Anda di halaman 1dari 3

Tugas : 3

TUGAS TOO MUCH INTELLIGENCE

Dibuat oleh :
Nama : Sultan Fathulhaq
NIM : 031201005 ....

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1. Ken Bodine merupakan manager yang memiliki kemampuan yang mutlak
dalam bidangnya. Dia memiliki Pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk
menaikkan performa penjualannya pada potensi tertinggi. Dia adalah
representasi dari kultur Pace-tech. jika ada pesaing yang mencoba masuk ke
Major business, dia dapat dengan mudah merebutnya dari mereka. Dia sangat
menguasai semuanya dalam hal penjualan.

Blodine cukup otoriter dalam memimpin. Blodine mencari Karyawan dari dua
sekolah bisnis terbaik, dan membuat mereka berpikir seperti dia. Membuat
mereka untuk bekerja dengan caranya dan membuat mereka mengikuti
kebijakan dan prosedurnya. Staff penjualannya hanya peduli pada tugas
individualnya. Mereka tidak peduli pada sesuatu yang menyangkut kepentigan
orang lain, baik itu rekan kerja maupun pesaing. Dia senang mengamati dan
mendorong persaingan di antara staf penjualannya sendiri. Dalam hal ini
sudah diketahui jika Blodine tidak membuat karyawannya untuk bekerja
sama, namun membuat mereka membangun individualisme. Jadi dapat saya
simpulkan bahwa Ken Blodine dan Pace-tech memiliki kultur kepemimpinan
yang Pre-Conventional.

2. Jika saya sebagai Ali, saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena
tidak tahu lagi apa yang harus saya perbuat. Saya bisa saja melapor Cody
kepada atasan atas perbuatan yang tidak menyenangkan dan tidak memiliki
etika dan moral. Namun, jika saya melakukannya saya akan kehilangan harga
diri saya, dan dianggap kurang kompetitif. Sehingga akan lebih baik jika saya
diam saja atau mungkin saya hanya bisa pasrah karena perilaku seperti itu
adalah pengaruh dari system kepemimpinan atasan saya dan sifat perusahaan
ini. Persaingan macam hal ini sepertinya wajar saja dalam perusahaan yang
memiliki kultur kompetitif dan individual.
3. Cody Rudisell bertindak atas Individualism approach. Dia bertindak berdasar
personal standardnya, padahal jika dilihan secara legal standard itu salah.
Namun, kemungkian hal yang dia lakukan itu wajar di kultur perusahaannya
yang bersifat kompetitif antar staffnya. Lagipula sikapnya ini dipangaruhi
oleh kultur perusahaan dan pengaruh atasannya itu sendiri sehingga Cody
membuat keputusan seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai