dan Mementingkan National Interest di dalam Dunia yang Borderless. Dengan
visi tersebut BI membuat walking room yang mendasar, yaitu yang pertama mendorong
perbankan untuk melakukan perubahan disini berisi konsep-konsep baru digital banking
dan juga harus bisa open banking, yang ketiga memperbaiki retail payment secara
structural harus end to end dimulai dari QR Code yang di standarisasi dan Kris bahkan
unified payment interface yang kedepannya dapat digambarkan semua akan
menggunakan mobile, dan BI akan berencana mengganti mesin yang lebih cepat lagi atau
disebut BI Fast Payment (BIFAS), yang ketiga Memperbaiki Wholesale Paymeny dan
Financial Market Instrastrucutre, yang keempat membuat infrastruktur data dimana data-
data tersebut akan lebih mudah untuk diakses atau menggeser penguasaan data dari ranah
privat ke ranah public dan yang kelima Legal Reform berupa Peraturan Bank Indonesia
yang Memayungi Sistem Pembayaran. Kelima hal ini dapat dikatakan bahwa ini adalah
respon dari Bank Sentral untuk menghadapi permasalahan untuk kedepannya.

2. Bagaimana digital payment dalam pandangan Islam


Uang elektronik kian menggiurkan untuk berbelanja, dan menurut padangan islam adalah
uang elektronik kini mulai popular dikarenakan praktis dan banyak para penyedia uang
elektronik melakukan cashback dan diskon, dan uang elektronik tidak dikenakan riba
karena masih termasuk posisi dalam rangka jual beli dimanaa perusahaan dan konsumen
menyepakati peraturan-peraturan yang sudah ada dengan demikinan pembayaran melalui
uang elektronik tidak dikenakan hukum riba karena itulah sudah ada kesepaktan bahwa
ada property yang bernama uang elektronik dijadikam alat bayar dalam produsen dan
konsumen menurut Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramly.

Anda mungkin juga menyukai