Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal.

9-16

KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI


KONSEP TRIGONOMETRI DI LIHAT DARI
LEARNING OBSTACLES

Mohamad Gilar Jatisunda1, Dede Salim Nahdi2


1Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka
2Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Majalengka
g.jatisunda@unma.ac.id

Abstrak—Studi ini mengungkapkan bagaimana pemahaman


konseptual siswa tentang konsep triginometri. Meskipun guru telah
menjelaskan prosedur operasi dalam konsep trigonometri, tetapi
siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep
trigonometri, sehingga prosedur yang ditempuh selanjutnya menjadi
terhambat. Kemudian mengembangkan desain didaktis berdasarkan
kesulitan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian desain
menggunakan kerangka didactical design research dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui uji
kemampuan siswa melalui tes tertulis, wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan
disebabkan karena hambatan belajar konsep trigonometri, Hasil
implementasi dari desain didaktis awal ini secara umum sesuai
dengan prediksi respon siswa yang telah dibuat sebelumnya. Selama
proses pengimplementasian ada beberapa respon siswa yang tidak
sesuai dengan prediksi sebelumnya, namun hal ini dapat diatasi
dengan baik.

Kata kunci: Kesulitan Siswa, Tigonometri, Didactical Design Research

9
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

1. PENDAHULUAN Salah satu contohnya dalam


Pemahaman bukan hanya pembelajaran Trigonometri.
mengetahui suatu informasi, melainkan Yulandari(2012) dalam Siti Sofiyah
lebih dari itu siswa dapat memaknai (2018: 23) Trigonometry is a material that
dan mentransformasi suatu informasi is considered difficult by most students in
tersebut kedalam wujud lain yang lebih mathematics subjects so that students
berarti, sehingga dapat membantu experience confusion in its application.
siswa dalam pemecahan masalah Hülya Gür (2009: 68) Trigonometry is an
matematika yang lebih sulit. Akibatnya area of mathematics that students believe to
kemampuan pemahaman matematis be particularly difficult and abstract
sangat penting dalam pembelajaran compared with the other subjects of
matematika. Hiebert and Carpenter mathematics. Blackett & Tall, 1991 dalam
(1992) dalam Juan D. Godino “one of Keith Weber (2005: 91) Unfortunately,
the most widely accepted ideas in the initial stages of learning about
mathematics education is that students trigonometric functions are fraught with
should understand mathematics”. Begitu difficulty.
juga menurut Hung-Hsi Wu (1999: 1) Lebih spesifik penulis
The truth is that in mathematics, skills and berdasarkan wawancara dengan
understanding are completely intertwined. beberapa siswa, pada pembelajaran
In most cases, the precision and fluency in materi trigonometri tahap awal siswa
the execution of the skills are the requisite kesulitan mempelajari ide-ide tentang
vehicles to convey the conceptual trigonometri, teurtama konsep segitiga
understanding. Kemampuan siku-siku sebagai awal konsep
pemahaman konseptual merupakan trigonometri. Blackett and Tall (1991)
salah satu kemampuan matematika dalam Melike Özüdoğru (2017: 754) It
yang penting di kuasai oleh siswa requires the learner to relate shapes of
dalam pembelajaran, memberi triangles to numerical relationships to cope
pengertian hal yang perlu dilihat secara with ratios such as sin A =
seksama dalam pembelajaran. Akibat opposite/hypotenuse and to manipulate the
dari itu proses pembelajaran harus symbols involved in such relationships. Hal
memperhatikan keadaan terutama tersebut di perkuat dengan teori piaget
kemampuan siswa. Menurut Baljit tentang operasi formal pada siswa di
Kaur (2012: 11) Learning is not just about mana menurut Hülya Gür (2018; 13)
acquisition; it is meant to be about Many misconceptions are related to a
participation. And there is an increasing concept that produces a mathematical object
emphasis on catering effectively to students and symbol. For example: sine is a concept
from diverse backgrounds and different and symbol of trigonometric functions.
abilities within the classroom without Mata pelajaran Matematika,
“othering” them. khususnya trigonometri adalah salah
Fakta di lapangan menunjukkan satu mata pelajaran sekolah yang
bahwa proses pembelajaran di kelas sangat sedikit disukai dan hanya
masih cenderung menekankan sebagian siswa yang berhasil dalam
pengetahuan konsep yang dipelajari, belajar trigonometri, hanya siswa yang
sedangkan kemampuan siswa mempunyai keyakinan yang baik
memahami secara konseptual hanya terhadap trigonometri yang berhasil.
diberikan kesempatan dalam waktu Sukmadewi (2014: 130) Productive
yang sangat singkat sehingga siswa disposition refers to the tendency to see
sering membuat kesalahan dalam sense in mathematics, to perceive it as both
memecahkan masalah yang diberikan. useful and worthwhile, to believe that

10
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

steady effort in learning mathematics pays itulah untuk mengurangi munculnya


off, and to see oneself as an effective learner hambatan belajar (learning obstacle) ini
and doer of mathematics. Sehingga peran maka perlu membuat suatu rancangan
siswa sangat menentukan sekali bahan ajar (desain didaktis), dimana
terhadap keberhasilan mereka dalam desain ini dikembangkan berdasarkan
proses tercapainya tujuan sifat konsep yang akan disajikan
pembelajaran. Pandangan siswa dengan memperhatikan learning obstacle
terhadap matematika bahwa yang telah di identifikasi.
matematika itu berguna dan Berdasarkan pandangan
bermanfaat. Tanpa mempunyai tersebut di atas, penelitian ini
pandangan terhadap matematika dimaksudkan untuk mengetahui
seperti itu menyebabkan sebagian besar pemahaman konseptual siswa tentang
siswa memiliki kemampuan materi trigonometri. Dengan studi
konseptualisasi yang terbatas karena yang lebih khusus terkait dengan
mereka belajar dalam struktur dan kesulitan siswa dalam memahami
pengarahan yang kaku. Efraim konsep-konsep trigonometri.
Fischbein (1989: 12) A fundamental
characteristic of a mental model is that it is 2. METODE PENELITIAN
a structural entity. A model, like a theory , Desain yang digunakan dalam
is not a simple isolated rule but, rather, a penelitian ini adalah desain penelitian
global, unitary, meaningful interpretationof kualitatif. Penelitian ini menggunakan
a phenomenon or a concept. Hal tersebut kerangka metodologis Didactical
mengakibatkan ketika dihadapkan Design Research (DDR) yang
pada permasalahan yang baru, siswa dikembangkan oleh Suryadi (2010).
mengalami kesulitan untuk Menurut Suryadi (2018) DDR atau
menyelesaikannya karena konsep- penelitian desain didaktis yang
konsep yang tidak mereka pahami dikembangkannya menggunakan
secara menyeluruh. Pemahaman landasan filosofis hermeneutika,
terhadap konsep yang tidak utuh inilah fenomenologi dan ethnomethodology.
yang nantinya menimbulkan hambatan
belajar (learning obstacle) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengembangan Desain Didaktis
Pada studi pendahuluan yang Berdasarkan Learning Obstacle
dilakukan peneliti mengenai Penelitian ini merupakan
perbandingan trigonometri kepada penelitian lanjutan dari penelitian awal
beberapa orang responden mahasiswa yang telah dilakukan sebelumnya. Pada
Jurusan Pendidikan Matematika, penelitian awal, diadakan uji learning
diperoleh empat macam learning obstacle terkait materi perbandingan
obstacle yang dialami responden trigonometri. Berdasarkan pengujian
khususnya ketika mengerjakan soal awal tersebut, maka diperoleh learning
mengenai perbandingan trigonometri. obstacle yang dialami oleh siswa dalam
Ditinjau dari learning obstacle yang konsep perbandingan trigonometri
diperoleh dari penelitian pendahuluan, yaitu sebagai berikut: (1) Siswa
salah satu penyebab timbulnya mengalami kesulitan terkait rumus
kesulitan mahasiswa dalam memahami nilai perbandingan trigonometri. Hal
konsep perbandingan trigonometri ini terlihat dari adanya beberapa siswa
adalah karena terbiasanya menghafal yang masih tertukar dalam
rumus tanpa mengetahui dari mana menggunakan rumus-rumus dari nilai
rumus tersebut berasal. Oleh karena perbandingan trigonometri. Selain itu
11
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

kebanyakan siswa tidak mengetahui nantinya akan digunakan untuk


bahwa rumus-rumus tersebut hanya menemukan konsep dari sinus. Hal ini
bisa digunakan pada segitiga siku-siku sesuai dengan teori APOS yang
saja. (2) Siswa mengalami kesulitan diperkenalkan oleh Ed Dubinsky &
terkait nilai-nilai perbandingan Michael A. McDonald “The theory we
trigonometri pada sudut istimewa. (3) present begins with the hypothesis that
Siswa mengalami kesulitan dalam mathematical knowledge consists in
menyelesaikan soal-soal yang anindividual’s tendency to deal with
membutuhkan pengkonstruksian. perceived mathematical problem situations
Siswa mengalami kesulitan terkait by constructing mentalactions, processes,
variasi informasi yang diberikan. and objects and organizing them in
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan schemas to make sense of the situations
tersebut, maka ada langkah-langkah andsolve the problems”. Adapun yang
yang perlu dilakukan oleh guru dimaksud dengan action disini adalah
sehingga diharapkan learning obstacle suatu transformasi obyek-obyek mental
tersebut tidak muncul lagi atau untuk memperoleh obyek mental
minimal dapat dikurangi. Langkah- lainnya. Hal tersebut dialami oleh
langkah pembelajaran tersebut seseorang pada saat menghadapi suatu
selanjutnya kita sebut dengan permasalahan serta berusaha
pengembangan desain didaktis menghubungkannya dengan
berdasarkan learning obstacle. pengetahuan yang telah dimiliki
b. Desain Didaktis untuk Mengatasi sebelumnya.
Kesulitan terkait Rumus Nilai c. Efektivitas Desain Didaktis
Perbandingan Trigonometri Untuk melihat sejauh mana
Pemberian materi perbandingan efektifitas dari desain didaktis ini,
trigonometri ini diawali dengan maka setelah proses
apersepsi terhadap materi pengimpelementasian desain didaktis
kesebangunan. Berikut sajian dari selesai, mahasiswa diberikan soal yang
desain dalam apersepsi tentang materi digunakan untuk identifikasi learning
kesebangunan untuk menemukan obstacle pada penelitian awal.
konsep sinus. Penghitungan efektifitas dari desain
didaktis ini menggunakan rumus yang
diadaptasi dari gain ternomalisasi
Hake. Selain efektifitas dari desain
didaktis, peningkatan kemampuan
mahasiswa dalam memahami materi
perbandingan trigonometri juga dapat
dilihat melalui proses pengerjaan yang
dilakukan mahasiswa pada uji soal
dengan indikator kemampuan
memahami bagian-bagian dari konsep
tersebut. Berikut hasil analisis
kemampuan mahasiswa tiap butir soal
Gambar 2. Desain Materi beserta proses pengerjaan yang
kesebangunan untuk menemukan dilakukan mahasiswa.
konsep sinus. Soal nomor 1
Proses diatas dilakukan dengan Ghazia sedang berada di atas puncak
tujuan untuk mengingatkan siswa Bintang dengan ketinggian 300m,
kepada materi kesebangunan yang karena akan bermain paralayang. Dia
12
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

melihat Bukit Panten di sebelah utara terlihat siswa tersebut tidak memahami
dengan sudut depresi 30° dan konteks soal yang diberikan, sehingga
ketinggian 270 m. Rencananya Bimo kesulitan mengintrepetasikan soal.
akan mendarat tepat di puncak Bukit Berdasarkan hasil wawancara pada
Panten tersebut. Buatlah sketsa dari siswa menyatakan bahwa tidak tahu
informasi di atas! Buatlah soal dan bagaimana menganalisis soal cerita
jawaban dari informasi diatas! kepada gambar, lupa dengan istilah
Salah satu contoh jawaban siswa : sudut depresi sehingga siswa tidak
percaya diri dalam melanjutkan
jawabnnya seperti yang terlihat pada
Gambar di bawah ini.

Gambar 4. Jawaban siswa yang


menjawab benar
Berdasarakan jawaban siswa diata,
siswa mampu memberikan satu cara
secara fasih dan satu cara yang belum
diselesaikan dengan penyelesaian yang Gambar 5. Jawaban siswa yang salah
baru atau tidak umum. Namun, terlihat Soal nomor 2
kesalahan yang dilakukan adalah tidak Rizmi memiliki tinggi badan yang sama
menuliskan unsur-unsur yang dengan Ibad yaitu 160 cm. Rizmi dan
diketahui, siswa hanya memberikan Ibad sedang mengamati sebuah
sketsa gambar yang lengkap, membuat menara. Rizmi berdiri tepat 15 m dari
satu masalah dan tidak menyelesaikan menara dan melihat puncak menara
cara lain untuk mengecek jawabannya. tersebut membentuk sudut elevansi
Berdasarkan hasil wawancara siswa 45°. Pada arah yang berlawanan Ibad
menyatakan bahwa dalam melakukan hal yang sama dengan
penyelesaian masalah, siswa mencoba berdiri di atas loteng rumahnya dengan
lebih teliti dalam membuat sketsa ketinggian 10 m dengan jarak menara
gambar yang diminta pada soal, yaitu dan rumahnya 5 m. Dari data diatas,
dalam membedakan sudut elevansi dan jelaskan dengan menggunakan aljabar,
depresi, dan mencoba untuk bagaimana cara untuk mencari tinggi
mengembangkan cara penyelesaian menara dan sudut elevansi yang
yang pernah diberikan guru. terbentuk saat Ibad melihat menara!
Tetapi ada juga siswa tidak bisa Buatkan pula sketsanya!
menjawab, dari hasil jawaban siswa Contoh jawaban siswa :

13
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

mampu memberikan alternatif


penyelesaian masalah baik secara
baru, berbeda dan beragam, berikut
sempel hasil jawaban siswa:

Gambar 7. Jawaban siswa yang salah


Berdasarkan hasil wawancara pada
siswa, menyatakan bahwa tidak tahu
bagaimana mengerjakan soal tersebut,
karena siswa beranggapan soal tersebut
tidak bisa diselesaikan karena unsur
yang diketahuinya tidak lengkap dan
tidak tahu bagaimana mencari unsur-
Gambar 6. Jawaban siswa yang benar unsur tersebut.

Siswa mampu memberikan satu cara 4. KESIMPULAN


secara fasih dengan sistematis. Terlihat Berdasarkan hasil penelitian dan
yang dilakukan siswa adalah pembahasan yang telah dipaparkan
menuliskan unsur-unsur yang sebelumnya, maka dapat disimpulkan
diketahui, kemudian menyelesaikan hal-hal sebagai berikut:
soal dengan menganalisis yang harus 1. Pada penelitian awal atau
dikerjakan terlebih dahulu oleh siswa. penelitian pendahuluan peneliti
Namun, siswa tersebut hanya membuat memberikan soal mengenai
satu penyelesaian, sehingga hanya perbandingan trigonometri kepada
memberikan jawaban yang sederhana responden yang terdiri dari siswa.
sesuai dengan permintaan soal. Yang telah menerima materi
Berdasarkan hasil wawancara siswa trigonometri. Berdasarkan
menyatakan bahwa dalam penelitian tersebut diperoleh
penyelesaian masalah, siswa mencoba empat macam learning obstacle yang
merinci langkah-langkah penyelesaian, dialami oleh responden, yaitu:
yaitu dengan mencari tinggi menara a. Learning obstacle yang pertama
tersebut dengan menggunakan konsep terkait rumus nilai
perbandingan segitiga siku-siku. perbandingan trigonometri.
Namun masih ada siswa yang tidak
14
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

Hal ini terlihat dari adanya b. Desain didaktis untuk


beberapa siswa yang masih mengatasi kesulitan terkait
tertukar dalam penggunaan nilai-nilai perbandingan
rumus-rumus perbandingan trigonometri pada sudut-sudut
trigonometri. istimewa disajikan dengan
b. Learning obstacle yang kedua memberikan permasalahan
terkait nilainilai perbandingan yang menuntun siswa untuk
trigonometri pada sudut menemukan sendiri nilai
istimewa. Hal ini terlihat dari perbandingan trigonometri
banyaknya siswa yang sering pada sudut istimewa.
tertukar dalam menentukan c. Desain didaktis untuk
nilai sinus, cosinus dan tangen mengatasi kesulitan dalam
dari sudut-sudut istimewa. menyelesaikan soal-soal yang
c. Learning obstacle yang ketiga membutuhkan
terkait dengan informasi pengkonstruksian disajikan
tersirat dalam soal yang dengan memberikan soal-soal
diberikan sehingga mahasiswa yang menuntut siswa untuk
harus mengkontruksi terlebih mengkonstruksi informasi
dahulu informasi tersebut. yang diberikan sehingga
d. Learning obstacle yang terakhir mempermudah proses
yaitu terkait variasi informasi penyelesaian soal tersebut.
yang diberikan. Ada dua d. Desain didaktis untuk
macam variasi informasi yang mengatasi kesulitan terkait
membuat siswa mengalami variasi informasi yang
kesulitan dalam mengerjakan diberikan disajikan dengan
soal, yaitu variasi informasi memberikan soal-soal yang
dengan menggunakan bentuk memiliki informasi dalam
non rutin dan variasi informasi bentuk non rutin atau
terkait konsep matematika informasi terkait konsep
yang lain. matematika yang lain, seperti
2. Desain didaktis awal konsep konsep luas segitiga.
perbandingan trigonometri e. Hasil implementasi dari desain
disusun berdasarkan learning didaktis awal ini secara umum
obstacle yang diperoleh pada sesuai dengan prediksi respon
penelitian tahap 1 dan diperkuat siswa yang telah dibuat
dengan teori-teori belajar yang sebelumnya. Selama proses
relevan.Bentuk sajian desain pengimplementasian ada
didaktis yang telah disesuaikan beberapa respon siswa yang
dengan karakteristik ini disusun tidak sesuai dengan prediksi
menjadi empat bagian, yaitu: sebelumnya, namun hal ini
a. Desain didaktis untuk dapat diatasi dengan baik.
mengatasi kesulitan terkait
rumus nilai perbandingan 5. REFERENSI
trigonometri disajikan dengan Fischbein, Efraim.(1989). Tacit Models
memberikan permasalahan- and Mathematical Reasoning. or
permasalahan yang menuntun the Learningof Mathematics. FLM
siswa untuk menemukan Publishing Association, Montreal,
sendiri rumus tersebut. Quebec, Canada.

15
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417
Jurnal Didactical Mathematics Vol. 2 No. 1 Oktober 2019 hal. 9-16

Hülya, Gür. (2018). Trigonometry Sukmadewi, T., S.(2014: 130) Improving


Learning. New Horizons in Students’ Mathematical Thinking
Education, Vol.57, No.1, May And Disposition Through
2009. Probing And Pushing Questions.
Hülya, Gür. (2018). Trigonometry Jurnal Matematika Integratif ISSN
Learning. New Horizons in 1412-6184 Volume 10 No 2,
Education, Vol.57, No.1, May Oktober 2014 , pp 127-137
2009. Suryadi, D. (2008). Metapedadidaktik
Juan D. Godino. Mathematical dalam Pembelajaran Matematika:
Concepts, Their Meanings, And Suatu
Understanding. In L. Puig y A. Strategi Pengembangan Diri
Gutierrez (Eds.), Proceedings of Menuju Guru Profesional. Pidato
XX Conference of the Pengukuhan
International Group for the Guru Besar.
Psychology of Mathematics Suryadi, D. (2010). Didactical design
Education. (v.2, pp. 417-425). research (DDR) dalam
Universidad de Valencia. pengembangan
Kaur, Baljit.(2012).Understanding pembelajaran matematika. In
Teaching and Learning Classroom Bandung: Seminar Nasional
Research Revisited. Published by: Pembelajaran
Sense Publishers, P.O. Box 21858, MIPA di UM Malang (Vol. 13).
3001 AW Rotterdam, The Suryadi, D. (2018). Landasan Filosofis
Netherlands. Penelitian Desain Didaktis (DDR).
http://www.sensepublishers.co Tidak
m/ dipublikasikan
Keith Weber (2005) Students’ Wu, Hung-Hsi. (1999). Basic Skills
Understanding of Trigonometric Versus Conceptual
Functions. Mathematics Understanding. American
Education Research Journal 2005, Educator/American Federation
Vol. 17, No. 3, 91–112 Of Teachers
Özüdoğru, Melike. (2017). Mathematics
Course Needs Assessment For
Trigonometry Sub-Learning Area.
Uluslararası Sosyal Araştırmalar
Dergisi / The Journal of
International Social Research Cilt:
10 Sayı: 54 Yıl: 2017 Volume: 10
Issue: 54 Year: 2017
www.sosyalarastirmalar.com
Issn: 1307-9581
http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2
0175434643
Sofiyah, Siti (2018: 23) International
Journal of Management and
Applied Science, ISSN: 2394-7926
Volume-4, Issue-5, May-2018
http://iraj.in Analysis of
Students Error in Proving
Trigonometric Identities
16
Copyright ©2019, Jurnal Didactical Mathematics http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dm
p-ISSN: 2622-7525, e-ISSN: 2654-9417

Anda mungkin juga menyukai