Anda di halaman 1dari 8

Beton Pracetak: Definisi, Jenis, dan Keunggulannya

Dalam perkembangannya beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
Saat ini semakin banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi contohnya beton pracetak/precast
yang digunakan pada struktur suatu bangunan. Sesuai dengan namanya, beton pracetak merupakan
produk beton untuk kebutuhan konstruksi yang diproduksi secara khusus menggunakan material
beton dan cetakan press beton dengan ukuran yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan
kebutuhan aplikasi proyek konstruksi, sehingga dapat menghasilkan beton berkekuatan tinggi,
workability, durable dan sustainable.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih jauh mengenai beton pracetak, jenis, dan
keunggulan penggunaannya dalam dunia konstruksi. Selain itu, kita juga akan membahas mengenai
perbedaan beton pracetak basah dan beton pracetak kering.

Beton pracetak dibuat berdasarkan cetakan dan ukuran tertentu yang telah disesuaikan dengan
fungsi dan kebutuhan yang ada di lapangan. Untuk menciptakan sebuah beton pracetak yang kokoh
maka dibutuhkan bahan–bahan yang berkualitas dan memiliki campuran komposisi yang tepat.
Beton jenis ini dicetak dengan dibubuhi rangkaian besi sebagai penulangannya agar material beton
precetak menjadi tangguh, kuat dan dapat menahan beban yang berat. Material ini terbuat dari
berbagai macam campuran agregat dan pengikat semen. Material konstruksi yang digunakan untuk
pembuatan beton pracetak memiliki performa tinggi dan memberikan manfaat yang cukup signifikan
dalam hal kualitas, desain, konstruksi, kekuatan, keselamatan dan sustainable.

Jenis-Jenis Beton Precast/Pracetak
Bicara mengenai jenis beton precetak sebenarnya sangat variatif, dilihat dari kebutuhan konstruksi.
Beberapa jenis-jenis produk beton pracetak yang biasa dipakai antara lain:

 Pagar panel beton (kolom dan panelnya)


Pagar Panel Beton

Pagar panel beton adalah balok berbentuk persegi panjang yang disusun secara vertikal dan
diperkuat dengan penyangga sebuah kolom. Penggunaan beton sebagai pagar panel sering kita temui
karena dapat menghasilkan pagar yang tahan lama dan juga kokoh. Susunan yang digunakan pada
pagar panel juga dipercaya mampu mempertahankan kondisinya dalam waktu lama. Pagar panel
beton ini berfungsi sebagai pembatas atau pelindung suatu area dari gangguan luar.

 Beton Barrier (untuk sarana transporatasi, parkir dll)

Beton Barrier

Road barrier beton adalah pembatas jalan yang terbuat dari elemen komposit beton terdiri dari besi
sebagai rangkaiannya yang dicor dengan bahan beton. Proses pembuatan setiap balok road barrier
beton adalah dengan cara dicetak menggunakan alat cetakan khusus, sehingga ukuran antara satu
dengan yang lain seragam dengan presisi yang tinggi. Hal ini akan mempermudah saat melakukan
pemasangan dan mampu untuk mencapai ketepatan yang diinginkan.
 U-Ditch dan tutupnya (untuk urusan proyek pengairan, selokan, got, drainase maupun irigasi)

U-ditch

U-ditch merupakan sebuah kanal, biasanya digunakan untuk kanal saluran air ataupun irigasi. Fungsi
utamanya adalah sebagai saluran air yang mampu membawa atau mengalirkan air serta dapat
meresapkan sebagian air hujan ke dalam tanah. Ukuran U ditch bervariasi, tergantung dari fungsi
serta besar debit air yang akan dialirkan.
Bentuk dari saluran ini adalah terbuka (seperti huruf U), sehingga biasanya dipakai untuk membuat
saluran terbuka di pinggir jalan, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat juga ditutup. U ditch
memiliki cover yang dapat digunakan untuk membuat saluran tertutup dengan nama cover u ditch
dan memiliki ukuran panjang separuh dari ukuran u ditch.
 Box Culvert (untuk gorong-gorong dengan bentuk kotak, jembatan, ducting dll)

Box culvert

Fungsi box culvert sama dengan u ditch, yaitu sebagai saluran drainase. Bedanya, box culvert
berbentuk kotak (box), memiliki spigot dan socket sehingga tidak dapat menyerap air hujan kedalam
tanah. Hal ini dikarenakan karakteristik dari material ini yang kedap terhadap masuknya air hujan atau
eksfiltrasi.

Kelebihan box culvert adalah mampu menahan pergeseran tanah. Penggunaannya bukan hanya
sebagai saluran pembuangan air kotor di depan bangunan tetapi juga dapat digunakan sebagai
underpass, tunnel, subway, jembatan, gorong-gorong dan masih banyak lagi. Karena fungsinya
tersebut, maka kekuatan dari material ini sangat diperhitungkan, dimana kualitas jenis beton pracetak
ini harus dapat menahan beban diatasnya seperti kendaraan dan manusia. 
 Buis Beton/Pipa Beton RCP (untuk gorong-gorong dengan bentuk bulat)

Buis Beton

Serupa dengan box culvert, buis beton memiliki fungsi sebagai saluran air. Perbedaan di antara kedua
jenis beton pracetak ini yaitu pada bentuknya. Bila box culvert seuai dengan namanya berbentuk kotak
sedangkan buis beton memiliki bentuk seperti tabung silinder. Produk beton bisa disesuaikan
ukurannya dengan debit air yang akan disalurkan.
 Kanstin (untuk sarana jalan dan taman)
Kanstin

Jenis beton ini berfungsi sebagai pembatas, baik jalan maupun paving. Secara struktural, kanstin
merupakan bingkai yang dapat meningkatkan kekuatan sambungan karena berfungsi sebagai
pengunci ketika mengalami pergeseran.
Produk perkerasan ini juga dapat digunakan sebagai penanda pembeda ruang atau ketinggian.
Sebagai contoh untuk membedakan jalan kendaran bermotor dengan pejalan kaki dapat
menggunakan kanstin yang lebih tinggi; atau untuk pinggiran taman pada kawasan trotoar atau area
pejalan kaki lainnya.
 Paving block (beton untuk halaman atau lapangan, jalan gang dll)

Paving Block

Paving block adalah produk beton pracetak yang digunakan sebagai penutup tanah. Kelebihan dari
paving beton pracetak adalah lebih tahan lama karena memiliki tingkat menahan beban yang lebih
tinggi. Hal tersebut menyebabkan paving block dinilai murah dari sisi maintenance. Yang perlu
diperhatikan adalah pada saat pemasangan adalah perlakuan untuk memadatkan tanah. Apabila
proses ini dilakukan dengan baik, maka kekuatan kompresi paving block dan sambungan antar paving
semakin kuat. Beton jenis ini juga dapat dicetak dengan bermacam-macam bentuk dan warna,
sehingga memiliki nilai estetika yang tinggi dan tidak perlu untuk dicat.

 Grass block 
Grass Block

Istilah Grass Block merupakan bahan bangunan yang berfungsi untuk perkerasan jalan, area parkir,
taman, carpot rumah, dan lain sebagainya. Sesuai dengan namanya,grass block memiliki rongga
sehingga dapat ditanami rumput. Hampir sama fungsinya dengan Paving Block. Kelebihan lainnya, air
hujan dapat dengan mudah terserap ke dalam tanah. Grass block dikenal juga sebagai paving rumput
 Bata ringan

Bata Ringan

Bata ringan merupakan jenis beton pracetak yang fungsinya sama dengan batu bata merah untuk
membuat dinding. Dari luar, material bahan baku bata ringan menyerupai beton pada umumnya tetapi
bobotnya lebih ringan. Permukaannya pun halus dan bentuknya pun seragam.

Baca juga: Daftar Merek Bata Ringan Pilihan


Klasifikasi Mutu SNI Beton Pracetak
Mutu dalam beton merupakan pertanda dari kualitas atau kekuatan karakteristik beton yang
ditunjukkan dengan satuan angka dan huruf K, FC dan lain – lainnya. Namun satuan yang sering
digunakan khususnya di Indonesia adalah satuan K. Mutu beton K adalah kuat tekan karakterisitik
beton untuk per cm2.
Selain mutu, beton pracetak ini harus dijaga dan dirawat dengan baik sesuai dengan standar yang
berlaku. Proses perawatan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga kadar air dalam beton supaya
kualitasnya tetap terjaga dan mutunya terjamin dengan baik. Proses ini dilakukan dengan berbagai
cara, mulai dari penyiraman permukaan beton, pembungkusan dengan karung basah, steam curing,
dan handling. Begitu beton sudah mencapai umur perawatan dan siap untuk digunakan, beton ini
kemudian dikirim ke lokasi konstruksi untuk dipasang.

Kualitas dan mutu beton pracetak dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari K-100 sampai K-500.
Angka 100-500 menunjukan berat yaitu Kg (kilogram). Maka arti dari mutu beton K-100 yaitu
mempunyai minimum kekuatan beton 100 Kg/cm2.

Menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), mutu beton pracetak pun dibagi menjadi III
kelas, dari mulai K-100 hingga K-500. Pengelompokan pada mutu-mutu beton pracetak yaitu sebagai
berikut :
1. Beton Kelas I : K-100 K-125 K-150 K-175 dan K-200
2. Beton Kelas II : K-225, K-250, dan K-275
3. Beton Kelas III : K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500.
Untuk Beton kelas I biasa digunakan bukan untuk pekerjaan struktur seperti jalan, pondasi, kolom dll.
Sedangkan untuk Beton kelas III adalah beton khusus yang biasanya digunakan untuk menahan
beban yang lebih berat. Penggunaan beton kelas III biasanya untuk area parkir truck tronton, saluran
air beton, dan landasan pesawat.

Itulah sekilas rangkuman mengenai kualitas dan mutu pada beton yang barangkali berguna untuk
memperluas pengetahuan kita seputar produk beton. Tujuannya agar bisa dijadikan acuan dalam
memilih beton dengan berbagai macam kualitas dan mutunya sesuai kebutuhan yang akan
digunakan. 
Kelebihan dan Kekurangan Beton Precast
Dalam pemanfaatannya di dunia konstruksi, beton fabrikasi (precast) memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sebagai praktisi desain dan konstruksi Anda wajib mengetahui kelebihan dan
kekurangan beton precast. Sehingga dapat melakukan pertimbangan yang matang, metode mana
yang akan dipilih dalam proyek konstruksi yang akan Anda kerjakan.

Berikut adalah beberapa keunggulan yang menjadikannya sebagai pilihan dalam proses konstruksi:

1. Bentuk panel beton yang variatif

Bentuk panel beton yang dihasilkan dapat mengikuti desain yang diinginkan. Beton pracetak dapat
dicetak menjadi berbagai bentuk sesuai keinginan dan kebutuhan. Terutama untuk bentukan
lengkung yang sulit didapatkan dengan proses cor di tempat. Selain bentuk lengkung, beberapa detail
arsitektural, seperti fasad bangunan, yang memiliki potongan-potongan unik dapat dengan mudah
diwujudkan melalui beton precast.

2. Pemasangan yang mudah

Praktis dan efisien dalam pengaplikasiannya, dimana beton ini hanya tinggal dipasang pada bagian
yang dibutuhkan. Karena memiliki bentuk yang presisi, hal itu akan mempermudah pemasangan tiap
panel. Selain itu, akan menjadi mudah bagi arsitek atau kontraktor karena tidak ada celah diantara
panel beton yang tersambung. Apabila ingin menambah volume bangunan, para pekerja bangunan
hanya perlu menambahkan panel beton, baik secara vertikal maupun horisontal.

3. Panel beton memiliki kualitas yang sesuai standar dan seragam


Kualitas dan kekuatan beton yang lebih baik dan seragam menjadikan beton pracetak ini cocok
menjadi pilihan material konstruksi. Selain itu, beton memiliki mutu yang sesuai standar.
Beton precast dicetak menggunakan alat berteknologi canggih yang dapat mengatur komposisi dan
kekuatan beton sedemikian rupa sehingga menjadi akurat dan presisi. Hal ini berbeda dengan
pengolahan beton manual, dimana komposisi yang diatur oleh pekerja dapat mengalami kesalahan
apabila takaran tidak tepat.

4. Tidak tergantung cuaca

Kelebihan dan kekurangan beton precast dibanding beton cor di tempat cukup banyak, namun
sepertinya kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya. Tidak seperti beton ready mix, beton
precast tidak tergantung dengan cuaca.

Keterlambatan distribusi ready mix membuat beton mengalami pematangan di dalam molen,
sehingga pada saat penuangan beton bisa mengalami kepadatan atau mengental. Jika diberi air
untuk mengurangi kekentalan, maka beton akan lecak dan dapat mengurangi mutu beton. Terlebih
jika cuaca tidak mendukung seperti terlalu panas ataupun hujan maka dapat mengganggu proses
curing.

5. Lebih hemat waktu dan biaya

Tidak perlu menunggu kematangan beton Setelah proses pendistribusian panel dari pabrik ke lokasi
pembangunan maka dapat langsung dilakukan proses pemasangan bangunan. Selain itu,
penggunaan beton pracetak sudah barang tentu dapat menghemat biaya dalam memeproyeksikan
sebuah pekerjaan konstruksi.

6. Mampu mengurangi polusi

Ramah lingkungan dan tidak menimbulkan limbah pada lokasi konstruksi. Panel beton juga bersih
tidak berpolusi karena tidak adanya bahan baku yang ada di lapangan, maka debu-debu yang
biasanya bertebaran di area pembangunan tidak terjadi.

7. Dapat diberikan bahan tambahan

Pada pembuatan panel, zat yang ditambahkan bisa bermacam-macam seperti zat warna. Beton dapat
diberikan warna, bahkan dapat juga didesain warna-warni sesuai dengan fasad yang diinginkan.
Penggunaan warna juga dapat digunakan selayaknya stempel, contohnya yaitu panel dapat diberi
gambar-gambar seperti nama perusahaan dengan perbedaan warna.

Bahan tambahan lain yang dapat diaplikasikan adalah titanium dioxide yang akan memberikan efek
hasil beton yang berwarna putih dan melapisi beton, sehingga debu dan partikel sampah yang lain
dapat hilang dengan sendiri terhapus oleh hujan.

Segala sesuatu yang didesain oleh manusia selalu memiliki kekurangan, termasuk beton pracetak.
Berikut ini kekurangan beton pracetak antara lain sebagai berikut:

1. Tidak menjangkau semua tempat

Volume panel untuk bangunan yang besar tidak dapat didistribusikan jika jalan atau area site terlalu
sempit, karena akan mempersulit pengangkutan panel beton ke lokasi pembangunan. Untuk lokasi
yang terisolir, cara satu-satunya yang paling memungkinkan hanya dengan cara pengecoran beton in
situ atau cor ditempat.
2. Butuh biaya tambahan untuk pendistribusian beton

Biasanya butuh biaya tambahan untuk mengangkut beton pracetak, apalagi jika letak pabrik beton
pracetak dengan lokasi proyek jaraknya cukup jauh. Oleh karena itu, Anda harus juga
mempertimbangkan biaya pendistribusian panel beton pracetak.

Perbedaan Beton Pracetak Kering dan Pracetak Basah


Selain jenis beton pracetak yang telah disebutkan di atas. Secara garis besar, beton pracetak dibagi
menjadi dua, yaitu pracetak kering dan pracetak basah yang memiliki kekhususan masing-masing.
Berikut adalah beberapa perbedaan dari pracetak kering dan pracetak basah sesuai dengan
kategorinya, yakni berdasarkan fungsi, sambungan, dan penggunaannya:

1. Fungsi

Beton pracetak kering berfungsi untuk membantu proses pemadatan agar lebih efisien sehingga
mampu meningkatkan output yang dihasilkan. Sedangkan pracetak basah berfungsi untuk
pengurangan air dalam jumlah besar, sehingga beton yang dihasilkan memiliki kekuatan dan kinerja
yang baik.

2. Sambungan

Sambungan pracetak kering dilakukan dengan menggunakan komponen-komponen seperti plat besi,
yang kemudian dihubungkan menggunakan baut atau las. Sedangkan sambungan pracetak basah
dilakukan dengan cara mengecor di tempat atau grouting, yang memanfaatkan kekuatan dari beton itu
sendiri.

3. Penggunaan

Pracetak kering biasanya digunakan untuk produk beton yang menggunakan mesin percetakan
instan, seperti paving blok, kanstin beton untuk trotoar, buis beton, dan lain sebagainya. Sedangkan
pracetak basah digunakan pada beton yang membutuhkan kekuatan awal dan kinerja tinggi, serta
memiliki kapasitas pengurangan air yang besar. Contoh penggunaan beton precast basah adalah
pada produk box culvert precast, pagar beton precast, dan u-ditch beton.

Demikianlah pembahasan mengenai beton pracetak, mulai dari pengertian, keunggulan, hingga
perbedaan pracetak kering dan pracetak basah. Adanya beton jenis ini tentunya sangat membantu
dalam proses konstruksi, meskipun tidak mengecilkan peranan beton konvensional yang juga
memiliki berbagai keunggulan.

Anda mungkin juga menyukai