Anda di halaman 1dari 8

G30S PKI DAN PROSES TRANSISI KEPEMERINTAHAN

SOEKARNO

Dibuat oleh :
Nama : Sultan Fathulhaq
NIM : A031201005
KELOMPOK 4 ....

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

BAB I LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan demikian rumusan Pancasila yang terdapat di dalam Pembukaan Undang-


Undang Dasar 1945 merupakan sumber dari segala sumber hokum Indonesia
termasuk dalam masalah ini dijadikan sebagai pedoman penyusunam maskah
pasal-pasal atau batang tubuh UUD 1945. Indonesia merupakan Negara Hukum,
Sebaga negara hokum, maka Pancasila yang berfungsi sebagai sumber dari segala
sumber hukum memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam
penyelenggaraan negara.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI


BAB III PEMBAHASAN

Peristiwa  G30S/PKI  atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September


merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan
September sesudah beberapa tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G30S PKI terjadi di
malam hari tepatnya pada tanggal 30 September tahun 1965.Dalam sebuah kudeta,
setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang terbunuh dalam peristiwa tersebut. Partai
Komunis saat itu sedang dalam kondisi yang amat kuat karena mendapatkan sokongan
dari Presiden Indonesia Pertama, Ir. H Soekarno. Tidak heran jika usaha yang dilakukan
oleh segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan
berkat bantuan Presiden kala itu.Hingga sampai saat ini, peristiwa 30S PKI tetap menjadi
perdebatan antara benar atau tidaknya PartaiKomunis Indonesia yang bertanggung jawab
dalam peristiwa tersebut.

Kronologi

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan kasus
penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan
yang bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuh
jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni
Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan. Sementara itu ketiga target lainya yaitu
Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution
yang menjadi target utama kelompok pasukan tersebut berhasil kabur setelah berusaha
melompati dinding batas kedubes Irak. Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak
gadisnya, Ade Irma S. Nasution pun tewas setelah ditangkap dan ditembak pada 6
Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat regu penculik
menembak serta membunuh seorang polisi penjaga rumah tetangga Nasution. Abert
Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini. Tak sedikit mayat jenderal yang
dibunuh lalu dibuang di Lubang Buaya.
Sekitar 2.000 pasukan TNI diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini
dikenal dengan nama Lapangan Merdeka, Monas.  Walaupun mereka belum berhasil
mengamankan bagian timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas
KOSTRAD pimpinan Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang
berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30S PKI telah berhasil
diambil alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka
bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk
melengserkan Soekarno dari posisinya.

Tinta kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI. Hampir
saja pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih menduga bahwa beliau
bukanlah seorang tokoh politik. Selang beberapa saat, salah seorang tetangga memberi
tahu pada Soeharto tentang terjadinya aksi penembakan pada jam setengah 6 pagi beserta
hilangnya sejumlah jenderal yang diduga sedang dicuilik. Mendengar berita tersebut,
Soeharto pun segera bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan
laut dan polisi.

Soeharto juga berhasil membujuk dua batalion pasukan kudeta untuk segera
menyerahkan diri. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas
KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim
Perdana Kusuma. Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, akhirnya kudeta yang
dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini
menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan
impresi dalam melindungi Presiden yang sedang berada di Istana.

Penyimpangan Paham Komunis Dari Pancasila

Terdapat ketidakserasian antara idealisme komunis dengan idealisme pancasila


dengan idealisme pancasila.  Masyarakat komunis ideal membutuhkan ketaatan mutlak
warga negara kepada kelas pemimpin. Tuhan dan agama jelas akan menghasilkan
kontradiksi tentang apa yang menjadi sumber kepatuhan utama. Itu sebabnya Marx
menganggap agama sebagai candu masyarakat. Opiat yang mengaburkan hati seseorang
dari tujuan bersama yang diidam-idamkan komunisme. Hal ini sudah bertentangan
dengan sila pertama yang menganut theisme.

Sila kedua adalah humanisme, paham yang fokus pada perbaikan kualitas hidup
manusia. Komunisme mengharuskan penghapusan kepemilikan. Penghapusan
pendapatan. Sama rata, sama rasa. Semua orang harus bekerja bagi pemimpin,
mengindahkan keinginan pribadinya. Kekangan atas kehendak individual adalah
mengapa komunisme (terutama ala Stalin) kerap jatuh ke dalam lembah fasisme. Hal ini
juga bertentangan dengan sila kedua.

Nasionalisme sebagai sila ketiga. Kelihatannya tidak ada terlalu banyak


pertentangan di sini. Walaupun prakteknya di dalam negara (nation), namun komunisme
adalah konsep yang bercita-cita diaplikasikan secara global. Komunisme mengharapkan
ketiadaan negara, menghapus rasa nasionalisme di dada orang-orang yang berasal dari
latar belakang yang beragam di dunia ini. Kurang cocok dengan sila ketiga.

Demokrasi adalah inspirasi sila ke-empat. Permusyawaratan dan perwakilan.


Salah satu paradoks komunisme adalah, adanya kelas penguasa. Sesuatu yang disindir
George Orwell dalam kalimat terkenal "all animals are equal, some more equal than
others". Sangat berbeda dengan sila ke-empat.

Sosialisme tidak bisa dipungkiri memiliki akar di pemikiran-pemikiran Marx dan


Engels. Namun bukan berarti sosialisme sejalan dengan komunisme. Sosialisme adalah
tentang jaminan kesejahteraan rakyat. Komunisme adalah penghapusan kesejahteraan.
Juga berentangan dengan sila kelima.

Proses Transisi Kepemerintahan Soekarno ke Kepemerintahan Soeharto


Sukarno pada waktu itu tidak sanggup mengatasi situasi keamanan
dan politik pada 11 Maret 1966 kemudian Presiden Sukarno mengeluarkan Surat Perintah
Sebelas Maret atau yang sekarang kita kenal dengan Supersemar. Dengan diterbitkannya
Supersemar terjadilah dualisme kepemimpinan nasional yakni antara Sukarno dengan
Soeharto. Apalagi ketika pada 25 Juli 1966 Jenderal Soeharto diangkat menjadi Ketua
Presidium Kabinet Ampera. Kemudian pada 27 Maret 1967 setelah secara konstitusional
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) melantik Pejabat Presiden Soeharto
menjadi Presiden Indonesia kedua menggantikan Sukarno.

BAB VI PENUTUP

Sejarah merupakan alur waktu yang mencatat dan menceritakan kejadian-kejadian


penting di masa lalu. Di antara semua kejadian-kejadian penting tersebut salh satunya terdapat
sejarah kemerdekaan Indonesia. Sebagai mesyarakat yang baik, kita harus mengingat sejarah
negara kita sendiri. Presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno memiliki semboyan “JASMERAH”
yang berarti jangan sekali-kali melupakan sejarah.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, Arie. 2019. Apakah Komunisme dan Pancasila Bertentangan.


https://id.quora.com/Apakah-komunisme-dan-Pancasila-bertentangan. (Diakses
26 Februari 2021)

BBC Indonesia. 2017. Pesistiwa G30S PKI 1965. https://www.bbc.com/indonesia/dunia


41451322. (Diakses 26 Februari 2021)

Gurupendidikan. 2021. Sejarah G30S PKI. https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/.


(Diakses 26 Februari 2021)

Kelaspintar. 2020. Masa Transisi Indonesia. https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/masa


transisi-di-indonesia-1966-1967. (Diakses 26 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai