Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL 1
SPESIFIKASI UMUM

A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan Baru PKM
Laulalang Tahun Anggaran 2019 di Desa Laulalang Kec. ToliToli Utara. Termasuk
dalam pekerjaan ini adalah mendatangkan segala bahan bangunan, peralatan
,dan tenaga kerja serta pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata ada kaitannya
dengan pekerjaan ini

B. Persyaratan dan Peraturan


Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan teknik yang tertera dalam persyaratan Normalisasi
Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SSI), Peraturan Nasional maupun
peraturan setempat lain yang berlaku atas jenis bahan tersebut.

C. Merek Dagang
Merek-merek dagangan untuk bahan-bahan tertentu yang disebut dalam
persyaratan teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan
dalam hal bentuk, modal mutu, jenis dan sebagainya. Sehingga tidak diartikan
sebagai persyaratan merek yang mengikat. Pemborong dapat mengusulkan
merek dagang lain yang setaraf (sekualitas) setelah mendapatkan persetujuan
dari Direksi.
Dalam hal yang disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan
yang sama, maka pemborong diwajibkan untuk menyediakan salah satu sesuai
dengan persetujuan Direksi.

D. Situasi
Pemborong wajib meneliti situasi terutama keadaan tanah bangunan,sifat dan
luasnya pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga penawaran,kelalaian dan
ketidaktelitian pemborong dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.

E. Ukuran
Ukuran/satuan yang digunakan semuanya dinyatakan dalam matriks, kecuali
untuk pekerjaan/bahan-bahan tertentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.

PASAL 2
SYARAT-SYARAT MATERIAL
A. Air
1 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
Tidak diperkenankan menggunakan air yang mengandung minyak asam alkali
garam-garam organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu
bahan atau merusak bangunan.

B. Sirtu
Sirtu untuk pengurukan harus bersih dan keras. pasir laut dapat digunakan
dengan syarat-syarat harus dicuci dahulu dengan memenuhi syarat-syarat
dalam PUBI – 1970/NI-3

C. Pasir Pasang
1. Pasir untuk pasangan,plesteran harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBI-1971 /NI-2 yaitu butir-butir harus tajam dan keras,
tidak dapat dihancurkan dengan jari.
2. Kadar Lumpur tidak boleh melebihi 5 %
3. Pasir laut tidak boleh digunakan.

D. Pasir beton
1. Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI/NI-3
2. Butir-butir tajam,keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jaridan
pengaruh cuaca.
3. Kadar Lumpur tidak boleh lebih 5%
4. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.

E. Batu kali
1. Batu gunung/batu kali harus keras padat dan tidak boleh mengandung
tanah.
2. Tidak diperkenankan menggunakan batu karang.

F. Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus baru, dengan pembakaran yang cukup
sehingga masak, keras, kering dan tidak mudah patah. Jika diketuk
menimbulkan suara nyaring. Ukuran yang dianjurkan adalah 5 cm x 11 cm x 23
cm dengan toleransi 0,5 cm.

G. Kerikil /batu pecah/Chipping


1. Kerikil/batu pecah./chipping untuk beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI – 1971/NI -2 atau PUBI -1970 /NI_3
2. Kerikil/batu pecah/chipping tidak boleh mengadung Lumpur lebih dari 1
%
H. Portland Cement
1. Yang digunakan adalah terdiri dari berbagai jenis merk dan mutu baik atas
persetujuan direksi dan ditetapkan harus memakai produk lokal.
Semen yang tidak boleh digunakan adalah :
 Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
 Kantong zaknya telah sobek

2 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
 Semen yang tertumpah
 Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah
bermalam
 Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari

Keamanan/tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa


sehingga bebas dari kelembaban lantai atau percikan air.

I. Baja Ringan
1. Baja Ringan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PPKI-1961

J. Baja Tulang Beton dan Kawat Beton.


1. Jenis baja tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang sudah
dikenal dan yang berbentuk batang polos atau batang-batang yang berprofil

2. Baja Polos harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI-


1970/NI-3.

3. Mutu tulangan baja yang dipakai misalnya U-24 tergantung yang


ditentukan dalam bestek ini / gambar kerja. Dimana U –24 untuk semua
tulangan pokok pondasi telapak, sloef, kolom balok dan ring balok.

K. Bahan Pembantu ( Admixture)


Untuk memperbaiki mutu beton, sifat - sifat pekerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan ataupun maksud - maksud lain, dapat dipakai bahan - bahan
pembantu, dengan biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh
Pemborong. Bahan pembantu yang digunakan dapat berupa jenis asam
"Hydroxilated Carbonyxilic" atau sejenis "Lignin - Sulfonate" yang tidak
mengandung Calcium Chlorida. Bahan pembantu yang digunakan harus
berkualitas baik dan dapat diterima oleh Direksi / Pengawas dan
penggunaannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada
PBI-1971, NI-2.

PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Pembersihan Lapangan
1. Sebelum pengukuran dimulai lokasi pekerjaan proyek harus dibersihkan
dari sisa-sisa bangunan, rumput, semak, akar pohon tanah, humus dan
segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu pekerjaan.

2. Tanah-tanah yang berbukit harus diratakan, tanah humus pada


permukiaan tanah garis bangunan harus dikupas, dan tanah kupasan harus

3 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
dibuang keluar lokasi Pekerjaan.

3. Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan gambar, dan Kontraktor


pada daerah bangunan sampai minimum 1 meter dari dinding
bangunan.

4. Jika pada halaman Pekerjaan terdapat konstruksi atau utilitas yang


masih berfungsi seperti pipa-pipa, kabel-kabel, tiang-tiang listrik yang ada
dibawah atau diatas tanah, Kontraktor harus melindungi jangan sampai
terjadi kerusakan selama pelaksanaan.

5. Apabila untuk pelaksanaan Pekerjaan ini diperlukan kendaraan atau


peralatan-peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang
pelaksanaan, maka hal ini menjadi kewajiban Kontraktor untuk
menyediakannya dan seluruh biaya yang timbul menjadi beban dan
kewajiban Kontraktor.

B. Pengukuran
1. Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tapak
proyek dengan teliti, dengan disaksikan oleh pengawas lapangan untuk
mengetahui batas-batas tapak, peil / ketinggian tanah, letak pohon- pohon
dan bangunan yang tidak akan dibongkar (Jika ada) dengan menggunakan
alat-alat sesuai kebutuhan.

2. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan


sebenarnya maka pengawas lapangan akan mengeluarkan keputusannya
tentang hal tersebut. Dan pemborong wajib melakukan penggambaran
kembali tapak proyek lengkap dengan keterangan mengenai peil /
ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon dan sebagainya.

3. Peil nol (± 0,00) ditetapkan sesuai gambar dan dilapangan disesuaikan


kondisi bangunan yang sudah ada dan keinginan pada waktu rencana awal
pelaksanaan dicantumkan di dalam berita acara peninjauan lapangan.

4. Kontraktor diwajibkan membuat tanda tetap untuk ukuran peil nol


diatas patok yang kuat, dan memeliharanya selama waktu pekerjaan
berlangsung dan patok tersebut telah disetujui oleh direksi.

5. Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.

6. Ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda harus segera
dilaporkan kepada pengawas lapangan.

7. Apabila dianggap perlu pengawas lapangan berhak memerintah kepada


pemborong untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran sesuatu bagian

4 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
pekerjaan.

8. Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku lebih


terjamin dan diperhatikan ketelitian yang sebenarnya dengan
menggunakan alat ukur.

9. Pengambilan dan pemakaian ukuran–ukuran yang keliru adalah menjadi


tanggung jawab pemborong.

C. Pembuatan Tugu Patokan Dasar

1. Letak tugu patokan dasar (bench mark) ditentukan oleh pengawas


lapangan dan dibuat oleh pemborong.

2. Terbuat dari kayu tertanam kuat sedalam 50 centimeter kedalam tanah


dengan bagian yang muncul diatas muka tanah secukupnya dan dibuat
sedikit 3 buah patok dalam satu unit bangunan.

3. Pada tugu patokan dasar dicantumkan letak peil lebih kurang 0,00
setinggi dengan permukaan bangunan yang telah ada.

D. Pengadaan Utilitas
1. Pemborong harus mengadakan sumber Air bersih untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, termasuk pompa dan reservoir/bak air
berukuran sekurang-kurangnya 600 liter yang senantiasa terisi penuh.
2. Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang merusak.
3. Pemborong harus mengadakan fasilitas listrik dengan daya sekurang-
kurangnya 1 (satu) KVA yang berasal dari PLN atau generator.
4. Pemborong harus membuat saluran pembuangan air hujan, wadah
septictank sementara dan lampu – lampu penerang.

E. Pengadaan Direksi Keet


1. Kontraktor harus membuat Direksi Keet (kantor direksi) yang berukuran 4 x
6 m dari bahan-bahan yang sederhana, lantai papan/dicor semen dan dapat
dikunci dengan baik.
2. Kantor Direksi tersebut dilengkapi dengan mela tulis, kursi termasuk untuk
persiapan rapat berkala, tempat menempel gambar, papan tulis (white
board), kalender dan kotak obat-obatan serta lainnya yang dianggap
perlu.
3. Untuk menampung tenaga kerja dan penyimpanan bahan-bahan
material yang diperlukan, Kontraktor harus membuat barak kerja dan
gudang material yang memenuhi syarat, dapat dikunci dan
perletakannya mengikuti petunjuk Direksi.
4. Kantor Direksi, Barak kerja dan gudang material tersebut pengadaan dan
pembongkarannya menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor, dan
selanjutnya Kantor Direksi, barak kerja dan gudang material serta

5 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
perlengkapan direksi keet menjadi milik Kontraktor.
5. Kantor direksi, barak kerja dan gudang material tidak dibenarkan
dibongkar sebelum Pekerjaan selesai, terkecuali atas perintah Pemimpin
Kegiatan/Direksi.
6. Kontraktor harus membuat papan nama Kegiatan dari bahan
vinyl/tripleks atau sejenisnya yang mencantumkan informasi proyek.

F. Foto – Foto Dokumen Berkala


Kontraktor harus memperhitungkan biaya dokumentasi berupa foto-foto
berwarna yang diambil secara berkala dan seluruh pelaksanaan pekerjaan.

G. P3K
Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan obat-obatan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan.

H. Keamanan.
Kontraktor harus memperhitungkan biaya untuk keamanan dengan
menepatkan petugas keamanan untuk menjaga barang milik kontraktor
ataupun direksi.

I. Asuransi
Kontraktor harus memperhitungkan biaya asuransi permulaan pelaksanaan
proyek hingga selesai.

J. Pembongkaran/ pembersihan lapangan


Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembongkaran terhadap bagian-
bagian pekerjaan.
Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembersihan lapangan,
pengeluaran segala alat-alat, puing-puing serta barang-barang bekas
bongkaran dari proyek dan lain sebagainya.

K. Masa Pemeliharaan
Kontraktor harus memperhitungkan biaya masa pemeliharaan 6 (enam) Bulan
hari kelender, memperbaiki segala kerusakan dan kekurangan- kekurangan
dan bertanggung jawab atas kerusakan akibat kesalahan teknis.

PASAL 4
PEKERJAAN PEMASANGAN BOUWPLANK

A. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan Bouwplank harus kokoh dan kuat serta dipasang disekeliling
lokasi bagian yang akan dibangun terutama pada daerah pondasi, kolom utama
dan sloef.

6 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
B. Bahan
Bahan yang dipakai untuk pasangan Bouwplank menggunakan papan kayu kls
III dengan patok kayu Kls III

C. Pelaksanaan
Papan Bouwplank diserut rata pada bagian atasnya dan harus waterpass.
Pemasangan Bouwplank harus kokoh dan kuat selama pekerjaan galian
masih berlangsung.

PASAL 5
PEKERJAAN GALIAN TANAH

A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan dan untuk
drainase serta Pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan
syarat-syarat teknik ini.

B. Pelaksanaan
a. Galian tanah pondasi dimensi minimal sama dengan gambar atau
maksimal sampai mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras
melebihi dua kali dimensi yang telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas
Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk merubah konstruksi dan
atau dimensi tanpa mengurangi kekuatan.

b. Untuk menjaga keamanan Pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh


minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air menggenang, harus dipompa keluar. Untuk ini
Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.

d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi
Pekerjaan.

e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi


sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam
gambar, maka kelebihan pada galian diurug kembali dengan pasir, biaya
akibat Pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

PASAL 6
PEKERJAAN PENIMBUNAN SERTA PEMADATAN TANAH

A. Lingkup Pekerjaan
1. Timbunan kembali galian pondasi batu gunung / batu kali
2. Timbunan tanah di bawah lantai.

7 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
B. Pelaksanaan
1. Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapis demi lapis dengan
ketebalan maksimal 20 cm setiap kali penimbunan dan dipadatkan dengan
alat pemadatan berupa stamper tangan hingga didapat angka kepadatan
maksimal.

2. Tanah humus tidak diperkenankan untuk dijadikan urugan. Tanah yang


berasal dari tanah galian tidak dapat untuk maksud-maksud penambahan
(Penimbunan) harus dibuang/ditimbun ditempat yang akan ditentukan
oleh Direksi.

3. Urugan tanah harus segera dilaksanakan agar cukup waktu untuk


dipadatkan.

PASAL 7
PEKERJAAN URUGAN SIRTU

A. Lingkup Pekerjaan
1. Alas batu kosong
2. Timbunan bawah lantai
3. Alas Pasangan Tangga

B. Bahan
Sirtu yang sesuai dengan syarat-syarat teknis bahan yang disebutkan pada
pasal 2.

C. Pelaksanaan
1. Dibawah lantai,pondasi dan pasangan tangga diberi lapis urug tebal
minimal 10 cm padat.
2. Dibawah lantai bangunan diberi lapis Sirtu sesuai dengan gambar kerja
/Bestek.
3. Pemadatan timbunan Sirtu dilakukan lapis demi lapis dengan
menggunakan stemper tangan sambil disiram dengan air agar
pemadatannya berhasil baik.

PASAL 8
PEKERJAAN PASANGAN

A. Pasangan Pondasi Batu Gunung/Batu kali


1. Lingkup Pekerjaan Terdiri Atas Pondasi bangunan Utama dengan
pondasi batu gunung/kali
2. Bahan yang dipergunakan adalah Batu gunung/batu kali yang sesuai
dengan syarat teknis bahan yang disebutkan dalam pasal (2)
3. Pasir pasangan yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan/
disyaratkan pada pasal (2)

8 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
4. Pasangan batu kosong pada pondasi batu gunung harus tersusun rapi tanpa
menggunakan adukan.
5. Pondasi menggunakan adukan 1 : 5
6. Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air
tanah / air hujuan maka air harus dipompa dan tanah lumpurnya harus
dikeluarkan sampai mendapatkan hasil yang baik serta kering.
7. Pada pondasi setempat maupun menerus dimana pada bagian atas terdapat
kolom beton maka pada bagian tersebut disediakan stek-stek tulangan
kolom yang sesuai dengan besarnya kolom.

B. Pasangan Batu bata


1. semua dinding tembok bangunan yang dikerja dan lain-lain yang
ditunjuk dalam gambar kerja.
2. Bahan batu bata yang dipakai adalah bata ukuran besar atau sesuai dengan
syarat pada pasal (2)
3. Bahan semen yang digunakan adalah semen tipe I
4. Pasir pasangan yang dipakai harus sesuai dengan syarat teknis.
5. Tidak diperkenankan menggunakan air yang mengandung garam atau
bahan lain yang dapat merusak bahan tersebut.
6. Sebelum pemasangan dinding tembok maka terlebih dahulu batu merah
tersebut harus direndam dengan air sampai jenuh air.
7. Komposisi adukan adalah 1 : 4 dan 1 : 2 untuk daerah kedap air (pasangan
trasraam ).
8. Pasangan trasraam dipasang pada jalur dinding tembok dimulai dari
permukaan lantai, 0,00 sampai dengan ketinggian 20 cm dari titik 0 dan
pada dinding KM/WC setinggi 120 cm dari lantai 0,00.
9. Walaupun tidak dicantumkan pada gambar, pasangan batu bata yang
luasnya melebihi 12 m2 maka harus diperkuat dengan kolom praktis.

C. Pekerjaan Plesteran
1. Semua dinding tembok bangunan yang dikerjakan baik yang kelihatan
maupun yang tertutup dengan plafon harus diplester.
2. Pada bagian plesteran minimalis sesuai dengan gambar diberikan
penebalan kemudian diberi siar ( garis horizontal).
3. Pasir yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat teknis bahan pada pasal
(2).
4. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan maka terlebih dahulu permukaan
batu merah harus disiram dengan air sampai jenuh.
5. Komposisi adukan adalah 1 : 5, Untuk dinding dan 1 : 4 untuk plesteran
pondasi.

9 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
6. Ketebalan Plesteran minimal 15 – 20 mm
7. Bidang plesteran harus rata.
8. Beton yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran /dikerak terlebih
dahulu sebelum pekerjaan plesteran dimulai.

PASAL 9
PEKERJAAN ACIAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Kaki Pondasi
2. Semua dinding tembok yang telah diplester kecuali yang tertanam dalam
tanah dan yang akan dilapisi keramik dinding.
3. Semua permukaan beton yang telah diplester.

B. Bahan
1. Semen Portland sesuai dengan syarat teknis bahan yang disyaratkan
dalam pasal (2).
2. Kapur Acian
3. Air yang sesuai dengan syarat teknis bahan yang disyaratkan pasal (2)

C. Pelaksanaan
1. Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air dengan cara air dimasukkan
terlebih dahulu kedalam tempat yang disediakan untuk membuat acian
sampai kira-kira ¾ kapasitas tempat baru kemudian semen dimasukkan
sesuai dengan kebutuhan.
2. Untuk dinding tembok dan permukaan beton yang telah diplester
menggunakan acian yang dicampur dengan kapur dengan perbandingan
1PC : 7 Kapur.

PASAL 10
PEKERJAAN BETON BERTULANG

A. Lingkup Pekerjaan
1. Semua Pekerjaan sloof
2. Semua Kolom
3. Ring Balok

B. Bahan
1. Semen
Semua produksi yang masuk Semen tipe I

10 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
2. Pasir
Pasir beton sesuai persyaratan teknis pada pasal (2)

3. Kerikil/Split/Chipping
Kerikil/Split/chipping harus sesuai dengan persyaratn teknis pada pasal (2)
4. Air
Air harus sesuai dengan persyaratan teknis pada pasal (2)

5. Besi Penulangan
a) Besi Penulangan dari Baja Mutu U-24
b) Baja tulangan yang digunakan adalah baja baja tulangan polos atau
sesuaikan dengan mutunya,
c) Kualitas baja yang digunakan setara dengan produksi Karakatau Steel
atau produk yang telah mempunyai SNI / SII dari pemerintah
d) Baja Tulangan harus sesuai dengan perasyaratan teknis pada pasal (2).

6. Bekesting
a) Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III, kecuali
Direksi/ Pengawas menegaskan lain.
b) Menggunakan Tripleks bila perlu dengan ketebalan 3 mm dengan balok
penompang yang harus kuat.

C. Pedoman Pelaksanaan
1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI-1982)NI-3
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2)
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ( NI-5)
4. Peraturan Portland Cemen Indonesia 1972 (NI-5)
5. Petunjuk Perencanaan beton bertulang 1987
6. ASTM C – 33 “standart Spesification For Concrete Agregates
7. Peraturan Pembangunan Pemerintah setempat
8. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978
9. American Society For Testing And Material (ASTM)
10. Petunjuk dan peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh
direksi.
11. Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan kontraktor di site

D. Pelaksanaan
a. Proporsi :
1) Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karateristik K- 175
Semua Pekerjaan sloef, Semua Kolom, Balok Latai & Ring Balok
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihak Kontraktor
harus mengadakan Mix Design untuk menjadi acuan dalam
11 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
komposisi campuran.
3) Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai pada pelaksanaan,
Kontraktor harus mengambil contoh kubus untuk diadakan test
laboratorium menurut syarat-syarat PBI 1971 pasal 4.6 dan 4.7.

b. Pengecoran Beton :
1) Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari
kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton
(beton molen) dan alat pembawa (kereta) juga harus bersih.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, serta harus diperiksa
terlebih dahulu. Dimensi semua bagian beton tertera pada gambar bestek
dan detail.
Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran, Kontraktor wajib untuk
minta pertimbangan terlebih dahulu dari Direksi.
2) Ukuran diameter besi beton harus sesuai dengan ketentuan dalam
gambar. Jika suatu diameter tidak terdapat dipasaran, Kontraktor
diwajibkan membicarakan terlebih dahulu dengan Direksi.
3) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 cm
dan segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton
dipadatkan dengan penggetar (internal concrete vibrator). Kecepatan
vibrator dalam adukan harus tetap dan konstan serta
penggunaannya tidak boleh kena besi tulangan.
4) Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak
tercantum dalam Spesifikasi ini, dipakai peraturan yang termuat dalam
PBI 1971 sebagai syarat.
5) Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atas pelaksanaan
pengecoran beton dapat diberikan pada waktunya, Kontraktor
diwajibkan menyampaikan pemberitahuan tentang rencana
pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.
6) Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan
mengalami periode pengerasan sebagaimana diatur pada PBI 1971, dan
sementara itu penyiraman beton harus selalu dilaksanakan.

c. Penyambungan Beton
1) Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton diputuskan
sebelum selesai, sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang
telah mengeras, permukaan yang akan disambung harus dikasarkan dan
dibersihkan, bekisting dikencangkan kembali dan penyambungannya
menggunakan air semen atau bonding agent yang disetujui
Direksi/Pengawas.

12 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
d. Pemeliharaan Beton :
1) Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu lembab
dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau menyiraminya
dengan air secara rutin, sampai beton berumur satu minggu.
2) Pada umur sampai dengan 48 jam, beton harus dijaga dari air hujan
deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

PASAL 11
PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG

A. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan
semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah
1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk lantai kerja, lantai cor beton, rabat
beton dan lainnya yang ditentukan dalam gambar.

B. Material :
1) Pasir
Pasir terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar dan harus sesuai
dengan persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Penyimpanan
harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga bebas dari kontaminasi
dengan bahan-bahan yang dapat merusak.
2) Kerikil /batu pecah/Chipping
Kerikil/batu pecah./chipping untuk beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI – 1971/NI -2 atau PUBI -1970 /NI_3
3) Semen :
a) Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti
disyaratkan dalam pada pasal (2)
b) Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan
standard dari pabrik dan terlindung.
c) Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor harus
mengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.
4) Air
Air harus sesuai dengan persyaratan teknis pada pasal (2)
D. Pelaksanaan
1) Sebelum pengecoran dilaksanakan, alas lantai sudah diberi lapisan pasir dan
sudah dipadatkan serta harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan-
bahan lain
2) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 cm dan

13 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton dipadatkan dan
diratakan menggunakan alat perata.
3) Lantai yang sudah di cor tidak boleh dibebani hingga mencapai umur
pengeringan yang maksimal untuk menghidari permukaan menjadi tidak
rata dan mengalami keretakan.

PASAL 12
PEKERJAAN KAYU

A. Pekerjaan Rangka /Penggantung Plafon


1. Lingkup Pekerjaan
Semua Pekerjaan rangka/penggantung plafon dalam/luar sesuai dengan
gambar rencana plafon.
2. Bahan
Baja Ringan SNI 075.0,75 untuk rangka utama dan baja ringan SNI TR
45.32 untuk rangka pendukung dan penggantung.
3. Pelaksanaan
a. Sebelum Pelaksanaan Rangka Plafon terlebih dahulu diserut halus pada
bidang tempat menempel plafon.
b. Rangka Plafon dipasang harus kokoh dan tegak lurus satu sama lainnya.
c. Setiap jarak di atur menyesuaikan gambar kerja.

B. Pekerjaan Penutup Plafond


1. Lingkup Pekerjan.
Bagian - bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan penutup
plafond.
2. Bahan - bahan dan peralatan
a. Jenis Penutup Plafond yang digunakan pada pekerjaan ini adalah
Zincalum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI ).
b. Mutu Zincalum yang digunakan harus baru,dan tdak cacat – cacat
lainnya.
c. Ukuran Zincalum yang digunakan sesuai dengan ukuran hasil produksi
pabrik.
3. Pelaksanaan.
a. Semua pekerjaan penutup plafond pada bagian-bagian tertentu harus
rata dan pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi
dan tidak berongga.
b. Pemasangan dan penyetelan ramuan kap ini harus cermat, tepat dan
teliti agar mendapatkan hasil yang baik dan rapi.

14 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
C. Pekerjaan Kusen / daun Pintu dan Jendela
1. Lingkup Pekerjaan adalah semua kusen pintu dan jendela sesuai
dengan gambar kerja.

2. Bahan
Bahan yang digunakan Almunium

3. Pelaksanaan
a. Kusen pintu dan jendela harus di pasang dengan rapi
b. Bagian kusen pintu/jendela yang menempel didinding harus d pasang
di pertengahan dinding
c. Daun Pintu Panil /kaca menggunakan Almunium
d. Letak bukaan pintu disesuaikan dengan gambar rencana. masing-masing
bukaan dipasang 3 engsel.
e. Ukuran bingkai jendela sesuai gambar .Lebar dan tebal les
jendela/pintu kaca sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
pengarahan direksi teknik.

PASAL 14
PEKERJAAN KUDA - KUDA DAN LISPLANK

1. Lingkup Pekerjan.
Bagian - bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan baja ringan untuk
konstruksi Kuda - kuda/ kap, serta Gording.

2. Bahan - bahan dan peralatan


a. Jenis baja ringan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja ringan
yang berbahan baku baja berlapis zincalume atau galvanize dengan tingkat
kekakuan yang tinggi (G550 Mpa) dengan berstandar SNI 4096-2007,
ASTM A 653-02a dan As 1397-2001.
b. Mutu baja ringan yang digunakan adalah baja ringan yang tidak karat
karena perpaduan baja dengan lapisan almunium dan Zinc serta tidak
mudah terbakar.
c. Ukuran baja ringan yang digunakan untuk C-Truss 75.33.11000 dan V-reng
20.33.6000.
d. untuk Lisplank menggunakan bahan Fiber semen atau GRC yang berukuran
30 cm dengan mutu yang baik dan harus mendapat persetujuan
direksi / Pengawas.

15 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
3. Pelaksanaan.
a. Semua pekerjaan kuda-kuda / Kap dan Listplank harus rata dan pada
bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi serta memenuhi
standar keamanan konstruksi yang dipersyaratkan dan mendapat
persetujuan dari direksi pengawas.
b. Penyambungan diberi penguat berupa skrup yang dipersyaratkan untuk
konstruksi baja ringan
c. c. Sambungan-sambungan pada bagian yang mendapat gaya tekan pada
luas bidang kontak harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atas
pertimbangan Direksi/Pengawas.
d. Apabila terjadi kerusakan seperti bengkok atau bagian yang disambung
putus dan kesalahan teknis lainnya. Maka pemborong harus segera
memperbaiki dan mengganti baja ringan dengan yang baru.
e. Pemasangan dan penyetelan konstruksi baja ringan ini harus cermat, tepat
dan teliti agar mendapat hasil yang kuat dan rapi
f. Untuk pemasangan Lisplank harus di stel terlebih dahulu sambungan yang
dianggap rawan patah atau pecah sehingga pelaksanaannya di mulai dari
bawah.
g. Listplank harus dicat terlebih dahulu agar permukaannya terlihat rapi.

PASAL 15
PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
Semua Bangunan sesuai dengan gambar

2. Bahan
 Bahan yang digunakan adalah Atap Zincalum Warna atau sejenisnya
yang terbuat dari bahan dengan ketebalan minimal 0,25 mm dengan
permukaan telah di cat rapi.
 Syarat-syarat bahan sesuai spesifikasi yang dikeluarkan oleh Pabrik

3. Pelaksanaan
a) Sebelum Pemasangan harus diperhatikan spesifikasi pemasangan sesuai
gambar kerja
b) Pek. Nok harus rata, rapi serta tidak bergelombang sesuai dengan arah
atap.
c) Jarak gording dan tempat memasang sesuai dengan gambar kerja.

16 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
d) Overlap atap sesuai dengan spesifikasi pabrik.

PASAL 16
PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan
Untuk Pemasangan jendela, ventilasi dan kisi-kisi

2. Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu harus dilihat oleh direksi lapangan
b. Ukuran harus sesuai dengan gambar kerja
c. Pemasangan harus kokoh dan rapi / serta tidak goyang
d. Kaca yang dipakai tidak boleh ada tanda retak. Direksi harus meminta
kepada kontraktor untuk mengganti kaca apabila ada tanda retak pada
bagian tersebut.
e. Apabila setelah pemasangan dan kemudian timbul retak, maka kontraktor
harus mengganti dengan kaca baru.
f. Pemasangan kaca harus menyisakan ruangan sebesar kurang lebih 3 mm
pada setiap tepi untuk menampung pemuaian kaca.

PASAL 17
PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

1. Lingkup Pekerjaan
Untuk pemasangan kunci,engsel,pintu grandel pintu dan jendela

2. Bahan
a. Kunci yang digunakan merek Yale atau setaraf
b. Engsel yang digunakan adalah engsel merek Yale 3” atau setara.

3. Pelaksanaan
a. Engsel Jendela yang dipakai berjumlah 1 pasang untuk tiap lembar daun
jendela sedangkan grendel untuk ukuran 3“ atau dengan persetujuan
Direksi dipasang satu buah untuk tiap daun jendela.
b. Kait angin yang dipasang berjumlah 2 buah untuk tiap daun jendela
dengan ukuran dan model harus sesuai dengan persetujuan direksi
teknik.
c. Engsel Untuk pintu adalah engsel Ukuran 3” x 4”, sedangkan engsel engsel
jendela berukuran 2” x 3”, dengan merek yang dipakai harus dengan

17 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
persetujuan direksi.
d. Kunci pintu adalah kunci pintu dua kali putaran Direksi berhak menolak
apabila kunci yang dipakai mengalami cacat.
e. Direksi berhak meminta kontraktor untuk mengganti engsel, kait angin,
grendel, kunci dan kaca apabila ditemukan barang tersebut tidak sesuai
spesifikasi atau cacat.
f. Apabila kontraktor hendak mengganti engsel dengan merek lain, maka
material pengganti harus mendapat persetujuan dari direksi teknik.
g. Merek yang diganti tersebut mempunyai kualitas yang sama dengan merek
yang disebutkan dalam kontrak.
h. Engsel pintu menggunakan engsel ukuran minimal 3” x 4” dengan jumlah
2 buah untuk masing-masing pintu, engsel jendela yang digunakan
berukuran 2” x 3” dengan jumlah 2 buah untuk masing-masing jendela.
i. Kunci tanam yang dipakai adalah kunci dengan handel 2 slang yang
berkualitas seperti yang disebutkan dalam kontrak. Apabila kontraktor
hendak mengganti kunci dengan merek lain, maka harus dengan
persetujuan Direksi Teknik.
j. Sebelum pemasangan kontraktor harus menunjukkan contoh engsel dan
kunci kepada direksi teknik untuk diminta persetujuannya. Apabila
direksi teknik tidak menyetujuinya dengan alasan mutu maka kontraktor
harus mengganti dengan material yang baru.
k. Semua kunci dan engsel harus terpasang kuat pada rangka dan daun pintu.
Pemasangan dilakukan setelah pengecetan selesai dan tetap dijaga
kerapihan pemasangan. Direksi Teknik mengontrol pemasangan kunci
dan engsel ini dan meminta kontraktor untuk memperbaikinya apabila
pemasangan dianggap kurang kuat.

PASAL 18
PEKERJAAN KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan
Sesuai dengan gambar kerja

2. Bahan
a. Keramik Merek Asia Tile atau setara yang digunakan harus disetujui oleh
direksi lapangan setara KW. 1
b. Ukuran keramik yang digunakan untuk dinding 20 x 25 cm dengan tekstur
yang halus, dan lantai menggunakan 60 x 60 cm polos berwarna putih
tekstur halus, 20 x 20 cm anti slip/tekstur kasar untuk lantai KM/WC

18 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
berwarna biru dan 20 x 20 cm polos berwarna putih dengan tekstur halus
untuk meja beton.

3. Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan keramik harus direndam dalam air sampai jenuh.
b. Sebelum pemasangan, terlebih dahulu dilihat oleh direksi lapangan.
c. Sebelum Pemasangan lantai dilapisi pasir dengan ketebalan bervariasi
sesuai dengan gambar kerja dan perlu dibuatkan lantai kerja.
d. Adukan digunakan Campuran 1Ps : 3Pc
e. Permukaan bidang atas lantai harus rata dan rapi

PASAL 19
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material tenaga kerja dan
pengecatan tembok bagian dalam dan luar, kolom, dan plafond.

2. Material :
a. Jenis cat tembok/plafond yang digunakan adalah merk fresh atau yang
setara.
b. Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk Paragon atau yang
setara.

3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan cat Tembok/Plafond :
1) Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplamur
kemudian diamplas dengan kertas pasir sampai rata dan halus.
2) Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua)
kali sampai kelihatan rata dan cukup tebal.
3) Pengecetan tembok dan plafond pada bidang yang luas harus
menggunakan roller, sedangkan pada bidang yang sempit
menggunakan kuas dengan minimal 3 kali sapuan.
4) Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan
tembok bagian dalam, sedangkan tembok bagian luar, ditentukan
kemudian.
5) Direksi teknik berhak meminta kontraktor untuk mengulangi kembali
pekerjaan pengecetan apabila dilihat kualitas cat belum memperlihatkan

19 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
hasil yang optimal. Batasan yang optimal ditentukan oleh direksi
Teknik.

PASAL 20
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam Pekerjaan instalasi listrik ini adalah Pengadaan kabel- kabel,
stop kontak, sakelar, fitting, pipa listrik, material bantu, termasuk
pemasangannya.

2. Bahan yang dipakai :


a. Kabel-kabel yang dipakai adalah dari jenis NYA yang memenuhi standard
PLN serta berinitial LMK.
b. Stop kontak, saklar dan fitting serta peralatan listrik yang digunakan harus
buatan dalam negeri yang telah memenuhi standard PLN.
c. Lampu SL dan Pijar yang digunakan harus setara Nachi.
d. Penempatan sekering kast harus mengikuti petunjuk dalam gambar, dan
sekering kast yang dipakai adalah dari bahan ebonit.

3. Pemasangan :
a. Pemasangan instalasi listrik harus berpedoman pada Peraturan Umum
Instalasi (PUIL) 1977 yang diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia.
b. Untuk menangani Pekerjaan ini harus ditunjuk Instalatir yang telah
memiliki Surat Pengesahan Instalasi (SPI) dan Surat Izin Kerja (SIKA)
dari PLN setempat.
c. Instalasi yang terpasang harus disesuaikan tegangan yang terpasang
di area Proyek.
d. Untuk penerangan dan stop kontak biasa kabel yang digunakan adalah jenis
NYA diameter 2,5 mm atau dengan perlindungan PVC diameter 5/8” dan
dipasang inbouw.
e. Untuk semua penyambung kabel harus menggunakan terminal box atau
ditutup dengan las dop, serta ditempatkan pada kedudukan yang aman.
f. Pemasangan instalasi listrik umumnya dikerjakan sebelum plafond ditutup
dan plesteran dinding dikerjakan.
g. Pada semua stop kontak dan zekering kast harus diberi arde dengan
menggunakan kawat BC, dan khusus pengtanahan, pada zekering kast
dibagian yang tertanam kedalam tanah harus dikerjakan sampai
mendapatkan tanah yang disyaratkan, serta diberi pelindung pipa
diameter ½”.

20 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
h. Apabila Direksi Teknik ragu dengan kualitas tukang yang memasang
instalasi listrik, maka Direksi dapat meminta bantuan pengawasan kepada
PLN dengan biaya yang ditanggung oleh kontraktor.

PASAL 21
PEKERJAAN SANITAIR

1. Lingkup pekerjaan :
Termasuk dalam Pekerjaan ini adalah :
a. Sistem pemipaan air bersih
b. Sistem jaringan air kotor
c. pemasangan kran air
d. Pemasangan kloset jongkok
e. Pemasangan washtafel lengkap dengan aksesorisnya

2. Bahan yang dipakai :


a. Untuk washtafel yang menggunakan bahan yang kualitas baik dan tidak
mudah pecah serta dilengkapi kran dan pipa pembuangan.
b. Alat-alat sanitair yang digunakan adalah merk INA/KIA atau yang sejenis.
c. Kran Air Ø ½” dengan kualitas bagus dan tidak mudah patah.
d. Pipa galvanis Ø 1/2 “, Pipa PVC Ø 2 dan 3” setara Maspion.

3. Pemasangan :
a. Sistem pemipaan air bersih
1) Pipa PVC penyambungannya dilakukan dengan mengelem
menggunakan lem PVC.
2) Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan tertutup rapat,
terkecuali apabila menggunakan water moer harus dipasang
pada tempat yang mudah dicapai dan tidak tertutup oleh dinding dan
lantai.
3) Semua instalasi pipa yang terpasang sebelum ditutup harus diuji
terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kebocoran. Bila dalam
pengujian ditemukan adanya kerusakan, kebocoran atau penyumbatan,
Kontraktor harus segera mengganti/memperbaiki kerusakan tersebut,
kemudian dilakukan pengujian / pemeriksaan kembali.
4) Sumber air bersih berasal dari sumber air yang sebelumnya sudah
ada di lokasi kegiatan.

b. Sistem jaringan air kotor :


1) Pipa pembuangan air kotor dari KM menggunakan pipa PVC diameter

21 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
3” yang untuk selanjutnya dihubungkan kesaluran air kotor terdekat
sedangkan pipa pembuangan dari WC menggunakan PVC diameter
3” dan dihubungkan ke Septicktank.
2) Pemasangan pipa-pipa tersebut dibuat dengan kemiringan 2% dan
sambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan pipa serta
lem PVC.
3) Pemasangan harus dilakukan dengan baik, tertutup/tidak kelihatan.
Dalam arah mendatar, pipa-pipa tidak boleh membuat siku-siku
ditempat-tempat yang percabangan dan tiap jarak maksimum 12
meter pada pipa-pipa dibawah tanah harus dibuat bak kontrol.
4) Untuk menghindari adanya penyumbatan dikemudian hari, pada
tiap-tiap lubang pembuangan KM harus dipasang floordrain.
5) Perletakan instalasi air kotor/air buangan disesuaikan dengan gambar
rencana/detail.

c. Septictank dan Peresapan :


1. Pembuatan Septicktank disesuaikan dengan gambar detail dengan
menggunakan pasangan batu-bata kedap air adukan 1pc : 4 ps.
2. Untuk penghawaan, Septictank harus dilengkapi dengan pipa udara
berbahan galvanis diameter 2” dan sebagai penutup dibuat plat
beton bertulang adukan 1pc : 2ps : 3kr. Pada penutup Septicktank
harus dibuat lubang kontrol dilengkapi dengan handle pengangkat.
Ukuran dan perletakan disesuaikan dengan gambar rencana dan detail.
3. Sebagai penampung air dari Septicktank, dibuat peresapan dan saluran
dari septicktank keperesapan menggunakan pipa PVC diameter 4”
yang diberi lubang-lubang dengan pemasangan sesuai gambar
rencana detail.

PASAL 22
PEKERJAAN AKHIR

1. Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto-foto dokumentasi


dibuat sebelum Pekerjaan dimulai (0%), tahap Pelaksanaan hingga selesai (
25%, 50%, 75% dan 100% ), foto dokumentasi harus selalu diambil pada
posisi yang sama untuk setiap kemajuan ( Tampak depan, samping dan
belakang ) dan setiap bagian yang penting antara lain penulangan, pondasi
dan lain-lain.

2. Segera setelah pekerjaan selesai, Kontraktor berkewajiban untuk


membereskan seluruh lapangan pekerjaan yang terdiri dari :

22 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
 bekas bongkaran pekerjaan, bekas galian
 pembongkaran los kerja, bahan dan Direksi Keet,
 pembongkaran steiger,
 perbaiki kembali bagian pekerjaan yang rusak, serta penyempurnaan
seluruh pekerjaan.

3. Bahan-bahan bekas bongkaran atau berasal dari galian tanah menjadi


milik Kontraktor.

4. Barak bekas kerja, gudang bahan, kantor lapangan dan perlengkapannya,


serta perancah-perancah atau papan cetak beton menjadi milik Proyek.

PASAL 23
PENUTUP

1. Apabila dalam Spesifikasi ini tidak disebutkan hal - hal yang dipasang,
dibuat, dilaksanakan, tetapi dalam pelaksanaannya hal ini menjadi bagian dari
pekerjaan yang nyata dilaksanakan oleh kontraktor, maka harus dianggap
bagian tersebut telah dimuat dalam spesifikasi ini.
2. Pekerjaan-pekerjaan yang belum tertera dalam spesifikasi ini dapat dilihat
digambar atau dinyatakan pada saat penjelasan pekerjaan.
3. Perubahan - perubahan yang terjadi terhadap spesifikasi ini pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan akan dibuat risalah (notulen) yang merupakan lampiran
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan ini, dan adalah merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pada kontrak, dan bersifat mengikat.

Tolitoli , Maret 2019

Diperiksa Oleh : Dibuat oleh :


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Konsultan Perencana
(PPTK) CV.BORNEO Engineering
Consultant

IRWAN, S.Sos ARDI, S.T


Nip. 197003112006041008 Nip. 197505072002111001

23 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019
24 SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Baru PKM Laulalang Tahun
Anggaran 2019

Anda mungkin juga menyukai