Anda di halaman 1dari 6

IJGC 1 (2) (2012)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

MENINGKATKAN KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNUKASI ANTAR TE-


MAN SEBAYA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK JOHARI WINDOW

Sania N. Hanifa Sugiyo, Ninik Setyowani

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang, Indo-
nesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMA Walisongo
Diterima Oktober 2012
Pecangaan Jepara yang menunjukkan adanya siswa yang memiliki keterbukaan diri
Disetujui November 2012
Dipublikasikan Desember rendah dalam komunikasi antar teman sebaya. Tujuan penelitian ini untuk meng-
2012 etahui keberhasilan dalam meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi antar
teman sebaya melalui bimbingan kelompok teknik johari window. Jenis penelitian
Keywords: yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel peneli-
self-disclosure in the commu- tian adalah 10 orang siswa yang memiliki keterbukaan diri rendah dalam komunka-
nication between peers, group si antar teman sebaya. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi.
guidance, johari window. Hasil uji wilcoxon diperoleh Thitung = 55,0 dan Ttabel = 8,0 berarti Ha diterima
dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan tingkat keterbukaan diri dalam ko-
munikasi antar teman sebaya meningkat setelah memperoleh bimbingan kelompok
teknik johari window. Dari hasil penelitian menunjukkan keterbukaan diri dalam
komunikasi antar teman sebaya sebelum memperoleh bimbingan kelompok teknik
johari window 57.5% dengan kategori sedang dan setelah memperoleh bimbingan
kelompok teknik johari window 76.5% dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat
keterbukaan diri siswa sebelum dan sesudah bimbingan kelompok teknik johari
window sebesar 19%. Selain itu, siswa mengalami perkembangan perilaku yang
lebih baik dilihat dari meningkatnya indikator bersikap objektif, provisional, me-
mahami diri sendiri, memahami orang lain, menerapkan sikap percaya dan sikap
terbuka.

Abstract
This research was conducted based on the phenomenon that is in high school Walisongo
Pecangaan Jepara indicating students who have low self-disclosure in the communication
between peers. The purpose of this study to determine the efficacy in improving transpar-
ency in the communication between peers through group guidance Johari window techniques.
This techniques type of research used in this study is experimental research. Sample were
10 students who have low self-disclosure in personal communication between peers. Methods
of data collection using psychological scales. Wilcoxon test results obtained Thitung 55.0 >
8.0 TTable or imply Ha accepted and Ho rejected. These results indicate the level of open-
ness in communication among peers increased after receiving group guidance Johari window
technique. These results demonstrate openness in communication among peers before getting
group guidance Johari window technique 57.5% with medium category and guidance johari
window technique after gaining guidance johari window technique 76.5% with high category.
The difference in levels of self-disclosure of students before and after the technical guidance
of Johari window by 19%. In addition, students progressing better behavior seen from the
increasing some indicators such as, be objective, provisional, understand yourself, understand
others, adopted a trusting and open attitude.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6374
Gedung A2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: sania_setiawan@yahoo.com
Sania Nur Hanifa, dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application1 1(2) (2012)

Pendahuluan Jepara, diketahui ada beberapa siswa yang mem-


punyai sikap kurang terbuka terhadap teman se-
Dalam berkomunikasi, manusia pada baya. Sikap kurang terbuka ini terlihat ketika ada
dasarnya melakukan keterbukaan diri. Dengan seorang siswa yang disuruh maju ke depan oleh
keterbukaan seseorang dapat menyampaikan bapak/ibu guru kurang aktif berbicara, pemalu,
informasi tentang dirinya kepada orang lain, pendiam dalam berkomunikasi, siswa sering me-
mengokohkan keakraban dan membangun ke- lamun dan tidak bisa berkonsentrasi sepenuhnya
percayaan. Namun tidak semua orang bisa me- ketika mereka sedang belajar. Selain itu masih ba-
lakukannya karena berbagai alasan, yaitu merasa nyak siswa yang mengalami hambatan di dalam
takut rahasianya terbongkar, kurang adanya rasa membuka dirinya untuk mengungkapkan suatu
percaya diri kepada lawan bicara, kurang kebe- masalah yang sedang dihadapinya, khususnya
ranian, merasa malu dan takut terhadap akibat bagi mereka yang mempunyai masalah pribadi.
yang timbul di kemudian hari. Dari beberapa fenomena tersebut jelas terlihat
Di sekolah siswa harus dapat mengem- bahwa siswa kurang memiliki sikap terbuka se-
bangkan kemampuan intelektual dan diarahkan hingga tidak tercipta keakraban di kelas.
supaya menjadi individu yang mandiri dan me- Salah satu guru pembimbing di SMA Wa-
miliki kemampuan berkomunikasi yang baik. lisongo Pecangaan Jepara mengemukakan bahwa
Siswa dengan keterbukaan diri rendah dalam masih banyak siswa mengalami beragam masa-
komunikasi antar teman sebaya akan kesulitan lah, salah satunya adalah hambatan dalam berko-
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan akan munikasi antar teman sebaya. Hambatan dalam
menghambat perkembangan sosialnya, misalnya komunikasi antar teman sebaya yang dialami sis-
siswa yang sulit berkomunikasi, kurang dapat wa salah satunya yaitu kurang keterbukaan diri
mengungkapkan maksud dan keinginan kepada dalam komunikasi antar teman sebaya. Penyebab
teman, pendiam, dan pemalu. kurang keterbukaan diri lantaran sebagian besar
Berdasarkan hasil observasi yang dilaku- siswa tinggal dan sekolah pada lingkungan yang
kan oleh peneliti di SMA Walisongo Pecangaan sama, berada di bawah peraturan yang ketat dan

Tabel 1. Hasil Hasil Daftar Cek Masalah Topik Kehidupan Sosial - Keaktifan

No Kehidupan Sosial - Keaktifan Nm (Nm : N) x100% Derajat Masalah


121 Tidak senang bermain dalam kelompok 10 27.8% D
122 Sering gagal dalam usaha mencari kawan dekat 6 16.7% C
123 Saya sukar bergaul 10 27.8% D
124 Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar 3 8.3% B
sekolah
125 Saya sama sekali tidak berminat terhadap or- 6 16.7% C
ganisasi
126 Saya terlalu aktif dalam organisasi 5 13.9% C
127 Saya sukar menyesuaikan diri 10 27.8% D
128 Saya mudah tersinggung 3 8.3% B
129 Takut bergaul dengan orang yang lebih tua 3 8.3% B
130 Tidak pernah menjadi pemimpin 7 19.4% C
131 Tidak pernah mengemukakan pendapat 7 19.4% C
132 Sering bertentangan pendapat dengan orang 3 8.3% B
lain
133 Sukar menerima kekalahan 3 8.3% B
134 Selalu ingin berkuasa dalam pergaulan 3 8.3% B
135 Saya sering bingung bila berhadapan dengan 6 16.7% C
orang banyak
136 Merasa malu jika berhadapan dengan orang 8 22.2% C
banyak

55
Sania Nur Hanifa, dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application1 1(2) (2012)

adanya pembatasan pergaulan antara laki-laki bertujuan berkembangnya kemampuan sosiali-


dan perempuan karena SMA Walisongo Pecan- sasi siswa, khususnya kemampuan berkomuni-
gaan Jepara bercorak pada ilmu agama islam. Hal kasi peserta layanan. Tujuan khusus bimbingan
ini dapat ditunjukkan pada sikap siswa yang lebih kelompok menurut Prayitno (2004: 3) itu sendiri
mementingkan diri sendiri daripada orang lain, membahas topik-topik tertentu yang mengan-
tidak peka terhadap lingkungan sehingga lebih dung permasalahan aktual dan menjadi perhati-
pada individual daripada bersosialisasi. Peneliti an peserta dengan melalui bimbingan kelompok
juga mendapatkan informasi dari guru pembim- yang intensif pembahasan topik-topik agar dapat
bing bahwa siswa kelas XI pada umumnya masih mendorong pengembangan perasaan, pikiran,
banyak yang mengalami kurangnya keterbukaan persepsi, tingkah laku yang lebih efektif. Dengan
diri terutama pada siswa kelas XI IS 1. tujuan umum dan khusus bimbingan kelompok,
Berdasarkan dokumen dari hasil analisis anggota dapat melakukan pendekatan personal,
DCM yang diperoleh dari guru pembimbing dite- dan dilakukan secara berkelanjutan yang berisi
mukan siswa dari kelas XI IS 1 mengalami indi- pemberian informasi tentang anggota komunika-
kasi kurangnya keterbukaan diri dalam komuni- si antar teman sebaya. Menurut Prayitno (1995:
kasi antar teman sebaya. Siswa yang mengalami 32) peran anggota kegiatan bimbingan kelompok
kurangnya keterbukaan diri dalam komunikasi di antaranya membantu terbinanya keakraban
antar teman sebaya biasanya tidak senang ber- dalam hubungan antar anggota, berusaha agar
main dalam kelompok, sulit bergaul, sulit meny- yang dilakukannya itu membantu tercapainya
esuaikan diri dan tidak pernah mengemukakan tujuan bersama, secara aktif ikut serta dalam ke-
jawaban pernyataan di depan kelas. giatan kelompok, mampu berkomunikasi secara
Dari hasil analisis DCM siswa di tabel terbuka, dan memberikan kesempatan kepada
1 pada soal nomor 121, 123, 127 ditemukan 10 anggota untuk dapat menjalankan perannya.
orang siswa tidak senang bermain dalam kelom- Dalam hal ini ada beberapa teori pengem-
pok, 10 siswa sukar bergaul dan 10 siswa sukar bangan hubungan yang menjelaskan tentang cara
menyesuaikan diri. Masing-masing persentase- menjalin hubungan antar manusia, yang juga
nya yaitu 27.8% dari 36 jumlah siswa dalam satu termasuk mengatasi masalah rendahnya keterbu-
kelas. Hal ini menunjukkan bahwa sikap kurang- kaan diri. Salah satunya yaitu teori self disclosu-
nya keterbukaan diri bisa terjadi pada siswa di re yang akan membuat seseorang membuka diri
sekolah. dengan lingkungannya. Menurut Johnson (1981)
Peneliti juga mengadakan wawancara den- dalam Supratiknya (1995: 14) bahwa membuka
gan salah satu siswa di SMA Walisongo Pecan- diri memiliki dua sisi yaitu bersikap terbuka kepa-
gaan Jepara. Siswa mengatakan bahwa ia enggan da yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain.
menceritakan perasaannya kepada temannya Teori self disclosure ini memunculkan teknik
karena ia merasa khawatir apa yang akan dice- johari window. Teknik johari window mencoba
ritakan akan diketahui oleh orang banyak. Hal membuka hal-hal yang tidak diketahui oleh diri
ini dikarenakan siswa banyak yang tinggal dan sendiri tetapi diketahui oleh orang lain (terbuka
sekolah di lingkungan yang sama sehingga bila bagi yang lain) dan mencoba membuka hal-hal
informasi yang disampaikan bocor akan diketa- yang diketahui oleh diri sendiri sehingga dimen-
hui oleh sebagian besar temannya. Masalah lain gerti oleh orang lain (terbuka kepada yang lain).
adalah latar belakang mereka yang berbeda mem- Berdasarkan uraian tersebut, maka peneli-
buat mereka berkelompok-kelompok sehingga ti- ti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
dak jarang mengakibatkan pertengkaran karena judul “Meningkatkan Keterbukaan Diri Dalam
perbedaan pendapat. Hilangnya rasa menghar- Komunikasi Antar Teman Sebaya Melalui Bim-
gai dan menjaga perasaan antar teman sebaya bingan Kelompok Teknik Johari Window Pada
sehingga hubungan antar teman sebaya menjadi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Walisongo Pecangaan
kurang baik. Jepara Tahun Ajaran 2011/2012”.
Dengan adanya fenomena yang terjadi di
SMA Walisongo Pecangaan Jepara di atas, maka Metode Penelitian
peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian
dengan memberikan keterampilan meningkatkan Jenis penelitian dalam penelitian ini ada-
keterbukaan diri dalam berkomunikasi antar te- lah jenis penelitian eksperimen. Menurut Menu-
man sebaya. Upaya peningkatan keterbukaan diri rut Arikunto (2006: 3) eksperimen adalah suatu
dalam komunikasi antar teman sebaya dapat dila- cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hu-
kukan dengan menggunakan kegiatan bimbingan bungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
kelompok. Bimbingan kelompok secara umum ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi

56
Sania Nur Hanifa, dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application1 1(2) (2012)

Tabel 2. Hasil presentase skor keterbukaan diri pada siswa antara sebelum dan setelah memperoleh
bimbingan kelompok teknik johari window

Pre test Post test Beda


No Indikator
Skor Kriteria Skor Kriteria %
1 B e r s i k a p 57.5% Sedang 75.1% Tinggi 17.6%
Objektif
2 B e r s i k a p 53.4% Sedang 73.0% Tinggi 19.6%
Provisional
3 Memahami 55.0% Sedang 73.3% Tinggi 18.3%
Diri Sendiri
4 Memahami 54.1% Sedang 71.3% Tinggi 17.2%
Orang Lain
5 M e n e r a p - 58.7% Sedang 76.0% Tinggi 17.3%
kan Sikap
Percaya
6 M e n e r a p - 59.5% Sedang 77.5% Tinggi 18%
kan Sikap
Terbuka
Persentase 57.5% Sedang 76.5% Tinggi 19%
skor rata-
rata
atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor Sedangkan hasil post test skala keterbu-
lain yang mengganggu. Sampel dalam penelitian kaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya
ini adalah siswa yang memiliki keterbukaan diri selengkapnya juga dapat dilihat pada tabel 2.
rendah dalam komunikasi antar teman sebaya di Berdasarkan hasil perhitungan post test
kelas XI IS 1 SMA Walisongo Pecangaan Jepara. pada tabel 2 maka dapat disimpulkan bahwa ha-
Metode pengumpulan data yang digunakan da- sil post test skala keterbukaan diri dalam komu-
lam penelitian ini yaitu melalui skala psikologi. nikasi antar teman sebaya yang diberikan kepada
Teknik analisis data yang digunakan dalam pene- kesepuluh siswa setelah diberikan perlakuan be-
litian ini yaitu uji wilcoxon Match Pairs Test. rupa bimbingan kelompok teknik johari window
dengan persentase rata-rata sebasar 76.5% berada
Hasil dan Pembahasan dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bah-
wa setelah mendapatkan perlakuan berupa bim-
Hasil pre test skala keterbukaan diri dalam bingan kelompok teknik johari window, keterbu-
komunikasi antar teman sebaya selengkapnya da- kaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya
pat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan hasil perhi- mengalami peningkatan.
tungan tabel 1 dapat diketahui bahwa siswa yang Perbedaan Keterbukaan Diri dalam Ko-
dijadikan subjek dalam penelitian ini memiliki munikasi Antar Teman Sebaya Kelas XI IS 1
keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman SMA Walisongo Pecangaan Jepara Sebelum dan
sebaya (pre test) dengan jumlah rata-rata 270 dan Setelah Mengikuti Bimbingan Kelompok Teknik
rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 57.5% Johari Window
dan termasuk dalam kategori sedang. Pada ma- Berdasarkan yang dapat dilihat pada tabel
sing-masing siswa terlihat 1 siswa termasuk da- 2 maka dapat diketahui bahwa dari 10 siswa yang
lam kategori sangat rendah yaitu MU, 3 siswa dijadikan subjek dalam penelitian eksperimen
dengan kriteria rendah yaitu SF, DR dan AA, 3 ini dapat mengalami peningkatan keterbukaan
siswa dengan kategori sedang yaitu FH, AK dan diri dalam komunikasi antar teman sebaya. Dari
SN, 2 siswa dengan kategori tinggi yaitu JH, VY perhitungan persentase rata-rata keterbukaan diri
dan 1 siswa dengan kategori sangat tinggi yaitu dalam komunikasi antar teman sebaya sebelum
NA. Kesepuluh siswa tersebut nantinya akan di- mendapatkan perlakuan berupa bimbingan ke-
berikan perlakuan (treatment) berupa bimbingan lompok teknik johari window adalah 57.5% dan
kelompok teknik johari window. termasuk kategori sedang. Namun setelah men-

57
Sania Nur Hanifa, dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application1 1(2) (2012)

dapatkan perlakuan berupa bimbingan kelompok lah sebagai narasumber yang bermanfaat untuk
teknik johari window persentase rata-rata terse- kehidupan sehari-hari baik sebagai individu mau-
but mengalami peningkatan yaitu sebesar 19% pun pelajar, anggota dan masyarakat (Mugiarso
dari 57.5% menjadi 76.5% dan termasuk kategori dkk, 2004: 66).
tinggi. Sugiyo (2005: 86) menjelaskan bahwa pen-
pada tabel 3 dapat dilihat peningkatan ke- getahuan tentang diri akan meningkatkan komu-
terbukaan diri dalam komunikasi antar teman nikasi dan pada saat yang sama komunikasi den-
sebaya dilihat dari indikator keterbukaan diri. gan orang lain akan meningkatkan pengetahuan
Berdasarkan tabel 3 dan grafik 1 maka dapat tentang diri kita. Berdasarkan pernyataan di atas
diketahui bahwa semua indikator mengalami pe- dapat disimpulkan bahwa membuka diri dapat
ningkatan setelah mengikuti bimbingan kelom- memungkinkan seseorang untuk terbuka kepada
pok teknik johari window. Untuk persentase skor orang lain sehingga seseorang dapat menerima
rata-rata tiap indikator mengalami peningkatan informasi, pengalaman dan gagasan dari orang
sebesar 19 %, dari yang semula persentase hanya lain
57.5 %, termasuk kategori sedang, persentase ra- Sedangkan teknik johari window meru-
ta-ratanya menjadi 76.5 % dan termasuk kategori pakan teknik yang tujuannnya adalah membuat
tinggi. Indikator yang paling tinggi mengalami seorang menjadi membuka diri, yaitu terbuka
peningkatan adalah pada indikator menerapkan kepada orang lain dan terbuka bagi yang lain
sikap terbuka, dengan peningkatan sebesar 18%, sehingga tercipta hubungan yang baik antar in-
yang semula hanya 59.57% termasuk kategori dividu. Teknik ini digunakan oleh peneliti dalam
sednag menjadi 77.5% dan termasuk kategori layanan bimbingan kelompok bagi siswa yang
tinggi. mempunyai keterbukaam diri rendah dalam ko-
Mendasarkan pada hasil penelitian, dapat munikasi antar teman sebaya, karena layanan
diketahui bahwa bimbingan kelompok teknik jo- bimbingan kelompok sesuai untuk menyelesai-
hari window, dapat meningkatkan keterbukaan kan masalah beberapa siswa yang homogen.
diri dalam komunikasi antar teman sebaya sis- Johnson dalam Supratiknya (1995: 21)
wa. Semakin ditingkatkan bimbingan kelompok menerangkan bahwa umpan balik dari orang lain
teknik johari window maka akan meningkat ke- yang kita percaya memang dapat meningkatkan
terbukaan diri dalam komunikasi antar teman se- pemahaman diri kita, yakni membuat kita sadar
baya, sebaliknya semakin rendah bimbingan ke- pada aspek-aspek diri serta konsekuensi-konse-
lompok teknik johari window maka akan rendah kuensi perilaku kita yang tidak pernah kita sadari
pula keterbukaan diri dalam komunikasi antar sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpul-
teman sebaya. kan bahwa teknik johari window berguna untuk
Peneliti menggunakan bimbingan kelom- mengamati cara kita memahami diri kita sendiri
pok karena tujuan bimbingan kelompok untuk sebagai bagian dari proses komunikasi. Pelaksa-
memungkinkan siswa secara bersama-sama naan teknik johari window ini sesuai untuk di-
memperoleh berbagai bahan dari konselor seko- lakukan dalam layanan bimbingan kelompok.

Grafik 1. Persentase skor tiap indikator keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya sebe-
lum dan setelah mendapatkan bimbingan kelompok teknik johari window

58
Sania Nur Hanifa, dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application1 1(2) (2012)

Dalam kelompok yang sudah terbentuk dalam gaan Jepara, dapat diambil simpulan bahwa; 1)
bimbingan, penerapan teknik johari window akan keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman
mengkondisikan antar anggota kelompok saling sebaya pada siswa kelas XI IS 1 SMA Walisongo
menelaah, saling mengungkapkan perasaan dan Pecangaan Jepara sebelum memperoleh bimbi-
menyelesaikan masalah yang ada dalam masalah ungan kelompok teknik johari window diperoleh
kelompok atau tujuan yang ingin dicapai dalam skor 57.5% dan menunjukkan kategori sedang. 2)
bimbingan kelompok. Dengan melalui latihan keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman
teknik johari window, hubungan antar individu sebaya pada siswa kelas XI IS 1 SMA Walisongo
dapat terbuka dan adanya siswa dengan keterbu- Pecangaan Jepara setelah memperoleh bimbiun-
kaan diri rendah dalam komunikasi antar teman gan kelompok teknik johari window diperoleh
sebaya dapat ditingkatkan. skor 76.5% dan menunjukkan kategori tinggi.
Dalam penelitian ini, bimbingan kelom- 3) Uji hipotesis menunjukkan dengan menggu-
pok teknik johari window dapat memunculkan nakan analisis uji wilcoxon Thitung = 55,0 >
sikap keterbukaan diri khususnya dalam komu- Ttabel = 8,0. Dengan demikian Ho ditolak dan
nikasi antar teman sebaya. Dengan keterbukaan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
diri, siswa menjadi terbuka pada diri sendiri dan peningkatan keterbukaan diri dalam komunika-
terbuka kepada orang lain sehingga terbentuk ko- si antar teman sebaya pada siswa kelas XI IS 1
munikasi yang baik antar teman sebaya. Penera- SMA Walisongo Pecangaan Jepara antara sebe-
pan teknik johari window dalam hubungan antar lum dan setelah diberikan bimbingan kelompok
teman sebaya yaitu untuk mengungkapkan mak- teknik johari window.
sud-masud dan keinginannya, menerima umpan
balik tentang tingkah laku, dan memodifikasi Ucapan Terimakasih
tingkah laku sampai orang lain memandang se-
bagaimana diri seseorang mempunyai pandan- Penulis mengucapkan terima kasih kepada
gan terhadap dirinya sendiri. isntasi yang terlibat dalam penelitian ini. pihak
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel sekolah SMA Walisongo Pacangan Jepara, Juru-
untuk uji wilcoxon, jumlah jenjang yang kecil san Bimbingan dan Konseling FIP Unnes, Kelu-
atau Thitung nilainya adalah 55,0. Sedangkan arga Peneliti, Tim pengembang jurnal dan semua
Ttabel untuk n = 10 dengan taraf kesalahan 5 % pihak yang berperan dalam penelitian ini.
nilainya adalah 8. Sehingga Thitung 55,0 > T ta-
bel 8,0 atau berarti Ha diterima dan Ho ditolak, Daftar Pustaka
artinya bimbingan kelompok teknik johari win-
dow dapat meningkatkan keterbukaan diri dalam Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
komunikasi antar teman sebaya pada siswa kelas
Mugiarso, Herman. 2010. Bimbingan dan Konseling.
XI IS 1 SMA Walisongo Pecamgaan Jepara. Semarang: UPT MKK UNNES.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling
Simpulan Kelompok. Jakarta: Ghalia Putra.
_______. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Konseling. Padang: UNP.
dilakukan mengenai meningkatkan keterbukaan Sugiyo. 2005. Komunikasi Antarpribadi. Semarang:
diri dalam komunikasi antar teman sebaya me- UNNES PRESS.
lalui bimbingan kelompok teknik johari window Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tin-
jauan Psikologi. Yogyakarta: Kanisius.
pada siswa kelas XI IS 1 SMA Walisongo Pecan-

59

Anda mungkin juga menyukai